You are on page 1of 2

Pengelolaan hutan kini diarahkan pada pengelolaan yang lestari ( Sustainable Forest Management) dengan melibatkan berbagai pihak

guna menuju arah pengelolaan yang lebih baik. Dalam pengelolaan hutan tersebut tentunya dibutuhkan berbagai data yang menunjang dalam perencanaan pengelolaan hutan sehingga dapat direncanakan arah rencana pengelolaan hutan kedepannya. Sayangnya, data yang dimiliki Indonesia memilki perbedaan yang signifikan baik yang berasal dari instansi pemeritah maupun swasta yang semestinya memilki kesamaan data karena objek yang diukur adalah objek yang serupa. Luas hutan sebagai salah satu contoh data yang dapat digunakan sebagai salah satu data untuk merancang rencana pengelolaan hutan memilki nilai yang berbeda dari 2 instansi pemerintah yang sama-sama bergerak dibidang kehutanan. Perbedaaan tersebut memilki gap atau perbedaan data cukup jauh mengakibatkan banyak pihak kebingungan mengenai acuan atau standar data luasan hutan yang sesuai bila digunakan dalam merencanakan pengelolaan hutan. Perbedaan atau gap dari data luasan hutan yang terlampau jauh tersebut memperlihatkan bahwa belum adanya standar yang dapat dijadikan acuan dalam perolehan data kehutanan. Banyaknya pihak-pihak yang bergerak dalam bidang kehutanan yan memiliki standar yang berbeda-beda sehingga memperparah acuan standar yang harus digunakan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari gap data tersebut salah satunya adalah dalam pemanfaatan hasil hutan. Kebanyakan dari pihak-pihak yang akan memanfaatkan hasil hutan cenderung memilih data acuan yang dapat memberikan keuntungan yang tinggi. Namun dilain pihak data tersebut bisa saja tidak sesuai dengan kondisi dilapangan sehingga kedepannya bisa berdampak pada ketidaksesuaian kondisi lapangan dengan data yang diperoleh dan dapat menimbulkan konflik antara pihak yang akan memanfaatkan hasil hutan dengan masyarakat sekitar hutan dimana batas-batas lahan masyarakat yang seharusnya tidak masuk dalam tujuan pemanfaatan malah disalahkan sebagai kegiatan perambahan atau tindakan pengerusakan hutan.Permasalahan yang ditimbulkan dari perbedaan data tersebut

memilki dampak yang sangat rentan tiak hanya bagi kondisi ekologis hutan itu sendiri tapi juga bagi sosial masyarakat disekitarnya sehingga diperlukan suatu acuan standar yang dapat digunakan dalam berbagai kegiatan pengelolaan hutan seperti penanaman, pemeliharaan maupun pemanfaatan hasil hutan.

You might also like