Professional Documents
Culture Documents
Bangunan gedung dengan struktur atap dibuat dengan struktur rangka baja. Bentang struktur bangunan, beban gravitasi, beban angin dan mutu bahan, dijelaskan pada data teknis berikut. DATA TEKNIS Tipe Rangka : Tipe 3
Panjang Bentang Rangka : 16 m (B) Jarak Antar Kuda kuda : 5 m (L) Sudut kemiringan rangka : 23 () Mutu Baja Penutup Atap Sambungan Profil dipakai Rangka : BJ41, Fy=2400 kg/cm2, Fu=4100 kg/cm2 : Genteng beton : Las yang : Double Siku : Light Lip Channel
Profil Gording
Jarak antar kuda kuda : 5 m (L) Jarak antar Gording (B) Kemiringan atap () Profil Gording dipakai : 1m : 23
yang : C.150.75.20.4,5 : q Ix Iy Zx Zy = 11 kg/m = 4890000 mm4 = = = 992000 mm4 65200 mm3 19800 mm3
= 250M PA da (L) = 5m B) = 1m ap ) ( = 23 ang dipakai = C 150.75.20.4,5 dari Tabel : q= 11 kg/ m 4 Ix = 4890000 mm Iy = Zx = Zy = 992000mm
3 19800cm 4 3 65200mm
75 20
150
t=4,5
20 75
Gambar 1.1 Penampang Gording
2. PERHITUNGAN PEMBEBANAN a. Data Pembebanan - Beban Mati (DL) Beban Genteng Jenis Beton Beban penutup atap genteng Beton Berat sendiri Gording
2 70 kg/m
= = q =
70
kg/m
11 kg/m 81 kg/m
- Beban Hidup (La) Beban hidup terpusat sebesar p - Beban Angin (Wind) Besar beban tekanan angin diperhitungkan sebesar Koefisien angin tekan Koefisien angin isap Tekanan angin tekan W W
tekan hisap
100 kg
= = = = =
= = = = =
P Px Py Mx
= = = =
100 kg 92.05 kg/m 39.07 kg/m 115.0 kgm UNIVERSITAS ACHMAD YANI 2009
= =
4. KOMBINASI PEMBEBANAN
Tabel 1.1 Kombinasi Pembebanan pada Gording
Kombinasi Pembebanan 1 U = 1.4D 2 U = 1.2D 3 U = 1.2D U = 1.2D 4 U = 1.2D + + + + 0.5La 1.6La 1.6La + 0.8W 1.3W + 0.5La
5 U = 0.9D 1.3W
Jadi, besar momen yang menentukan adalah : 467.4 kg. 4674543.1 Mx = 54 m = 99 N.mm 68.74 kg. 687442.57 My = 4 m = 9 N.mm 5. MENGHITUNG KAPASITAS PENAMPANG Asumsi penampang kompak Mnx = Mny = Zx . fy Zy . fy = = 16300000 N.mm 4950000 N.mm
Jika = 0.9
OK
2. PERHITUNGAN PEMBEBANAN a. Beban Mati (qDL) Beban Penutup atap genteng beton sebesar (W) Beban penutup plafon diperhitungkan sebesar (P) Berat penutup atap genteng beton (B x L x W) Berat sendiri gording (L x q) = = kg/m 2 kg/m 18 2 70
= = 350 kg = 55 kg 40 kg 5
b. Beban Plafon = 0.93 x P x L = 0.93 x 18 x 5 = 83.7 kg c. Beban Hidup Pada atap gedung, yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100 kg/m2 bidang datar. UNIVERSITAS ACHMAD YANI 2009
d. Beban Angin (Wind) Beban angin diperhitungkan sebesar (w) = 25 kg/m2 Koefisien angin tekan Koefisien angin isap = = 0.02 () = 0.06 0.4 - 0.4
0.06 x B x L x w 0.4 x B x L x w
= =
7.5 kg 50 kg
N n
=t F u
2 A e
Pada perencanaan batang tarik, batang - batang yang ditinjau sesuai pada gambar 2.1 berikut.
