Professional Documents
Culture Documents
DEKUBITUS
Faktor Risiko Dekubitus : Mobilitas Hidrasi/Nutrisi yang buruk Inkontinensia Kehilangan sensibilitas
Braden dan Bergstrom (2000) : Ada dua hal utama yang berhubungan dengan resiko terjadinya luka tekan, yaitu faktor tekanan dan toleransi jaringan. Faktor yang mempengaruhi durasi dan intensitas tekanan diatas tulang yang menonjol adalah imobilitas, inakitifitas, dan penurunan sensori persepsi. Sedangkan faktor yang mempengaruhi toleransi jaringan dibedakan menjadi dua yaitu faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik.
Faktor intrinsik
Kemampuan sistem kardiovaskuler( K.V)yg menurun dan sistem arteriovenosus yang kurang kompoten menyebabkan penurunan perfusi kulit sec. Progresif Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM yg menunjukkan insufisiensi k.v perifer dan penurunan fungsi K.V sprti pada sis. Prnafasan .
: penuaan (regenerasi sel lemah), Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi underweight atau kebalikannya overweight Anemia Hipoalbuminemia yang mempermudah terjadinya dekubitus sebaliknya bila ada dekubitus yang menyebabkan kdr albumin drh menurun
Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah jg mempermudah dan mem perjelek dekubitus Keadaan hidrasi/cairan tubuh.
Faktor Ekstrinsik:
Kebersihan tempat tidur alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu jg mempermudah terjadinya dekubitus. Duduk yang buruk Posisi yang tidak tepat Perubahan posisi yang kurang.
Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk terjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia antara lain: Berkurangnya jaringan lemak subkutan Berkurangnya jaringan kolagen dan elastin Menurunnya efesiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh.
Penampilan klinis
Derajat I Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis, tampak sebagai daerah kemerahan/eritema indurasi atau lecet. Derajat II Reaksi yang lebih dalam lagi sampai mencapai seluruh dermis hingga lapisan lemah subkutan, tampak sebagai ulkus yang dangkal, degan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen kulit.
Derajat III
Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan dan menggaung, berbatasan dengan fascia dari otot-otot. Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yang berbau.
Derajat IV
Perluasan ulkus menembus otot, hingga tampak tulang di dasar ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi.
pengelolaan
Diawali dgn kewaspadaan u/ mencegah trjdnya dekubitus dgnmengenal penderita resiko tinggi terjadinya dekubitus, mis : penderita yg immobil dan konfusio.
Tindakan berikutnya adl menjaga kebrsihan penderita khususnya kulit, dgn memandikan setiap hari. Sesudh keringkn dgn kain lalu gosok dgn lation, trutama di bag. Kulit yg ada pada tonjolan2 tulang, sebaiknya diberikan massase u/ melancarkan sirkulasi drh
Tind. Baik u/ pencegahan maupun stlh terjadi dekubitus : meningktkn kes. K Mengurangi / meratakan faktor tekanan yg mengganggu aliran drh.
Skor Norton
NAMA PENDERITA Kondisi fisik umum: Baik Lumayan Buruk Sangat buruk Kesadaran: Komposmentis Apatis Konfus/Soporis Stupor/Koma Aktivitas : Ambulan Ambulan dengan bantuan Hanya bisa duduk Tiduran Mobilitas : Bergerak bebas Sedikit terbatas Sangat terbatas Tak bisa bergerak Inkontinensia : Tidak Kadang-kadang Sering Inkontinentia urin Sering Inkontinentia alvi dan urin skor total SKOR 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
TANGGAL
Penatalaksanaan
Perawatan Pencegahan Bila ulkus kotor : Cuci dengan cairan non toksik Angkat debris Hilangkan bau dengan anti jamur/anti bakteri Beri mask odour
Bila ulkus berwarna merah : Beri balutan hidrokolid untuk epitelisasi Cegah kontaminasi
Pruritus
1. Bila kulit kering dan gatal : Hindari panas, mandi dengan air panas, pakaian dalam yang kasar Gunakan krim pelembab pd daerah yang kering/teteskan minyak pelembab padea air yang digunakan untk mandi.
