Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi sektor pertanian anatar lain yaitu iklim
dan cuaca. Sektor pertanian juga tidak bisa lepas dari kebutuhan air karena
tanaman sangat membutuhkan air agar dapat tumbuh dengan optimal. Jumlah air
yang dibutuhkan pun dalam kadar yang secukupnya, dalam arti tidak boleh
kekurangan ataupun berlebihan sehingga dibutuhkan perhitungan yang tepat agar
jumlah air yang dibutuhkan tumbuhan dapat terserap secara optimal. Perhitungan
dipeoleh dari penelitian yang langsung diadakan dilapangan dengan mengacu
pada data – data klimatologi yang berpengaruh terhadap ketersediaan air. Dampak
iklim sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan tanaman. Salah
satu hal yang penting untuk memperkirakan unsur cuaca dari suatu wilayah dan
yang mempunyai data terbatas adalah menggunakan rumus empiris karena
biasanya wilayah yang belum dikelola, data meteorologinya sangat kurang atau
belum ada.
Salah satu cara yang digunakan untuk memperkirakan unsur cuaca pada
suatu wilayah yang hanya mempunyai keterbatasan data karena wilayah tersebut
belum dikelola sehingga data meteorologinya belum ada. Dalam praktikum Acara
II praktikan diharapkan mampu menggunakan rumus empiris untuk menghitung
evapotranspirasi tanaman yang terjadi di beberapa tempat. Metode yang
digunakan adalah metode Blanney-Criddle dan metode Radiasi.
B. Tujuan
Penggunaan rumus empiris untuk penggunaan yang berkaitan dengan
biologis (biological application).
BAB II
Tinjauan Pustaka
Rumus empiris merupakan rumus yang diperoleh secara empiris dari suatu
kejadian alam yang terjadi. Perhitungan evaporasi sebagian diperoleh dari rumus
empiris. Rumus empiris untuk evaporasi didasarkan hukum diffusitas dan radiasi
( Anonim, 2008 ) :
a. Hukum Diffusitas
Adanya perpindahan massa ( dalam hal ini uap air ) oleh adanya
aliran udara (aliran udara yang tidak teratur )’’Eddy Flux’’ dapat ditentukan
berdasarkan pengukuran terhadap kecepatan angin ke arah atas ( upward eddy
velocity ) dan fluktuasi tekanan uap air.
Eddy flux ( E ) :
E = ( ρ.W )’ q’
ρ = densitas udara
W = Kecepatan angin vertikal
q = Kelengasan ( humiditas )
(ρ. W ) ‘ = merupakan fluktuasi yang terus menerus aliran udara ke atas
q’ = berkaitan dengan fluktuasi uap air di udara
Rumus evapotranspirasi Blaney – Criddle :
(ET)o = c [ p (0,46 T + 8) ]
b. Radiasi
Adanya perubahan massa (dari massa cair menjadi massa gas)
diperlukan / disebabkan oleh adanya energi. Di sini dikenal adanya
keseimbangan energi. Untuk evaporasi (penguapan) air, air yang ter-evaporasi
dapat dihitung berdasarkan perubahan energi pada suatu periode waktu
tertentu (t). Volume total evaporasi sama dengan energi (yang ada) di bagi
dengan panas latent (latent heat) untuk penguapan. Rumus keseimbangan
energi sebagai berikut (Anonim, 2008) :
Qt = Q S + QA – QB – QN – QR
dimana :
Qt : laju energi yang digunakan untuk penguapan
QS : laju perubahan energi untuk radiai matahari gelombang pendek
(net-rate of change of energy due to short-wave solar radiation)
QA : laju pemindahan energi dari energi yang masuk dan keluar
tandon air (reservoir)
QB : laju keluarnya adiasi gelombang pendek
QN : laju konduksi dan konveksi dari energi dan permukaan air ke
atmosfer
QR : laju perubahan energi yang tersimpan di dalam tandon air
(reservoir)
Menentukan evapotranspirasi berdasarkan metode radiasi menggunakan
persamaan empiris (Anonim, 2007) :
B. Cara Kerja
B.1 Metode Blanney Cridlle
1. Ditentukan Tmean, dengan cara menjumlahkan nilai Tmaks dan
Tmin kemudian dibagi 2 .
