Professional Documents
Culture Documents
Djanggan Sargowo
Pemeriksaan Dada
Pemeriksaan dada akan memberikan hasil yang paling baik kalau Penderita dalam keadaan berdiri atau duduk dengan nyaman dengan posisi tubuh tegak. Penilaian lengkap tdk dapat dilakukan pd penderita yg berbaring karena dada Penderita tdk mengembang scr simetri dan suara Perkusi dan auskultasi menjadi redup
Inspeksi
Dada bentuk tong (Barrel Chest) - Emfisema pulmonum perubahan degeneratif pd rangka (Penuaan) Dada bentuk Cerobong (Tunnel Chest) - Pemindahan jantung, struktur mediastinum, paru-paru ke tempat yg tidak normal. Dada bentuk Burung/Ayam (Chicken Breast) - Jarang mengakibatkan perubahan fisiologis paru
3
Pola Pernapasan
Perhatikan kecepatan, kedalaman, simetris dalam pola
Palpasi
Penderita berdiri di belakang Penderita dan letak masing-masing ibu jari tangan pada sisi proc. Spinosus di daerah thorax tengah. Pada saat yang sama rentangkan ujung jari-jari sampai mencapai miskin ke dua sisi. Pada saat Penderita menarik napas dalam-dalam maka lakukan Penilain derulat dalam asimetris pengembangan dadanya.
4
Fremitus Takhis :
Untuk menimbulkan fremitus, letakkan kedua tangan pada dada secara simetris masingmasing pada satu sisi dan suruh penderita mengulangi kata-kata satu, dua, tiga atau sembilan puluh sembilan dengan suara yang dalam dan kuat. Pindahkan tangan ke berbagai bagian dada penderita dengan tetap mempertahankan agar tangan tetap simetris. Dan bandingkan getaran yang dihasilkan dinding data oleh suara tersebut.
5
Definisi - Definisi
Garis midsternal = garis yg terbentang ke bawah dari pertengahan Sternum Garis midclavikularis = garis vertikal yg sejajar dgn grs midsternal dan terbentang ke bawah dari pertengahan masingmasing H. clavicula Garis aksilaris ant : garis yg membentang ke bawah dari lipatan aksilaris anterior Garis axillaris post : garis yg sama yg berasal dari lipatan axillaris post Garis midasilaris : garis vertikal yg dimulai dari pertengahan antara garis axillaris ant dan post Garis midspinal : garis yg terletak ditengah-tengah punggung dan ditentukan oleh proc spinosus Garis midskapularis : garis vertikal yg terletak pd dinding dada dan sejajar dgn garis midspinal dan terbentang melalui puncak sicapula. Daerah infraskapularis : daerah dinding belakang dada yang terletak dibawah daerah skapula. Daerah interskapularis : daerah dinding belakang dada yg terletak 7 diantara skapula
Anterior
Posterior
10
11
Inspeksi
Keadaan fisik dan psikologis : warna, bentuk tubuh, pola pernafasan, emosi/perasaan Punctum Maximum / Ictus cordis N = ICS 5, sebelah dalam grs midklavikular kiri
Palpasi Jantung
Cara : Penderita berbaring sedangkan pemeriksa duduk disisi kanannya, telapak tangan diletakkan pada daerah prekardium : Denyut apeks dgn jari telunjuk ICS 4 Emfisema pulmonum Penderita duduk tegak / membungkuk ke depan Letak anatomis impuls, perubahan letak kalau penderita digerakkan ke kiri/duduk Friction Rub perikardial Getaran (thrill) bila ada aliran turbulen
12
Perkusi
Cara : Pemeriksaan perkusi dilakukan sesering mungkin dan dimulai dari luar garis aksilaris anterior sternum Perubahan suara dari resonan ke redup pada efusi perikardial keredupan jantung bertambah tumor dalam mediastinum anterior, pelebaran aorta pada aneurisma aorta
Cara Pengukuran tekanan darah : Pasien dlm posisi duduk / berbaring, lengan diatur sedemikian rupa sehingga A. Brakhialis ~ jantung Batas bawah lilitan manset dgn fossa ante kubiti 3 cm
15
AUSKULTASI JANTUNG
Posisi : - Berbaring terlentang - duduk (AI) - Berbaring pd sisi kirinya (MS) Tempat Auskultasi : 1. ICS V kiri katub mitralis 2. ICS IV / V kiri katub tricuspidalis 3. ICS II kiri katub pulmonal 4. ICS II kanan katub aorta
S1 S2
Sifat suara jantung : Denyut apex S1 denyut karotis S2 S1 : penutupan katub atrioventrikular, >> rendah, lama S2 : Penutupan semilunaris Insufisiensi : Katub tdk menutup sempurna, msh terdapat lubang sebagian darah regurgitasi Stenosis : lubang katub mengecil / gagal membuka seluruhnya Deskripsi Bising : 1. Jenis bising 2. Kekerasan / intensitas 3. Lokasi 4. Penyebaran : p.u. sesuai dgn aliran darah
S1
S2
S1
16
Derajat Kekerasan :
I. II. III. IV. V. VI. Sangat pelan, didengar bila kead. Akustik optimal Pelan, jelas terdengar walau di sekitar bising Moderat, antara II dan IV Amat keras, thrill (-) Amat keras, thrill (+) Amat keras, thrill (+), stetoskop (-)
Bising Fisiologis :
Tidak keras, paling keras : telentang & ekspirasi Paling keras : a. pulmonalis / basis coralis Sifat : sedikit meniup Tidak pernah disertasi getaran (fremitsement)
17
Anamnesis
Gaya hidup Pengaruh peny thd kegiatan sehari-hari Faktor yg mempercepat gx. Faktor yg menanggulangi Derajat gangguan dan cacat jasmani ~ gx.
19
History of Disease
Time of Attack Duration Frequency
Education Behaviour
20
Sciences
21
Thank You
22