Professional Documents
Culture Documents
B. Waktu
1. 2. 3. Tingkat pengayaan dimulai di semester 1 sampai 3 Kegiatan magang diprogram pada semester 4 hingga 7. Kegiatan mandiri dimulai dari awal semester semester 8 hingga akhir pendidikan.
ICD 10 PBD (3bl) Short Bowel Syndrome K6 Tahap I Sem 1 K6 Sem 2 K6 Sem 3 K6 Sem 4 K6 Sem 5 P2.A3 Tahap II Sem 6 P2.A3 Sem 7 P2.A3 Sem 8 P2.A3 Sem 9 P2.A3 2 Jumlah kasus minimum G M
Jenis Penyakit
Kompetensi yang harus dikuasai dalam setiap tahap ditandai dengan warna. Warna merah adalah tingkat pengayaan dan pengusaan materi (K6), warna kuning adalah tingkat magang dan pengusaan psikomotor, attitude (P2,A3); sedangkan warna hijau adalah tingat mandiri dan penguasaan psikomotor dan attitude (P5,A5). G : Kegiatan magang M : Operasi mandiri
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dan fisiologi Short Bowel Syndrome, memahami dan mengerti patologi, dan pathogenesis dari appendicitis, dapat menegakkan diagnosis dan pengelolaan Short Bowel Syndrome yang sesuai beserta dengan perawatan pasca bedah 2. Tujuan Khusus 1. 2. 3. 4. 5. Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi saluran cerna Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis terjadinya Short Bowel Syndrome Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis Short Bowel Syndrome Mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan Mampu menjelaskan indikasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnosis 6. Mampu menjelaskan komplikasi Short Bowel Syndrome 7. Mampu melakukan perawatan periopratif dan mengatasi komplikasi
D. Mampu melakukan perawatan periopratif dan mengatasi komplikasi Strategi dan Metoda Pembelajaran
1. Pengajaran dan kuliah pengantar 2. Tinjauan Pustaka Presentasi teori dasar Presentasi kasus short bowel syndrome 3. Diskusi Kelompok 4. Bed side teaching 5. Bimbingan Operasi Operasi magang Operasi mandiri 50 menit 1 kali, telaah kepustakaan 1 kali 2 x 50 menit, diskusi kasus menyangkut diagnosa, operasi, komplikasi operasi, dsb. 2 x ronde minimal 2 kasus -
E. Kompetensi
Jenis Kompetensi a Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi saluran cerna b Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis terjadinya Short Bowel Syndrome c Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis Short Bowel Sndrome d Mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan e Mampu menjelaskan indikasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnosis f Mampu menjelaskan komplikasi Short Bowel Sndrome h Mampu melakukan perawatan periopratif dan mengatasi komplikasi Tingkat Kompetensi K6 K6 K6 K6 K6 K6 K6 P2 P2 P5 P5 P5 A3 A3 A5 A5 A5
F. Persiapan Sesi
(1) Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam mencapai kompetensi, mencakup a. Anatomi dan fisiologi saluran cerna b. Patologi dan patogenesis terjadinya Short Bowel Syndrome c. Gejala, tanda klinis, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis Short Bowel Syndrome d. Komplikasi Short Bowel Syndrome e. Perawatan periopratif dan mengatasi komplikasi (2) Presentasi teknik operasi (3) Peralatan penunjang untuk materi (audio-visual)
G. Referensi
1. Grosfeld, JL. Oneil. JA et al Short Bowel Syndrome. Dalam Pediatric Surgery. 6th ed; Mosby Elsevier. Philadelphia 2006. P. 1369-1382 2. Ashcraft, KW. Intestinal Atresia and Stenosis. Dalam Pediatric Surgery 4th edt. Elsevier. 2005. P. 429
H. Gambaran Umum
Short Bowel Syndrome adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari hilangnya permukaan dari segmen usus kecil akibat suatu tindakan pembedahan yang mengharuskan pemotongan dari usus
kecil misalnya pada keadaan intestinal atresia,bowel necrosis akibat dari midgut volvulus, dan NEC. Keadaan tersebut menyebabkan menurunnya absorbsi dan motilitas dari usus halus Patofisiology short bowel syndrome terjadi karena hilangnya fungsi sejumlah besar permukaan absorpsi usus .Usus yang tersisa akan mengalami mekanisme adaptasi dengan cara peningkatan panjang dan diameter usus ( hipertrofi villi dan proliferasi sel), peningkatan sekresi enzim pencernaan, dan penurunan motilitas usus. Gejala short bowel syndrome dehidrasi akibat diare. Gejala lain yang tampak yaitu progresif malnutrisi dan penurunan berat badan. Diagnostic dari pemeriksaan laboratorium yaitu adanya electrolite imbalance. Terapi dengan penanganan status nutrisi seperti pemberian TPN (Total Parenteral Nutrisi). Komplikasi setelah dilakukan operasi yang mengakibatkan short bowel syndrome adalah keadaan malnunutrisi, penurunan berat badan dan diare.
