You are on page 1of 48

Oleh:

Anindya Dinovita (030.07.021)


Nurlisha Ardhilla (030.08.185) Ria Evasari P (030.08.205)

Pembimbing :
dr. HM Saleh, Sp.OG

Sistem reproduksi wanita terdiri atas genitalia eksterna dan interna.

Genitalia eksterna meliputi mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, dan perineum. Sedangkan genitalia interna meliputi vagina, uterus, tuba uterina (tuba fallopii) dan ovarium.

Haid (menstruasi) adalah perdarahan yang periodik dan siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menjalankan faalnya, disertai pelepasan(deskuamasi) endometrium.

Proses menstruasi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor hormonal, anatomi dan psikis. Untuk negara Indonesia, rata-rata wanita mengalami menstruasi di usia 12-14 tahun

Alat Reproduksi Eksterna

Alat Reproduksi Interna

1. MONS VENERIS 2. LABIA MAYORA 3. LABIA MINORA 4. CLITORIS

5. VULVA 6. BULBUS VESTIBULI 7. INTROITUS VAGINA DAN HYMEN 8. PERINEUM

MONS VENERIS
Bantalan jaringan lemak

LABIA MAYORA
Jaringan lemak yang

mulai dari simfisis pubis sampai ke vulva Tertutup oleh rambut berbentuk segitiga dengan dasar segitiga di simfisis

tertutup kulit mulai dari mons veneris menuju bawah dan ke belakang Panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1-1,5 cm Mengandung banyak kelenjar lemak, banyak pleksus venosus yang dapat mengembangkan atau menciutkan labia mayora Secara embriologi = skrotum pada pria

LABIA MINORA
Jaringan mendatar yang terletak

KLITORIS
Secara embrional = penis pada

diantara dua labium mayus Berwarna merah karena dilapisi oleh mukosa, banyak mengandung kelenjar lemak Bagian anteriornya terdiri dari jaringan ikat yang kaya pembuluh darah dan sedikit otot polos Ujung anterior masing-masing labium membelah dua:
Pasangan bawah frenulum

klitoris Pasangan atas preputium klitoris


Bagian bawah bertemu

pria Organ ini terletak di ujung dari vulva di antara dua pelipatan dari labia minus. Klitoris terbentuk dari korpus klitoris, glans klitoris, dua krura klitoris. Glans klitoris besarnya sekitar setengah sentimeter dan kaya akan ujung saraf sehingga sangat sensitif

membentuk fourchette

VESTIBULUM
Berbentuk oval merupakan

KELENJAR BARTHOLINI
Berpasangan di kanan dan

daerah yang dibatasi kedua labia minora, klitoris di bagian atas, dan fourchette di bagian bawah Terdapat 6 lubang/muara yaitu orifisium uretra, vagina, sepaasng muara kelenjar bartholini, dan sepasang muara kelenjar skene.

kiri. Besarnya 0,5-1 cm. letaknya di bawah mukosa dan muskulus konstriktor vagina atau di bawah bulbus vestibulum Kelenjar utama pada vestibulum mengeluarkan lendir saat hubungan seksual dan paling sering terinfeksi oleh Neisseria gonorrhea. Salurannya kira-kira sepanjang 1,5-2 cm dan bermuara di bagian bawah lumen vagina.

ORIFISIUM URETHRAE
berada di 2/3 bagian

KELENJAR SKENE
Terdapat di kanan dan

anterior dinding vagina. Saluran ini bermuara di tengah vestibulum, sekitar 1-1,5 cm di bawah arkus pubis

kiri orificium urethrae yang bermuara pada urethrae atau ke vestibulum. Saluran kelenjar Skene berkaliber sekitar 0,5 mm dengan panjang bervariasi.

Introitus Vagina dan Hymen


Pada gadis, introitus

PERINEUM
Perineum dibentuk oleh dua

vagina umumnya tertutup oleh labia minora. Di bagian luar lumen vagina, terdapat hymen yang merupakan jaringan elastis yang tidak mengandung muskulus dan kelenjar, serta tidak mengandung serat saraf.

jaringan penting, diafragma pelvis dan diafragma urogenital. Diafragma pelvis dibentuk oleh M. levator ani, M. koksigeus, dan fascia yang membungkusnya. Diafragma urogenital terletak di bagian luar diafragma pelvis, terbentuk dari M. transversus perinei dalam, M. konstriktor urethra, dan fascia penutup bagian luar dalam. Diafragma ini dapat mengalami kerusakan atau terinsisi pada saat persalinan normal.

