You are on page 1of 29

Loading….!

Sebuah kajian kritis terhadap permasalahan bangsa, dari sudut pandang


Yang berbeda
Nama : Najib
Tempat, Tgl. Lahir : Bekasi, 21 Maret 1989
Alamat : Jl. Sunan Giri No. 1 Rt. 12/15 Rawamangun
Jakarta Timur
Email : Najibgtu@yahoo.com
Telp : 085691691873

RIWAYAT PENDIDIKAN
9.TK Attaqwa 19
10.MI Attaqwa 15
11.MTs Attaqwa 03
12.MAN 1 Bekasi
13.UNJ, Pendidikan Fisika 2007

RIWAYAT ORGANISASI
16.Ketua Pramuka SD
17.Ketua Pramukan dan Paskibra SMP
18.Ketua OSIS SMA
BEMJ Fisika
19.Sekjen HMI FMIPA
20.Wakil Ketua Keluarga Alumni MAN 1 Bekasi
Partai Islam di Indonesia dalam kiprahnya selalu mengalami kesulitan
dalam orientasi politik dan arah kebijaknnya. Karena mayoritas dari mereka
tidak bedanya seperti partai-partai lain yang pragmatis dan berorientasi
sempit. Dimulai dari Masyumi yang dihempaskan dari panggung politik oleh
Soekarno. Kemudian penyatuan seluruh partai islam dalam satu Partai oleh
Seharto. keadaan politik masa itu dikenal dengan masa otoriter dan
diktaror, dengan segala macam implikasinya, seperti pemaksaan ideologi
pancasila, KKN, penculikan aktivis, dsb.

Reformasi melahirkan Partai Keadilan yang selanjutnya menjadi Partai


Keadilan Sejahtera, kehadirannya bukan hanya menarik perhatian karena
aktivitas dan semangat politiknya. Tetapi mereka juga dikenal sebagai
Partai Islam Trans-Nasionalis, mereka berafiliasi dengan organisasi
Internasional, yaitu Ikhwanul Muslimin… Bagaiaman kiprah keduanya di
Indonesia
1. Bagaimana Hubungan antara Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan
Sejahtera ?
2. Bagaimana peran Partai Keadilan Sejahtera dalam Membawa
perubahan bangsa Indonesia ?
3. Bagaimana Pola pergerakan Ikhwanul Muslimin?
4. Bagaimana konsep politik PKS berdasarkan konsep politik Ikhwanul
Muslimin ?

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dibatasi mengenai peran


Ikhwanul Muslimin dalam konsep politik Partai Keadilan Sejahtera
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalahnya pada “Bagaimana peran Ikhwanul Muslimin dalam Konsep
Politik Partai Keadilan Sejahtera”

1. Mengkaji Partai Politik Islam dalam peta kekuasaan di Indonesia


2. Mengkaji seberapa besar pengaruh Ikhwanul Muslimin dalam konsep
politik Partai Keadilan Sejahtera
3. Sebagai wahana berfikir ilmiah dan sarana latihan menulis karya tulis
ilmiah
4. Sebagai salah satu syarat menjadi warga tetap Asrama Mahasiswa
Islam Sunan Giri (AMI-SG)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia peran memiliki arti seperangkat
tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di
masyarakat sedangkan peranan dapat diartikan sebagai bagian dari tugas
utama yang dilaksanakan
politik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan, baik
dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dsb.

Thomas P Jenkin membagi politik ke dalam dua teori


1. Teori yang mempunyai dasar moril yang menentukan norma – norma
politik (norms for political behaviour)
a. Filsafat Politik (Political Phylosophy)
b. Teori Politik Sistematis (systematic political theory)
c. Ideologi Politik (Political Ideology)
7. Teori yang membahas politik dengan tidak mempersoalkan norma dan
nilai-nilai (valuational)
Partai Politik secara umum dapat diartikan suatu kelompok yang
terorganisasikan, yang anggota-anggotanya memperjuangkan nilai-nilai dan
cita-cita yang sama, tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh
kekuasaan politik, dan merebut keududukan politik. Dan biasanya
menggunakan cara yang konstitusional dalam melaksanakan kebijakan-
kebijakannya
Politik islam transnasional adalah gerakan Islam yang berada di tanah air,
tetapi dikendalikan dari luar negeri, Misalnya Ikhwanul Muslimin,
Hizbuttahrir, Salafi dll. KH Hazim Muzadi juga menyatakan bahwa ideologi
ini adalah bagian dari International political movement (gerakan politik
dunia)

