You are on page 1of 33

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MtrNTtrRI KEUANGAN RBPUBLTK INDONBSIA NOMOR 209 IPMK.OT l2?rr

TEN'I}\NG PBDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS


TAHUN ANGGARAN 2012

DtrNGAN RAHMAT TI.JHAN YANG MA]IA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDIfNESIA,

Menirnbang

bahwa untuk melaksanakan ketentrran Pasal 58 Peraturan


Keuangan tentang Pedoman Umum clan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Angga.ran 2O12;

Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, perlu menetapkarr Peraturan Menteri

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lemberan Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 726, Tainbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa38);

2.

Undang-Undang Nomor 22 Takt:un 2AI1 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2OI2 Indonesia Nomor 525fl;

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20LI Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Repubtik

3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OO5 tentang


Dana Perimbangrtn (Lembaran Nt:gara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137); Keputusan Presiden Nomor 56lP Tahun 2O1O;

4.

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


Transfer ke Daerah;

tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran


MEMUTUSKAN:

L26lpMK.O7 I2OIO

Menetapkan

ANCIGARAN 2012.16,2

UMUM DAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN

PERATURAN MtrNTtrRI KEUANG,\N TENTANG PI]DOMAN

M i:i

t:: NT i:: tl i l([. LJANi.]/\l'j IPLJ tJt. I t<. i NDC[J t::!]l A

BAB I
RUANG LINGKIJP

Pasal

membantu daerah mendanai kebutuhan fisik sarana dan prasarana d,asar yang mempak,an prioritas nasional di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, infrastruktur irigasi, infrastruktur air minum, infrastruktur sanitasi, prasarana. pemerintahan daerah, kelautan dan perikanan, pertanian, lingkungan hidup,
sarana perdagangan, sarana dan prasarana daerah tertinggal, listrik perdesaan, perumahan dan kawasan permukiman, keselamatan transportasi darat, transportasi perdesaan, serta sarana dan prasarana kaweLsan perbatasan' BAB II
ALOKASI

Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan untuk

Keluarga Berencana (KB), kehutanan,

Pasal 2

(1) Alokasi DAK Tahun Anggaran 2OI2 ditetapkan sebesar Rp26.115.948.000.000,00 (dua puluh (2)

enam triliun seratus limar belas miliar sembilan ratus empat puluh delapan juta rupiah). Alokasi DAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan untuk:

a. Bidang

Rp10.041.30O.O00.00O,00 (sepuluh triliun empat puluh satu miliar tiga ratus juta rupiah) terdiri atas:

Pendidikan

sebesar

1. Sekolah Daseir 2.

Rp8.033.040.000.000,00 (delapan triliun tiga puluh tiga miliar empat puluh juta rupiah); dan

(SD)

sebesar

delapan miliar dua ratus enam puluh juta rupiah).

Sekolah Menengatr Pertama (SMP) sebesar Rp2.0O8.260.OOO.OOO,OO (dua triliun


sebesar

b. Bidang

triliun lima miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta


rupiah) terdiri atas:

Kesehatan Rp3.OO5.931.OO0.OOO,OO (tiga

1. Pelayanan

seratus lima puluh lima miiiar sembilan ratus sembilan puluh juta rupiati;lt;

Rp 1. 155.99O.OOO.CIOO,OO

Dasar

(satu triiiun

sebesar

{\\ \

,',\

k\.'

.', #{,1 ,,',J

,'. I

/i //l

\iffi'
,U,-

*'|.

! {t_1,1.

,("'U,,On,,,,on, 'r,,',' Jilt, I K lhl Ljoi!l- :-llA

-3-

2.

sebesar Rujukan empat ratus Rp7 49.256.000.000,00 (tujuh puluh sembilan miliar dua ratus lima puluh enam juta rupiah), terdiri atas: i. Pelayanan Rujukan untuk Provinsi RpIIT .420.000.000,00 sebesar miliar empat ratus belas (seratus tujuh dua puluh juta ruPiah); dan Pelayanan

ii. Pelayanan Rujukan KabupatenlKola 3.


c.

untuk
sebesar

Rp631.836.00O.00O,O0 (enam ratus tiga puluh satu miliar delapan ratus tiga puiuh ena:m juta ruPiah); Farmasi sebesar Rp1.100.685.000'O0O,OO (sa.tu triliun seratus miliar enam ratus delapan puluh limra. juta rupiah).

Bidang Infrastruktur Jalan sebesar Rp4.0L2.761.000.000,00 (empat triliun dua


belas miliar tutuh ratrts enam puluh satu juta rupiah) terdiri atas: 1. Bidang Infrastruktur Jalan untuk Provinsi sebesar Rp60 1r914.150.000,00 (enam ratus satu miliar sembilan ratus empat belas juta seratus lima puluh ribu rupiah); dan

2.

Jalan rastruktur sebesar Kabupaten lKota untuk Rp3.410.846.850.00O,00 (tiga triliun ernpat ratus sepuluh miliar delapan ratus empat puluh enanr juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah).
Bidang
Inf

d.

Bidang Infrastruktur Irigasi sebesar Rp1.3.18.508.OOO.000,O0 (satu triliun tiga

ratus empat puluh dt.-lapan miliar lima ratus delapan juta rupiah) terdiri atas: 1. Bidang Infrastruktur Irigasi untuk Provinsi sebesar Rp404.552.400.000,00 (empat ratus empat miliar lima ratus lima puluh dua juta empat ratus ribu rupiah); dan
Irigasi
sebesar

2. Bidang Infrastruktur untuk KabupatenlKota


ribu rupialn).y'tt

Rp943.955.600.000,0O (sembilan ratus empat puluh tiga miliar sembilan ratus

lirna puluh lima juta enam

ratus

ivll- l'l I
i

L,liI lil:UAl.lt'iAl".r li:Pt Jl,ll ll( lhll)Ol!lui:;i A

-4e.

Bidang Infrastruktur Air Minum sebesar Rp502.494.000.000,00 (iima ratus dua miliar empat ratus sembilan puluh empat juta
rupiah);

f.

b'

C'

puluh tiga miliar enarn ratus lima puluh satu juta rupiah); Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah sebesar Rp444.504.00O.0O0,O0 (empat ratus empat puluh empat rniliar lima ratus empat juta rttpiah);

Bidang Infrastruktttr Sanitasi sebesar Rp463.651.000.000,00 (empat ratus enam

h.

Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp1.547.119.00O.OO0,00 (satu triliun lima ratus empat puluh tujuh miliar seratus
sembilan belas juta rupiah) terdiri atas:

1. Bidang Kelautan dan Perikanan untuk


ratus juta rupiah); dan

Provinsi sebesar Rp187.50O.0O0.00O,O0 (seratus delapan puluh tujuh miliar lima


Perikanan dan sebesar KabupatenlKcsta untuk Rp1.359.619.000.000,00 (satu triliun tiga ratus lima puluh sembilan miliar enam ratus sembilan belas juta rupiah).

2. Bidang Kelautan

Perl.anian Bidang Rp1.879.588.O0O.000,O0 (satu

ratus tduh puluh sembilan miliar lima ratus delapan puluh delapan juta rupiah);
j,

triliun

sebesar delapan

Bidang

k.

puluh sembilan miliar tujuh ratus tiga puluh juta rupiah); Bidang KB sebesar Rp392.257.000.000,00 (tiga ratus sembilan pultrh dua rniliar dua ratus lima puluh tujuh juta rupiah);

Lingkunga.n Hidup sebesar Rp479.730.OOO.OOO,OO (empat ratus tujuh

l.

Bidang Kehutanan sebesar Rp489.763.000.000,0O (empat ratus delapan puluh sembilan miliar tujuh ratus enam puluh tiga juta rupiah) terdiri atas: 1. Bidang Kehutanan untuk Provinsi sebe sar Rp20.OOO.OOO.0O0,OO (dua puluh miliar. rupiah); dany6"/

i\,tl

l.]T
tj

L.

[:i

l( l: i.]AN]( ;,tiN

l l [-P

Llt.l l{. I I'l l.)ONl l-rf]lA

-5-

2.

ratus enam puluh sembilan miliar tduh ratus enam puluh tiga juta rupiah).

Biclang Kehutanan Lrntuk KabupatenlKota sebesar Rp469.763.000.O0O,00 (empat

m. Bidang Sarana Perdagangan sebesar Rp345.132.000.000,00 (tiga ratus empat


puluh lima miliar serertus tiga puluh dua juta
rupiah);

n. Bidang Sarana dan Prasarana

Daerah Tertinggal sebesar Rp356.940.O0O.OO0,OO (tiga ratus lima puluh enarn miliar sembilan ratus empat puluh juta rupi,ah);

o. Bidang Listrik Perdesaan sebe sar Rp190.640.000.000,O0 (seratus sembilan puluh miliar enam ratus empat puluh
juta
rr-rpiah);

p.

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman sebesar Rp191.24:i.OOO.OOO,OO (seratus sembilan puiuh satu miliar dua ratus empat puluh tiga juta rupiah);

q. Bidang Keselamatan Transportasi Darat


juta rupiah);

puluh satu miliar enam ratus tujuh

sebesar Rp131.617.O(IO.OOO,OO (seratus tiga

belas

r. Bidang 'lransportasi Perdesaan


juta rupiah); dan

sebesar Rp 171 .385.000.000,00 (seratus tr-r3uh puluh

satu miliar tiga ratus delapan puluh lima


Kawasan

s. Bidang Sarana dan Prasarana

Perbatasan sebesar Rp121.385.00O.000,O0 (seratus dua puluh satu miliar tiga ratus delapan puluh lima juta rupiah).
BAB III
PtrNETAPAN ALOKASI

Bagian pertama

Kriteria
Pasal 3
(1)

indeks berdasarkan Kriteria Umu.rr, Kriteria t<husus, dan Kriteria Teknis.Tgn/

ditentukan dengan perhitungan

Besaran Alokasi DAi{ masing-masing daerah

MIi\ f [:[:ii l'lF:Li,\l{(rltl\


lril-:

Pl.iUt. lK, NDON

l,9lA

-6(2)

Kriteria Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirumuskan berdasarkan k.*t-prLn keuangan da':rah, yang dicerminkan

(3)

(4)

dari penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) se.telah dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil Daerait. Kriteria I{husus setragaimana dimaksud pada ayat (1) dirumuskan berd"asarkan ketentuan peraturan perundang-uniangan yang mengatur inetgett^i penyelenggaraarr otonomi khusus, dan karakteristik daerah. Kriteria Khusus sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) memperhatikan:

a. Seluruh daerah kabtrpaten/kota di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, serta
daerah tertinggal diprioritaskan mendapat
alokasi DAK;

b. Karakteristik Daerah untuk kabupatenlkota meliputi daerah tertinggal, daerah pesisir dan/atau kepulauart, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah rawan bencana, daeiah ketahanan pangan, dan daerah
pariwisata; dan

c. Karakteristik Daerah untuk provinsi meliputi daerah tertinggal, dtrerah pe sisir dan/atau lain, daerah rawirn bencana,
(s)

kepulauan, daerah perbatasan dengan negara


daerah pariwisata. ketahernan pangan, da.n daerah

Kriteria 'feknis kegiatan DAK per bidang dirumuskan oleh rnenteri-menteri atau
kepala badan/ lembaga sebagai berikut:

a. Bidang Pendidikan dirumuskan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

oleh oleh

b. Bidang Kesehatan dirumuskan


Menteri Kesehatan;

c. Bidang Infrastruktur Jalan, Infrastruktur Irigasi, Infrastruktur Air Minum, dan Infrastruktur Sanitersi dirumuskan oleh
Menteri Pekerjaan Umum;

d. Bidang Prasarana Pemerintahan

Daerah, Bidang Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan, Can Bidang Transportasi Perdesaan dirumuskan oleh Menteri Dalam Negeri;

il

Mt_l.l

lilii
i(

l1 L, l-, IJ

Lil.l

l(rrLln N(iAfl l hl l]i.)N tr {l lA

-/e.

Bidang Kelautan dan Perikanan dirumuskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan;

f.

Bidang

Pertanian dirumuskan

oleh

Menteri Pertanian;
C F'

Bidang Lingkungan Ftidup dirumuskan oleh Menteri Lingkungan Hidup;

h.

