You are on page 1of 19

EFFECTS OF SEX HORMONES ON THE GINGIVA IN PREGNANCY: A REVIEW AND REPORT OF TWO CASES

Amitabh Srivastava 1* Krishna Kumar Gupta 2 Sunita Srivastava 3 Jaishree Garg 4 J Periodontol Implant Dent 2011; 3(2):8387 Oleh: Virma Diansyah Pradana Putra Pembimbing: Drg. Ranny Rachmawati, Sp.Perio

Waktu Presentasi: Senin, 17 Juni 2013

Departemen Periodonsia Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Brawijaya Malang

Pendahuluan
Kehamilan telah memberikan dampak yang luas di luar sistem reproduksi, termasuk berbagai perubahan fisik dan psikologis yang kompleks. Efek ini terjadi terutama karena adanya hormon pada hampir setiap organ.1,2 Estrogen dan progesteron hormon seks utama pada kehamilan. Tingkat hormon-hormon tsb naik s.d. bulan ke8 kehamilan dan setelah itu menjadi stabil sampai kelahiran. Tingginya tingkat hormon dalam darah dan saliva menyebabkan gangguan gingiva dan periodontal. Wanita dg penyakit periodontal mungkin berada pada risiko >> untuk melahirkan bayi premature dan BB rendah.

Pendahuluan
Faktor penyebab tjd jar. hiperplastik dan inflamasi kronis gingiva : iritasi lokal seperti plak, kalkulus (bakteri dan produk2nya).4 Perubahan hormon pd kehamilan dan pubertas mempotensiasikan efek iritan2 lokal tsb pada jaringan ikat gingiva.5 Progesteron dan estrogen mencapai tingkat puncak plasmanya masing-masing pada level 100ng/ml dan 6ng/ml, pada akhir trimester ketiga dampak biologis potensi estrogen dan progesteron berlangsung di jaringan periodontal selama periode ini.

Mekanisme Aksi Hormon Seks


EFEK ESTROGEN pada jaringan periodontal meliputi: 9 1. Menurunkan keratinisasi sambil meningkatkan epitelial glikogen yang menghasilkan penurunan efektivitas barier epitelial. 2. Meningkatkan proliferasi sel dalam pembuluh darah. 3. Menstimulasi fagositosis Polymorphonuclear Leukocyte (PMNL) 4. Menghambat kemotaksis PMNL. 5. Menekan produksi leukosit dari bone marrow. 6. Menghambat cytokins pro-inflamasi yang dilepaskan oleh selsel sumsum manusia. 7. Menurunkan sel-T yang memediasi inflamasi. 8. Merangsang proliferasi fibroblas gingiva. 9. Merangsang sintesis dan maturasi jaringan ikat gingiva. 10. Meningkatkan jumlah inflamasi gingiva tanpa adanya peningkatan plak.

Mekanisme Aksi Hormon Seks


EFEK PROGESTERON pada jaringan periodontal: 9 1. Meningkatkan dilatasi pembuluh darah, sehingga meningkatkan permeabilitas. 2. Meningkatkan produksi prostaglandin. 3. Meningkatkan PMNL dan prostaglandin E2 dalam gingival crevicular fluid (GCF). 4. Menghambat sintesis kolagen dan non-kolagen pada fibroblas ligamen periodontal (PDL). 5. Menghambat proliferasi fibroblas gingiva. 6. Mengubah tingkat dan pola produksi kolagen dalam gingiva yang menghasilkan berkurangnya potensi perbaikan dan pemeliharaan. 7. Meningkatkan penghancuran metabolisme folat yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan jaringan.

Efek Estrogen dan Progesteron pada Pembuluh Darah Gingiva


Peningkatan edema, eritema, eksudat crevicular gingiva, dan jaringan gingiva hemoragik tercatat selama kehamilan serta tahap lain dari siklus reproduksi. Peningkatan aliran cairan sulkus gingiva telah berkorelasi dengan tingginya tingkat hormon steroid seks mengindikasikan bhw hormon ini dpt mempengaruhi permeabilitas vaskular dlm sulkus gingiva.9

Perubahan Mikroba selama Kehamilan


Mikroorganisme seperti Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingi valis, dan Prevotella intermedia mikroorg. yang mensintesis enzim metabolisme steroid yang dibutuhkan untuk sintesis steroid dan katabolisme. Metabolit steroid juga dapat berkontribusi untuk kebutuhan nutrisi dari patogen, yg dpt menyebabkan perub. gingiva selama kehamilan.10

Perubahan Gingiva selama Kehamilan


Pregnancy gingivitis: - Eritema, edema, hiperplasi, dan peningkatkan perdarahan. - Kasus berkisar dari peradangan ringan s.d. hiperplasi dan hipertrofi yang parah. - Peningkatan kedalaman probing gingiva, peningkatan inflamasi gingiva, peningkatan aliran gingival crevicular fluid. - Peningkatan perdarahan setelah probing dan mobilitas gigi meningkat manifestasi klinis jar. periodontal selama kehamilan. - Regio anterior mulut dan interproksimal area yang paling sering terlibat.11

Perubahan Gingiva selama Kehamilan


Pyogenic granuloma : - Selama kehamilan, prevalensi 0,2-9%. Muncul paling sering selama bulan ke-2 atau bulan ke-3 kehamilan. - Predileksi: gingiva (70%), diikuti lidah, bibir, mukosa bukal dan palatum. - Timbul krn respon inflamasi >> dr iritasi lokal jar. membesar dg cepat, mudah berdarah, mjd hiperplastik dan nodular. - Mungkin sessile (tidak bergerak) atau pedunculated (bertangkai) dan tampak mulai dari warna merah keunguan sampai biru tua dengan bintik-bintik kecil fibrin. - Memiliki kecenderungan kambuh jika tidak diambil secara komplit setelah kehamilan.12

Manajemen/ Tata Laksana


Pregnancy gingivitis dan segala bentuk pembesaran dapat diatasi dg kebersihan mulut yang baik untuk meminimalkan efek faktor sistemik. Gingivoplasti atau gingivektomi mungkin diperlukan setelah kehamilan tetapi harus dilakukan dalam kombinasi dengan profilaksis dan instruksi kebersihan mulut.

