You are on page 1of 25

Analisis Penerapan Metode Project Management Dalam Perencanaan Proyek Kontruksi Pada Pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang

LAPORAN PRAKTIKUM LAB. ANALISA KUANTITATIF BISNIS/ METODE KUANTITATIF BISNIS


(Pilih sesuai dengan matakuliah yang sedang Anda ambil)

Oleh : <<Nama Peserta>>

Kelas : Ruang :

Management Laboratory Bina Nusantara University Jakarta 2013

Lembar Penilaian Laporan School of Business Management Jurusan Manajemen Bina Nusantara
Matakuliah Kd. Matakuliah : J1186 / J0232 Nama Mk : Lab AKB / MKB Topik : Asisten Kode Asisten : Nama Asisten : Mahasiswa NIM : Nama : Judul Laporan : Penilaian Kriteria Pendahuluan Landasan Teori Analisis dan Interpretasi Data Simpulan dan Saran Sinkronisasi Total Bobot 20% 20% 40% 10% 10% 100% Nilai *)

Jakarta,

__________________________ (Korektor)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya atas nikmat dan karunia Tuhan, sehingga Laporan Praktikum Lan Analisa Bisnis Kuantitatif yang berjudul Analisis Penerapan Metode Project Management Dalam Perencanaan Proyek Kontruksi Pada

Pembangunan Salon Cristopher di Bogor dapat selesai tepat pada waktunya. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga penulis sampaikan kepada:

Pihak Lab. Manajemen Nama Asisten yang mengajar pihak Perusahaan / lembaga tempat penelitian berlangsung (bila ada). dan pihak yang secara langsung membantu dalam proses penelitian dan

penulisan

Jakarta, Penyusun,

[nama penyusun]

DAFTAR ISI
Halama KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL (jika ada) DAFTAR GAMBAR (jika ada) Bab 1 . PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat 1.5. Metodologi Penelitian Bab 2. Landasan Teori 2.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dst Bab 3. Analisis dan Interpretasi Data 3.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx 3.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dst Bab 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan 4.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran (jika ada)
Halaman Daftar Tabel

n iv v dst-nya 1 2 3 4 dst-nya

DAFTAR TABEL
Halama n Tabel x.yy Tabel x.yy Tabel x.yy Tabel x.yy Tabel x.yy xxxxxxxxxjudul tabel n n n n n xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul tabel xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul tabel xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul tabel xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul tabel xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Catatan : Nomor Tabel mempunyai format sbb : Tabel x.yy ( x = nomor bab, dan yy = nomor urut tabel dalam bab tsb) Contoh : Tabel 3.1 (artinya tabel dalam bab 3 urutan ke-satu) Ingat !, di dalam isi LAPORAN anda (bab 1 s/d 5) , penulisan nomor Tabel dan judul tabel diletakkan di ATAS tabel dan di bagian bawah tabel diberi SUMBER DATA TABEL

Halaman Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR
Halama n Gambar x.yy Gambar x.yy Gambar x.yy Gambar x.yy Gambar x.yy xxxxxxxxxjudul Gambar n n n n n xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul Gambar xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul Gambar xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul Gambar xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxjudul Gambar xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Catatan : Nomor Gambar mempunyai format sbb : Gambar x.yy ( x = nomor bab, dan yy = nomor urut Gambar dalam bab tsb) Contoh : Gambar 3.1 (artinya Gambar dalam bab 3 urutan ke-satu) Ingat ! , di dalam isi LAPORAN (bab 1 s/d 4) anda, penulisan nomor Gambar dan Judul Gambar diletakkan di bagian BAWAH gambar bawah sebelah kiri diberi SUMBER GAMBAR. dan di bagian

Petunjuk Menggunakan Template Ini

1. Perhatikan hal berikut : a. Baca dulu penjelasan (ditulis pakai warna biru) untuk masingmasing dokumen yang akan dibuat b. Mulailah menulis seperti yang diminta dari penjelasan c. Ketiklah tulisan anda mulai dari tanda [mulailah dari sini ] atau yang bertanda << >> 2. Jangan mengubah format Font 3. Tambahkan nomor halaman pada dokumen Bab 1 ini Nomor halaman yang berisi judul Bab I ini (yaitu halaman 1) dituliskan pada bagian TENGAH BAWAH halaman, sedangkan nomor halaman berikutnya (halaman 2 dst) diletakkan pada bagian KANAN ATAS halaman. 4. Jika sudah selesai, maka bagian penjelasan yang berwarna biru bisa anda delete 5. Jika sudah selesai maka bisa anda cetak 6. Jika ada masalah teknis atas template ini, anda dapat menghubungi pihak LAB MANAJEMEN ATAU ASISTEN ANDA. Selamat menyusun

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek dikatakan berhasil apabila tepat waktu dan tepat anggaran, dan dikatakan gagal apabila terlambat atau anggaran proyek membengkak. Keterlambatan pada proyek dapat disebabkan ketidakproduktifan elemen-elemen yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, yang pada akhirnya tidak dapat memberi nilai tambah pada produk akhir atau lebih dikenal dengan istilah Non Value-Adding Activities (waste).

