You are on page 1of 9

Syalom sobat muda. Ini adalah notes saya ke 3 di tahun ini.

Dalam notes kali ini, saya masih membahas hal yang berhubungan dengan awal tahun, karena masih bulan Februari. Sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu ingin saya post kan, namun belum terealisasi juga. Saya berharap notes kali ini akan memberikan inspirasi dan memberkati teman-teman semua. Well, lest begin. Saya mau mengawali share saya ini dengan satu pernyataan yang saya yakin sobat muda setuju. Pernyataannya adalah Setiap orang pasti menginginkan mengalami hidup yang mengalami peningkatan dan kemajuan. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang ingin mengalami penurunan dalam hidupnya. Tidak ada seorangpun yang senang ataupun berencana memiliki hidup yang menurun dari waktu ke waktu. Kita semuanya ingin mengalami peningkatan dan kemajuan. Baik itu peningkatan kualitas hidup, peningkatan financial, peningkatan ekonomi, peningkatan jabatan dan lainnya. Saya juga yakin bahwa pastinya sobat muda ingin tahun 2013 ini akan lebih baik dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Saya yakin bahwa sobat muda pasti ingin nilai kuliah yang lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Gaji yang lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Bahkan kita sangat senang mengklaim ayat Firman Tuhan yang berkata Tuhan akan membuat mu menjadi kepala dan bukan ekor Nah, kali ini saya akan membahas tentang Forward & Increase. Untuk maju dan meningkat, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Pertama adalah Arah, kedua adalah Ukuran, ketiga adalah Kecepatan. Sebab apabila kita maju ke arah yang salah, dan kita maju dengan kecepatan tinggi, maka kita bisa sampe ke arah yang salah dengan cepat. Apabila kita tidak mengetahui ukuran peningkatan kita, maka kita tidak akan pernah menyadari kita mengalami peningkatan atau tidak. Dan ini yang akan menjadi fokus utama saya kali ini. Banyak orang ingin mengalami kemajuan dan peningkatan, namun semuanya hanya sekedar keinginan yang imajiner, tidak terukur, tidak terarah dan sekedar angan-angan saja. Oleh karena ini saya berharap apa yang akan saya bagikan ini bisa membantu sobat muda untuk mengalami peningkatan dan kemajuan yang benar dalam hidup.

Saya mau kasih satu prinsip saja kepada Sobat Muda kali ini. Prinsipnya adalah Untuk segala sesuatu yang di diamkan, akan cenderung menurun atau rusak. Cth, rumah baru kalau di diamkan akan berdebu dan rusak. Sebuah taman yang bagus, kalau sebulan-dua bulan didiamkan, akan menjadi rusak, tidak lagi bagus. Nah, untuk menjaga supaya kondisinya seperti semula maka diperlukan perawatan. Namun kalau kita mau rumah atau taman tersebut menjadi lbh bagus, lbh baik, maka kita perlu invest lebih banyak, ada usaha yang harus kita lakukan. Kita perlu beli perabotan baru, kita tambahkan ini dan itu. Nah, Jika Sobat Muda menginginkan kehidupan yang menurun, maka untuk menurun Sobat Muda tidak perlu ngapa-ngapain, diemin aja, maka akan menurun dengan sendirinya. Kalau kita ingin nilai kita turun, tidak perlu melakukan apapun. Ga usah belajar, ga usah datang ke kampus, nanti akan turun dengan sendirinya. Atau, dalam pekerjaan, Sobat Muda mau gajinya turun terus, jabatannya turun terus, tidak perlu melakukan apapun ntar juga akan turun. Kalau Sobat Muda ingin kehidupan yang mendatar, dari waktu ke waktu sama saja, kita tidak bisa diam saja, tetapi pelrlu kita maintain, perlu kita lakukan perawatan. Mau nilai IP tetep 2,5 ya belajarnya standart-standart saja. Mau gaji standart-standart saja, tetap tiap bulan, ya kerjanya juga biasa-biasa saja. Datang ontime jam 9, pulang ontime jam 6 Sore. Namun saya yakin, kita semua mau kita memiliki kehidupan yang meningkat, naik ke atas dari waktu ke waktu. Tetapi ada hal yang harus Sobat Muda harus tahu apa yang membuat grafik kehidupan kita terus maju dan meningkat. Untuk menanjak, butuh banyak hal yang harus dilakukan. Butuh improvement, butuh kerja keras dan biayanya juga besar, butuh invest besar, butuh kreatifitas. Kita tidak bisa mengharapkan melakukan hal yang sama terus menerus tetapi mengharapkan hasil yang berbeda.. Albert Einstein pernah berkata bahwa kebodohan adalah mengharapkan sesuatu yang berbeda dengan melakukan cara yang sama. Ini yang menjadi masalah buat kita. Ada banyak orang inginya, tidak melakukan usaha apapun, cukup dengan berdoa dan tiba-tiba memiliki kehidupan yang naik ke atas. Dan sedihnya lagi, mereka melakukan pembelaan dengan sembarangan dan seenaknya mengutip ayat Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja Well, someday Saya akan coba bahas pengertian ayat ini dengan pengertian yang benar.

