Professional Documents
Culture Documents
“ISU LINGKUNGAN
GLOBAL DAN NASIONAL”
X
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Seberapa besar dampak dari adanya pemanasan global terhadap
lingkungan secara global?
Apa saja dampak dari terjadinya pemanasan global?
Bagainama cara penanggulangannya?
Home X
Pembatasan Masalah
Dari perumusan masalah diatas maka penulis membuat
pembatasan masalah yang secara umum membahas permasalahan
tentang pemanasan global saja.
Home X
Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu, tujuan penulisan ini adalah untuk
memberikan informasi tentang isu lingkungan global yang sedang
terjadi pada saat ini. Semua gejala alam yang sedang terjadi di muka
bumi.
Home X
TINJAUAN PUSTAKA
Atmosfer
Hujan Asam
Pemanasan Global
Fenomena El Nino dan La Nina
Tsunami
X
Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah
planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai
jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian
0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km
dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa
lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain
berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula
dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena
pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta
kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang
dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-
fenomena yang terjadi di dalamnya.
X
Hujan Asam
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH
di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6)
karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan
memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini
sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dandaratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus
tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata
global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan
oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya
berbagai jenis hewan.
X
Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah
gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman
meteor di laut. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi
ketinggian dan kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang
menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya
menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir
tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi
di laut dalam, tetapi meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter
atau lebih di daerah pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan
erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan
korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air
asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Home X
PEMBAHASAN
Isu Lingkungan Global
ISU LINGKUNGAN NASIONAL
X
Atmosfer Bumi
Hujan Asam
Pemanasan global
Fenomena El Nino dan la Nina
Tsunami
♂
X
Atmosfer Bumi
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat
dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan
yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk
memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan
tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang
di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan
sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas
lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75%
dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi.
- Nitrogen 78,17%
- Oksigen 20,97
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon, xenon, helium, higrom dan ozon
♂
X
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, di mana campuran
gas-gasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi.
Di lapisan ini kehidupan juga terlindung dari sengatan radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan
atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15
kilometer dari permukaan tanah). Di dalam lapisan ini, hampir semua jenis
cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban
yang kita rasakan sehari-hari terjadi.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari
dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah,
maka suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17-52
derajad celcius. Namun topografi di permukaan bumi, seperti pegunungan
dan plato (dataran tinggi) dapat menyebabkan anomali terhadap gradien
suhu tersebut.
Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang biasanya
dilewati/digunakan pesawat Komersil mengudara yang disebut lapisan
Tropopouse.
♂
X
Stratosfer
Mesosfer
Termosfer
Eksosfer
Hujan Asam
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah
5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida
(CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral
dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor
dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan
kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan
ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar
dilaksanakan.
Sumber
Pembentukan hujan asam
Sejarah
Metode Pencegahan
Movie
♂
X
Sumber
Sejarah
Metode Pencegahan
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik
tenaga batu bara menggunakan Flue gas desulfurization (FGD)
untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari
cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber
yang umum digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara
lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang
dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap dari
cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk
bubur juga diinjeksikan ke ke dalam tower sehingga bercampur
dengan gas cerobong serta bereaksi dengan sulfur , dioksida
yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan
kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan
dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi
menjadi sulfat industri.
Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia
sebagai gipsum bila kadar kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat
lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.
♂
X
Pemanasan global
Penyebab pemanasan
global
Dampak pemanasan
global
Movie
♂
X
Pemanasan global
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer
, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini
telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih
terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara
tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh
penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di
masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu
tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan
besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
♂
X
memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke
angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasan atau pendinginan
tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit
direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara
batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam
Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila
dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model
yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah
mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4
yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh
menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada
fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
♂
X
Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan
diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.[6]
Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya
aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang
tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan
lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi
mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung
berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta
efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah
diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa
Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global
selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya
mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan
terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga
mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang
remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan
sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi
pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan
bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada
seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam
tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap
pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada
hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi
dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
♂
X
Model iklim
Prakiraan peningkatan temperature terhadap beberapa skenario. kestabilan (pita berwarna) berdasarkan
Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Garis hitam menunjukkan prakiraan terbaik; garis merah dan biru
menunjukkan batas-batas kemungkinan yang dapat terjadi. Perhitungan pemanasan global pada tahun 2001 dari
beberapa model iklim berdasarkan scenario SRES A2, yang mengasumsikan tidak ada tindakan yang dilakukan
untuk mengurangi emisi.
