Professional Documents
Culture Documents
1
DESKRIPSI PROSES PROSES PEMBUATAN GULA TEBU
Flow Proses
PEMERAHAN
PROSES AMPAS NIRA
INPUT/OUTPUT
PEMURNIAN
PRODUK BLOTONG NIRA JERNIH
lumayan PENGUAPAN
dapat gula bisa
AIR SYRUP
sampai 7,5 ton
ditambah ethanol
1000 liter
MASAKAN A
AIR CUITE A
KRISTALISER A
PEMISAHAN
SYRUP A GULA A
MASAKAN D
AIR CUITE D
KRISTALISER D
ETHANOL
PEMISAHAN
GAS CO2
ETHANOL PLAN TETES GULA D
VINASE
2
Illustrasi neraca masa
1.000 KG
TEBU
BX>20
EXTRAKSI
650 KG 350 KG
NIRA KASAR AMPAS
BX>20 MC > 50%
PEMURNIAN
30 KG 620 KG
BLOTONG NIRA JERNIH
MC > 60% BX>20
PENGENTAL
HAMPA
414 KG 206 KG
AIR DIUAPKAN SYRUP KENTAL
BX 0 BX> 60
MASAKAN &
KRISTALISASI
130 KG
MASSECUITE
BX>90
PEMISAHAN
Catatan:
3
Module Penerimaan Tebu.
Pengangkutan tebu dari ladang sudah direncanakan dengan truk dengan
menggunakan double atau triple wire rope, sehingga untuk menurunkan
dan menimbang tebu dapat dilakukan dua atau tiga kali angkat dengan
menggunakan Jib Crane lengkap dengan Electric Hoist dan ditimbang
dengan Digital Scale dengan ketelitian 10 kg, selanjutnya tebu dihampar
diatas meja tebu.
Module Extraksi.
Dari meja tebu, tebu di umpankan secara manual keatas horizontal
conveyor untuk di remahkan dengan crusher mill, tujuan peremahan
adalah untuk memecah sel sel tebu agar kehilangan gula yang terikut
diampas pada gilingan berikutnya terkendali, tebu yang telah diremahkan
diterima diatas inclined chute untuk diumpankan kegilingan no 1, dan
selanjutnya dengan melalui intermediate conveyor di masukkan ke gilingan
no 2 (dan no 3 disertai dengan penambahan air imbibisi atau tidak),
ampas yang keluar dari gilingan diterima conveyor ampas untuk ditranfer
ke lapangan ampas sebelum digunakan untuk bahan bakar boiler.
Nira kotor yang keluar dari gilingan ditampung dalam tangki/palung nira
kotor dan dengan pompa open impeler dipompakan ke module pemurnian
setelah melewati static sceen, pada static sceen ini dipisahkan serpihan
serpihan dan kotoran yang terikut dinira kotor.
4
Crusher mill dan three roll mill
5
Module Pemurnian.
Nira kotor tersaring ditampung ditangki nira kotor tersaring
selanjutnya dipompakan ke juice heater untuk dipanaskan sampai app 75
celsius, selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki reaksi untuk pemberian
larutan asam phosphat sampai pH app 5 diikuti pengadukan agar
pencampuran merata, selanjutnya nira dinetralkan dengan susu kapur
sampai pH sedikit diatas netral (pH 6.8-7.2), untuk mempercepat
pengendapan perlu penambahan flokulan pada dosis 3 - 20 ppm,
selanjutnya nira diendapkan dalam klarifier selama tidak lebih dari 50
menit, bagian yang jernih dikeluarkan dari katup katup bagian atas dan
ditampung dalam tangki nira jernih yang terletak dibagian bawah tangki
pemurnian, dan bagian endapan (+/- 10 s/d15 % dari volume) dialirkan ke
muddy juice tank untuk selanjutnya dipompakan ke filter press, filtrat
dialirkan ke clear juice tank sedangkan cake (blotong) ditampung ditempat
penampungan blotong.
6
Nira jernih dan Filter press.
Standart/procedure operasi.
1.Persiapan peralatan dan bahan pembantu.
Periksa peralatan pemurnian dan siapkan bahan pembantu pengolahan,
bahan pembantu pengolahan adalah susu kapur dengan kepekatan 5 s/d
10 boume, asam phosphate dengan perbandingan 1 : 14 satuan volume,
larutan flokulan dengan konsentrasi . 025%.
2.pH adjuster dan dosing pump.
Pengontrol automatic pH di set pada posisi netral pH 7 begitu pula semua
dosing pump harus sudah di kalibrasi.
3.Menjalankan module pemurnian.
Apabila telah siap hidupkan pompa nira kasar dan panaskan nira kasar
sampai temperature yang di inginkan, biarkan nira mengalir dari tangki
pengaduk pertama kedua dan ketiga, ambil contoh dari tangki pengaduk
ketiga dan amati apakah sudah sesuai dengan keinginan.
4.Pengendapan.
Biarkan mengendap sampai bagian permukaan sudah jernih, kemudian
buka katup nira jernih agar mengalir ke tangki nira jernih melalui saringan
mesh no 200, tiap tiga jam bagian kotor di tap ke tangki nira Lumpur untuk
di pompakan ke filter press.
Pada akhir proses secara manual sisa nira di masing masing peralatan
dikeluarkan melalui katup bawah untuk proses manual/ tidak dibuang.
5.Filter press.
Secara kontinu filter pres di buka dan kainnya dilepas untuk dilakukan
pencucian.
6.Kebersihan.
Kebersihan di module pemurnian harus selalu dijaga untuk mengurangi
effect bakteriosis (kerusakan gula akibat activitas jasad renik).