Ok, sebelum saya menjelaskan lebih jauh, saya ingin mengilustrasikan sesuatu kepada sobat muda. Suatu hari sobat muda menerima telepon dari seorang teman dan ternyata ia sedang menuju ke suatu tempat, namun ingin bertanya kepada sobat bagaimana cara menuju ke tempat tersebut. Katakanlah ia ingin ke Gelora Bung Karno. Kemudian ia berkata Jalan ke Gelora Bung Karno lewat mana ya? Ketika sobat muda mendengar pertanyaan tersebut, apa yang akan sobat muda jawab? Saya yakin 100% pasti sobat muda tidak akan langsung menjawab pertanyaan tersebut. Sobat muda tidak akan mungkin langsung berkata terus aja, nanti ada di jalan ini, belok kiri dll. Sebagai orang normal, secara logika, sobat muda pasti akan bertanya suatu pertanyaan yang mendasar namun penting kepada teman sobat muda tersebut. Apa pertanyaannya?? Benar sekali.. Sobat muda pasti akan bertanya, Lu sekarang posisinya di mana? atau Emang lu sekarang lg di daerah mana? Benar tidak? Sangat mustahil bagi sobat muda untuk memberitahukan arah yang benar kepada teman tersebut tanpa sebelumnya sobat muda tahu di mana posisinya. Dia mengarah kemana, sedang di jalan mana. Make sense kan? Nah, sekarang mari kita coba tarik prinsip ini ke dalam kehidupan kita, untuk membantu kita mengalami peningkatan dan kemajuan. Seringkali ada banyak orang ingin mengalami kemajuan, peningkatan tanpa sebelumnya mengevaluasi keadaannya yang sekarang bagaimana. Setiap tahun, kita memiliki impian yang besar, target-target baru, kita buat resolusi dan lain sebagainya. Namun ada berapa banyak dari kita yang melakukan evaluasi di mana posisi kita sekarang. Karena akan sangat mustahil buat sobat muda untuk mengalami kemajuan, peningkatan tanpa mengetahui di mana posisi sobat muda sekarang. Mengetahui di mana posisi kita sekarang, membantu kita untuk tahu sejauh apa kita harus maju, apakah arah maju kita benar, apakah kita harus maju ke arah yang sama atau kita harus putar balik? Seberapa besar usaha dan tenaga yang harus kita lakukan untuk mengalami peningkatan tersebut. Karena untuk meningkat dari 1 ke 4 lebih membutuhkan banyak tenaga, persiapan, kerja keras dibandingkan naik dari 1 ke 2. Pernah kah kita memikirkan itu? Well, saya akan bantu sobat muda dengan beberapa pertanyaan untuk memudahkan sobat muda dalam mengidentifikasi posisi sobat muda yang sekarang.