Para ilmuan telah mempelajari pemanasan global berdasarkan model-model computer berdasarkan
prinsip-prinsip dasar dinamikan fluida, transfer radiasi, dan proses-proses lainya, dengan beberapa
penyederhanaan disebabkan keterbatasan kemampuan komputer. Model-model ini memprediksikan bahwa
penambahan gas-gas rumah kaca berefek pada iklim yang lebih hangat. Walaupun digunakan asumsi-asumsi
yang sama terhadap konsentrasi gas rumah kaca di masa depan, sensitivitas iklimnya masih akan berada pada
suatu rentang tertentu. Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca
dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100.[1] Model-model iklim juga digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab
perubahan iklim yang terjadi saat ini dengan membandingkan perubahan yang teramati dengan hasil prediksi
model terhadap berbagai penyebab, baik alami maupun aktivitas manusia.
Model iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan temperature global hasil
pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim. Model-model ini
tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh
proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975
didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia.
Sebagian besar model-model iklim, ketika menghitung iklim di masa depan, dilakukan berdasarkan
skenario-skenario gas rumah kaca, biasanya dari Laporan Khusus terhadap Skenario Emisi (
Special Report on Emissions Scenarios / SRES) IPCC. Yang jarang dilakukan, model menghitung dengan
menambahkan simulasi terhadap siklus karbon; yang biasanya menghasilkan umpan balik yang positif, walaupun
responnya masih belum pasti (untuk skenario A2 SRES, respon bervariasi antara penambahan 20 dan 200 ppm
CO2). Beberapa studi-studi juga menunjukkan beberapa umpan balik positif.
Pengaruh awan juga merupakan salah satu sumber yang menimbulkan ketidakpastian terhadap model-
model yang dihasilkan saat ini, walaupun sekarang telah ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah ini. Saat
ini juga terjadi diskusi-diskusi yang masih berlanjut mengenai apakah model-model iklim mengesampingkan
efek-efek umpan balik dan tak langsung dari variasi Matahari.
♂
X
Peningkatan Permukaan
Laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan
yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan
juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi
permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama
sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di
seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan
para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi)
pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah
Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari
tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara
sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya
akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya,
sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari
daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi
ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari
rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi
tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini
akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
♂
X
Gangguan Ekologis
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (
Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti
meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini
berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq
Aedes Agipty),
Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala
organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah
akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan
berdampak perubahan iklim (Climat change)yang bis berdampak kepada peningkatan kasus penyakit
tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak
menentu)
Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi
pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi
gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran
pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
♂
X
La Nina
La Nina berasal dari Bahasa Spanyol (Amerika Selatan) yang
berarti si gadis kecil.
El Nino
El Nino berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti anak laki-laki kecil, disebut demikian
karena biasanya ia muncul sebagai "anak natal" menjelang akhir tahun di Peru dan
Ekuador.
Gejala alam global ini merupakan sebuah anomali (menyimpang dari kebiasaan) yang
dihasilkan oleh interaksi antara kondisi permukaan samudera dan atmosfer di kawasan
Pasifik sekitar garis khatulistiwa (tropis). Interaksi ini menghasilkan tekanan tinggi di
Pasifik bagian Timur yang menimbulkan aliran massa udara yang berhembus ke barat.