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan perbaikan perencanaan dengan menggunakan pendekatan Lean project management (LPM), yang didalamnya dilakukan pengidentifikasian waste, resiko dan estimasi kebutuhan proyek (waktu, sumber daya, dan biaya).

XXX Factory Outlet, adalah factory outlet pertama yang akan didirikan di Kemang. XXX Factory Outlet sudah tersebar luar di DKI Jakarta, sudah terdapat 10 outlet. Karena di daerah Kemang belum terdapat factory outlet oleh karena itu penulis membuat rancangan proyek management dalam pembuatan konstruksi XXX Factory.

Metode yang akan digunakan untuk menganalisis pembuatan konstruksi usaha ni adalah metode Project Management. Oleh karena itulah penulis memilih judul

laporan Analisis Penerapan Metode Project Management Dalam Perencanaan Proyek Kontruksi Pada Pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang 1.2 Identifikasi Masalah

Dalam pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di Kemang, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan, adapun masalah-masalah yang timbul adalah:

1. Bagaimana rencana pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di Kemang? 2. Bagaimana pengorganisasian pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di Kemang? 3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di Kemang? 4. Bagaimana menentukan biaya pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di Kemang?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat menyelesaikan suatu proyek pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang dengan cepat dan lebih efektif dalam penggunaan sumber daya, selain itu diharapkan juga mencapai beberapa tujuan, antara lain: 1. Pembuatan perencanaan pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang 2. Pembuatan organisasi pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang dengan PBS dan WBS 3. Penentuan penjadwalan dengan menggunakan metode CPM 4. Perhitungan biaya aktual pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang yang dilaksanakan

1.4. Metodologi Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2009: 14).

1.4.1. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti: 1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain). 2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data). 3. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi lagi menjadi: Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi/Gabungan.

1.4.2. Metode Analisis Data Dalam menganalisa data penelitian strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten dengan paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan analisa data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis dengan secara computerized berdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan dalam desain penelitian.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Proyek

2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. (http://www.swa.co.id/sekunder/kolom/manajemen/strategi/index.php/).

2.1.2 Pengertian Proyek Menurut Schwalbe (2004,p4) Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Dalam hal proyek sistem informasi berarti proyek tersebut berupa sistem aplikasi yang terdiri atas beberapa modul program, tetapi proyek software bervariasi

cakupannya, mulai dari membangun sistem besar sampai hanya membuat satu modul saja. Proyek pada umumnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktifitasnya dan sponsor utama dari proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.

Menurut Schwalbe (2004,pp5-6) setiap proyek memiliki batasan yang berbda terhadap ruang lingkup, waktu, dan biaya yang biasanya disebut sebagai triple contraint (tiga kendala). Seperti project manager harus memperhatikan hal-hal penting dalam manajemen proyek: 1. Ruang lingkup (scope) : Apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau layanan yang pelanggan harapkan dari proyek tersebut?

2. Waktu (time) : Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek? Bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan? 3. Biaya (cost) : Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut? Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik. Artinya jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu, yang selanjutnya berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka biayanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal.

2.1.3 Pengertian Manajemen Proyek Menurut Schwalbe (2004, p8), Manajemen Proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan tehnik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder da harapan dari sebuah proyek. Menurut sumberdaya Olson yang (2003, p16), Manajemen Proyek adalah dan aplikasi teknik dari untuk

mencakup

pengetahuan,

peralatan,

merancang aktifitas proyek dan kebutuhan proyek. Menurut Nicholas (2001, p90), Manajemen Proyek adalah manajemen yang lebih sederhana, yang operasi-operasinya berulang dimana pasar dan

teknologinya dapat diprediksi, ada kepastian tentang antisipasi hasil, dan lebih sedikit organisasi yang dilibatkan.

2.2 Project Management Critical Success Factor (CSF) Menurut Olson (2003, p10) Critical Success Factor (CSF) merupakan elemen yang harus dilaksanakan dengan baik agar aktifitas suatu proyek dapat berjalan sukses. Kesuksesan suatu proyek dapat dilihat dari apakah sudah sesuai dengan spesifikasi, biaya, dan waktu yang diinginkan.

