You are on page 1of 49

DERMATOFITOSIS

Tinea kapitis Tinea korporis Tinea barbae Tinea fasialis Tinea imbrikata Tinea kruris Tinea unguium Tinea pedis Tinea manum Tinea inkognito Pitiriasis versikolor Kandidiasis superfisialis Tinea nigra palmaris Eumisetoma Basidiobolomikosis

NONDERMATOFITOSIS

Infeksi jamur dermatofit (spesies Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton) yang menyerang epidermis bagian superfisialis (stratum korneum), kuku dan rambut.
Epidermomycosis: dermatofitosis epidermis Trichomycosis: dermatofitosis pada rambut dan folikel rambut Onychomycosis: dermatofitosis pada kuku

Infeksi dermatofit pada kepala, alis dan bulu mata. Paling sering pada usia 6-10 tahun dan berkurang setelah usia 16 tahun Tinea kapitis ektothrik terdiri dari:

Gray Patch: berskuama, disertai radang ringan, gatal ringan/sangat, rambut keabuan, kusut, rapuh terpotong beberapa milimeter di atas kepala, dapat menyebabkan alopesia. Pada pemeriksaan lampu wood (+) hijau terang.

Kerion:

M. canis: peradangan berat, lampu wood (+) hijau terang T. mentagrophytes dan T. verrucosum: kerion celsi (+), nyeri, rambut mudah putus, lampu wood (-)

Tinea kapitis tipe endothrik: (miselium menjadi arthokonidia di dalam baatang rambut, lesi multipel, banyak, terpencar, dan tidak semua rambut di lesi terkena.

Black dot: rambut putus di orifisium folikel rambut, kronis (dapat sampai dewasa), lampu wood (-)

Infeksi dermatofit pada daerah jenggot atau kumis Pustular folikulitis. Folikel rambut dikelilingi oleh papul eritem dan pustul sering dengan eksudat dan krusta

Infeksi dermatofit pada kulit halus (glabrous skin): badan, tungkai, lengan, dan atau leher 2 bentuk tersering: bentuk annular dan iris Makula eritematous berbatas jelas, tepi polisiklis, aktif (meninggi ada papula, vesikula, meluas), sembuh di tengah (central healing) tertutup skuama.

Transmisi: autoinokulasi dari bagian tubuh lain, secara langsung/ tidak langsung dari orang lain, kontak dengan hewan atau tanah yang terkontaminasi Paling sering oleh T. rubrum dan T. mentagrophytes

Infeksi dermatofit pada kulit halus (glabrous skin) wajah Makula- patch berbatas tegas, tepi meninggi, dan central regresion

Bentuk tinea korporis karena T. concentricum dan endemik (pulau Pasifik, Asia Tenggara, Amerika tengah dan selatan) Khas: polisiklik, makula papulo skuamous, tersusun cincin yang konsentris, meluas ke seluruh badan, stratum korneum lepas, dan tepi bebasnya menghadap tengah.

Infeksi dermatofit pada sela paha, perinium, dan daerah perianal dapat meluas ke daerah gluteus dan pubis. Effloresensi = tinea korporis, bilateral tetapi tidak simetris, paha dimana sisi skrotum lebih turun lesinya lebih luas.

Invasi dermatofit ke lempeng kuku Gejala khusus:

Distal Lateral Subungual Onychomycosis (DLSO): diskromia unguium, onikolisis, hipertropia unguium, dan subungual hiperkeratosis Superfisial White Onychomycosis (SWO): terdapat bercak batas jelas, pulau-pulau opak, putih-kuning, permukaan kasar, lunak seperti kapur, mudah dikerok, biasanya pada permukaan kuku kaki Paroximal Subungual Onychomycosis: proksimal kuku

Infeksi dermatofit pada daerah interdigitalis, permukaan palmar dan dorsum manus. Hiperkeratosis difusa, unilateral,dapat disertai tinea pedis, kuku tidak/ dapat terkena

Infeksi dermatofit pada kaki, mengenai sela jari dan telapak kaki

Intertriginosa kronis (bentuk tersering): kulit mengelupas, maserasi, pecah-pecah, tersering antara jari kaki IV-V dan III-IV, tertutup epidermis dan debris, putih, maserasi, meluas ke telapak kaki, tumit dan dorsum pedis, khas hiperhidrosis dan bau tidak enak

Bentuk hiperkeratotik papuloskuamosa kronis: khas kulit merha muda, tertutup skuama putih keperakan, bilateral, berupa bercak-bercak. Bila mengenai seluruh kaki disebut Moccasin foot Bentuk vesikular khas lesi vesikula, vesikulo pustula dan bula. Jarang pada tumit dan daerah depan Bentuk ulseratif akut proses eksematoid vesikulopustula dan penyebaran cepat, disertai infeksi sekunder bakteri.