Hembusan angin tersebut membawa air di depannya sehingga permukaan laut di
sekitar Indonesia dan Australia terangkat kira-kira setengah meter lebih tinggi daripada
air di lepas pantai Peru.
Ketika tekanan turun dan pertukaran angin berkurang, air bergerak kembali menuju
timur. Aliran ke arah timur ini merupakan pusat kegiatan fisik yang mengendalikan El
Nino. Pengadukan ini mendorong terbentuknya gelombang sepanjang samudera, mirip
riak di permukaan kolam. Gelombang ini menekan thermocline, suatu lapisan air yang
merupakan batas antara massa air yang lebih hangat di bawah permukaan laut dengan
air lebih dingin di bawahnya. Ketika thermocline ini masuk lebih dalam, suhu permukaan
air laut meningkat dan El Nino pun berlangsung. Karena itulah El Nino disebut fase
panas. Udara tropis yang lembab tidak terpusat di dekat Benua Australia. Alih-alih
udara lembab tersebut terpusat di Samudera Pasifik tengah dan meluas ke timur ke
arah Amerika Selatan. Hal ini menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pasifik, dan
hujan di Australia serta di Indonesia menjadi berkurang dari biasanya. Akibatnya timbul
kekeringan di Australia dan di beberapa daerah di Indonesia. Kekeringan ini sering
disertai dengan kebakaran rumput dan hutan. Selama peristiwa El Nino pada tahun
1994 dan 1997, baik Indonesia maupun Australia, mengalami kebakaran hutan.
♂
X
Tsunami
♂
X
Tsunami
Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti
"gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".
Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang
tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan
adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati
wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan
bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di
tengah lautan yang dalam.
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-
macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi,
pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada
jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang
bergerak cepat ini akan semakin membesar. Tsunami juga sering disangka sebagai
gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih
menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai
pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama
sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk
menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah
gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara
ilmiah lebih akurat.
♂
X
Sebab-sebab Terjadinya
Tsunami Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap
air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau
tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan
mengalami perpindahan vertikal.
Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides)
Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar lempeng tektonik. Celah
retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut dengan sesar (fault). Sebagai contoh, di sekeliling
tepian Samudra Pasifik yang biasa disebut dengan Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng samudra yang
lebih padat menunjam masuk ke bawah lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman
(subduction). Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan gelombang tsunami.
Gempabumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)
Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi. Jika
gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas wilayah lempeng yang bergerak tersebut berpindah
dari posisi ekuilibriumnya. Gelombang muncul ketika air ini bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke
posisi ekuilibriumnya. Bila wilayah yang luas pada dasar laut bergerak naik ataupun turun, tsunami dapat
terjadi.
Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities)
Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat mengakibatkan gempa juga seringkali menyebabkan
peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua hal ini dapat menggoncangkan air laut di atas
lempeng tersebut. Demikian pula, meletusnya gunung berapi yang terletak di dasar samudra juga dapat
menaikkan air dan membangkitkan gelombang tsunami.
Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)
Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan terhadap air laut yang datang
dari arah permukaan. Boleh dibilang tsunami yang timbul karena sebab ini umumnya terjadi sangat cepat
dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir yang jauh dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, bila
pergerakan lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat
menciptakan megatsunami.
♂
X
Karakteristik Tsunami
Perilaku gelombang tsunami sangat berbeda dari ombak laut biasa. Gelombang
tsunami bergerak dengan kecepatan tinggi dan dapat merambat lintas-samudra dengan
sedikit energi berkurang. Tsunami dapat menerjang wilayah yang berjarak ribuan kilometer
dari sumbernya, sehingga mungkin ada selisih waktu beberapa jam antara terciptanya
gelombang ini dengan bencana yang ditimbulkannya di pantai. Waktu perambatan
gelombang tsunami lebih lama dari waktu yang diperlukan oleh gelombang seismik untuk
mencapai tempat yang sama.