Genitalia Interna
1. VAGINA : : : FUNDUS UTERI CORPUS UTERI CERVIX UTERI ENDOMETRIUM MYOMETRIUM PERIMETRIUM PARS INTERSTITIALIS PARS ISTHMICA PARS AMPULARIS PARS INFUNDIBULARIS 2. UTERUS

DINDING UTERUS

3. TUBA FALLOPII

4. OVARIUM (INDUNG TELUR)

Bagian alat genitalia yang berhubungan langsung dengan dunia luar

Tubulomuskular membran yang terbentang mulai dari vulva ke arah uterus dan berada antara vesika urinaria dan rektum

Ujung atas vagina dipisahkan dengan rektum oleh kantong rekto-uterine (cul de sac Douglas)

Panjang vagina bagian depan adalah 6-8 cm, sedang bagian belakangnya 7-19 cm.

Rugae transversal dapat dijumpai pada wanita virgin, dimana penting untuk memperluas ruang vagina saat persalinan untuk menjadi jalan lahir lunak.

Mengandung bakteri Lactobacillus doderlein yang membuat suasana asam, memberikan proteksi terhadap infeksi

Vaskularisasi : atas diperdarahi cabang a. uterinavesikovaginalis, sepertiga tengah oleh a. vesikalis inferior, sepertiga bawah oleh a. rektalis mediana dan a. pudendalis.

organ otot yang terletak di dalam rongga panggul antara kandung kemih di bagian anterior dan rektum di bagian posterior.

Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm.

Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio

UTERUS
Fundus uteri Korpus uteri Serviks Uteri

Uterus diperdarahi oleh arteri uterina kiri dan kanan yang terdiri atas ramus asendens dan ramus desendens.

Kadang-kadang di dalam persalinan terjadi perdarahan banyak karena robekan serviks ke lateral sampai mengenai cabangcabang arteri uterina.

Pembuluh darah lain yang memperdarahi uterus adalah arteri ovarika kiri dan kanan.

Bersama dengan arteri-arteri tersebut di atas terdapat vena-vena yang kembali melalui pleksus vena ke vena hipogastrika.

Getah bening yang berasal dari serviks akan mengalir ke daerah obturatorial dan inguinal, selanjutnya ke daerah vasa iliaka. Dari korpus uteri saluran getah bening akan menuju ke daerah paraaorta atau paravertebra dalam.

Ligamentum kardinal (Mackenrodt)

Ligamentum yang terpenting yang mencegah uterus tidak turun. Terdiri atas jaringan ikat tebal yang berjalan dari serviks dan puncak vagina ke arah lateral dinding pelvis. Di dalamnya ditemukan banyak pembuluh darah, antara lain vena dan arteri uterina.
Ligamentum sakro-uterina

Ligamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan dari serviks bagian belakang kiri dan kanan, ke arah os sakrum kiri dan kanan. Ligamentum rotundum
Ligamentum yang menahan uterus dalam antefleksi. Berjalan dari sudut fundus uteri kira dan kanan, ke daerah inguinal kiri dan kanan. Pada kehamilan kadang-kadang terasa sakit di daerah inguinal waktu berdiri cepat, karena uterus berkontraksi kuat dan ligamentum rotundum menjadi kencang serta mengadakan tarikan pada daerah inguinal.

Ligamentum latum Ligamentum yang meliputi tuba. Berjalan dari uterus ke arah lateral. Sebenarnya ligamentum ini adalah bagian dari peritoneum viserale yang meliputi uterus dan kedua tuba dan terbentuk sebagai lipatan. Di bagian dorsal ligamentum ini ditemukan indung telur (ovarium sinistrum et dekstrum). Ligamentum infundibulo-pelvikum Ligamentum yang menahan tuba fallopii. Berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis. Di dalamnya ditemukan saraf, saluran limfe, arteri, dan vena ovarika. Ligamentum ovarii propium Ligamentum yang menahan ovarium.

pars interstitialis yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus, pars ismika merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya

pars ismika merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya

pars ampularis yaitu bagian yang berbentuk saluran agak lebar dan merupakan tempat konsepsi terjadi

infundibulum yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbriae

Fimbriae penting artinya bagi tuba untuk menangkap sel telur dan selanjutnya menyalurkan telur ke dalam tuba.