Sebelumnya mari kita lihat apa yang Firman Tuhan katakan dalam Efesus 5:15-16. Dikatakan Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Buat kita yang tinggal di kota Jakarta ataupun kota-kota besar, kota yang sangat sibuk, di mana waktu berjalan sangat cepat, kita sudah terbiasa hidup dengan begitu saja, tanpa pernah berhenti dan berpikir . Coba sekarang sobat muda, pikirkan dan jawab pertanyaan ini dengan benarbenar serius. coba kita berhenti sejenak dari segala macam kesibukan kita dan berpikir dan menanyakan hal ini kepada diri kita sendiri Bagaimana sebenarnya cara saya hidup ini? Pernahkah kita berpikir bagaimana sebenarnya grafik hidup saya selama 3 atau 4 tahun ini? Apakah saya mengalami hidup yang grafiknya meningkat? Mendatar atau malah menurun? Sebelum kita menentukan arah, menentukan tujuan, berjalan menuju tujuan tersebut, mari kita coba evaluasi bersama keadaan kita sekarang ini. Berada di posisi manakah kita? Sedang berada dalam posisi apakah trend garis besar kehidupan kita? Meningkat? Mendatar atau menurun? Let be honest to ourselves. Karena seperti sebelumnya saya katakan, untuk maju, untuk naik, untuk mengalami peningkatan, ada hal-hal yang harus kita lakukan. Pernahkah dalam kehidupan ini, kita ambil waktu untuk berpikir dan melihat bagaimana cara kita hidup seperti yang kita baca tadi. Saya kasih contoh sederhana saja untuk aplikasi Sobat Muda sehari-hari. Pernahkah kita memperhatikan soal makanan yang kita makan? Pernahkah kita berhenti sejenak dan memperhatikan bagaimana cara kita mengelola keuangan kita? Ntah bagaimana tahunya baru tengah bulan, sudah abis saja. Pernah kah kita bertanya dan berpikir, kalau terima gaji, saya alokasikan kemana aja ya? Kira-kira semua yang saya belanjakan itu sesuatu yang memang kebutuhan atau keinginan semata? Kebiasaan saya membeli barang selama ini berdasarkan urgenitas atau karena lapar mata? Pernahkan Sobat Muda memperhatikan itu? Atau pernahkah Sobat Muda perhatikan, siapa saja orang-orang yang dekat dengan mu? Ada pepatah bilang, Tunjukkan aku siapa saja teman dekatmu, dan aku akan tunjukkan masa depan mu Seorang penasehat keuangan pernah bilang begini, penghasilan mu adalah rata-rata dari penghasilan 5 teman dekat mu. Wow.. Well, bagi Sobat Muda

yang sudah bekerja, coba tes di rumah dan hitung kalau tidak percaya. Ia ingin berkata bahwa sengan siapa kita dekat, bergaul, akan menentukan menjadi apa kita di masa mendatang. Pernahkah Sobat Muda evaluasi pertemanan kalian? Pernahkah Sobat Muda bertanya Saya sudah berteman dengan dia 5 tahun, selama 5 tahun itu, apa efek pertemanan kami? Apakah kehidupan saya menjadi meningkat, mendatar atau malah menurun? Itu yang saya lakukan setiap tahunnya. Ada orang-orang yang tadinya masuk dalam lingkaran terdekat saya, namun setelah beberapa tahun saya mengevaluasi, ternyata tahun-tahun terakhir orang-orang ini malah membuat saya menurun, sementara saya ingin terus naik. Oleh karena itu saya mencoba untuk mengeluarkan mereka dari lingkaran terdekat saya dan masuk ke level lingkaran yang tidak terlalu dekat dengan saya. Saya mencoba menjaga jarak dengan mereka. Namun saya tetap berteman dengan mereka, tetap berkomunikasi dengan mereka. Hanya tidak seintens dulu dan sudah jarang nongkrong bareng. Mengapa ini perlu? Firman Tuhan katakan Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik Nah bayangkan kalau Sobat Muda ingin naik, ingin meningkatkan kualitas hidup Sobat Muda, namun dikelilingi teman-teman yang berkata buat apa susah-sudah meningkatkan diri, santai aja. Kita masih muda, nikmai saja hidup ini atau teman-teman yang bilang Man, kuliah itu ga usah yang serius-serius amat, IP 2 aja sudah cukup, kuliah itu masa-masa senangsenang, cari pacar, gaul man Mungkin awal-awal Sobat Muda bisa berdiri tegak dengan pendirian kalian, namun apabila semain lama Sobat Muda terus biarkan diri kalian bergaul dengan orang-orang seperti itu, maka lambat laun kalian juga akan mengadopsi pemikirian yang sama seperti mereka. Apa jadinya jika kalian memili visi yang besar yang Tuhan berikan, namun teman-teman dekatmu berkata lu mah ga bakalan bisa. Udahlah, jangan ngimpi Jadi, hati-hati dengan siapa kita bergaul. Pernahkah kita perhatikan itu? Pernahkah kita berpikir, kalau cara hidup saya seperti ini, apa yang akan terjadi suatu kali nanti? Kalau cara makan saya seperti ini, saya makan junk food terus, kira-kira saya nanti jadi apa? Kalau Sobat Muda setiap hari makan daging terus, jangan kaget suatu saat Sobat Muda bisa berada di ranjang rumah sakit dengan penyakit kolesterol dan obesitas. Dan kalau sudah begitu, baru tanya Tuhan, complain Mengapa kok begini Tuhan? Mengapa ini bisa menimpa diriku?? Hei, its predictable. Bisa diprediksi . Itu yang disebut dengan Predictable Future. Masa depan yang bisa kita prediksi. Memang masa depan di tangan Tuhan, namun masa depan kita adalah apa