Periode tsunami cukup bervariasi, mulai dari 2 menit hingga lebih dari 1 jam. Panjang
gelombangnya sangat besar, antara 100-200 km. Bandingkan dengan ombak laut biasa di
pantai selancar (surfing) yang mungkin hanya memiliki periode 10 detik dan panjang
gelombang 150 meter. Karena itulah pada saat masih di tengah laut, gelombang tsunami
hampir tidak nampak dan hanya terasa seperti ayunan air saja.
200 99 48
50 49 23
10 22 10.6
Selagi orang-orang yang berada di tengah laut bahkan tidak menyadari adanya tsunami,
gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter atau lebih ketika mencapai
wilayah pantai dan daerah padat. Tsunami dapat menimbulkan kerusakan yang sangat parah
di wilayah yang jauh dari sumber pembangkitan gelombang, meskipun peristiwa
pembangkitan gelombang itu sendiri mungkin tidak dapat dirasakan tanpa alat bantu.
Tsunami bergerak maju ke satu arah dari sumbernya, sehingga wilayah yang berada di
daerah "bayangan" relatif dalam kondisi aman. Namun demikian, gelombang tsunami dapat
saja berbelok di sekitar daratan. Gelombang ini juga bisa saja tidak simetris. Gelombang ke
satu arah mungkin lebih kuat dibanding gelombang ke arah lainnya, tergantung dari peristiwa
alam yang memicunya dan kondisi geografis wilayah sekitarnya.
♂
X
ISU LINGKUNGAN
NASIONAL
Kenaikan permukaan laut
Pencemaran Lingkungan
♂
X
open
♂
X
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Air
Pencemaran udara
Pencemaran suara
Pencemaran tanah
♂
X
Pencemaran Air
Pelaksanakan penilaian terhadap kualitas air, yaitu
membandingkan beberapa ukuran/parameter kunci
dengan bakumutu yang ditetapkan.
Jenis ukuran pencemaran air antara lain :
Kebutuhan oksigen untuk proses biologi (BOD)
Kebutuhan Oksigen Kimiawi
Lemak dan Minyak
Nitrogen
Suspended Solids (SS)
Total Disolved Solid (TDS)
♂
X
Pencemaran Air
Air merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup untuk menopang kelangsungan hidupnya. Selain itu air
dibutuhkan untuk kelangsungan proses industri, kegiatan perikanan,
pertanian
dan peternakan. Oleh karena itu apabila air tidak dikelola dengan baik
dan keliru akan menimbulkan kerusakan maupun kehancuran bagi
makhluk hidup.
Secara alami sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat
diperbaharui dan yang mempunyai daya regenerasi mengikuti suatu
daur ulang yang disebut daur hydrologi (Suryani, 1987). Air yang sangat
terbatas ini pada umumnya oleh manusia dipergunakan untuk
kebutuhan domestik, industri, pembangkit tenaga listrik, pertanian,
perikanan, rekreasi.
Word Health Organization (WHO) dalam pernyataannya yang berkaitan
dengan air “The Best of All Thing is Water” menunjukan bahwa air itu
sangat penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai
barang yang sangat berharga sehingga perlu dijaga, dilindungi dan
dilestarikan.
♂
X
Pencemaran udara
Sumber
Jenis-jenis pencemar
Dampak
♂
X
Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-
sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa
definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,
radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi
udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
♂
X
Sumber
Kegiatan manusia
Sumber alami
Sumber-sumber lain
♂
X
Jenis-jenis pencemar
Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
CFC
Hidrokarbon
Ozon
Volatile Organic Compounds
Partikulat
♂
X
Dampak
Dampak kesehatan
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai
adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain
klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang
terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
♂
X
Pencemaran suara
Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi
yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan.
Efek negatif
Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan
yang relatif tinggi dapat mengakibatkan dampak yang
merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan
secara fisik maupun psikologis.
Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan
ketulian secara fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh,
tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya
muncul pada manusia.
♂
X
Pencemaran tanah
Dampak
Penanganan
♂
X
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan
kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya
air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
♂
X
Dampak
Penanganan
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
Sekian……
Terima
Kasih