Politik Nasionalis ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri atau
politik untuk membela pemerintahan sendiri, sedang menurut Aggun
Gunawan seorang aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jogja
menyebutkan bahwa ideologi ini secara sederhana diartikan sebagai
organisasi yang mengakui keutuhan NKRI, seperti Nahdatul Ulama dan
Muhammadiyah.
Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Hassan al-Banna, bersama
keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-
Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz
dan Zaki al-Maghribi. Didirikan di kota Ismailiyah, Mesir pada
bulan Maret 1928
Menerutu Hassan al-Banna Ikhwanul Muslimin merupakan
dakwh salafiyah (dakwah salafi), thariwah shunniyah
(Penganut Ahlu sunan wal jama’ah), hakikat sufiyah (mereka
adalah kaum sufi yang wara’), jama’ah riyadhiyah (sekaligus
klub olahraga yang tekun penuh perhatian menjaga
kebugaran fisik), syirwah iqtishadiyah (perserikatan yang
mengelola bisnis secara profesional), dan hai’ah ilmiyah
tsaqafiyah (gerakan yang sangat memperhatikan ilmu
pengetahuan dan penambahan wawasan)
Al-Ikhwan memulai kegiatannya pada bulan Dzulhijjah 1346 H/1928 M di
Kota Ismailiyah lalu pindah ke Kairo pada tahun 1350 H/1932 M,
kemudian setelahnya tersebar ke seluruh penjuru Mesir, Jazirah Arab dan
Selanjutnya ke seluruh Negeri Islam
Awal ketegangan Ikhwanul Muslimin dengan pemerintah Mesir terjadi
pada tanggal 19 Desember 1948. Waktu itu oraganisasi ini dibekukan oleh
Pemerinta di bawah kepemimpinan Muhammad Naqsary. Gencarnya
pemberitaan media atas hal itu membuat oraganisasi Ikhwaul Muslimin
dicurigai.
Pada 12 Februari 1949 secara misterius Hassan al-Banna terbunuh,
tetapi setahun kemudian Parlemen menganggap pembekuan al-Ikhwan
inkonstitusional
Ketegangan baru terjadi lagi ketika Perdana Menteri Jamal Abdul Naser
memanggap al-Ikhwan menolak mandar Revolusi pada tahun 1952
1. Rabbaniyah (Berketuhanan) dalam sumbernya, yaitu Wahyu Allah
2. Wasathiyah (Moderat) sebagai (sifat) pilihan Allah untuk dakwah
3. Ijabiyah (Positif) pandangannya terhadap alam, manusia dan
kehidupan
4. Waqi’iyah (Realistis) ketika berinteraksi dengan individu dan
masyarakat
5. Akhlaqiyyah (Moralitas) dalam sarana dan tujuannya
6. Syumuliyah (Universal ) dalam manhajnya
7. ‘Alamiyah (Mendunia) dalam dakwahnya
8. Syuuriyah (Bermusyawarah) dalam pemutusan hukumnya
9. Jihadiyah (Jihad) terhadap orang yang menghalangi jalan dakwah dan
penyebarannya
10. Salafiyah dalam pemikiran, konsep dan akidahnya
Menurut Hassan al-Banna Misi al- Ikhwan adalah “kami
menginginkan terbentuknya sosok individu muslim, rumah tangga
Islami, bangsa yang Islami, pemerintahan yang Islami, negara yang
dipimpin oleh negara-negara Islam, menyatukan perpecahan kaum
muslimin dan negara mereka yang terampas, kemudian membawa
bendera jihad dan dakwah kepada Allah sehingga dunia
mendapatkan ketenteraman dengan ajaran-ajaran Islam
Hassan al-Banna memfokuskan tujuan Ikhwanul Muslimin menjadi dua

3. Membebaskan negeri Islam dari kekuasaan asing, karena merupakan


hak alami setiap manusia yang tidak boleh dipungkiri kecuali orang
yang zhalim, jahat atau biadab
4. Mendirikan negara Islam, yang bebas dalam menerapkan hukum Islam
dan sistem yang Islami, memproklamirkan prinsip-prinsip yang mulia,
menyampaikan dakwah dengan bijak kepada umat manusia. Jika hal
ini tidak terwujudkan maka seluruh kaum muslimin berdosa, akan
diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah yang Maha Tinggi
dan Maha Agung karena keengganan mendirikan daulah Islam dan
hanya berdiam diri.”
Ikhwanul Muslimin di Indonesia terbagi ke dalam dua Faksi (Dr.
Ghozali Said)
2.Faksi Resmi; Jamaah Islamiyah di Sudan, FIS di Al-Jazair, Hamas
di Palestina, PKS di Indonesia
3.Faksi Jihad ; al-Ikhwan pimpinan Sayyid Qutbh, Jamaah Islamiyah
pimpinan Osama bin Laden

