You are on page 1of 4

[Type text] Abstrak Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat

guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik satu phasa saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Untuk menunjang oprasional pada system produksi di indusri salah satu mesin listrik yang dipergunakan adalah motor induksi 3 fasa. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dalam pengoprasiannya, motor-motor listrik sering mengalami kerusakan pada lilitannya, hal ini dapat di cegah dengan melilit ulang motor tersebut, namun tingkat efiseinsi yang dihasilkan dari motor yang telah direwinding lebih kecil dari motor yang sebelum direwinding.

[Type text] Pendahuluan Motor induksi 3 fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motor-motor induksi 3 fasa yaitu struktur motor induksi 3 fasa lebih ringan (20% hingga 40%) disbanding motor arus searah (DC) untuk daya yang sama, harga satuan relatif murah dan perawatan motor induksi 3 fasa lebih hemat. Rewinding motor induksi 3 fasa merupakan suatu proses prefentif atau perbaikan yang menggulung ulang belitan-belitan motor dengan tujuan agar motor tersebut dapat bekerja dengan normal (sesuai kapasitansinya). Motor yang telah direwinding memiliki tingkat efisiensi yang lebih rendah dari efisiensi normalnya. Bagian-bagian motor 3 fasa Stator yaitu bagian yang diam (statis) Rotor yaitu bagian yang bergerak/ berputar (rotasi) Celah udara yaitu bagian yang menyalurkan udara ke motor dan menyalurkan panas. Prinsip kerja motor 3fasa Seperti motor kebanyakan, motor induksi AC memiliki tetap bagian luar, yang disebut stator dan rotor yang berputar dalam dengan hati-hati rekayasa celah udara antara dua. Hampir semua motor listrik menggunakan medan magnet rotasi untuk spin rotor mereka. AC tiga fase motor induksi adalah jenis-satunya tempat medan magnet putar dibuat secara alami dalam stator karena sifat pasokan. motor DC tergantung baik pada mekanik atau pergantian elektronik untuk membuat magnet berputar ladang. Sebuah motor AC induksi satufasa bergantung pada komponen listrik tambahan untuk menghasilkan ini berputar medan magnetik. Dua set elektromagnet dibentuk dalam setiap motor. Dalam motor induksi AC, satu set dari elektromagnet adalah terbentuk dalam stator karena pasokan AC terhubung ke gulungan stator. Sifat bergantian pasokan menginduksi sebuah tegangan Angkatan elektromagnetik (EMF) di rotor (seperti tegangan yang disebabkan akibat trafo sekunder) sesuai hukum Lenz, sehingga menghasilkan satu set 2 elektromagnet; maka nama - induksi motor. Interaksi antara medan magnet elektromagnet ini menghasilkan gaya memutar, atau torsi. Akibatnya, motor berputar ke arah torsi yang dihasilkan. Stator stator ini terdiri dari beberapa laminasi tipis aluminium atau besi cor. Mereka meninju dan dijepit bersama untuk membentuk sebuah silinder berongga (inti stator) dengan slot. Kecepatan motor induksi Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/ slip ring motor. Dalam merewinding motor, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Jumlah alur yang ada pada stator Besar penampang yang digunakan Jumlah lilitan tiap fasanya Drajat kelistrikannya

Ada 4 macam model gulungan yang sering di pakai dalam penyepulan motor listrik, yaitu : Gulungan kosentris ( gelung ) tunggal, Gulungan kosentris ( gelung ) majemuk, Gulungan simetris ( gelombang ) tunggal, Gulungan simetris ( gelombang ) majemuk,

[Type text] p=1

Rumus rewinding motor :

Lebar kumparan =

n=

= = 6 (1-7) Jumlah kelompok kumparan (k) = 3.p = 3.1 =3 Jumlah sisi kumparan kutup fasa (q) =

Lebar kumparan = Jumlah kelompok kumparan (k) = 3.p Jumlah sisi kumparan kutup fasa (q) =

Jumlh kelompok perfasa =

Drajat listrik alur yang berdekatan (x) =

Jarak alur = Contoh soal: Dik : n = 3000 rpm f = 50 Hz z = 12 alur Penyelesaian : n=

= =2 Jumlh kelompok perfasa =

= =1 Drajat listrik alur yang berdekatan x=

p= x= p= x = 30

[Type text]

Jarak alur =

= = 4 (1-5)

Kesimpulan Sebuah motor AC induksi satu fasa bergantung pada komponen listrik tambahan untuk menghasilkan ini berputar medan magnetic Besar kecilnya putaran motor yang dihasilkan dari proses rewinding bergantung pada jumlah kutup, frekuensi dan tegangan masukan. Pada motor 1 fasa terdapat kumparan bantu dan kumparan utama sedangkan pada motor 3 fasa tidak.

Daftar pustaka 1. Mitra Hebat Teknik, Motor Listrik tiga Fasa, http://maintenace.wordpress.com/2009/10/25/ motor-listrik-ac-satu-fasa. 2. Dunia Listrik, Motor ListrikAC Satu Fasa, http://dunialistrik. blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satufasa.html. 3.proses menggulung motor 3 fasa http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_ modules/indo/Chapter%20%20Electric%20motors%20(Bahasa %20Indonesia).pdf

You might also like