You are on page 1of 2

Memelihara Kekhusyuan Shalat

1. Dalil dari Alquran 1. (QS. Al Mukminun: 1-2) 2. (QS. Al Baqarah: 45-46) 3. (QS. Al Mukminun: 60-61) 4. (QS. Al Hadid: 16) 5. (QS. Al Ahzab: 35) 6. (QS. Ar Rad: 28) 7. (QS. Al Haj: 34-35) 8. (QS. Hud: 23) 2. Dalil dari Alhadits
Sahabat Abi Ya'la Syadad bin Aus ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Allah senantiasa menulis setiap kebagusan dari suatu perbuatan. Apabila kamu membunuh binatang, maka bunuhlah dengan cara yang balk. Dan apabila kamu menyembelih binatang, maka sembelihlah dengan cara yang haik. Hendaklah salah seorang diantara kamu menajamkan pisau penyembelihannya serta mengistirahatkan (menenangkan) binatang sembelihannya." (HR. Muslim).

Sahabat Abi Mas'ud Al-Badri berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Tidak sempurna shalat seseorang sehingga dia meluruskan tulang punggungnya ketika ruku' dan sujud." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Sahabat Abi Qatadah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Sejelek-jelek manusia adalah orang yang mencuri di dalam shalat." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, bagaimana dia mencuri di dalam shalat?" Jawab Rasulullah: " Yakni tidak melaksanakan ruku' dan sujud secara sempurna." Atau Rasulullah bersabda: "Tidak meluruskan tulang punggungnya ketika ruku' dan sujud." (HR. Ahmad dan Hakim). Sahabat Abi Abdillah Al-Asy'ari berkata, bahwa Rasulullah saw pernah melihat seorang lelaki yang tidak menyempurnakan ruku' serta sangat cepat dalam melaksanakan sujud ketika shalat. Lalu beliau bersabda: "Apabila lelaki ini mati ketika sedang melakukan ruku' dan sujudnya, maka dia mati dalam keadaan murtad dari agama Muhamad." Selanjutnya Rasulullah saw bersabda: "Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan ruku dikala shalat dan terlalu cepat dalam melaksanakan sujud, ibarat orang yang sangat lapar yang hanya memakan sebuah atau dua buah korma, yang tidak mungkin bisa mengenyangkan perutnya." (HR. Thabrani). Sahabat Ibnu Abbas ra berkzta, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: Allah swt telah berfirman: "Aku hanya akan menerima ibadah shalat orang yang tawadhu' karena keagungan-Ku, tidak memanjangkan shalat hanya karena makhluk-Ku, tidak berterus-menerus melakukan maksiat

kepada-Ku. serta menghabiskan waktu siang untuk berdzikir kepada-Ku. Menyayangi fakir miskin, ibnu sabil dan janda-janda, serta mengasih sayangi orang-orang yang terkena musibah. Demikianlah cahaya orang itu seperti cahaya matahari, yang Aku penuhi dengan kemuliaan-Ku dan yang mendapat penjagaan dari para malaikat-Ku, sehingga Aku jadikan pancaran sinar dalam dirinya di tengah kegelapan dan Aku jadikan. pula kecerdasan di tengah kebodohan. Perumpamaan orang itu di tengah-tengah makhluk-Ku adalah ibarat "sorga Firdaus di tengah-tengah sorga yang lain." (HR. Bazar).

Sahabat Abdillah bin Mas'ud ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Seseorang yang mengerjakan shalat tanpa di serta kekhusyuan dan ruku yang sempuma, serta terlalu banyak bergerak, maka shalatnya tidak akan diterima. Dan barangsiapa menarik-narik pakaiannya lantaran sombong. maka Allah tidak akan melihatnya (tidak akan mengasih sayanginya) sekalipun dia memiliki kemuliaan di sisi Allah." (HR Thabrani). Sahabat Abi Darda' ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Mula pertama yang diangkat ke hadapan Allah dan amal perbuatan manusia adalah kekhusyu'an di dalam shalat,

sehingga kamu melihat kewajaran pada dirinya dalam melaksanakan shalat." (HR. Thabrani).
Sahabat Anas bin Malik ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Bagaimanakah keadaan orang-orang yang mengangkat pandangan mata ke atas ketika shalat?" Rasulullah terkesan marah ketika mengucapkan kata-kata ini, lalu beliau bersabda: "Hendaklah mereka

menghentikan perbuatan seperti itu, atau mengkonsentrasikan pandangan mata mereka." (HR. Bukhari)
Sahabat Aisyah ra berkata: Aku pemah bertanya kepada Rasulullah saw tentang berpaling ke kanan dan ke kiri ketika shalat. Jawab Rasulullah: "Sesungguhnya berpaling ke kanan dan ke kiri ketika shalat adalah gangguan syetan untuk menggoda kekhusyu'an seseorang yang sedang melakukan shalat." (HR. Bukhari dan Nasai). Sahabat Abi Dzar ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Sesungguhnya Allah selalu bertatapan wajah (sangat ridha) kepada seseorang yang sedang melaksanakan shalat selagi dia tidak berpaling ke kanan dan ke kiri. Apabila dia berpaling (menoleh) ke kanan dan ke kiri, maka Allah pun memalingkan pandangan darinya." (HR. Abu Dawud dan Nasai).

You might also like