Bidang KB dirumuskan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional;

Bidang Kehutanan dirumuskan


Menteri Kehutanan;
J.

oleh

Bidang Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal dirumusrkan oleh Menteri


Pembangunan Daerah Tertinggal;

k.
t.

Bidang Sarana Perdag;angan dirumuskan oleh Menteri Perdagangan;

Bidang Listrik Perdesaan dirumuskan oleh


Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral; Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dirumuskan oleh Menteri Perumahan Rakyat; dan

m.

n.

Bidang Keselamatarr Transportasi Darat


dirumuskan oieh Menteri Perhubungan.
Bagian Kedua
Penetapan Alr>kasi
Pasal 4

Alokasi DAK Tahun

Anggaran 2OL2 untuk masing-masing daerah provins;i dan kabupaten/kota adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini./J

ir,4

t. ltJ f l-:l

Iil

i lt F:LiiiN( iAli t)Uf:Jl Il( li''lD0[.li:S]lA


:l

-BBagian Ketiga

Arah Kebijakan clan Ruang Lingkup Kegiatan


Pasal 5
(1)

untuk memastikan semua anak Indonesia dapat mengikuti pendidikan Casar yang bermutu,

DAK Bidang Pendidikan dialokasikan untuk meningkatkan pelaksanaan Program Wajib Beiajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
dan meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui penyediaan fasilitas dtln sarana prasarana pendidikan yang lebih baik dan lengkap untuk

memenuhi Standar Pelayanan Minimal

(SPM),

serta secara bertahap memenuhi


Nasional Pendidikan.
SD I SD

Standar
dengan

a. Untuk

Luar

Biasa

lingkup kegiatan: 1. Penuntasan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan berat; 2. Pembangunan ruang kelas baru;

3.

Pe

mbangunan ruang

perpustakaan
peningkatan
dengan

beserta perabotnyrl; dan

4. Pengadaan sararla untuk


mutu pendidikan

b. Untuk

SMP/ SMP

Luar Biasa

lingkup kegiatan: 1. Penuntasan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang dan berat; 2. Pembangllnan ruang kelas baru untuk

memenuhi kesenjangan antara jumlah rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas yang ada dan memenuhi target
angka partisipasi j<asar di tahun 2OL5;

3. Pembangunan ruang
beserta perabotnya; dan

perpustakaan

4. Pembangunan ruang belajar lainnya termasuk penyerliaan alat pendidikan urrtuk laboratorium IPA, komputer, bahasa, dan ruang
keteramp IIan lsertragun a. ft

lyl

tril.l li::

t.i

,,1--PLrtll

I l( [ L,Al! cjn t] li( tNDONf :: l/r

-9(2)

DAI( Bidang Kesehatan dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
angka kematian ibu, bayi dan anak, serta dukungan program jarninan persalinan dan jaminan kesehatan di Puskesmas dan kelas III
Poskesdes dan RS provinsi, dan kabupaten/kota. Selain itu DAK Bidang Kesehatan clialokasikan juga untuk penyediaarr obat dan sarana pendukung pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan vaksin yang berkhasiat, aman,

kesehatan dalam rangka percepatan penurunan

prasarana di Puskesmas dan jaringannya,

Rumah Sakit (RS) melalui peningkatan sarana dan

bermutu dan bermanfaat, terutama untuk pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan dan kepulauan.

(3)

Lingkup kegiatan DAIi Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar, Pelayanan Rujukan, dan F'armasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas kegiatan sebagai berikut: a.
Kesehatan Pelayanan Dasar ditujukan untuk pemenuhan sarana, prasarana, dan peralatan bagi puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas kegiatan:

1. peningkatan

2.

puskesmas mampu menjalankan persalinan normal; peningkatan puskesmas menjadi puskesmas perawatan/ puskesmas mampu Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar, termasuk rumah dinas tenaga kesehatarr (nakes) terutama di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan;

b.

rumah dinas nakes; dan 4. pembangunan Pos,kesdes. Kesehatan PelayanarL Rujukan terdiri atas kegiatan sebagai berikut: 1. pemenuhan fasilitas tempat tidur kelas

3. pembangunan puskesmas baru termasuk

IIi

RS;

2. pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan Pedoman penyelenggaraan


Komprehensif

Pelayanan Obste:ri Neonatal Emergensi


F<S;;t

lvl L. Ni
I
1

I [:l'{
ll-.1

K ti:
I

tj/\l'iL]l\\l

FP

l-J t

l{ i! t )Oi'.1 ir-l::,lA

-10-

3. pemenuhan saria-na, prasarana 4. c.

dan dan RS; Darurat Gawat Instalasi peralatan pemenuhan sarana, Prasarana dan peralatan untuk P,:laYanan darah.

Kesehatan In'armasi terdiri atas kegiatan:

1. pengadaan
kesehatan;

obztt

dan

perbekalan

2. pemLrangunan baru/rehabilitasi 3. pembangunan baru instalasi gugus pulau/ s;atelit dan


pendukungnya.
(4)

dan penyediaan sararta pendukung instalasi farmasi kabupaten dan kota; dan farmasi sarana

prasarana dasar yang menjadi kewenangan daerah namun merupakan program prioritas nasional yang terintegrasi di bidang jalan.
(s)

DAI( Bidang Inlrastruktur Jalan dialokasikan untuk membiayai kebutuhan fisik sarana dan

Lingkup kegiatan DAK Bidang Infrastruktur Jalan sebagaimana dirnaksud pada ayat (4) terdiri atas kegiatan pemeliharaan berkala jalan dan. jembatan provinsi, kabupatenfkota, peningkatan kapasitas jalan dan jembatan provinsi, kabupatenf kota, serta pembangunan
jalan dan jembatan provinsi, kabupaten/kota.

