Professional Documents
Culture Documents
Screening test merupakan sebuah bentuk uji yang digunakan untuk membantu mengenali orang yang memilki peningkatan factor resiko dari suatu penyakit atau kondisi lain, sebelum penyakit tersebut menimbulkan gejala, atau disadari, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil. Hal ii merupakan suatu bagian penting dari ilmu kesehatan preventive. Screening test membantu mengenali sebuah penyakit pada tahap paling awal, yang merupakan saat terbaik untuk dilakukannya perawatan. Sehingga hal ini memberi keuntungan, dimaka kita dapat mendeteksi penyakit sebelu timbulnya gejala. Test ini harus bersifat sensitf, agar dapat mengidentifikasi dengan mudah, orang-orang yang berpotensi memiliki penyakit. Banyak jenis screening test yang disediakan pada fasilitas kesehatan, seperti Pap smears untuk wanita, dan uji kolesterol. Jika ditemukan hasil yang posotif dari uji ini, maka kelanjutan dari proses ini adalah dilakukannya lagi test yang bersifat spesifik, agar penyakit tersebut dapat dikenali dan diagnosis dapat ditegakan.
selecting intervals that occupy randomly chosen points in time or space. This process favors longer intervals, thus skewing the data. Length time bias biasanya di diskusikan dalam hal mencari kelebihan dari screening kanker, yang biasanya dapat menimbulkan persepsi jika screening dapat memberi outcome yang lebih baik, padahal dalam kenyataannya tidak. Tumor ganas biasanya memiliki fase asimtomatik yang lebih singkat dari pada tumor jinak. Ini berarti periode ,saat awal sel kanker timbul pada tubuh dan belum menimbulkan gejala (yang bias dikenali dengan screening test), menjadi lebih singkat. Oleh karena itu, pada hasilnya, jika dilakukan test screening, maka hasil yang ditemukan akan lebih banyak tumor jinak (karena fase asimtomatik yang lebih panjang) Hal ini dapat menimbulkan persepsi yang salah, yaitu ketika dilakukan deteksi kanker dengan screening, maka kanker tersebut akan menjadi tidak berbahaya. Yang pada kenyataannya , hal ini disebabkan karena tumor jinak lebih banyak ditemukan pada test screening. Bukan test screening yang membuat tumor menjadi bersifat jinak.