TA M PA K D E
UNIVERSITAS ACHMAD YANI 2009
Gambar 2.2 Detail 1 batang tarik pada P35 Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Batang Tarik pada P35 Jumla Ae = t Ag Profil h 0.85xAg (cm2) Nu Nn Profil (cm2) L.40.4 0.4 2 3.08 2.618 0.9 0.75 Diambil yang terkecil RASIO Penampang Siku Ganda L.40.40.4 kuat
Pu (kg) 6276. 97
Nu (kg)
Nn (kg)
Gambar 2.3 Detail 2 batang tarik pada P69 Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Batang Tarik pada P69 Jumla Ae = t Ag Profil h 0.85xAg (cm2) Nu Nn Profil (cm2) L.40.4 0.4 2 3.08 2.618 0.9 0.75 Diambil yang terkecil RASIO Penampang Siku Ganda L.40.40.4 kuat
Pu (kg) 1829. 39
Nu (kg)
Nn (kg)
Pada perencanaan y 1 tarik, batang - batang yang ditinjau sesuai pada Y batang y 1 gambar 2.4 berikut.
X 1 X
1 0 a x
Gambar 2.4 Detail 1 batang tarik pada P17, P64 dan P65
y 1
y 1
X 1 X
1 0 a x
Gambar 2.5 Detail 2 batang tarik pada P34 dan P70
Tabel 2.4 Hasil analisa penampang menekuk terhadap Sb X-X pada detail 2
No. Btg
Profil
Satu Penampang
No. Btg P65 No. Btg P17 P34 P65 No. Btg P64 P70 P17 P34 P64 P70
No. Btg P34 P70 Profil 2L.40.40 .4 2L.40.40 .4
Tabel 2.5 Hasil analisa penampang menekuk terhadap Sb Y-Y pada detail 1
Tabel 2.6 Hasil analisa penampang menekuk terhadap Sb Y-Y pada detail 2
Tabel 2.7 Kelangsingan (1) pada detail 1 1 No. Btg Profil Lk1 (cm) 2L.50.50. 46.37 P65 5 47.32 2L.40.40. 52.94 P17 4 67.87 2L.40.40. 46.37 P64 4 59.45 Tabel 2.8 Kelangsingan (1) pada detail 2
Profil 2L.50.50.5 Profil 2L.40.40.4 2L.50.50.5 Profil 2L.40.40.4 2L.40.40.4 2L.40.40. 2L.40.40.4 2L.40.40.
1 59.45 67.87
m 2 2 2
m 2 2
y 45.92 52.43
1 59.45 67.87
yi 75.12 85.76
Fy E
r 1.21 1.21
c 0.031 0.035
c 0.25 = 1.0
0.25 < c < 1.2 =
c 1.2 = 1. 2 5 c
2
Tabel 2.11 Kuat tekan rencana (Nu) dan Rasio kapasitas pada detail 2
las
yang : : Fy : Fu :
2. MENGHITUNG KEKUATAN LAS a. Bahan Las Rnw 0.75 x tt x (0.6 x = Fuw) = 521.77 kg
Diambil nilai terkecil = 521.77 kg 1. MENENTUKAN PANJANG LAS YANG DIGUNAKAN Sambungan yang digunakan yaitu sambungan las tipe B.
Tabel 3.1 Hasil perhitungan panjang las yang diperlukan untuk detail 1
Tabel 3.1 Hasil perhitungan panjang las yang diperlukan untuk detail 2
Kode Batang Kode Batang P64 P17 P69 P35 P34 P65
Pr
c = =
2. MENENTUKAN LUAS PELAT DASAR YANG DIPERLUKAN Jika luas beton menumpu pelat dasar,
A1 Pu
C .( 0.85 f ' c )
A1 = 6433.63 mm2 kalau luas pelat dasar sebesar ukuran kolom A1 = 3600 mm2
( 0.95d 0.85bf )
2
26.75 mm
=
N = A 1 +
N =
B= A1 N
86.75 mm
B = dicoba B N
A1
m=
N 0.95d 20.8bf B
n= 2
m = n =
7.25 mm 14 mm
jika luas beton menumpu seluruh pelat dasar c 6120 Pp = c (0.85 x f'c x A1) = 0 N
4d .bf Pu X = 2 (d +bf ) c.Pp
X
=
=
2 X 1+ 1 X
0.914
n' =
=
d .bf
4
1.48 > 1
Diambil 1
n'
15.00 mm
l = 17.25 mm (Diambil nilai terbesar antara m, n dan n') Tebal pelat dasar (t)
t = 2 Pu 0.9. fy .B.N
t =
2 mm