(6)

DAK Bidang lnfrastruktur Irigasi dialokasikan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas tingkat layanan irigasi pada daerah irigasi yang menjadi wcwenang dan tanggung jawab pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota sehingga dapat sejalan dan mendukung upaya Pernerintah dalam rangka

(7)

pemenuhan target "Surph,,..s Beras Minimai 10 Juta Ton dalam jangka waktu 5-10 tahun". Lingkup kegiatan DAK Biclang Infrastruktur Irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) terdiri atas kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi pada daerah irigasi yang rusak agar kualitas layanan irigasi dapat segera kembali seperti sedia kala dan peningkatan jaringan irigasi sebagai perwujudan kontribusi daerah terha.Cap pemenuhan target nasional tersebut. ft

Itlli N'f L:i II I'lt, i iAhl(:;/t!'rl lIPt ]fi L ll( | NDOI'Ji:5jl/r

17-

(B)

(9)

(10)

DAK Bidang Infrastruktur Air Minum dialokasikan Lrntuk mendukung peningkatan cakupan pelayanan air minum untuk meningkatkan kualitas kesehatan mas)'arakat dan memenuhi SPM penyediaan air minunr. Lingkup kegiatan DAK Eridang Infrastruktur Air Minum sebagaimana dirnaksud pada ayat (8) terdiri atas kegiatan p,:ningkatan sambungan rumah untuk masyarakat. berpenghasilan rendah di perkotaan, pemasmgan master meter untuk masyarakat miskin perkotaan, serta peningkatan pelayanan air minum di lokasi rawan anr danf atau terpencil. DAK Bidang InfrastrukLur Sanitasi dialokasikan untuk meningkatkan cal<upan dan kehandalan pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) untuk meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat dan memenuhi


penyediaan sanitasi.

SPM

(11) Lingkup kegiatan DAK Bidang Infrastmktur


limbah komunal;
pengembangan dan

Sanitasi sebagaimana dirnaksud pada ayat (10) lerdiri atas: a. pengembangan prasarana dan sarana air

b.

fasilihs pengurangan sampah dengan pola 3R (reduce, reTtse, dan recycle);

c. pengembangan prasarana dan sarana drainase mandiri yang berwawasan ecodrainage, drainase lingktrngan,
skala kawasan.

(12) DAK Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah dialokasikan untuk meningkatkan kinerja

pemerintahan daerah drilam menyelenggarakan pelayanan publik di daerah pemekaran dan daerah yang terkena dampak pemekaran sampai dengan tahun 2OO9 dan daerah lainnya yang prasarana pemerintahannya belum layak dan memadai. Prioritas diberikan keputda daerah pemekaran tahun 2OO7 sampai dengan tahun 2OO9, dan
daerah non pemekiran tertentu.

(13) Lingkup kegiatan DAK Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah r;ebagaimana dimaksud
pada ayat (12) terdiri atasi kegiatan pembangunan

kantor Bupati, Walikota, Sekretariat Daerah, Dewan Perwakilan Ra.kyat Daerah (DPRD), SekretariaI DPRD, Dinas, ISadan dan Kantor

Satuan Kerja Perangkat Darerah (SKPD) Iatnnya.Td,t

$l

s.

\.:-

't

i;i
!

l::

I'l'l i; l:{ l'(L li/-\N Cl/\ l\


r

f,: I

U BL,l 1.. ! N l.)O l'l

t..:

i:r

-12

(l4l

DAK Bidang Kelautan dan Perikanan dialokasikan untuk meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan, mutu, pemasaran, pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, penyuluhan, statistik kelautan dan perikanan serta penyediaan sarana prasarana pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang terkait dengan peningkatan produksi perikanan terutama pada daerah yang wilayah pengembangan pe rikanan (Minapolitan).

memiliki potensi dan sudah ditetapkan

sebagai

(15) Lingkup kegiatan DAK Bidang Kelautan dan

Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (I4) terdiri atas: a. pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap termasuk didalamnya pengadaan kapal untuk provinsi;
prasaraner

b. pengembangan sarana dan


perikanan budidaya;

c. pengembangan sarana dan prasarana pengolahan, peningkatan mutu dan


pemasaran hasil perikanan;

d. pengembangan sarana dan

prasarana pemberdayaan ekono:mi masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil;

e. pengembangan sarana dan prasarana penga.wasan sumber daya kelautan dan


perikanan;

f. g.

prasarana penyr-rluhan perikanan; dan pengembangan sarana statistik kelautan dan perikeman.

pengembangan sarana dan

(16) DAI( Bidang Pertanian dialokasikan untuk mendukung pengamanan dan peningkatan produksi bahan pangarr dalam negeri dalam (17)
rangka pencapaian ketahanan pangan nasional. Lingkup kegiatan DAK Bidang pertanian sebagaimana dirnaksud perda ayat (16) terdiri atas: a. perluasan areal pertanian;
b.
C,

penyediaan prasaranr dan sarana pengelolaan


arc;

d.

penyediaan prasaranzL dan sarana pengelolaan lahair; penyediaan lumbung pangan masyarakat atau gudang pangan pemerintah; ,V

,1 l,: ..i .,:r'


't

i'i

',

l/ it /)

I',/il:r'J I h{
I i t'r f 't

N [: i

r/\h]i-:iAlrl

Jiil ll( lhll-)()NL:ilA

13-

e. pembangunan/rehabilitasi Balai
Pertanian di Kecam ate-n;

Penyr-rir-rhan

f.

sarana prasal:ana dan penyediaan -Balai Perbenihan/Perbibitan Kabupaten untuk Tanaman Pangan f Hortikultura f
Perkebunan / Peternakan
;

g. pembangunan/rehabilitasi Pusat/Pos/Klinik

h. (18) DAK Bidang Lingkungan Hidup dialokasikan

Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan; dan penanganan pasca Panen.

(19)

daerah, dengan meningkal.kan peran dan tanggung jawab pcmerintah kahrupatenlkota terutama untuk meningkatkan kualitas air, udara dan tanah di wilayahnya melalui :engadaan sarana dan prasarana fisik penunjang. Lingkup kegiatan DAK Bidang Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (18) terdiri atas:

untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di

a. pemantauan kualitas air yang dilakukan melalui kegiatan pembangunan gedung laboratorium, penl'ediaan sarana dan prasarana pemantauan kualitas air,
pembangunan laboratorium bergerak, dan
kendaraan operasionetl
;

b. pengendalian pencernaran melalui. kegiatan penerapan teknologi sederhana untuk


pengurangan limbah, Taman Kehati, Instalasi Pengolahan Air Limbah medik dan Usaha Kecil dan Menengah, dan pengadaan kendaraan pengangkut sampah; pengendalian polusi udara melalui kegiatan pengadaan alat pemantau kualitas udara; dan

c.

d. perlindungan sttmber daya air melalui kegiatan penanaman di luar kawasan hutan, (20)
dan pengadaan papan informasi. DAK Bidang KB dialokasil<an untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB melalui peningkatan: a. daya jangkau dan kualitas penyrrluhan, penggerakan, dan prembinaan program KB tenaga lini lapangan; b. sarana dan prasaranr fisik pelayanan KB;

c.

sarana fisik pelayanan komunikasi, informasi, dan edukasi program KB; /V

iN

|ri f:.'.