Infeksi dermatofit yang berubah karena kortikosteroid sistemik atau topikal yang diberikan kelainan yang telah ada atau salah diagnosis tinea

Tetes KOH 10-20%/ dapat + tinta parker

Hifa yaitu double counture (2 garis lulus sejajar dan transparan), dikotomi (bercabang dua) dan bersepta Artrokonidia yaitu deretas spora di ujung hifa KOH (-) tidak menyingkirkan diagnosis bila klinis menyokong

Kultur media Saborauds Dextrose Agar (SDA) + khloramfenikol + sikloheksimid (MycobiotikMycosel tumbuh rata-rata 10-14 hari

Pemeriksaan lampu Wood

Pada Tinea kapitis (+): warna hijau terang (spesies Microsporum) (-): spesies Trichophyton atau bukan tinea kapitis

Lesi basah/ Infeksi sekunder Obat Topikal

Kompres

sol NaCl 0,9% 3-5 hari

Antibiotik
Salep

oral 5-7 hari

whitfield 2x/hari

(lesi tidak luas Salep 2-4/ 3-10 2x/hari pada Krim mikonazol 2x/hari T.korporis/kruris/m Pengobatan umumnya selama 3 minggu (2 minggu sesudah anum/pedis KOH negatif/klinis membaik) untuk mencegah kekambuhan ringan) pada obat fungistatik. Obat Oral
Obat

fungistatik (3-4 minggu) dan obat fungisidal (2 minggu)

Griseofulvin (anak: 10mg/kg/hr atau 5,5mg/kg/hr; dws; 500-1000 (Tinea mg/hri) kapitis/imbrikata/ unguinum/barbae Ketokonasol (anak: 3-6 mg/kg/hari; dws: 1x200mg/hri) dan Itrakonasol (anak:3-5 mg/kg/hari; dws: 1x100mg/hari) T.korporis/kruris/m Terbinafin (anak:3-6mg/kg/hari; dws: 1x250mg/hari) anum/pedis berat, luas sering kambuh dan tidak membaik dengan obat topikal)

Keadaan Khusus
Tinea kapitis

Terapi
Griseofulvin

6-12 minggu (20mg/kg/hri atau

15mg/kg/hari)
Ajuvan

(shampoo selenium sulfid 1-1,8%, shampo ketokonasol 1-2% 2-3x/minggu


Rambut

tidak perlu dipotong atau dicukur 8% lacquer:

Tinea unguium

Ciclopyrox

1x/minggu

6 bulan, atau Bulan I: 3x/minggu Bulan II: 2x/minggu Bulan III: 1x/minggu
Terbinafin:

1x250mg (tangan: 6 minggu, kaki: 2x 100mg

12 minggu)
Itrakonazol: Terapi Bedah

denyut kuku

Pitiriasis Versicolor

Infeksi jamur superfisialis kronik, asimtomatik menyerang lapisan stratum korneum dan disebabkan oleh Malassezia furfur Gatal bila berkeringat, umumnya pada badan, lengan atas, selangkangan, daerah lain seperti muka Lesi 3 bentuk: makular, papuler, campuran Warna lesi putih, kemerahan, dan coklat Depigmentasi tak berskuama setelah terapi

KOH 20% atau + tinta parker

Hifa (+): hifa pendek, lurus, bengkok, spagehetti meatballs (-): hifa tidak ada

Lampu Wood: (+) warna kuning emas

Obat Topikal

Krim

Mikonasol 2% 2x/hari selama 3-4 minggu Natrium Tiosulfas 25% 3x/hari selama 2 minggu Tretinoin 0,05%-0,1% untuk lesi hiperpigmentasi 2x/hari 2-4 minggu

Solusio Krim

Shampo

Ketokonasol 1-2% oleskan pada lesi 10-15 menit sebelum mandi 2x/minggu selama 2-4 minggu
Larutan

propilen glikol 50% dalam air dioleskan ke seluruh tubuh 2x/hari selama 2 minggu.
Obat Sistemik
Ketokonazol

(anak; 3,3-6,6mg/kg/hri; dws: 1x200mg selama 10 minggu sesudah sarapan


Itrakonazol
Untuk

2x200mg/hari

mencegah kekambuhan: Ketokonazol 2 tab sekali minum sebulan sekali selama 1 tahun Terapi Hipopigmentasi (leukoderma)
Liquor Krim

carbonas detergent 5%, salep pagi/malam

kortikosteroid menegah pagi/malam

Jemur

di panas matahari 10 menit antara jam 10.00-15.00

Infeksi primer atau sekunder genus Candida terutama Candida albicans pada dermatomikosis superfisialis.

Mukosa: oral, vaginitis dan balanitis Kulit: intertriginosa dan generalisata, paronikhia dan onikomikosis, daerah popk/napkin/diaper

Kandidiasis Oral
Pseudemembran

akut

Lesi

putih tebal pada mukosa bukal, gusi, lidah, plak dapat dikerok, nyeri, eritem dan dapat berdarah
Nampak

Kandidiasis

eritema dan kronis

oedema
Hiperplastik

eritema dan eodema (atrofi akut/ kronis)

Bercak

putih, dapat diraba sampai plak kasar melekat erat dan tidak dapat dikerok, pada lidah, palatum dan mukosa bucal. Sering pada perokok
Eritema

Angular

Khelitis

dan fisura pada ujung mulut, pada permukaan gigi palsu yg tidak pas, biasa menjilat bibir, usia lanjut dengan kulit kendor pada lubang mulut.

