Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Inkontinensia urin
Kondisi lazim, merugikan kesehatan, fungsi, kualitas hidup Prevalensi: 11,3 - 62,7% Paling umum: SIU; 14,7-52%
Difinisi
Inkontinensia urin adalah keluarnya urin tanpa dapat dikendalikan yang secara objektif dapat diperlihatkan, dan merupakan suatu masalah sosial atau higine
Etiologi
1. Kelemahan sfingter uretra 2. Overactive detrusor / Overactive blader 3. Hipotoni kandung kemih 4. Fistula
Jenis inkontinensia
Stress inkontinence Overactive bladder
Overflow incontinence Kontinue inkontinence
Dampak sosial :
Merasa malu atau rendah diri
Selalu merasa berbau air kemih Selalu atau sering memakai pembalut Menghindarkan diri dari tempat-tempat keramaian Selalu terikat dengan toilet Alat genitalia eksterna basah dan iritasi atau meradang
Overactive Bladder
Difinisi Keluarnya urin yang tidak dapat dikendalikan pada fase pengisian, kandung kemih hiperaktif
Etiologi Idiopatik
Kelainan pusat persarafan
Diagnosis
Diagnosis atas dasar simptom atau keluhan serta hasil pemeriksaan, yaitu : frekuensi, urgensi dan atau disertai
Penatalaksanaan
Obat obatan :
1. Antimuskarinik : Oxybutynin, Emepronium, propantheline, hyoscyamine Baru : tolterodine (uji klinik fase III menurunkan frekuensi berkemih sebesar 20% serta menurunkan episode inkontinensia sebesar 45% 2. Kerja campuran : trospium, propeverine, imipramine 3. Kerja langsung : Flavoxate
Penatalaksanaan Overactive bladder dengan diagnosa banding stres inkontinensia berdasarkan gejala
Gejala-gejala Urgensi Frekuensi Ngompol saat aktivitas fisik seperti batuk, bersin dll Jumlah urin yang keluar setiap episode inkontinensia Sampai ketoilet tepat waktu saat kebelet kencing Overactive bladder Ya Ya Tidak Banyak Tidak Stress incontinence Tidak Tidak Ya Sedikit Ya
Biasanya
Jarang
Tidak ada perbaikan gejala setelah terapi awal dalam 2-3 bulan Terdapat hematuria tanpa infeksi pada analisa urin Gejala-gejala timbul karena gangguan pengosongan kandung kemih (aliran terhenti, aliran lemah, akhir kencing menetes). Adanya kelainan neurologis atau penyakit metabolik yang tidak dapat dijelaskan
Rujuk bila :
Terapi bila :
Ada frekuensi dengan urgensi, urge incontinence dan analisa urin normal Ada frekuensi dengan urgensi dan analisa urin normal
Stres inkontinensia
Difinisi
Keluarnya urin yang disebabkan karena
Etiologi
Kelemahan sfingter uretra
Faktor risiko
Kehamilan dan melahirkan, terutama setelah melahirkan 3 kali atau lebih Persalinan terlalu lama dan bayi terlalu besar Menopause Obesitas Batuk kronik Pasca radiasi / histerektomi radikal
Diagnosis :
Anamnesis tentang simptom stres inkontinensia Residu urin < 50 cc
Pemeriksaan penunjang :
Daftar harian berkemih Urinalisis tes PAD Urodinamik
Drinks Time What kind? Sample 67 AM 78 AM 89 AM 910 AM 1011 AM 1112 PM 121 PM 12 PM 23 PM 34 PM 45 PM coffee How much? 2 cups How many times? 12
Accidental Leaks How much? (fill in amount: small, medium, large) large
What were you doing at the time? Sneezing, exercising, having sex, lifting, etc.