\:

t)t,

ivlL:f.l

I[-f il l(Lt.Jl\NJiint\j
i

lri t: P I J i.lL

K Il! LjOl.'llj

Sl,lA

-'14 -

d. sarana fisik pembinaan tumbuh e. (zLl Lingkup kegiatan DAK Bidang KB


dimaksud pada ayat (20) te'rdiri atas:

kembang

anak; dan sarana pengolahan data dan informasi.


sebagaimana

a. penyediaan sarana mobilitas (motor) dan sarana pengelolaan data berbasis teknologi informasi (ltersonal computer) bagi Penyuluh KB (PKB)/Petugas Lapangan I{B (PLKB)/Petugas Penyuluh Lapangan
KB (PPLKB);

b.

pemenuhan sarana pelayanan KB di Klinik KB statis (Implant IGt, IUD Kit) dan sarana Pelayanan KB l(eliling (MUYAN) dan pernbangunan Gudang Alat/Obat Kontrasepsi; dan
penyediaan sarana dan prasarana penerangan I(B keliling (MUPEN), pengadaar. Public Adress dan KIE.

c.

(22| DAK Bidang Kehutanan dialokasikan untuk


meningkatkan fungsi Daerah Aliran Sungai, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung sumber daya hutan, tanah, dan air. Lingkup kegiatan DAI( Bidang Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (22) terdiri atas: a. rehabilitasi hutan produksi, hutan lindung, lahan kritis, Taman Flutan Raya (Tahura) dan Hutan Kota; b. sarana dan prasarana pengamanan hutan;
c.

(23)

sarana dan prasarana Tahr-rra;

d.
e.

sarana dan prasarana Kesatuan Pengelolaan Hutan; dan sarana dan prasarana penyuluhan

(24lr DAK Bidang Sarana perdagangan dialokasikan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana perdagangan unttrk mendukung pasokan
meningkatkan daya treli masyarakat dan mendlrkung upaya perlindungan konsumen,
dan ketersediaan barang (terutama bahan pokok), serta pelaksanaan tertib ukur sehingga dapat

terutama di daerah-daerah pedesaan, tertinggal, terpencil, perbatasan, d;tn daerah pemekalan, serta daerah yang minim sarana perdagan gannla.fu/

i\4t'r l''l 1
I

f nl

l'i t:

LJi\N(:1/\f'j

I t.

l't JUl ll( lf{fltJNl:Sii/\

15-

(25) Lingkup kegiatarr

DAK Bidang Sarana Perdagangan sebagaimaria dimaks'd pada ayat (241terdiri atas:

a. pend.anaan kegizrtan pernbangunan


pengembangan Pasar tradisional;

dan

b. c.
(26\

peningkatan sarana metrologi legal; dan pembangunan gudang, fasilitas dan peralatan penunjangnya dalam kerangka Sistem Resi Gudang.

Prasarana Sarana dan DAK Bidang untuk dialokasikan Daerah Tertinggal

melakukan percepatan pembangunan daerah

tertinggal dengan meningkatkan pengembangan perekonomian daerah darr kualitas sumber daya manusia yang didukung oleh keiemtragaan dan ketersediaan infrastruktur perekonomian dan

pelayanan dasar, sehingga daerah tertinggal dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat guna dapat mengejar ketertinggalan pembangrlnannya dari daerah lain yang sudah relatif lebih maju'

(271 Lingkup kegiatan DAK Bidang Sarana dan Prasarana Daerah Tt:rtinggal sebagaimana
dimaksud pada ayat (26) tt:rdiri atas:

a.

penyediaan moda tra:asportasi darat f perairan untuk meningkatkan mobilitas barang dan penumpang antar wil.ayah perdesaan dengan pusat pertumbuhan; pernbangunan dan re,habilitasi dermaga kecil atau tambatan perahu untuk mendukung angkutan orang dan barang, khususnya dermaga kecil atau tambatan perahu di wilayah pesisir yang tidak ditangani Kementerian Perhubu ngan ;
penyediaan/pembang"Lrnan pembangkit energi listrik perdesaan yang memanfaatkan sumber energi mikrohidro dan pikohidro;

b.

c.

d. pembangunan/rehabilitasi embung irigasi


untuk menunjang sektor pertanian; dan

e. pembangunan/rehabilitasi antardesa.y

jembatan

h/i

t.'l\il

I i lr:I)t

[] f l I I( E:i,i/\N(,i,/iN iLlL-ll< Il.Jt.)ON{:SllA

76-

(28)

DAI( Bidang Listrik Perdesaan dialokasikan untuk mendanai kegiatan fisik bidang energi baru terbarukan yang meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenag;r Mikro Hidro (PLTMH) baru, rehabilitasi PttlMH yang rusak, perluasan/peningkatan p,:layanan tenaga listrik dari PLTMH, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat (komunal), serta Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid.
Perdesaan sebagaimana dimaksucl pada ayat (28) terdiri atas kegiatan pembangunan pe:mbangkit listrik dengan memanfaatkan potensi ene,rgi terbarukan.

(29J Lingkup kegiatan DAK Bidang Listrik

(30) DAK Bidang PerumaLhan dan Kawasan Permukiman diaiokasikan untuk meningkatkan penyediaan prasarana, sarana dan utililas perumahan dan kawasetn permukiman dalam
rangka menstimulan pernbangunan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat
berpenghasilan rendah di kabupaten/kota.