Critical Success Factor (CSF) adalah faktor penentu keberhasilan perusahaan, sehingga perlu diperkenalkan agar perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat dan menjamin kinerja yang kompetitif. Analisa CSF berkaitan dengan identifikasi dari area-area dimana sesuatu harus benar apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan seperti yang telah dijabarkan dalam analisis sasaran

sebelumnya. Untuk menentukan berhasil atau tidaknya CSF suatu perusahaan harus didukung oleh Key Performance Indicators (KPI). Key Performance Indicators adalah cara khusus untuk menguku kinerja yang dirancang untuk memudahkan pemantauan yang efektif dari derajat ketaatan sebuah rencana usaha atau strategi dan derajat keberhasilan yang dicapai karena melakukan aksi tertentu.

2.3 Daur Hidup Manajemen Proyek Menurut Schwalbe ( 2004, p43-44), Daur Hidup Proyek (Project Life Cycle) merupakan kumpulan dari tahapan-tahapan proyek. Tahapan dari daur hidup proyek terdiri dari: 1. Project Feasibility : terdiri dari tahap konsep dan pengembangan tahapan ini berfokus pada perencanaan. 2. Project Acquisition : terdiri dari tahap implementasi dan penyelesaian (close out) berfokus pada penyampaian tugas yang akan dilaksanakan. Sebuah proyek ke harus tahapan dapat menyelesaikan setiap tahapan hidup sebelum proyek

melanjutkan

selanjutnya.

Pendekatan

daur

menyediakan suatu control manajemen dan hubungan yang tepat terhadap operasi yang berjalan dalam organisasi.

Gambar 2.1 Fase Daur Hidup Proyek (Sumber: Schwalbe, Information Technology Project Management , 2004, p44)

BAB 3 ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

3.1 Analisa Gangguan Peralatan Proyek

Berdasarkan data tentang gangguan operasi yang diperoleh oleh peneliti dari perusahaan untuk gangguan yang berisiko yang terjadi diperiode 2003 2005, pembahasan tentang gagalnya suatu permesinan peralatannya terbagi atas

peralatan : rotary kiln, clincker cooler, Preaheter I.D Fan, Clincker breacker, Bucket Elevator. Sedangkan dari peralatan tersebut yang paling berisiko terbesar untuk diamati atas dasar penilaian severity dan likelihood adalah pada peralatan rotary kiln dengan sumber risiko kiln shoe lepas. Berdasarkan pengamatan dilapangan terjadi karena penggunaan yang overload dalam proses disamping itu tidak adanya kontrol lifetime terhadap konstruksi proyek tersebut, sehingga dari sini dapat timbul potensi risiko yang besar terutama pada saat operator maintenance dilakukan diarea tersebut.

3.2 Analisa Perhitungan Tingkat Kerugian (Loss Rate) Analisa kerugian yang diderita oleh perusahaan untuk cukup parah. Dalam bab sebelumnya didapatkan semua data kerugian dari severity baik kerugian disektor biaya pengobatan, sektor waktu dan tingkat keselamatan. Hal ini akan dianalisa pada point bab berikut.

3.2.1 Analisa Pengelompokan kerugian berdasarkan biaya. Dari pembahasan bab sebelumnya dalam setiap Equipment yang berisiko yang ada dalam pembangunan konstruksi yang menyebabkan kecelakaan kerja. Dapat kita kelompokkan kerugian terkecil sampai terbesar dalam biaya

pengobatan terhadap karyawan sebagai berikut:

P3K (Tidak signifikan) = Obat2 ringan yang ada di P3K (betadine, dll) Perawatan medik ringan = Rp 25.000 Sedang = Rp 25.000 s/d Rp 1.300.000 Berat = Rp 000.300 .1 ( Tergantung hilang hari kerja + biaya pengobatan ) Meninggal = Kebijaksanaan perusahaan

3.2.2 Analisa Pengelompokan Kerugian Waktu Sedangkan dari pembahasan dari bab sebelumnya dan dari data yang diperoleh dari perusahaan bahwa durasi cuti dokter untuk pengobatan terhadap karyawan akibat kecelakaan kerja untuk penelitian kejadian periode 2003- 2005 jika diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar untuk dapat bekerja kembali adalah sebagai berikut: 1. Hilang hari kerja 2 hari 2 Hilang hari kerja 7 hari