Laporan Kasus
Kasus 1 Seorang pasien wanita 25 tahun dg usia kehamilan 6 bulan. Keluhan utama: perdarahan yang banyak dari gusi saat menyikat gigi dan makan. Pasien telah melakukan diet semi padat dan cair karena terjadi perdarahan saat makan makanan yang konsistensinya keras. Intra oral: deposit kalkulus dan bakteri plak serta pembesaran gingiva generalisata yang berlebih hampir menutupi permukaan gigi (Gambar 1).

Cont..Kasus 1 Riwayat masa lalu, pasien mengalami pendarahan gingiva ringan dan pembengkakan sebelum konsepsi (fertilisasi), namun pembengkakan gingiva dan pendarahan terus meningkat sejak bulan pertama kehamilan. Tx: - Selama kehamilan, perawatan bedah tidak dilakukan. - Hanya skalling dan profilaksis oral dilakukan untuk menghilangkan iritasi lokal. - Px diinstruksikan mempertahankan OH yg ketat u/ mengurangi inflamasi gingiva. - Tindakan bedah dilakukan setelah melahirkan.

Laporan Kasus
Kasus 2 Seorang pasien wanita 23 tahun dg usia kehamilan 8 bulan. Keluhan utama: adanya kesulitan saat mengunyah, berbicara dan menutup bibir, masalah estetika juga dikompromikan karena pembesaran yang terjadi. Intra oral: menunjukkan pertumbuhan berlebih gingiva lokalisata yang besar di daerah anterior kiri atas yakni elemen 21, 22, 23 dg bibir menonjol (Gambar 2). Lesi 3,5 2 cm dan berpedunkulata. Tumor lunak dengan warna merah terang, perdarahan pada saat provokasi ringan. Terdapat plak dan kalkulus subgingiva.

Cont. kasus 2 Tidak ada riwayat konsumsi obat atau faktor keturunan. Menurut riwayat masa lalu, pasien mulai mengalami perdarahan pada saat menyikat gigi sejak tiga bulan kehamilan, tetapi pembesaran muncul dengan ukuran saat ini disadari pasien pada waktu pemeriksaan. Tx: - Profilaksis oral dilakukan setelah pemeriksaan hematologi. - Instruksi pemeliharaan OH dan instruksi agar mencegah cedera atau menggigit tumor . - Pasien kembali satu bulan post partum dimensi tumor sama seperti saat sebelum melahirkan.

Pertumbuhan berlebih gingiva dieksisi dg blade no.15 dan elektrokauter. Perdarahan dikontrol oleh ball tip dari elektrokauter (Gambar 3a) aplikasi dressing periodontal. Lesi yang dieksisi (Gambar 3b) dikirim u/pemeriksaan HPA HPA proliferasi epitel dan proliferasi kapiler dasar serta infiltrasi sel inflamatori (Gambar 3c). Follow up 6 bulan kemudian (Gambar 3d) penyembuhan lancar dan tdk ada kekambuhan.

Pembahasan
Insidensi Pregnancy gingivitis (50-100%) disebabkan bakteri plak, seperti pada individu yang tidak sedang hamil. Pada beberapa kasus, gingiva yang meradang membentuk massa diskrit dan disebut sebagai pregnancy tumor.13 Prevotella intermedia mikroorg. yg meningkat scr signifikan selama kehamilan.14 Peningkatan ini terjadi krn tingginya tingkat estradiol sistemik dan progesteron.14 Hal ini telah dikemukakan bahwa respon jaringan yang berubah akibat plak adalah karena menurunnya jumlah limfosit sel T maternal.15 Peningkatan inflamasi gingiva pd bulan ke-2 dan mencapai tingkat maksimal pd bulan ke-8 kehamilan.

Pembahasan
Perubahan ini dapat menyebabkan inflamasi gingiva yang tampak seperti pembengkakan, hiperplastik dan eritematous, perubahan mungkin lokalisata atau generalisata. Dan biasanya timbul pada margin gingiva dan papilla interdental.17,18 Sebagaimana dibahas pada laporan kasus, pembesaran gingiva selama kehamilan adalah masalah yang perlu diperhatikan. Diet yang tidak tepat dan tidak memadai pada kasus pertama, yang dipilih untuk mencegah perdarahan gingiva, pasti akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

Kesimpulan
Faktor lokal seperti plak dan kalkulus, yg mengandung akumulasi bakteri, telah diketahui dapat menyebabkan pembesaran gingiva selama kehamilan. Faktor hormonal juga berperan dalam memperparah hiperplasi. Oleh karena itu, pentingnya pemeriksaan gigi rutin dan profilaksis oral tidak dapat diabaikan. Pada semua bentuk pembesaran gingiva, kebersihan mulut yang baik diperlukan untuk meminimalkan efek dari faktor sistemik.

Terima Kasih

You might also like