(31) Lingkup kegiatan DAfl Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (30) terdiri atas
SPM meliputi:
a.

kegiatan membantu daerah dalam mendanai kebutuhan fisik infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman dalam rangka me ncapai
penyediaan sarana dan prasarana air minum;

b.
C.

parana septik tank komunal; tempat pengolahan sampah terpadu


;

d.
e.

jaringan distribusi lisl-rik; dan


penerangan jalan umr-lm

(32| DAK Bidang

pelayanan terutama keselamatan bagi pengguna transportasi jalan di kabupatenlkota guna menurunkan tingkat kecr:lakaan pada lalu lintas angkutan jalan dalarri rangka melaksanakan rencana aksi "road map to zero cLccident,

dialokasikan untuk rneningkatkan

Keselamatan Transportasi Darat


kr_ralitas

/V

l'il
I

L.l{ { l-l'tl l(l::LJAI\1(:i/\lrj ][I'}t-]tli ll( lNl)ONIL:Sll/\

17-

(33) Lingkup kegiatan DAK Bidang Keselamatan

Transportasi Darat sebagaimana dimaksucl pada ayat (32) terdiri atas kr:giatan pengadaan dan pemasangan fasilitas dan peralatan keselamatan jalan melalui pemasanga.n rambu jalan, marka jalan, pagar pengaman jalan, ra"lat pengatur isyarat lalu lintas, pakll jalan, dan delienator.
DAK

(34)

dialokasikan untuk:

Bidang

Transportasi

Perdesaan

a. Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan


transportasi,
mengemLrangkan keperintisan transportasi darat, sungai, danau, perairan dan laut di daerah perdesaan; serta

b. pengembangan

transportasi perdesaan yang diprioritaskan untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan di kawasan strategis cepat tumbuh (sektor
pertanian, perikanan, dan pariwisata); dan

sal

ana dan

prasarana

c. mendukung keberlanjutan atas


angkutan perdesaan.

pemanfaatan

(35) Lingkup kegiatan DAIJ. Bidang Transportasi


terdiri atas:

Perdesaan sebagaimana climaksud pada ayat (34)

a. jalan poros desa melalui pembangunan, peningkatan dan pr:meliharaan jalan antar
desa yang menghubungkan sentra produksi dengan sentra pe masaran di kawasan strategis cepat tumbuh; dan

b. penyediaan angkutrln perdesaan melalui pengadaan sarana transportasi angkutan


penumpang dan barang yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.

(3Ct) DAI( Bidang Sarana dan prasarana Kawasan Perbatasan dialokasikarr untuk mendukung kebijakan pembangunan kawasan perbatasan] yaitu mengatasi keterisolasian wilayah yang dapat menghambat upaya penllamanan batas *llayafr, pelayanan sosial dasar, serta pengemb.rg", , kegiatan ekonomi rokal secara ueit<etaniutan oi
kecamatan- kecamatan per.ba tasan. fi/

\iil: f'l-f L:I1i l(li.t, j/\.f'l(rAi,j

ll::[rt rlll ll( lN[)oN!i:3lA

18-

t37) Lingkup kegiatan DAI{ Bidang Sarana dan


Prasarana Kawasan Perbatasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (36) terdiri atas:

a. Pembangunan jalan/peningkatan kondisi jalan non-status permukaan

yang rnenghubungkar kecamatan perbatasan prioritas dengan pusat kegiatan di ytng disinergikan sekitarnya, dengan pelaksanaan kegiatan DAK jalan, Dekonsen trasi / TugasPembantuan Dana l{ementerian Pekerjaatr Umum, serta APBD;
Pembangunan dan rehabilitasi dermaga kecil atau tambatan perahu untuk mendukung angkutan orang dan barang, khususnya dermaga kecil atau tambatan perahu di wilayah pesisir yang tidak ditangani I{ementerian Perhubungan, yang disinergikan kegiatan pelaksanaan dengan Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan Dana I(ementerian Perhubungan, Pembantuan Dekonsentrasi/Tugas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan APBD; dan
penyediaan

b.

c.

transportasi perairan/kepulauan untuk rneningkatkan arus orang, bara:rg dan jasa, yang disinergikan dengan pelaksanakan kegiatan Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan I(ementerian Perhubungan dan APBD.
moda BAB IV
PETUNJUK TE]KNIS Pasal 6

(1)

(2)

Peraturan Menteri ini, badan menetapkan Petunjuk Teknis Penggunaan DAI( untuk masing-masing bidang. Petunjuk 'Ieknis Penggunaan DAK yang menjadi dasar pelaksanaan DAK di daerah merupakan Petunjuk l'eknis Penggunaan DAK yang ditetapkan oleh menterif kepala Badan. Berdasarkan menteri/kepala

(3)

Petunjuk Teknis dite tapkan paling lambat 2 (clua) minggu sesudah Peraturan Menteri
ini diundangkan.

lvlllt\ Il: Ill i(L- LIANJ( iAll l[]PUBI ll( lNiDONt:SlA

-19 -

BAB V
PENGANGGARAN DAN PELAIiSANAAN KEGIATAN

Pasal 7
(1)

Daerah penerima DAI( wajib rnencantumkan


alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.

(2)

Penggunaan DAI{ sebageiimana dimaksud" pada ayat (1) dilakukan seriuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK yang ditetapkan oleh menteri/ kepala badan terkait.

(3)

administrasi kegiatan, pt:nyiapan kegiatan fisik,


penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
Pasal 8

DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai

Pelaksanaan kegiatan yang didanai DAK harus selesai paling lambat tanggal 31 Desember 2012.
Pasal 9

(i)
(2)

yang diterimanya.

optimalisasi penggunaarl atas besaran

Daerah penerima DAK dapat

melakukan
DAK

hanya dapat dilakukan untuk kegiatan pada


bidang yang sama pada tahun anggaran berjalan.
BAB VI
DANA PENDAMPING

Optimalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1)

Pasal 10
(1)

rnasing-masing bidang.
(2)

Daerah penerima DAI( wajib menyediakan Dana Pendamping paling kurang LOo (sepuluh persen) dari alokasi DAK

pada ayat (1) dianggarkan dalam APBD.


