Professional Documents
Culture Documents
Amitabh Srivastava 1* Krishna Kumar Gupta 2 Sunita Srivastava 3 Jaishree Garg 4 J Periodontol Implant Dent 2011; 3(2):8387 Oleh: Virma Diansyah Pradana Putra Pembimbing: Drg. Ranny Rachmawati, Sp.Perio
Departemen Periodonsia Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Brawijaya Malang
Pendahuluan
Kehamilan telah memberikan dampak yang luas di luar sistem reproduksi, termasuk berbagai perubahan fisik dan psikologis yang kompleks. Efek ini terjadi terutama karena adanya hormon pada hampir setiap organ.1,2 Estrogen dan progesteron hormon seks utama pada kehamilan. Tingkat hormon-hormon tsb naik s.d. bulan ke8 kehamilan dan setelah itu menjadi stabil sampai kelahiran. Tingginya tingkat hormon dalam darah dan saliva menyebabkan gangguan gingiva dan periodontal. Wanita dg penyakit periodontal mungkin berada pada risiko >> untuk melahirkan bayi premature dan BB rendah.
Pendahuluan
Faktor penyebab tjd jar. hiperplastik dan inflamasi kronis gingiva : iritasi lokal seperti plak, kalkulus (bakteri dan produk2nya).4 Perubahan hormon pd kehamilan dan pubertas mempotensiasikan efek iritan2 lokal tsb pada jaringan ikat gingiva.5 Progesteron dan estrogen mencapai tingkat puncak plasmanya masing-masing pada level 100ng/ml dan 6ng/ml, pada akhir trimester ketiga dampak biologis potensi estrogen dan progesteron berlangsung di jaringan periodontal selama periode ini.
Laporan Kasus
Kasus 1 Seorang pasien wanita 25 tahun dg usia kehamilan 6 bulan. Keluhan utama: perdarahan yang banyak dari gusi saat menyikat gigi dan makan. Pasien telah melakukan diet semi padat dan cair karena terjadi perdarahan saat makan makanan yang konsistensinya keras. Intra oral: deposit kalkulus dan bakteri plak serta pembesaran gingiva generalisata yang berlebih hampir menutupi permukaan gigi (Gambar 1).
Cont..Kasus 1 Riwayat masa lalu, pasien mengalami pendarahan gingiva ringan dan pembengkakan sebelum konsepsi (fertilisasi), namun pembengkakan gingiva dan pendarahan terus meningkat sejak bulan pertama kehamilan. Tx: - Selama kehamilan, perawatan bedah tidak dilakukan. - Hanya skalling dan profilaksis oral dilakukan untuk menghilangkan iritasi lokal. - Px diinstruksikan mempertahankan OH yg ketat u/ mengurangi inflamasi gingiva. - Tindakan bedah dilakukan setelah melahirkan.
Laporan Kasus
Kasus 2 Seorang pasien wanita 23 tahun dg usia kehamilan 8 bulan. Keluhan utama: adanya kesulitan saat mengunyah, berbicara dan menutup bibir, masalah estetika juga dikompromikan karena pembesaran yang terjadi. Intra oral: menunjukkan pertumbuhan berlebih gingiva lokalisata yang besar di daerah anterior kiri atas yakni elemen 21, 22, 23 dg bibir menonjol (Gambar 2). Lesi 3,5 2 cm dan berpedunkulata. Tumor lunak dengan warna merah terang, perdarahan pada saat provokasi ringan. Terdapat plak dan kalkulus subgingiva.
Cont. kasus 2 Tidak ada riwayat konsumsi obat atau faktor keturunan. Menurut riwayat masa lalu, pasien mulai mengalami perdarahan pada saat menyikat gigi sejak tiga bulan kehamilan, tetapi pembesaran muncul dengan ukuran saat ini disadari pasien pada waktu pemeriksaan. Tx: - Profilaksis oral dilakukan setelah pemeriksaan hematologi. - Instruksi pemeliharaan OH dan instruksi agar mencegah cedera atau menggigit tumor . - Pasien kembali satu bulan post partum dimensi tumor sama seperti saat sebelum melahirkan.
Pertumbuhan berlebih gingiva dieksisi dg blade no.15 dan elektrokauter. Perdarahan dikontrol oleh ball tip dari elektrokauter (Gambar 3a) aplikasi dressing periodontal. Lesi yang dieksisi (Gambar 3b) dikirim u/pemeriksaan HPA HPA proliferasi epitel dan proliferasi kapiler dasar serta infiltrasi sel inflamatori (Gambar 3c). Follow up 6 bulan kemudian (Gambar 3d) penyembuhan lancar dan tdk ada kekambuhan.
Pembahasan
Insidensi Pregnancy gingivitis (50-100%) disebabkan bakteri plak, seperti pada individu yang tidak sedang hamil. Pada beberapa kasus, gingiva yang meradang membentuk massa diskrit dan disebut sebagai pregnancy tumor.13 Prevotella intermedia mikroorg. yg meningkat scr signifikan selama kehamilan.14 Peningkatan ini terjadi krn tingginya tingkat estradiol sistemik dan progesteron.14 Hal ini telah dikemukakan bahwa respon jaringan yang berubah akibat plak adalah karena menurunnya jumlah limfosit sel T maternal.15 Peningkatan inflamasi gingiva pd bulan ke-2 dan mencapai tingkat maksimal pd bulan ke-8 kehamilan.
Pembahasan
Perubahan ini dapat menyebabkan inflamasi gingiva yang tampak seperti pembengkakan, hiperplastik dan eritematous, perubahan mungkin lokalisata atau generalisata. Dan biasanya timbul pada margin gingiva dan papilla interdental.17,18 Sebagaimana dibahas pada laporan kasus, pembesaran gingiva selama kehamilan adalah masalah yang perlu diperhatikan. Diet yang tidak tepat dan tidak memadai pada kasus pertama, yang dipilih untuk mencegah perdarahan gingiva, pasti akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan kadar hemoglobin pada ibu hamil.
Kesimpulan
Faktor lokal seperti plak dan kalkulus, yg mengandung akumulasi bakteri, telah diketahui dapat menyebabkan pembesaran gingiva selama kehamilan. Faktor hormonal juga berperan dalam memperparah hiperplasi. Oleh karena itu, pentingnya pemeriksaan gigi rutin dan profilaksis oral tidak dapat diabaikan. Pada semua bentuk pembesaran gingiva, kebersihan mulut yang baik diperlukan untuk meminimalkan efek dari faktor sistemik.
Terima Kasih