Professional Documents
Culture Documents
RIWAYAT PENDIDIKAN
9.TK Attaqwa 19
10.MI Attaqwa 15
11.MTs Attaqwa 03
12.MAN 1 Bekasi
13.UNJ, Pendidikan Fisika 2007
RIWAYAT ORGANISASI
16.Ketua Pramuka SD
17.Ketua Pramukan dan Paskibra SMP
18.Ketua OSIS SMA
BEMJ Fisika
19.Sekjen HMI FMIPA
20.Wakil Ketua Keluarga Alumni MAN 1 Bekasi
Partai Islam di Indonesia dalam kiprahnya selalu mengalami kesulitan
dalam orientasi politik dan arah kebijaknnya. Karena mayoritas dari mereka
tidak bedanya seperti partai-partai lain yang pragmatis dan berorientasi
sempit. Dimulai dari Masyumi yang dihempaskan dari panggung politik oleh
Soekarno. Kemudian penyatuan seluruh partai islam dalam satu Partai oleh
Seharto. keadaan politik masa itu dikenal dengan masa otoriter dan
diktaror, dengan segala macam implikasinya, seperti pemaksaan ideologi
pancasila, KKN, penculikan aktivis, dsb.
Politik Nasionalis ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri atau
politik untuk membela pemerintahan sendiri, sedang menurut Aggun
Gunawan seorang aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jogja
menyebutkan bahwa ideologi ini secara sederhana diartikan sebagai
organisasi yang mengakui keutuhan NKRI, seperti Nahdatul Ulama dan
Muhammadiyah.
Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Hassan al-Banna, bersama
keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-
Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz
dan Zaki al-Maghribi. Didirikan di kota Ismailiyah, Mesir pada
bulan Maret 1928
Menerutu Hassan al-Banna Ikhwanul Muslimin merupakan
dakwh salafiyah (dakwah salafi), thariwah shunniyah
(Penganut Ahlu sunan wal jama’ah), hakikat sufiyah (mereka
adalah kaum sufi yang wara’), jama’ah riyadhiyah (sekaligus
klub olahraga yang tekun penuh perhatian menjaga
kebugaran fisik), syirwah iqtishadiyah (perserikatan yang
mengelola bisnis secara profesional), dan hai’ah ilmiyah
tsaqafiyah (gerakan yang sangat memperhatikan ilmu
pengetahuan dan penambahan wawasan)
Al-Ikhwan memulai kegiatannya pada bulan Dzulhijjah 1346 H/1928 M di
Kota Ismailiyah lalu pindah ke Kairo pada tahun 1350 H/1932 M,
kemudian setelahnya tersebar ke seluruh penjuru Mesir, Jazirah Arab dan
Selanjutnya ke seluruh Negeri Islam
Awal ketegangan Ikhwanul Muslimin dengan pemerintah Mesir terjadi
pada tanggal 19 Desember 1948. Waktu itu oraganisasi ini dibekukan oleh
Pemerinta di bawah kepemimpinan Muhammad Naqsary. Gencarnya
pemberitaan media atas hal itu membuat oraganisasi Ikhwaul Muslimin
dicurigai.
Pada 12 Februari 1949 secara misterius Hassan al-Banna terbunuh,
tetapi setahun kemudian Parlemen menganggap pembekuan al-Ikhwan
inkonstitusional
Ketegangan baru terjadi lagi ketika Perdana Menteri Jamal Abdul Naser
memanggap al-Ikhwan menolak mandar Revolusi pada tahun 1952
1. Rabbaniyah (Berketuhanan) dalam sumbernya, yaitu Wahyu Allah
2. Wasathiyah (Moderat) sebagai (sifat) pilihan Allah untuk dakwah
3. Ijabiyah (Positif) pandangannya terhadap alam, manusia dan
kehidupan
4. Waqi’iyah (Realistis) ketika berinteraksi dengan individu dan
masyarakat
5. Akhlaqiyyah (Moralitas) dalam sarana dan tujuannya
6. Syumuliyah (Universal ) dalam manhajnya
7. ‘Alamiyah (Mendunia) dalam dakwahnya
8. Syuuriyah (Bermusyawarah) dalam pemutusan hukumnya
9. Jihadiyah (Jihad) terhadap orang yang menghalangi jalan dakwah dan
penyebarannya
10. Salafiyah dalam pemikiran, konsep dan akidahnya
Menurut Hassan al-Banna Misi al- Ikhwan adalah “kami
menginginkan terbentuknya sosok individu muslim, rumah tangga
Islami, bangsa yang Islami, pemerintahan yang Islami, negara yang
dipimpin oleh negara-negara Islam, menyatukan perpecahan kaum
muslimin dan negara mereka yang terampas, kemudian membawa
bendera jihad dan dakwah kepada Allah sehingga dunia
mendapatkan ketenteraman dengan ajaran-ajaran Islam
Hassan al-Banna memfokuskan tujuan Ikhwanul Muslimin menjadi dua