Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing : Dr. YUSWANDI AFANDI , Sp. THT Dr. TANTRI KURNIAWATI, Sp. THT
Rumah Sakit Bayukarta Karawang- Jawa Barat Periode : 22 Juli 24 Augustus 2013
Rinitis alergi sering dijumpai bersamaan dengan asma bronkial. Rinitis alergi adalah kelainan pada saluran nafas atas, sedangkan asma bronkial adalah kelainan pada saluran nafas bawah. Proses imunopatologi pada rinitis dan asthma juga serupa. Hal ini melibatkan tidak hanya hipersensitivas yang segera terhadap alergi, tetapi juga inflamasi alergi yang menetap.
Epidemiologi
AS RA posisi ke-6 penyakit menahun, 20% 20-40% pasie RA menderita asma 30-90% penderita asma memilki gejala RA sebelumnya Menurut ISAAC, 2006 Indonesia hanya 5% RA menyertai Asma atopi sebanyak 55%
Anatomi
Fisiologi
organ pembau (olfactory) respirasi proteksi.
Imunopatogenesis
reaksi alergi fase cepat (RAFC) dan reaksi alergi fase lambat (RAFL). RAFC berlangsung sampai satu jam setelah kontak dengan alergen, dan mencapai puncaknya pada 15-20 menit pasca paparan alergen RAFL berlangsung 24-48 jam kemudian, dengan puncak reaksi pada 4-8 jam pertama
Hubungan Anatomis dan Patofisiologis Hubungan Imunopatologis Hubungan Vertikal dan Horizontal dalam Rhinitis Alergi dan Asma Refleks-Refleks Neural
Rhinnitis Alergi
Intermitten Persisten
Rhinnitis Alergi
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PF P. PENUNJANG
Rhinnitis Alergi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
SKIN PRICK TEST IgE serum total IgE serum spesifik Sitologi & histologites provokasi hidung Radiologi
ASMA
Serangan wheezing berulang Dipicu oleh aktivitas Meburuk malam hari tan pa tanda infeksi virus Gejala meburuk saat terpajan alergen Gejala batuk, malam hari, mengi berulang,sesak nafas Menetap setelah usia 3 tahun Gejala membaik setelah pemberia terapi asma Pemeriksaan spirometri
ASMA
Derajat
1 (intermitten) 2 (mild persistent) 3 (moderate persistent) 4 (severe persistent)
Pentalaksanaan
Tujuan pengobatan
Mengurangi gejala Perbaikan kualitas hidup Mengurangi efek samping pengobatan Edukasi penderita Pengobatan kausal
Penatalaksanaan
Antihistamin Dekongestan hidung Kortikosteroid Antikolinergik Natrium kromolin imunoterapi
Kesimpulan
asma dan rhinitis merupakan bagian dari penyakit saluran nafas. alergi rinitis dan asma berkaitan secara anatomi, fisiologis, imunopatologi, serta secara umum berkaitan dengan tatalaksananya. demikian sampai sekarang belum jelas mekanisme hubungan rinitis alergik dan asma, padahal keduanya merupakan penyakit inflamasi.