(3)

Dana Pendamping sebagaimana dimaksud

Dana Pendamping sebtrg,aimana dimaksud pada ayat (1) di atas digunakan untuk kegiatan ftslk.y;./'

ll
'

El'lT

:il:.Pt

Ffli l(l ll/\l!( ;A\i itll ll( ll\itloNl,,!)ln

-20 -

BAB VIi
PENYALUzu\N

Pasal
(1)

11

Penyaluran DAK dilal<ukan dengan cara


pemindahbukuan
Negara ke Rekening Kas Urnum Daerah.

dari Rekening Kas

Umum

(2)

ayat (1) dilakukan ses'rai dengan Peraturan Menteri lieuangan yang mengatur mengenai
pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran transfer ke daerah.
BAB VIII
PELAPORA,N

Penyalurart DAI( sebagaimana dimaksud pada

Pasal 12

(1)

Kepala Daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK masing-masing bidang kepada menteri teknis/ kepala badan terkait.

(21 Kepala

laporan seluruh bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri Keuangan dan
Menteri Dalam Negeri.

menyampaikan laporan triwulan yang merupakan kompilasi dari


Daerah

(3)

Menteri/kepala badan .:nenyampaikan laporan pelerksanaan kegiatan D.\K setiap akhir tahun anggaran kepada Mentcri Keuangan, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, serta Menteri Dalam Negeri. BAB IX
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN

Pasal 13

(1) Menteri/kepala badan rnelakukan pemantauan dan evaluasi dari r;egi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai clari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing. {

MENTERI KEUI\NGAN REPUBLII( INDONESIA

2'l -

{2\ Menteri (3)

Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi keuangan DAK. Pengawasan atas pelaksanaal DAK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB X
KETENTUAN PE,NUTUP
Pasa-l 14

Peraturan Menteri
diurrdangkan.

ini mulai beriaku pada

tanggal

Agar setiap orang mengeta-h,uinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 201


MENTtrRI KtrUANGAN,

trd.
AGUS D. \I/. MARTOWARDOJO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2O I I MENTERI HUKUM DAN ]fAK ASASI MANUSIA,
nd. AMIR SYAMSUDDIN
BERTTA NEGARA RNPUBLIK INDONESIA TAI-IUN 2011 I"]OMOR 819 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM

KEPALA

EMENTERIAN

NIP

U
t4

PENDIDIKAN iiD

PENI]IDIIGN iJMP

PELAYANAN IASAR

INFRASTRUKI'UR JALAN

INFRASTRUKl'UR IRIGASI

INFRASTRUI(iUR AIR

INFRASTRUKIUR
SANTIASI

PIlASARANA PEMERINTAT'I,\N

DAEIiAH

C> ZY {o Cx x> -a Fo 9> 6> :.> >a) 9F 7


i0 od
h-.

il
..1

"rJ

ir,li
.,,it"i it:,1',
'l i!,

I{ELAUTAN & PERIKANAN

=;l >:T
2c Fz
@>

<G,

'

I'ERTAN]AN

ER

d6
LINGI(UNGAI\ HIDUP

oo tu

KELUARGA BERENCANA

KE}IU'I'ANAN

SARPRAS DA

TERl'INGGAL 'RAH

SARANA PERDAGANGI,N

-l-d-lzrr >rqF.i ts> 7,oz>n',< co:l:>!

KESELAMAT/IN TRANSPORTASI DARAT

z<4X=7 22d vFE o'z ^c \DZ !J <


Fd

!,3 2-:e
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUI(IMAN SARPRAS I(AIVASAN PERBAI'ASAN

3E <!
>aZ a-A

En 3r P;i PC
>^ A= C,] -a af,

?.2

TRANSPORl'ASI PERIJI'SAAN

G'

l'1

PENDI)IKAN SMP

PEL,AYANAN DASAR

trl
U)

FARMIlSl

F]

PDLAYANAN

INFRAS'I'RUKTUR SANIT/\SI

I]RAS/\RANA

PEMOI{]N'IAlIAN
DADR-/TII

KELAIJTAN & K1NAN

PBR,LINIAN

LINGT UNGAN HIDIJP

I(EHUTANAN

ITESEI,AMATAN NS,PORl'ASI

DARA:'

LISTRIK PDIIDESAAN

PERUMAHAN DAN I(AWAIJAN PERMIJKIMAN


SARPJ<AS ](AWASAN

},ERBI'IASAN

I'IIANiJPORTASI PERDT]SAAN

o
F

,j

B
H

PENi]I])IIGN SD

PF]NDI

]II{AN SMP

PELAYANAN DASAR

FARM,\SI

PI'LATANAN RUJU!AN

INFRAS'I'RUI(TUR JALAN

INFRr' STRUKl'UR SANIT,\SI

PRAS,\RANA PEMBI?INTAHAN DAEIV\TI

,ii] ."

!1,".'..
PERI q.NIAN

LINCIIUNGAN T]IDIJP

KEIJI.I']UNAN

SARANA
PI'RD,1GN NCAN

LISTTIIK PDRDBSAAN

PERLMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN SARPRAS I<AWASAN PERB,\'IASAN

TRANSPORTASI PDRD JSAAN

U
t4

ts

PENDII)IKAN St)

PENDII)II(AN SMP

PELAY\NAN DASAR

FARMI\SI

INFRA STRUK'I'U11

INFIiASI'RUKTUR AIR

PRASI\RANA PEMEITINTAHAN

i t!i

/":;'

,t'i
'I
:.

..1:,,

DA!]R/'I.I

ri

:.1 'i

ffi#,r',i
'i,r,r'.