yang kita tabur hari ini. Oleh karena itu Tuhan memperkenalkan kita prinsip Tabur-Tuai. Karena Ia adalah Tuhan yang adil. Belum pernah selama ini saya lihat ada orang yang merokok 3 pack sehari selama masa mudanya, namun di masa tuanya jantungnya sehat, masih bugar, dan sehat-sehat saja. Coba sejenak, mumpung awal bulan, coba kita evaluasi. Mari samasama kita bertanya kepada diri kita, kalau cara saya belanja seperti ini, akan jadi apa saya di masa depan? Kalau cara saya menggunakan uang seperti ini, kira-kira saya di masa depan akan jadi seperti apa? Saya akan menjadi berkelimpahan berkat atau berkelimpahan utang? Apakah saya akan semakin baik, atau semakin buruk kalau cara hidup saya seperti ini terus? Apakah saya akan berhasil atau malah gagal dengan cara hidup saya seperti ini, apakah pelayanan saya akan menyenangkan Tuhan, menarik banyak orang, atau malah menjauhkan orang-orang kalau saya melayani dengan cara yang seperti ini? Sobat Muda, Itu yang disebut dengan pikir panjang. Mengapa itu penting, karena kita sedang hidup di akhir zaman. Mungkin Sobat Muda bertanya, apa hubungannya Berpikir Panjang dengan Akhir Zaman? Coba lihat 2 Timotius 3: 1-4. Judulnya Keadaan manusia pada akhir zaman. Dikatakan, Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, TIDAK BERPIKIR PANJANG, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah Nah, ternyata salah satu ciri manusia akhir zaman adalah tidak pikir panjang. Artinya orang-orang yang hidup untuk hari ini saja, tidak peduli besok seperti apa, tidak perduli mereka sedang menuju kemana. Kita mungkin tidak cinta uang, kita tidak memfitnah orang, kita mungkin tidak memberontak terhadap orang tua, kita tidak berkhianat, namun jika kita tidak berpikir panjang, maka kita masuk dalam golongan orang-orang yang Tuhan katakana jauhilah mereka itu

Nah, pikir panjang. Kalau cara saya menghadapi orang begini terus, di tegur sedikit, ngambek, maunya di hargai, maunya di sanjung-sanjung, maunya di belai-belai, kira-kira ke depan saya akan jadi apa ya? Buat Sobat Muda yang Youth Leader, pernahkan berpikir, kalau cara khotbah saya begini terus, kira2-kira yang mendegarkan bagaimana yah? Apakah mereka malah mengantuk? Apakah mereka menjadi terinspirasi? Pernahkah Sobat Muda yang Youth Leader mengevaluasi, Youth Service saya selama saya pimpin grafiknya seperti apa? Bagaimana kecenderungannya? Apakah Youth Service saya ini adalah pelayanan pemuda yang sehat? Atau tanpa kita ketahui, pelayanan pemuda kita, jemaat pemuda kita sebenarnya sedang sakit dan bahkan sekarat. Nah, Efesus tadi berkata, jadilah orang arif. Orang arif selalu memperhatikan langkah-langkahnya. Mereka berpikir panjang. Orang arif akan menyakan 2 Hal dalam hidupnya. 1. Kalau gaya hidup ini, kebiasaan ini saya teruskan, kira-kira jad apa saya satu hari nanti? Kalau dari muda sudah merokok terus, kira-kira jd apa saya suatu hari nanti? Kalau selama org tua saya hidup, saya habiskan uang org tua saya, foya-foya, bergantung terus dari uang orang tua, kira-kira nanti saya jadi apa? Karena orang tua kita tidak selamanya hidup. 2. Saya suka tidak dengan prediksi itu? Memang itukah yg ingin saya capai? Kalau Sobat Muda suka, lanjutkan saja. Seandainya Soba Muda berpikir Sepertinya semua orang ingin sehat, namun saya suka menjadi sakit ya silahkan saja hidup sembarang dan makan sembarangn. Tetap kalau tidak suka, maka hrs ada perubahan. Dan untuk berubah, itu tidak mudah. Tidak gampang. Ada harga yang mahal yang harus dibayar untuk suatu perubahan. Sekarang coba Sobat Muda pikirkan baik-baik, coba ambil 3-4 tahun ke belakang, lakukan evaluasi. Kira-kira grafik keuangan saya seperti apa ya cenderungnya? Naik, turun atau mendatar? Kira-kira grafik pelayanan saya seperti apa ya? Naik, turun atau mendatar? Kira-kira grafik prestasi saya di kuliah atau kantor seperti apa? Kira-kira grafik kesehatan saya seperti apa? Seringkali, ketika tersadar grafiknya menurun, maka orang-orang akan ambil langkah besar, untuk tiba2-tiba naik ke atas dengan cepat. Dan beberapa org berpikir inilah breakthrough. Tetapi tahukah Sobat Muda kalau itu sangat berbahaya, Sobat Muda bisa hancur di situ.