Hindari
zat-zat yang bersifat kering Beri minyak pada daerah yang gatal dan kering setiap habis mandi Beri penutup/baju yang lembut pada daerah yang gatal dan kering selama 15-20 menit, lalu beri minyak atau krim agar kulit tetap lembab.
2. Bila kulit lembab/basah dan gatal : Lindungi lipatan- lipatan kulit dengan krim kasa atau salep Keringkan kulit di daerah yang terpapar dengan hair drier atau tekan perlahan dengan handuk Lindungi kulit dari cairan, mis. Urine, feces, fistula Beri pakaian yang menyerap keringat.
c. Bila terjadi perubahan warna kulit : Lebih pucat dari biasanya, kemungkinan anemia defisiensi besi (atau defisiensi eritropoetin pada GGK) Ikterus, ditangani sama seperti pada kulit kering oleh karena sinar matahari Eritema, munkgin karena reaksi obat,kerusakan akibat tekanan, alergi lokal, atau dermatitis Violaceous, biru atau hitam, ada metastasis pd kulit iskemik
d. Bila kulit rusak, pertimbangkan kemungkinan infeksi (kandida, skabies) atau kelainan kulit lain/kerusakan karena tekanan.
Edema
Ada dua jenis edema pada klien kanker : 1. Edema dengan kadar protein rendah (karena gagal jantung, obstruksi vena atau kadar albumin yg rendah) 2. Edema dengan kadar protein tinggi (limfedema/obstruksi limfatik)
Penatalaksanaan
1. Singkirkan kemungkinan obstruksi vena 2. Bila ada infeksi (selulitis) : Beri eritromisin 500 mg per 6jam selama 2 minggu, Jika infeksi rekuren lanjutkan dengan 500 mg perhari selama 6 bulan 3. Edema dengan kadar protein rendah, lakukan penyangga bertekanan rendah, latihan, perawatan kulit
4. Pada insufisiensi arteri , ukur tekanan sistolik arteri dengan Doppler, hitung indeks brakial/tumit : a. bila >0.75 disertai tanda dan gejala insufisiensi, gunakan hanya penyangga bertekanan rendah (<15 mmHg) b. Bila < 0.75, hindari penekanan eksterna.
Ulkus Maligna
Tujuan Perawatan : - untuk pencegahan bau yang ditimbulkannya - untuk kenyamanan pasien
Penatalaksanaan
1.
Perawatan a. Bila target penyembuhan tidak tercapai, tempelkan kain kasa yg dibasahi adrenalin untuk mengurangi perdarahan kapiler b. Irigasi ulkus dengan hidrogen peroksida 3% c. Beri antiseptik lokal
Beri udara Beri antibiotik sistemik (metronidazole, klindamisin) Bila perawatan diatas gagal, tutup ulkus dengan benzoil peroksida 10-20%
a. Perdarahan banyak, tutup luka dan beri sedatif b. Bila sumber perdarahan/pembuluh darah dapat diidentifikasi : 1). Tekan titik perdarahan 2). Oleskan pasta Sukralfat
c. Bila PD tidak dapat diidentifikasi : 1). Buat bekuan darah topikal dengan dressing hemostatik (pasta sukralfat) 2). Cegah perdarahan berulang dengan etamsilat 500 mg PO per 6 jam atau asam traneksamat 1 g PO per 8 jam
3. Bila Pus berlebihan : a. Disertai sinus atau fistula : Beri Hiosin hidrobromida atau radioterapi atau metronidazole sistemik pada infeksi anaerob.
b. Pus berasal dari Ulkus : - Kortikosteroid topikal ( 1 x sehari selama seminggu) - Gunakan pembalut adsorber (kalsium alginat) - Lindungi kulit sekitarnya dengan salep (zinc, minyak kastor)
4. Disertai Nyeri : a. Saat balutan diganti : - ganti teknik membalut (balutan sdh direndam NaCl 0,9% atau kasa yg hidrokoloid atau yg sudah disemprotkan lignokain. b. Timbul setiap saat : - Beri analgesik sistemik, OAINS