2. Ditentukan nilai P, dengan cara menginterpolasi table
3. Ditentukan nilai F,
4. Diestimasi RH.
5. Ditentukan nilai N, dengan cara tabel 3 diinterpolasi.
6. Dihitung n/N
7. Ditentukan nilai Uday, dengan cara merubah satuannya, dari
km/hari menjadi m/s
8. Ditentukan nilai Eto, dengan cara melihat digrafik.
B.2 Metode Radiasi
1. Ditentukan Tmean, dengan cara nilai Tmaks dan Tmin
dijumlahkan kemudian dibagi 2 .
2. Ditentukan nilai Ra, dengan cara tabel 2 diinterpolasi.
3. Ditentukan nilai W, dengan cara tabel 4 diinterpolasi.
4. Ditentukan nilai Rs,
5. Estimasi RH
Low < 40 %
Low-medium 40%-55%
Medium-high 55%-70%
High > 70%
6. Dihitung W×Rs
7. Dibaca nilai Eto dari grafik
C. Analisa Data
C.1. Metode Perhitungan Barney – Criddle :
a. Rumus Perhitungan
Tmax Tmin
1. Tmean =
2
2. Interpolasi data dari tabel 1
3 F = P (0,46 T mean + 8)
4. Estimasi RH :
< 20% low
20%-50% medium
> 50% high
5. Interpolasi N dari tabel 3
6. Klasifikasi n/N :
Low ~ 0, 45
Medium ~ 0,7
High ~ 0,9
0-2 m/s ( grafik 1 )
2-5 m/s ( grafik 2 )
5-8 m/s ( grafik 3 )
8. ETo dilihat berdasarkan grafik
6. W x Rs
7. Eto
x= 0,77525
maka W =0.77525
4. Rs = (0.25 + 0.5*0.664)0,77525
= 7,668
5. RH 87,6 high
6. W*Rs = 0,77525 * 7,668 = 6,6820
7. Epan Mei= 0.75 * 4,28= 3,21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Perhitungan
A.1. Metode Blaney-Criddle
Bulan epan E BC
Januari
2,025 2,7
Februari
2,25 3,5
Maret
3,1875 3,6
April
3,0375 4
Mei
3,21 3,9
Juni
3,6 4,1
Juli
3,6825 4,2
Agustus
3,7425 4,3
September
3,42 4,25
Oktober
2,925 3,6
Nopember
2,775 3,5
Desember
1,95 2,8
EBC vs EPan
5
4,5
y = 0,0128x + 3,6212
4
R² = 0,0075
3,5
3
2,5
2 EBC vs EPan
1,5 Linear (EBC vs EPan)
1
0,5
0
3,6
1,95
2,25
3,21
3,42
2,025
3,1875
3,0375
3,6825
3,7425
2,925
2,775
A.2. Radiasi
Erad Vs EPan
6
5 y = 0,0467x + 4,2258
R² = 0,1238
4
3
Erad Vs EPan
2
Linear (Erad Vs EPan)
1
0
2,25
3,21
3,6
3,42
1,95
2,025
2,925
2,775
3,1875
3,0375
3,6825
3,7425
B. PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam metode Radiasi hampir sama dengan metode
Blaney Cridle hanya yang membedakan adalah metode Blaney-Criddle yang
menggunakan temperatur sebagai penentu evapotranspirasi potensial sedangkan
metode Radiasi ini mengandalkan radiasi penyinaran matahari dan yang
merupakan ciri dari metode ini.
Pada metode radiasi nilai yang dicari adalah nilai Ra pada bulan Mei
sebesar 13,175. Berikutnya data lama penyinaran digunakan untuk mencari nilai
W. Nilai W dikalikan dengan nilai Rs, dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat
grafik prediksi nilai Eto dari W.Rs dengan kondisi kecepatan angin rendah dan
RH mean tinggi.