Salah seorang yang saya kagumi bilang begini berkat dari Tuhan akan tetap menjadi berkat kalau porsi berkat yang kita terima lebih kecil daripada kapasitas hati dan juga kesiapan kita, namun berkat akan bisa menjadi kutuk kalau porsi berkat lebih besar daripada kapasitas hati dan kesiapan kita Ada orang-orang yang berdoa untuk terobosan keuangan, tetapi kalau dia tidak memperbesar kapasitas hati dan kesiapannya, ketika terobosan keuangan itu datang, itu justru akan menghancurkannya. Dia bisa kaget dengan terobosan itu, dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Firman Tuhan bilang bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Tuhan, kelaparan, kemiskinan, aniaya dll, but sometimes yang kebalikannya justru yang memisahkan kita dari Tuhan. Kekayaan, kesuksesan, kalau kita tidak siap untuk menerima hal-hal tersebut. Penelitian menyebutkan bahwa ternyata 1% orang di dunia ini menguasai 50% uang yang beredar di dunia. Ternyata juga, 5% orang bisa menguasai 90% uang yang beredar. Jika uang yang ada di seluruh dunia dibagi rata, dalam waktu lebih kurang lima tahun, komposisi akan kembali seperti semula (1% orang kuasai 50% dan 5% orang kuasai 90%) Why? Karena ada orang-orang yang tidak siap terima terobosan secara financial, bukan karna Tuhan tidak mau berikan, tetapi karena kapasitasnya blm memadai. Breakthrough itu sama seperti seekor anak ayam yang keluar dari telurnya. Kejadiannya tiba-tiba, seolah-olah diam-diam aja, namun tiba-tiba dia menerobos keluar. Tetapi yang kita tidak tahu, bahwa di dalam telur, sang anak ayam mengembangkan kapasitasnya, untuk bisa hidup di dunia luar. Bayangkan kalau paru-parunya belum sempurna, sayapnya belum sempurna, kakinya belum kuat, ketika dia keluar menerobos, tidak butuh waktu lama untuk dia akan mati. Hal yang sama, ketika aku menerima bahwa tahun ini adalah Year of Suddenly, di mana Tuhan akan melakukan segala sesuatunya dengan tibatiba dan tidak terduga, terobosan yang engkau rindukan pun akan datang dengan tiba-tiba. Kita tidak pernah tahu kapan, but make sure, kapan pun itu datang, engkau siap, kapanpun terobosan itu ada, engkau siap untuk menghadapai keadaan apapun setelah engkau menerobos. Bukan pada saat menerobosnya yang penting, namun apakah kita masih bisa tetap hidup, bertahan dan berkembang di level yang baru setelah kita menerobos itu yang lebih penting. Jadi kalau Sobat Muda perhatikan dengan seksama bagaiman engkau hidup. Perhatikan bagaimana hidupmu hari-hari ini. Jika engkau mau grafiknya

menurun, jangan lakukan apa-apa dengan hidupmu, mengalir saja, diamkan saja, maka dia akan menurun dengan sendirinya. Kalau engkau mau hidup yang mendatar, hanya perlu sedikit biaya utk maintenance, tetapi untuk grafiknya ke atas, butuh banyak perubahan, butuh investasi, kerja keras, dan biaya.

You might also like