You are on page 1of 1

iii

ABSTRAK Shobirin Muchlis, 2008. Model Reklamasi Lahan Pasca tambang Batubara Berbasis agroforestri. Studi Kasus di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimntan Timur. Dibawah bimbingan: Santun R.P.Sitorus, Hartrisari Hardjomidjojo dan Hermanto Siregar. Penambangan batubara ilegal, tidak mengindahkan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan akhir-akhir ini banyak terjadi di Pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur. Di lapangan terdapat kerusakan lingkungan yang di awali dengan penurunan kemampuan kapasitas tanah untuk mendukung pertumbuhan vegetasi. Tanah terdegradasi oleh karena erosi yang berlangsung terus menerus. Dampak negatif lain dari aktivitas penambangan ilegal pada aspek-aspek ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, kelembagaan dan hukum, sehingga diperlukan kebijakan dan strategi yang menyangkut aspek teknis, biaya dan ketentuan perundangan serta berdasarkan aspek sosial budaya yang berkembang di sekitar lokasi pertambangan. Tujuan penelitian ini adalah menyusun model reklamasi lahan pasca tambang batubara yang berbasis agroforestri. Metode penelitian melalui tahapan, melakukan analisis contoh tanah di laboratorium tanah, identifikasi faktor dominan dengan melakukan analisis yang berasal dari pemangku kepentingan dan pelaku sistem, melakukan penilaian secara cepat dengan menggunakan Multidimensional Scaling (MDS) terhadap lahan pasca tambang (existing condition) untuk mengetahui status nilai indeks keberlanjutan. Metode perbandingan eksponensial (MPE) dan analisis prospektif (AP) untuk mendapatkan faktor kunci sebagai dasar penyusunan sistem model yang berasal dari gabungan faktor dominan hasil analisis kebutuhan para stakeholders dan MDS. Hasil akhir analisis prospektif gabungan kedua faktor yang berasal dari need assessment dan existing condition menggunakan MDS diperoleh 8 (delapan) faktor kunci sebagai batasan sistem yang akan dibangun, yang merupakan faktor dasar penyusunan model reklamasi lahan pasca tambang batubara berbasis agroforestri, yaitu 1).Pengetahuan terhadap lingkungan 2).Tingkat kerusakan lingkungan 3). Kesadaran masyarakat 4). Teknologi pembuangan zat-zat beracun 5). Tersedianya disain rehabilitasi lahan 6). Teknologi pengurukan 7). Peran lembaga swadaya masyarakat (LSM) 8). Jenis tanaman tahunan dan tanaman palawija. Simulasi model dinamik dilakukan untuk memilih variabel dalam setiap sub model yang dikehendaki. Kata-kata kunci: penambangan batubara ilegal, degradasi tanah, erosi, rehabilitasi lahan, model reklamasi.

You might also like