Bagian luar tuba diliputi oleh peritonium viseralis yang merupakan bagian dari ligamentum latum

Otot dinding tuba terdiri atas otot longitudinal dan otot sirkular

Di dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat-lipat dengan sel-sel yang bersekresi dan bersilia yang khas, fungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran silia

Mesovarium menggantung ovarium di bagian belakang ligamentum latum kiri dan kanan

Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm

Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan jaringan otot di ligamentum rotundum

korteks yaitu bagian luar yang diliputi oleh epitelium germinativum berbentuk kubik dan di dalamnya terdiri atas stroma serta folikel-folikel primordial

bagian medulla yaitu di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluhpembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos.

Pada perempuan terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang dua folikel yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf.

Folikel de Graaf yang matang terdiri atas ovum, stratum granulosum, teka interna, dan teka eksterna.

Ovum yaitu suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula.

Stratum granulosum terdiri atas sel-sel granulosa yaitu sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum, pada perkembangan lebih lanjut di tengahnya terdapat rongga berisi likuor follikuli.

Teka interna adalah suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel lebih kecil dari sel granulosa. Teka eksterna berada di luar teka interna yang terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.

Organ-organ yang terlibat dalam siklus haid:


Korteks serebri
Hipotalamus Hipofise anterior Ovarium

Endomentrium

Aspek Neuroendokrin Dalam Siklus Menstruasi

Dalam

proses ovulasi hubungan hipotalamus, hipofisis, dan ovarium (hypothalamic-pituitaryovarian axis) memegang peranan yang penting. Hipotalamus dipengaruhi oleh pusat yang lebih tinggi dalam otak Menurut teori neurohormonal, hipotalamus mengawasi sekresi human gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi neurohormon yang disalurkan ke sel-sel adenohipofisis.

Terletak di dasar otak tepat di atas kiasma optikum dan

di bawah ventrikel ketiga. Berhubungan langsung dengan kelenjar hipofisis sebagai sumber dari sekresi hipofisis. Hormon yang dihasilkan hipotalamus merupakan releasing factor bagi hipofisis,contoh :
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) merangsang

sekresi FSH dan LH oleh adenohipofisis FSH Folicle Stimulating Hormon LH Luteinizing Hormon

Terletak di sela tursika, dan dihubungkan dengan

hipotalamus oleh tangkai hipofisis Hipofisis dibagi menjadi 3 lobus, yaitu : lobus anterior(adenohipofisis), intermediet dan posterior(neurohipofisis). Sel spesifik dari hipofisis anterior : Sel asidofil mensekresi Gonadotropin Hormone (FSH dan LH) dan prolaktin dan ACTH.
FSH : stimulasi maturasi folikel
LH : ovulasi, produksi progesteron oleh corpus luteum

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan

siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus mentruasi : jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya.
Normalnya (siklus menstruasi klasik) = 28 hari

Pada siklus haid, mukosa rahim dipersiapkan

untuk menerima ovum yang dibuahi. Bila tidak ada pembuahan haid

Fase dalam siklus haid :

1.St. Menstruasi: 3 7 hari 2.St. Proliferasi: 7 9 hari 3.St. Sekresi: 11 hari 4.St. Premenstruasi: 3 hari

Siklus uterus: berupa pertumbuhan dan pengelupasan

endometrium. Pada akhir fase menstruasi, endometrium kembali menjadi tebal fase proliferasi. Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti dan kelenjar endometrium menjadi aktif Siklus Ovarium mengendalikan perkembangan endometrium. durasi rata-rata siklus menstruasi 28 hari dan terdiri dari:
Fase Folikuler Ovulasi Fase Luteal

Pada siklus menstruasi yang memanjang (>28 hari).