Kandidiasis Vulvovaginalis

Gatal dan rasa sangat panas pada vulva dan vagina, keluar cairan tebal, putih seperti susu dan plak putih melekat pada vulva, vagina atau serviks.

Kandida balanitis/ balanoposthitis

Erosi merah superfisialis dan pustul berdinding tipis di atas glans penis dan sulkus koronarium dan juga pada preputium penis yang tidak disirkumsisi

Kandidiasis Kutan
Kandidiasis intertriginosa dan kandidiasis generalisata
Mengenai

daerah lipatan badan, umbilikus, pannikulus, dan dapat meluas ke kulit badan (generalisata)
Dapat Kulit

mengenai skrotum dan penis

nyeri , inflamasi, eritematus, dan ada satelit vesikel/pustul, bulla, atau papulopustular yang pecah meninggalkan permukaan kasar

Paronikhia dan onikomikosis


Kandida

Infeksi

paronikia

lipatan kulit proksimal atau kutikula, khas adanya eritema, edema, dan cairan purulen, tebal, pus putih membentuk kantong yg mungkin menyebabkan infeksi kuku. Terasa nyeri
Diskromia,

Kandida

onikomikosis

onikolisis,hipertrofi unguium,

KOH 10-20%: tampak budding yeast cells (2 spora seperti angka 8) dengan atau tanpa pseudohifa atau hifa Pengecatan gram: elemen jamur tamoak sebagao gram + dam sporanya leboh besar ari bakteri. Dilakukan pada kandidiasis mukosa Kultur Histopatologi dengan pengecetan PAS (periodic solid schiff) dan GMS (Gomoris Methenamic Silver) GDS dan reduksi urin

Kandidiasis oral

Nistatin Bayi

oral suspensi 4-6 ml 4x1 pc, 200-400mg (1-2 tab)/hari delama 2-4 minggu. Kronis: 3-5

2ml, 4x1

Ketokonazol

minggu
Itrakonazol

100-200mg/ hri selama 4 minggu 2x200mg selama 5 hari

Kandidiasis vulvovaginalis Kandidiasis balanitis Kandidiasis kutis Kandida onikomikosis

Nystatin

supp vagina: 1x1 tab malam selama 12 hari 2x100mg selama 2-3 hari dan 2x2 kapsul selama 1 hari selang

Ketokonazol Itrakonazol

8 jam
Mikonasol

krim pagi dan malam selama 1 minggu

Mikonasol

krim 2xsehari selama 2- 4minggu 1x1 tab selama 1-2 minggu 1x2 kapsul selma 1 minggu

Ketokonazol Itrakonazol Terapi

denyut: itrakonasol 2x2 kapsul untuk 1 minggu istirahat 3 minggu

Infeksi jamur asimtomatis superfisial pada stratum korneum yang bertanda khas berupa makula tidak berskuama berwarna coklat sampai hitam. Sering pada permukaan palmar dapat juga pada plantar dan bagian kulit lainnya Penyebab jamur non dermatofit Phaeannellomyces werneckii dan jamur dermatiaceous Laboratorium: KOH 10-20%: tampak miselium ynag terdiri dari banyak hifabercabang warna kecoklatan, dinding tebal, ada budding cell, bagian akhir hifa tidak berwarna

Pengobatan:

Dikelupas atau dikerok dengan penempelan selotip atau pisau tumpul Kemudian olesi:
Salep whitfield pagi dan

malam Imidazol krim: mikonasol2x1

Obat topikal dioleskan sampai 2-4 minggu

Sindroma klinis setempat yang ditandai dengan pembengkakan, pembentukan multiple sinus dan pembentukan granul atau bintik-bintik yang disebabkan oleh jamur eumycetes. Madurella mycetomatis, Exophiala jeanselmei ada riwayat trauma terkena duri, batu, potongan kayu tau benda tajam Trias gejala klinis:
Pembengkakan bentuk nodul, tumor atau fibrotik Saluran-saluran sinus di permukaan kulit Bahan cair yang dikeluarkan mengandung butir-butir khas

Penatalaksanaan:

Bedah: katerisasi, eksplorasi dan drainase sinus-sinus, debridement jaringan, pengambilan kista, sampai amputasi Ketokonazol 400mg/hari atau itrakonazol 300mg/hari selama 12 tahun

Infeksi subkutan kronis pada badan dan ekstremitas Sering mengenai anak-anak namun dapat pada semua umur Pembengkakan subkutan yang khas, teraba keras seperti kayu dan tidak nyeri, melekat pada kulit, tidak pada jaringan di bawahnya, kulit tidak luka

Pengobatan: Tablet Jodikali 200mg. 30mg/kg/hari sampai sembuh (110 bulan) Dapat juga dengan:

Ketokonazol 400mg/hari Itrakonazol 100200mg/hari

You might also like