yes
laughing
Pad test
0 mnt Pasien istirahat/duduk minum air 500 ml memakai pad / pembalut wanita timbang berat awal pembalut
30 mnt
45 mnt
60 mnt
ambil kembali pembalut timbang untuk menghitung jumlah urin pasien berkemih, ukur jumlah urin
Penatalaksanaan
1. Pencegahan Hindarkan/ kurangi faktor risiko 2. Pengobatan
Stadium I
Stadium II Setadium III
: konservatif
: konservatif atau operatif : operatif
Penanganan SUI
Konservatif
Latihan otot dasar panggul Latihan otot dasar panggul biofeedback Stimulasi Elektrik Vaginal cones
Operatif
Suspensi Sling
Sasaran Latihan
Kontraksi ODP; gerakan memeras & mengangkat ke dalam penutupan, stabilisasi & resistensi
Abnormal 1.Sisa urin > 100 (rujuk) 2.Kalau ada ISK obati
Stress inkontinence
Overactive bladder
Mixed inkontinence
RANGKUMAN
Jenis inkontinensia yang paling banyak ditemukan adalah stres inkontinensia urin dan overactive bladder Penekanan harus ditempatkan pada perawatan kesehatan primer sehingga pasien dapat ditangani pada level ini dan dapat dipastikan rujukan dapat dilakukan dengan benar dan tepat
Inkontinensia urin mempengaruhi kualitas hidup penderitanya dan akan memberikan beban finansial bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan negara
3. Dalam 3 bulan terakhir, Apakah Anda sering mengeluarkan urin tanpa dapat dikendalikan? (pilih salah satu jawaban) Bila anda sedang melakukan aktifitas seperti batuk, mengedan, mengangkat berat atau olahraga Apakah Anda sudah merasa sangat ingin berkemih, tapi tidak sempat ke toilet sehingga urin sudah keluar
Tanpa aktifitas fisik dan tanpa perasaan ingin berkemih Sama halnya seperti sering disertai aktifitas fisik dengan disertai perasaan ingin berkemih
1.
2. 3.
4.
URGE
STRES
Keberhasilan merupakan kedamaian pikiran dengan mengetahui bahwa anda melakukan yang terbaik -John Wooden-
Goal of Surgery
1. Restore and/or reinforce the pubourethral ligaments at the mid-urethra. 2. Restore and/or reinforce the suburethral vaginal hammock at the mid-urethra. 3. Reinforce the paraurethral connective tissue.
Key Highlights
PROLENE polypropylene mesh tape No fixation, no tension Trans-vaginal approach
Indications
Indicated for treatment of Female Stress
Urinary Incontinence resulting from:
urethral hypermobility and/or intrinsic sphincter deficiency (ISD)
Contraindications
Patients with future growth potential Pregnant patients Women with plans for future
pregnancy
Patient Information
Potential risks
bleeding-hematoma formation infection perforation
bladder bowel
Procedure
Patient preparation
Incisions
placement
Tape adjustment Completing the procedure
Patient Position
Insert 18 fr catheter and empty bladder
Anesthesia
Discuss steps of procedure with
recommended
Inject local anesthetic into subcutaneous and
muscle/fascia layer
Regional or general anesthesia possible
Local Anesthesia
Abdomen
Anesthesia
Vaginal Wall
Incisions
Vaginal
1.5 cm (vertical and suburethral) 1.0 cm from external urethral meatus
Abdominal
1 incision each side of midline 0.5 cm - 1.0 cm
Abdominal Incisions
Introducer Assembly
Cystoscopy
After each passage of the needle, cystoscopy should be completed to verify bladder integrity Cystoscopy should be done with the bladder filled with at least 250cc of sterile water
same manner Ensure that the mesh does not twist Fill the bladder and perform cystoscopy after the second pass of the TVT needle Pull TVT needle completely through the abdominal incision only after bladder integrity has been confirmed.
Mesh Adjustment
Place closed scissors, a hemostat, or a Hegar
contact between the tape and the instrument, while ensuring that the mesh is not twisted
Separate the needles from the tape by cutting the
Cough Test
The bladder should still be filled from the second
cystoscopy. Remove all instruments from urethra and vagina and simulate a closed vaginal wall by reapproximating vaginal wall gently using small forceps. Ask patient to cough:
If a vigorous cough cannot be solicited, consider allowing sedative to reverse, placing 50-100ml of additional saline in bladder, and/or repositioning the patient to reverse Trendelenburg.
On vigorous coughing:
Patient should leak urine on first cough. If not, loosen tape by placing instrument between tape and urethra Pull up on mesh (with instrument in place) and perform cough test again, repeating until just a few drops of urine are present
of mesh
Cut PROLENE Mesh just below the skin - Note: do not
through urethra
Postoperative Assessment
Before Discharge
Bleeding/hematoma
Postoperative Instructions
Post void residual
Antibiotics
Activity limitations