3.2.3 Analisa Pengelompokkan tingkat Risk Level Dari pengolahan data yang peneliti peroleh dari observasi penanggulangan risiko kedalam implementasi hazops dan identifikasi dan penilaian dampak kegiatan yang dibuat peneliti dan dikomparasikan dengan identifikasi dan penilaian dampak kegiatan yang sudah dibuat oleh perusahaan dibagian lampiran, peneliti berusaha mengelompokkan penilaian peralatan permesinan atas tingkat risiko mulai dari Risiko Fastener, high, medium, lower ,ini dilakukan atas studi dilapangan serta membuat penambahan penjelasan tingkat severity dan lilkelihood yang sudah dibahas pada bab sebelumnya serta didukung data yang diperoleh. Maka berikut tingkatan peralatan permesinan untuk periode penelitian 2003 - 2005 :

1.Mesin Pengaduk Semen mempunyai potensi bahaya terbesar / High ( adanya kiln shoe yang lepas) nilai high ini diperoleh dari penjelasan tingkat severity sedang (3) yaitu hilang hari kerja 2 hari atau keluar biaya Rp 25.000 s/d Rp1.300.00 ( jika dikomparasikan dengan uang) dan nilai dari likelihood sedang (C), kejadian yang biasanya tidak terjadi namun ada kemungkinan untuk dapat terjadi pada kondisi tertentu. 2.Clincker Cooler mempunyai potensi bahaya sedang/ medium terhadap operator.ini diperoleh dari perawatan medik ringan / mampu untuk kembali bekerja pada pada hari / shift yang sama ( nilai 2 ). Ini untuk tingkat severity sedangkan untuk tingkat likelihood menempati tingkat sedang penjelasannya biasanya tidak terjadi, namun ada kemungkinan untuk dapat terjadi pada kondisi tertentu. 3.Clincker breacker, bucket elevator, I.D Fan dikelompokkan mempunyai potensi rendah/ lower berdasarkan penelitian dilapangan, mempunyai tingkatan severity luka ringan pada operator dan tingkatan nilai likelihood kecil

kemungkinannya untuk terjadi.

3.2.4 Analisa Desain Pengendalian risiko Dengan adanya hasil pengolahandata pada bab sebelumnya dengan

menggunakan metode hazops dan analisa berdasarkan identifikasi penilaian dampak kegiatan dari risiko dan pengamatan dilapangan didapatkanpotensi risiko atas penilaian tingkat severity dan likelihood yaitu terjadinya peralatan yang rusak yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : penggunaan overload, kurang kontrol dari tenaga kerja, faktor lifetime dan faktor lain ( aus, beban berat). Hal ini jika digambarkan menurut diagram sebab akibat sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram Sebab Akibat 3.3 Pengolahan Data Menggunakan Program QM Berdasarkan data estimasi waktu optimis (a), waktu yang paling sering terjadi (m), dan waktu pesimis (b) untuk setiap aktivitas PERT berikut:

Aktifitas A 3 4 4 7 6 2 3 5 2 7 5

Estimasi Waktu (Per Minggu) m 8 6 7 9 11 13 16 12 18 15 9 b 15 19 21 23 18 25 17 22 24 28 26

1 1 1 2 2 3 3 4 5 6 6

2 3 2 4 5 4 6 5 6 7 7

Input Data Menggunakan Program QM For Windows Versi 2.2

Project Management (PERT/CPM) Result

Task Time Computation

Gannt Chart (Early Time)

3.4 Interprestasi Data Berdasarkan analisa dengan menggunakan Program QM For Windows versi 2.2 maka diperoleh Activity Time 16.3333 , dan Standard Deviasi 3.6667

BAB 4 SIMPULAN dan SARAN 4.1 Simpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan: Aplikasi telah berhasil melakukan penjadwalan seluruh aktivitas proyek

dengan baik. Aplikasi dapat melakukan perhitungan biaya untuk proyek yang dikerjakan

dalam waktu normal. Aplikasi dapat melakukan penjadwalan ulang dan perhitungan biaya untuk

proyek yang dikerjakan dalam waktu yang dipercepat.

4.2 Saran Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan analisa yang sudah dibuat adalah sebagai berikut: Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut agar lebih bermanfaat dalam manajemen proyek dengan menambah variabel jumlah tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Maharesi.Retno, (2007), Penjadwalan Proyek dengan Menggabungkan Metode PERT dan CPM, Paper Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma.

Wayne.A.Haga, Kathryn.A.Marold, (2004), A Simulation Approach to the PERT/CPM Time-Cost Trade-Off Problem, Project management Journal Sylva: Jun.Vol.35, Iss.2, p.7.

Kazan.Halim, (2005), One Application for Using PERT Methodology in Strategic Decisions, Journal of American Academy of Business,Vol.7, Num.2, hal.293-301.

Sofwan Badri, (1997), Dasar-Dasar Network Planning, Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Soetomo Kajatmo, (1997), Managemen Konstruksi, Jakarta: Erlangga.

You might also like