7.Pencatatan.
Dari nira jernih yang dihasilkan dilakukan pencatatan tiap jam meliputi pH
nira jernih, derajat brix nira jernih dan temperature nira jernih.
8.Selesai pemurnian.
Tiap selesai operasi dilakukan pembersihan peralatan module pemurnian,
dan harus di ingat probe/sensor pH setelah dibersihkan harus terendam air
(artinya tangki pengaduk no 2 setelah di bersihkan diisi air bersih sampai
sensor pH tercelup air).
7
Module Penguapan
Selanjutnya Nira Jernih dimasukkan kedalam pesawat penguap hampa
yang dioperasikan dengan kehampaan 40-50 cm kolom air raksa, untuk
diuapkan sampai dicapai kepekatan antara 55-60 Brix, apabila telah
dicapai kepekatan yang cukup yang disebut syrup, selanjutnya diturunkan
kedalam syrup vacuum tank untuk selanjutnya dialirkan ke tangki
pengumpan syrup melalui montejus tank.
8
dicapai tutup kran uap, buka kran keseimbangan vacuum dan selanjutnya
buka kran pengeluaran syrup, semua tahapan operasi penguapan dicatat
dalam buku penguapan meliputi start penguapan, waktu penguapan,
kevacuuman dan hasil penguapan.
4.Memindahkan syrup dari tangki vacuum.
Buka kran udara agar tekanan sama dengan tekanan udara luar kemudian
jalankan pompa syrup.
5.Pembersihan.
Setiap selesai operasi pesawat penguap harus dibersihkan dengan
mengisi air kedalamnya dan dipanasi dengan sisa uap yang ada kemudian
keluarkan.
Masakan hampa
9
Standart/procedure operasi.
Proses masakan merupakan bagian dari proses yang relative sulit dan
tidak ada batasan yang pasti, misalnya kapan bibit gula harus
dimasukkan, bagaimana methode pemasukannya, kapan dilakukan
manipulasi air dll, sehingga masakan adalah seni membuat gula.
Selanjutnya harap diikuti apa yang dilakukan intruktur masakan waktu
melakukan tugasnya untuk dicatat dan diingat.
Statiun Pemisahan.
Massecuite A yang dihasilkan pesawat masakan diturunkan dan
ditampung dalam palung kristaliser A, yang dilengkapi dengan slow
moving agitator agar kristal gula yang terbentuk tidak mengendap dan
mengeras yang akan menyulitkan proses pemisahan, massecuite A
selanjutnya diumpankan kedalam sentrifugal separator untuk dipisahkan
bagian kristal gulanya dengan bagian cairannya, kristal gula A yang
menempel didinding separator dicuci dengan aliran air hangat dan
dikeringkan dengan pemanas listrik untuk menurunkan kadar airnya, gula
A yang dihasilkan selanjutnya diturunkan ke talang goyang untuk
menghilangkan sisa uap air agar tidak terjadi caking waktu penyimpanan,
sedangkan cairan yang keluar disebut Molase A ditransfer ke Molase A
Feeder Tank untuk proses lanjut apakah dijadikan gula kristal lagi atau
dijadikan gula cetak tergantung dari kondisi bahan olah yang diproses.
Kristaliser
10
Separator vertical dan horizontal
Talang goyang
Module Pengentalan dan Pencetakan (Untuk Produk Gula Merah)
Dari tangki pengumpan syrup A, syrup dihisap kedalam pesawat
masakan/pengentalan untuk diuapkan dengan kondidi kehampaan app 60
cm kolom air raksa, sampai dicapai kekentalan app 90-93 Brix, massa
yang kental ini lazimnya disebut massecuite, pengentalan dilakukan tanpa
penambahan seeding (bibit gula).
Massecuite/Gula kental yang dihasilkan pada proses pengentalan
dicampur dalam mixer/filler untuk proses homogenisasi dalam keadaan
panas sambil memberi kesempatan menurunkan fraksi air, sehingga akan
didapatkan gula cetak dengan kadar air yang rendah, dengan demikian
gula yang dihasilkan mempunyai ketahanan simpan yang cukup baik.
Dari mesin mixing selanjutnya dilakukan pencetakan sesuai dengan bentuk
dan ukuran berat yang diinginkan.dan apabila diinginkan gula mawur/gula
semut hasil dari masakan dituangkan kedalam cooling pan.
11
Module utility/bantu.
Guna mendukung proses tersebut diperlukan module pendukung antara
lain:
Boiler.
Pesawat penghasil uap yang digunakan untuk seluruh proses utamanya
proses pemurnian, penguapan, masakan, pemisahan gula, pembersihan
dll.
12
Pompa air condenser dan pompa vacuum
Kelistrikan.
Daya listrik diperlukan untuk mendukung sistem pompa, penggerak
penggerak conveyor, hoisting crane dll yang dipenuhi dari PLN dan
dibackup dengan emergensi genset.
Laboratorium Equipment.
Minimal disediakan alat alat lab, tabung reaksi, timbangan analisa, ph
meter, polarimeter, brix weigher.
Office equipment.
Tersedia fasilitas perkantoran yang memadai lengkap dengan sistem
komunikasi, computer dll.
Workshop Equipment.
Peralatan bengkel sederhana minimal untuk kerja bangku, pesawat las
listrik, oxy acetilene aparat, standart tool dll.
Safety equipment.
Tersedia alat keselamatan kerja meliputi system penangkal petir,
pemadam kebakaran, safety glass, safety belt dan safety cloth, helmet dll.
13