Professional Documents
Culture Documents
1
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
3.1. Pendahuluan
Untuk melaksanakan semua kegiatan rekayasa dan konstruksi dalam suatu proyek, biasanya dibentuk terlebih dahulu organisasi proyek yang dipimpin oleh seorang pemimpin proyek (Project Manager). Seorang pemimpin proyek bertanggung jawab atas semua kegiatan dalam proyek. Kegiatan yang berlangsung dalam proyek harus dapat dikontrol dan dapat dihitung biayanya (Accountability). Berbagai disiplin kerja dalam proyek akan memberikan masukan terhadap pemimpin proyek yang berkenaan dengan persoalan perencanaan, penjadwalan dan biaya sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar dan terkendali.
2
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Gambar 3.1. Contoh bentuk organisasi proyek dengan segala bentuk kegiatannya.
3
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Insinyur ahli sistem perpipaan yang secara organisasi berada di bawah Mechanical Engineering Department mempunyai tanggung jawab pekerjaan yang cukup banyak. Tanggung jawab yang dipikulnya antara lain : Rekayasa sistem perpipaan, perancangan dan layout. Analisis tegangan pada pipa. Perancangan tumpuan pipa. Pipe rupture restraint and jetshield design Mengkoordinir kontrak dengan pembuat pipa.
4
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Tanggung jawab dari seorang engineer bidang sistem perpipaan meliputi pula hubungannya dengan departemen lain dalam organisasi proyek sehingga perancangan, pembelian dan pemasangan sistem perpipaan yang memenuhi standar dan kode, spesifikasi teknik, jadwal konstruksi dan biaya yang direncanakan sesuai atau seiring dengan perancangan, pembelian dan pemasangan pekerjaan di departemen lain atau dengan proyek secara sistem keseluruhan.
Demikian banyak dokumen teknik tentang sistem perpipaan yang harus dibuat oleh insinyur sistem perpipaan, sehingga Insinyur sistem perpipaan harus tahu kapan dokumen teknik tertentu harus diberikan kepada departemen lain untuk dimintakan pendapat maupun persetujuannya agar dokumen teknik tersebut dapat dijadikan acuan pelaksanaan proyek.
5
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Penyiapan dokumen teknik biasanya dibagi dalam tiga tahapan Tahap 1. Penyiapan spesifikasi proyek, penentuan dan pemesanan komponen utama Tahap II . Estimasi biaya proyek maupun estimasi cash flow selama proyek berlangsung. Perancangan detail sudah harus dimulai dengan penekanan pada penentuan spesifikasi, gambar dan daftar peralatan
3.2. Diagram Alir (Flow Diagrams), Line List and (Spesifikasi Perancangan) Design Specifications
Diagram alir dari suatu sistem perpipaan menggambarkan jenis peralatan-peralatan yang dipakai dalam aliran proses serta hubungannya antara satu peralatan dan peralatan lainnya. Hubungan antar pipa dan peralatan yang menunjukkan fungsinya masing-masing dalam aliran proses digambarkan cukup jelas. Diagram alir digambarkan tidak menggunakan skala.
Diagram dalam sistem perpipaan dikenal dengan nama Piping And Instrumentation Drawing (P&ID).
8
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Setiap garis pada gambar diagram alir ditandai dengan nomor garis (line number). Pemberian nomor garis mempunyai aturan/maksud tertentu. Nomor pada garis bisa menunjukkan line service, ukuran pipa, material, temperatur, tekanan atau parameter lain. Jika nomor garis berubah menunjukkan bahwa parameter-parameter di atas berubah
10
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Contoh : 3-BF-8 24-MS-51 16-CC-2-34 Nomor garis di atas menunjukkan bahwa diameter nominal pipa adalah 3 in (80 mm) berfungsi sebagai Boiler Feed, diameter nominal pipa 24 in (600 mm) pada Main Steam dan yang terakhir adalah pipa dengan diameter nominal 16 in (400 mm) pada Containment Cooling line (Nuclear Safety Class 2). Sedangkan angka /nomor terakhir 8, 51 dan 34 menunjukkan identifikasi khusus.
Nomor identifikasi khusus digunakan dalam menelusuri data yang bersangkutan pada line list
11
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Demikian banyaknya nomor garis yang terdapat dalam satu gambar diagram alir suatu aliran proses maka biasanya dibuatlah tabel yang berisi bermacam-macam nomor garis yang disebut Line List, lihat contoh pada gambar 2.3. Pada line list disebutkan juga spesifikasi perancangan, baik untuk keperluan perancangan maupun keperluan konstruksi yang dibutuhkan dalam proyek. Spesifikasi Perancangan meliputi kode/standar yang dipakai, material pipa, teknik fabrikasi, support dan komponen-komponen lain yang dibutuhkan.
12
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Perancangan piping layout harus memperhatikan kemudahan diakses dan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan saat perawatan (maintenance)
14
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
16
Setelah piping layout selesai dibuat maka piping design drawings harus segera dibuat.
Piping design drawings menunjukkan route dari sistem perpipaan. Pada piping design drawings pandangan atasnya biasanya disebut plan view dan pandangan depannya disebut elevation view.
17
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Komponen pada sistem perpipaan seperti katup, flange atau reducer digambar sebagai simbol dalam gambar piping design drawing. Piping design drawing harus diplotkan kepada gambar layout dimana piping akan diletakkan atau dipasangkan. Ukuran panjang utama dan posisi piping drawing harus dicantumkan. design
19
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Gambar 3.8. Contoh gambar piping system yang diletakkan pada suatu bangunan persegi.
Gambar 3.9. Contoh piping system untuk bangunan yang berbentuk lingkaran.
20
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
21
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Cara lain untuk maksud yang sama seperti di atas adalah model skala.
Model skala merupakan model 3 dimensi yang diperkecil dari model asli.
Biaya untuk membuat model skala relatif mahal, sekitar 0.1 % dari biaya total. Akurasi dimensi dari model skala tidak dapat dijadikan patokan. Dimensi yang akurat dari bentuk sebenarnya tetap harus melalui gambar teknik.
23
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Gambar isometrik digunakan jika yang dipentingkan adalah layout konseptual bukan dimensi skala eksak.
Gambar isometrik untuk sistem perpipaan digunakan juga untuk keperluan proses pembangunan dan pemodelan untuk menganalisis tegangan.
24
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Efek tiga dimensi diperoleh dengan membuat sudut pada sumbu horisontal x dan z masing-masing 300 dengan sumbu vertikal adalah sumbu y.
25
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
26
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
stress isometrics :
1. Arah positif sumbu linier maupun angular sb. x, y dan z sistem koordinat global harus diberitahu. 2. Posisi piping system harus mengacu pada lokasi bangunan. 3. Penentuan titik nodal dibuat berdasarkan perkiraan letak terjadinya tegangan dan defleksi pipa yang tinggi, adanya tumpuan atau peralatan lain. 4. Parameter lain dari perancangan perpipaan (seperti ukuran pipa, berat, temperatur, tekanan, material, berat katup dsb) dapat dicantumkan pada gambar isometriknya sendiri atau dapat juga dicantumkan pada dokumen pendukung lain.
27
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
Perancangan sistem perpipaan harus dapat merefeksikan batas minimum yang dibutuhkan untuk peralatan yang mempunyai performans dengan batas tekanan inspeksi tertentu. Bagi keperluan in-service inspection dibuat gambar-gambar untuk membantu inspektor dalam pekerjaannya. Gambar yang dibuat dapat menggambarkan tentang laslasan atau/dan komponen yang harus diperiksa.
30
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan
END OF CHAPTER 3
32
Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan