You are on page 1of 13

Trauma Focused Cognitive Behavior Therapy

Adhika Anindita

cognitivebehavioral humanistik

keluarga

TF-CBT

Bencana KDRT Trauma seksual

Multiple Trauma

child

parents

conjoint

Untuk siapa?
o biologis, o kognitif, o relasi dan atau perlekatan, o Dissosiatif, o malu

3-18 tahun
PTSD, gangguan afektif, ansietas, perilaku,

Do: Anak dengan sejarah trauma

Anak dengan gejala PTSD yang memiliki pelaku rawat atau orang dewasa yang dapat konsisten terlibat dalam terapi
Anak yang tidak memiliki pelaku rawat Dont: Anak dengan masalah perilaku bermakna yang telah ada sebelum trauma Sesi in-vivo dikontraindikasikan pada anak dan remaja dengan perilaku melarikan diri, bunuh diri, dan mutilasi.

RCTs

Efficative

Maintenance

TF-CBT Costeffective Modifiable

Enhancing safety and future development Conjoint childparent sessions In vivo mastery of trauma reminders

Komponen TF-CBT

T C

I
Cognitive coping

C
Trauma narration/processing

Affective expression /modulation

Relaxation

Psycho-education /Parenting

Psychoeducation. dampak dari trauma, kekerasan seksual, PTSD, dan reaksi yang lazim muncul pada korban terutama anak-anak.
Relaxation. Menggunakan rekaman atau skrip relaksasi, pernapasan, PMR. Affective expression. Mengidentifikasi perasaan dan membicarakan mengenai perasaan mereka pada terapis.

Cognitive coping and processing.

Thought

Behavior

Feeling

Trauma narration. Pada narasi trauma anak mendeskripsikan pengalaman traumatiknya. Ini merupakan komponen yang penting dari terapi TF-CBT. Tujuan dari sesi ini adalah memilah pikiran, pengingat, atau diskusi mengenai kejadian traumatik dari emosi negatif seperti terror, horror, perasaan tak berdaya yang berat, atau kemarahan. Selama sesi, anak-anak akan diminta untuk menceritakan kembali kejadian traumatik tersebut baik yang sebelum, saat, ataupun akhir kejadian dengan lebih dan lebih detil, termasuk untuk pikiran dan perasaan mereka.

In vivo mastery of trauma reminders desensitisasi, gradual exposure


Sesi conjoint anak-orang tua membantu anak dan orang tuanya bicara satu sama lain mengenai trauma anak. Anak membacakan narasi trauma, dan ditutup dengan apresiasi dari kedua orang tua serta terapis.

Enhancing future safety and future development. Tahap ini berfungsi untuk membantu anak mendapatkan kembali momentum perkembangannya, edukasi, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan anak termasuk untuk terminasi terapi.

What for who?

TF-CBT and CT Need more eligible studies upon TFCBT Funding

Terima Kasih

You might also like