:.;
PERT,\NIAN

.,

LINGi:UNGAN HIDUP

KEIILTANAN

SARP tAS DAERAII RTI {GGAL

LISTRIK PTiRDESAAN

PERUMAHAN DAN I(AWA,JAN PERMIJKIMAN


SARP]TAS KAWASAN PERBI.TASAN

-J

o 4

& F

fi

I'[iNDII)IKAN S]]

PDNDI )IKAN SMIJ

PELAYANAN DASAR

FARM/\Sl

PELAYANAN RUJUI(AN

INFRASTRUKTUR ALAN

INFI]AS1'RUKTUR

SANIT/lSl

PRAS/\RANA

PEMEIiIN'IAIIAN
DAERAH ,i
'1.

iii

lr

PERTANIAN

LINCI':UNGAN HIDUP

KEI-ILTANAN

SARP tAS DAERAH TDRTI {GGAL

KIiJSELAMATAN RAN:iPORTASI
DARA'I

I,IS1'I?IK PERDESAAN

I'DRUMAHNN DAN
KAWAiJAN PERMIJKIMAN
SARP TAS KAWASAN PI]RBI.TASAN

-t

t r

U
tq \J

PENDI )II(AN SD

PENDI ]IKAN SMI'

PELAYANAN DASAR

I.'ARM,\SI

.:
lJ

PERT/\NIAN

LING}.UNCAN HIDUP

KELU qRGA REREI.ICANA

KEHI.JTANAN

.IRAN.SPORl'ASI
DAI1A1'

I{DSE'AMATAN

LIS'IRII( PEITDESAAN

PERU:!{AHAN DAN KAWAIJAN

I'ERMIJKIMAN
SARPI'AS ]GWASAN PERBr''I'ASAN

TRANIiPOI.IASI
PERDTISAAN

te

PENDI,]IKAN SD

PENDID]KAN SMP

PELAYANAN DASAR
t5

Q FAIlM,\S1

tt

E
PELA\ ANAN

RUJUI.AN

INFRISTRUKTUR AIII

MINUIl

PRAS,\RANA PBMEITINTAHAN

DAERl\H

PERT,\NIAN

I-ING}:UNGAN

I(ELUARCA
BEREI'ICANA

KEHLTANAN

LISTFIK PERT]ESAAN

PERUMAHAN DAN KAWAJAN PF)RMUKIMAN SARP,{AS KAWASAN I)ERB/.1.ASAN

ts

fr

PENDII)IKAN SD

PENDIl)IKAN SMP

PFJ,I-AY.\NAN DASAR

FARMI.SI

PELAYANAN RUJUKAN

INFRAJTRUK'I'UR JALAN

INFRASTRUI(TUR AIR MINUNI

INFRASTRUKTUR

SANIT/\Sl

PRASl\RANA PEMEITINTAI'tAN DAI'RAI-I


..,1

'r,,1

il::,

PERTr\NIAN

LINGT:UNGAN }IiDUP

KELU{RGA
BI.]REI'ICANA

KEHLTANAN

I(ESEI,AMATAN TRANI;PORTASI

LISTFIK PERDESAAN

PF]Rt'MAIIAN DAN
I(AWA.JAN JKIMAN SARP:?AS l{AwASAN ITRI]I,'IASAN

(f

B F

PEND].)II(AN SMP

PF:I.AYANAN DASAR

I.-ARM/\SI

INI.'RASTRUKTUR

tRtcAsl
INFRASTRUKTUR AIR MINUtvl

INFRASTRUKTUR SANIT^SI

PRASi \RANA

PEMEIIIN'I'AHAN DAERIiFI

,t!'' ,l:,,i:1."

|/':')'

PIiRTANIAN

LINGI'.UNGAN HIDUP

KEIILTANAN

LISTRIK PERDESAAN

PERUMAIIAN DAN
KAWAJAN PERMUKIMAN
SARP tAS I(AWASAN PERBI.l ASAN

TRAN JPORTASI

I'ERDI)SAAN

PENDII'll(AN SD

PENDIT)II{AN SMP

PELAY/tNAN DASAR

F'ARMA SI

INFRAIiIRUKI'UR
.JAI-AN

]N FRAS'I'RUK'IUR SANITASI

PRASARANA PEMEF:INTAHAI'l

,tiil''.,:".:.

DADRIH

KELAINAN &
PDRII(/\NAN ri t.l'

PERl'I,NIAN

LINGI( UNGAN IIIDTJP

KELUI'\RGA

KEHU}ANAN

SARPITAS DANRAH

ERTII.ICGAL

SARAJ{A PE]tDI.GANGAN

KESE -AMATAN
TRANS POII'I'AS1

DARAl'

LISTRIK PERDBSAAN

PERU\4AHAN DAN KAWAIJAN PERMIJKIMAN SARPI{AS KAWASAN


PI'RT].PTASAN

TRAN],'PORl'ASI PDRDI)SAAN

&

f;

PENDI.)II(AN SD

PENDIDII(AN SMP

PELAYANAN DASAR

FARMr\Sl

PELAYANAN RUJUKAN

INITRAS'I'RU I{TUR

JALAN

INI'IlASTRUI(IUR
SANITT\Sl

PRASARANA

PEMEIIINTAHAN DAERI\II ,li r{

P11Rl'1\Nln N

LINGT.UNGAN HIDUI'

SARPJ'AS DAERAH

KESDLAMATAN

L]S

IRIK PDRDESAAN

PERUMAHAN 1)AN KAWAI]AN PERMIJKIMAN SARPI?AS I(AWASAN PERBI.TASAN

.l i)
>r

!
b

PTINDIDIKAN SD

PI]NDIDIKAN SMP

FF{

ti Fd

B fn p

PItLAYANAN DASAR

[d

H ID

o tr o H
gq
H
AJ
DJ

g
:0
tr .I\

fr
,1

\
\.,

o
C
5,'

II'F'RASI'RUI(TUII

Jl

LAN

\
\

c:

t_.

I'IFRASTRUI(TUR

RJGASI

IIIFRASTRUKTUR
iNITASI

I?
PRASARANA PI]MERINTAHAN D,\ERALI

mffi u>
,

c= E

t*I rri

I(DLAUTAN &

N) , '

^_ Z qf
c oF.

iTi

P-?
tJ:i ptr
.-l

,i L-

* rn
tl

Pt)RII(ANAN

a.z Hq

;2

1fi/,) > \

*
S

nhC

/\
-/..
BIiLUARGA BIiRENCANA

L.1 PL{
Ff

4L
4

UN .P {ry {4
H

LJ
tt

SARPRAS DAERAH

Tf;RTINGGAI,

SARANA PI]RDAGANGAN

I(DSELAMATAN
TTIANSPOR'TASI

L STRIK PERDESAAN

PJRUMAFIAN DAN
I(/TWASAN

PERMIJI(IMAN S,\RPRAS KAWASAN PT:t(BA.IASAN

T]TANSPORTASI PERDESAAN

o -l

Fl

You might also like