Al-Ikhwan Masuk ke Indonesia sekitar Tahun 1930 oleh pendatang


Arab dan Jamaah Haji
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) didirikan pada
tanggal 20 April 2002 dan merupakan kelanjutan
dari Partai Keadilan didirikan pada tanggal 20 Juli
1998 di Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera lahir
bersama beberapa organisasi yang membawa
spirit Reformasi pada tahun 1998. Dalam deklarasi
PKS, dicantumkan bahwa pendiri PKS berjumlah
50 orang yang diketuai oleh Drs. Almuzammil
Yusuf, dan sekretaris Drs. Haryo Setyoko
praktik penggunaan tenaga asing, masuknya
negeri-negeri ini dalam daftar penghutang,
pengurasan pengelolaan alam dan
penyalahgunaannya, tersebarnya riba dan beban
ekonomi kepada Barat atau Timur, terejerumusnya
kita kepada perang yang mengakibatkan banyak mengeluarkan biaya,
dan banyaknya cara kotor untuk dapatkan penghasilan dan kekayaan
merupakan masalah ekonomi yang menyebabkan ketepurukan di
Indonesia termasuk ketidakseimbangan antara pasar Riil dan Pasar Non
Riil.
Pandangan al-Ikhwan dan PKS dalam
permasaahan hukum adalah menitikberatkan pada
sumber pengambilan landasar hukum di Lembaga
Legislatif yang tidak berdasarkan pada hukum
Islam, tetapi mengambil landasar dari sistem barat
yang jauh dari landasar islam tersebut. Sedangkan Lembaga Eksekutif
Menurutnya tidak menerapkan asas keadilan dan persamaan dalam
melaksanakan hukum di tengah masyarakat, sehingga menciptakan
kesengsaraan.
Konsep Politik Luar Negeri yang egaliter dijadikan
sebagai media penyatuan ummat Islam di seluruh
dunia, dimulai dengan penerapan konsep
memformilkan syariat di negara masing-masig
dengan jalan Demokrasi, dsb.
Mereka berpendapat bahwa politik yang ada saat ini hanya berpihak pada
salah satu kutub yang mengakibatkan Negara kelas 2 dan 3 tidak
mungkin maju, karena sistem yang dibangun tidak memungkinkan untuk
itu (kapilalisme)
• Partai Keadilan Sejahtera dalam Platform Pembangunannya
mengambil referensi dari beberapa buku Hasan al-Banna dan Buku
Rujukan Ikhwanul Muslimin laiinya
• Peryataan Dr. Yusuf Al-Qardawy dalam bukunya umat Islam dalam
menyongsong abad ke 21 (2001)
• Dr. KH. Gozhali Said penulis buku “Ideologi kaum fundamentalis
Trans-Pakistan Mesir” yang mendapatkan informasi dari Badan
Intelejen Negera (BIN)
• Beberapa website resmi PKS memuat pemikiran-pemikiran Hasan
al-Bana serta membahas tentang pergerakan al-Ikhwan seperti
tulisan Syaikh Jasim Muhalil pada website www.pks-anz.org yang
berisi pembelaan atas tuduhan-tuduhan terhadap Ikhwanul
Muslimin
Kemunculan ideologi trans-nasional di Indonesia merupakan manget
baru pada arah kebijakan dan strategi politik partai politik, terutama
PKS yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin dan Hizbuttahrir
Indonesia yang berafiliasi dengan Hizbuttahrir. Kedua gerakan ini
bertujuan mensyariatkan hukum-hukum negara, dan membuat
persatuan seluruh dunia dalam satu format keislaman.

Ikhwanul muslimin, sebagai organisasi Internasional senantiasa


menjadi panutan bagi PKS, dalam beberapa konsep kebijakan dan
pemikiran mereka memiliki kesamaan, bahkan buku Hasan al-Banna
dan para aktivis al-Ikhwan menjadi sumber rujukan PKS dalam
menentukan plaftorm pembangunannya
Menyikapi masalah benturan ideologi nasionalisme dan trans-Nasional
janganlah menjadi perpecahan umat Islam, karena masalah ini akan
menjadi kemelut yang akan menghancurkan nilai-nilai Islam.
Hendaknya kita semua memiliki sikap kedewasaan dalam berpolitik
dengan memeberikan kesempatan kepada partai dengan ideologi
apapun yang tidak dilarang oleh negara untuk berpartisipasi aktif
membangun Indonesia dan dunia
Partai Keadilan Sejahtera sebagai bagian dari bangsa Indonesia harus
terus mengedepakan rakyat Indonesia dalam perjuangannya, tidak
menganggap bahwa politik dan kekuasaan adalah tujuan, tetapi hal
tersebut merupakan alat untuk mencapai tujuan. Sehingga tidak
terjebak dalam pragmatisme yang sempit dan merugikan. Dan PKS
hendaknya mampu menjadi contoh dalam hal melaksanakan politik
bersih yan gmampu diimplementasikannya. Sehingga

You might also like