I. Contoh Kasus
Seorang bayi berusia 3 bulan datang dengan keluhan sering mencret yang menetap sejak 3 bulan SMRS, berat badan menurun (+). Pertanyaan : 1. Apa kemungkinan diagnosis saudara? 2. Bagaimana penatalaksanaan pada penderita ini?
J. Rangkuman
Short Bowel Syndrome adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari hilangnya permukaan dari segmen usus kecil akibat suatu tindakan pembedahan yang mengharuskan pemotongan dari usus kecil misalnya pada keadaan intestinal atresia,bowel necrosis akibat dari midgut volvulus, dan NEC. Keadaan tersebut menyebabkan menurunnya absorbsi dan motilitas dari usus halus Patofisiology short bowel syndrome terjadi karena hilangnya fungsi sejumlah besar permukaan absorpsi usus .Usus yang tersisa akan mengalami mekanisme adaptasi dengan cara peningkatan panjang dan diameter usus ( hipertrofi villi dan proliferasi sel), peningkatan sekresi enzim pencernaan, dan penurunan motilitas usus. Gejala short bowel syndrome dehidrasi akibat diare. Gejala lain yang tampak yaitu progresif malnutrisi dan penurunan berat badan. Diagnostic dari pemeriksaan laboratorium yaitu adanya electrolite imbalance. Terapi dengan penanganan status nutrisi seperti pemberian TPN (Total Parenteral Nutrisi). Komplikasi setelah dilakukan operasi yang mengakibatkan short bowel syndrome adalah keadaan malnunutrisi, penurunan berat badan dan diare.
K. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran Metode Penilaian Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi Ujian lisan dan tulis saluran cerna Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis terjadinya Short Bowel Syndrome Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis Short Bowel Syndrome Mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan Mampu menjelaskan indikasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnosis Mampu menjelaskan komplikasi Short Bowel Syndrome Mampu melakukan perawatan periopratif dan mengatasi komplikasi Ujian lisan dan tulis Ujian lisan dan tulis Ujian lisan dan tulis Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log
c. Buku Log
Buku log merupakan buku yang mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif kompetensi yang didapat dari peserta didik. Buku log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang dilakukan secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang dijumpai pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log juga berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.
M. Materi Baku
Menegakkan diagnosis a. Pemeriksaan fisik dari short bowel syndrome didapatkan gejala dehidrasi akibat diare. Gejala lain yang tapak yaitu progresif malnutrisi dan penurunan berat badan. b. Diagnostic dari pemeriksaan laboratorium yaitu adanya electrolite imbalance. 2. Pengelolaan Penderita : Terapi dengan penanganan status nutrisi seperti pemberian TPN (Total Parenteral Nutrisi) atau penggunaan three tube feeding.