Fase luteal tetap selama 14 hari, yang berubah adalah fase folikuler

PERTUMBUHAN OVUM

Pada awal siklus kadar FSH dan LH relatif tinggi dan

memicu proses maturasi 10-20 folikel folikel dominan (hanya satu, yang lain atresia) Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron yang rendah pasca fase haid sebelumnya Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun akan kembali meningkat setelah masuk fase proliferasi

Folikel membesar dan membentuk ruang penuh

cairan (ANTRUM)-folicle de graff Folicle dgraaf : oosit dikelilingi oleh 2-3 lapisan sel granulosa yang disebut cumulus oophorus Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH (proses umpan balik negatif)

Pembesaran folikel yang cepat dan diikuti dengan protrusi

permukaan corteks ovarium serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus (ovulasi)
LH untuk pertumbuhan akhir dari folikel dan ovulasi. Sekitar dua hari sebelum ovulasi, laju kecepatan sekresi LH

oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat dengan pesat


FSH juga meningkat kira-kira dua sampai tiga kali lipat pada

saat yang bersamaan


LH & FSH mengakibatkan pembengkakan folikel yang

berlangsung cepat selama beberapa hari sebelum ovulasi.


Sesaat sebelum ovulasi: estrogen menurun dan progesteron

meningkat secara mendadak

Beberapa jam pertama sesudah ovum dikeluarkan dari

folikel, sel-sel granulosa dan teka interna yang tersisa berubah dengan cepat menjadi sel lutein. Proses ini disebut luteinisasi, dan seluruh massa dari sel bersama-sama disebut sebagai korpus luteum. Korpus luteum sebagai sumber estrogen dan progesteron utama dari ovarium umpan balik terhadap hipofisis anterior mempertahankan kecepatan sekresi FSH dan LH yang rendah konsentrasi FSH dan LH dalam darah turun korpus luteum berdegenerasi

Kurangnya sekresi estrogen, progesteron dan

dihasilkannya inhibin dari korpus luteum menghilangkan umpan balik negatif dari kelenjar hipofisis anterior meningkatkan sekresi FSH dan sedikit meningkatkan jumlah LH. FSH & LH merangsang pertumbuhan folikel baru untuk memulai siklus ovarium yang baru. Sebelum folikel-folikel ini dapat berlanjut secara bermakna, sejumlah kecil sekresi progesteron dan estrogen menyebabkan menstruasi oleh uterus.

Uterus terdiri dari 2 lapisan dasar;


Miometrium : sebelah luar, tebal berotot Endometrium : yang sebelah dalam, tipis, jaringan berkelenjar, endometrium.

Endometrium terdiri dari 2 lapisan:


Lapisan superfisial (stratum fungsional) mengelupas saat haid Lapisan profundus (stratum basalis) akan tumbuh menggantikan lapisan yang terkelupas pada proses haid Dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam siklus haid

Sekitar 2 hari sebelum akhir

siklus menstruasi (akhir siklus luteal) : estrogen & progesteron menurun dengan tajam sampai kadar sekresi yang rendah Penurunan diikuti dengan kontraksi spasmodik arteri spiralis terjadi nekrosis iskemik pada endometrium terjadi pengelupasan endometrium HAID

Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan

sebagian besar lendometrium berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium 0,5 mm. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung 4 hari.

Endometrium dibawah pengaruh estrogen, mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4

sampai 7 hari sesudah terjadinya menstruasi. Ketebalan endometrium sangat meningkat karena jumlah sel stroma bertambah banyak dan pertumbuhan kelenjar endometrium serta pembuluh darah yang progresif ke dalam endometrium. Endometrium menjadi setebal 3,5mm. Berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 siklus menstruasi. Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu sama lain dengan sekresi kelenjar yang minimal

Fase proliferasi dini (early proliferation phase)

Hari ke-4 sampai hari ke-7. Epitel permukaan tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar. Kelenjar-kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan sempit. Sel-sel kelenjar mengalami mitosis.

Fase proliferasi madya (midproliferation phase)

Hari ke-8 - 10. Epitel permukaan berbentuk torak dan tinggi. Kelenjar berlekuk-lekuk dan bervariasi. Sejumlah stroma mengalami edema. Tampak banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nucleus).

Fase proliferasi akhir (late proliferation phase)

Hari ke-11 -14. Permukaan kelenjar tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma bertumbuh aktif dan padat.

Progesterone dan estrogen disekresi dalam

jumlah yang besar oleh korpus luteum. Estrogen menyebabkan sedikit proliferasi sel tambahan pada endometrium. Progesteron memicu perubahan sekretorik pada kelenjar endometrium Kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok da sel epitel kelenjar mengandung banyak vakuole. Endometrium sangat sekretorik, mengandung sejumlah besar cadangan nutrisi yang dapat membentuk kondisi yang cocok untuk implantasi ovum yang sudah dibuahi.

You might also like