Dari hasil perhitungan dari data tersebut kemudian nilai evaporasi yang
ada, dibuat grafik perbandingan antara nilai evaporasi observasi dengan nilai
evaporasi hasil perhitungan dengan metode Blaney Criddle dan juga radiasi. Pada
grafik terlihat bentuk yang hampir serupa dengan evaporasi hasil pengamatan
yang terlihat cukup jelas adalah nilai evaporasi dengan metode perhitungan
radiasi.
Adapun metode yang digunakan dalam perhitungan adalah metode
Blanney-Criddle dan metode Radiasi. Untuk perhitungan rumus empiris
menggunakan metode Blanney-Criddle dari grafik didapatkan nilai R sebesar
0,084 dengan persamaan y =0,012x + 3,621 Sedangkan dari grafik perhitungan
dengan metode radiasi didapatkan nilai R sebesar 0,351 dengan persamaan y =
0,046x + 4,225
Metode Blaney-Criddle memberikan hasil yang lebih akurat dengan
dengan nilai R yang lebih kecil yaitu 0,084 sedangkan metode Radiasi diperoleh
nilai R yang lebih dekat dengan 1(satu) yaitu 0,351. Namun, metode Blaney-
Criddle mempunyai kekurangan dibandingkan dengan metode Radiasi karena
dalam metode Radiasi rumus yang dipakai lebih banyak dan terkadang
memerlukan interpolasi sebanyak dua kali, sehingga mungkin hasilnya lebih
akurat, tetapi pada perhitungan ini tidak. Faktor human error juga bisa menjadi
penyebab adanya penyimpangan perhitungan dari kedua metode tersebut. Selain
itu, rumus empiris juga mempunyai kelemahan yaitu terbatasnya variable
sehingga hasil perhitungan tidak seakurat jika diukur langsung dengan alat.
BAB V
KESIMPULAN
1) Persamaan t-test
ETB-C vs Epan : y = 0,012x + 3,621 R2 = 0,007
Etrad vs Epan : y = 0,046x + 4,225 R2 = 0,123
2) Hasil Perhitungan :
Bulan Evaporasi Epan EBC Erad
Januari
2,7 2,025 2,7 3,7
Februari
3 2,25 3,5 4,3
Maret
4,25 3,1875 3,6 4,4
April
4,05 3,0375 4 4,6
Mei
4,28 3,21 3,9 4,45
Juni
4,8 3,6 4,1 4,5
Juli
4,91 3,6825 4,2 4,55
Agustus
4,99 3,7425 4,3 5,3
September
4,56 3,42 4,25 5,25
Oktober
3,9 2,925 3,6 4,8
Nopember
3,7 2,775 3,5 4,7
Desember
2,6 1,95 2,8 3,8
Metode Radiasi
Bulan Tmean n/N Ra W Rs W*Rs Uday Eto
Januari 26 0,386 16,025 0,734 7,099 5,211 0,382
3,7
Februari 27 0,445 16,075 0,754 7,595 5,727 0,407
4,3
Maret 27,65 0,496 15,525 0,767 7,731 5,929 0,466
4,4
April 27,9 0,639 14,475 0,772 8,244 6,364 0,37
4,6
Mei 28,25 0,664 13,175 0,775 7,668 5,943 0,428
4,45
Juni 29 0,745 12,5 0,779 7,781 6,061 0,469
4,5
Juli 30 0,735 12,8 0,784 7,904 6,197 0,524
4,55
Agustus 30,4 0,759 13,775 0,788 8,671 6,971 0,598
5,3
September 29,7 0,667 14,925 0,7825 8,709 6,813 0,567
5,25
Oktober 28,45 0,571 15,775 0,77625 8,448 6,558 0,578
4,8
November 28,35 0,546 15,95 0,77575 8,342 6,471 0,602
4,7
Desember 26,9 0,398 15,925 0,752 7,150 5,337 0,521
3,8