You are on page 1of 24

PR BST PF ABDOMEN

Dosen Pembimbing : dr. Nur Anna C Sadyah, Sp.PD


Oleh : Febry H.W Pratama

Gejala gejala pada abdomen yang sering ditemukan adalah:

- Nyeri - Mual dan atau muntah - Perubahan buang air besar - Perdarahan rectum - Ikterus - Distensi abdomen - Massa (tumor) - Pruritus (gatal)

KUADRAN ABDOMEN

SEGMEN ANATOMIS ABDOMEN

Selain dapat dibagi dalam 4 kuadran, dinding abdomen anterior juga bisa dibagi atas 9 segmen berdasarkan garis-Garis yang melewati kedua linea midklavikularis, dan bidang datar yang melewati subkosta dan SIAS

HATI DAN LIMPA

Posisi Awal Pemeriksaan Abdomen

Berbaring datar, kedua lengan di sisi

Hati & Limpa sebagian di bawah kosta, diperiksa dengan Palpasi dan Perkusi

Gejala & Tanda Kelainan anatomi & fisiologi organ-organ utama abdomen. Hati, kandung empedu & limpa dilindungi tulang rusuk. Lambung, 6 m usus kecil & 1,5 m usus besar menutupi pankreas, ginjal & ureter. Kandung kemih, ovarium-adneksa (wanita) terletak dalam dinding pelvis.

Urutan Pemeriksaan Abdomen yang dianjurkan, Urut dan Sistematis

Step step pada PF Abdomen adalah :

INSPEKSI AUSKULTASI

PERKUSI
PALPASI

Untuk menjaga relaksasi dinding perut:


Vesika urinaria harus kosong.

Posisi terlentang > kepala diatas satu bantal,


satu bantal dibawah lutut. Lengan disisi badan. Tungkai bawah > fleksi pada sendi lutut. Tangan pemeriksa yang hangat, kuku yang pendek. Tanyakan daerah yang sakit untuk dipalpasi terakhir. Perhatikan muka/ekspresi > nyeri pada abdomen.

INSPEKSI
Berdiri disebelah kanan pasien Periksa gerakan peristaltik dengan cara duduk atau tangensial
Starting from your usual standing position at the right side of the bed, inspect the abdomen. As you look at the contour of the abdomen and watch for peristalsis, it is helpful to sit or bend down so that you can view the abdomen tangentially.

Permukaan dinding perut : Datar / Cekung / Cembung /


Simetris Kulit dinding perut : Sikatriks / Striae atau vena yang

melebar (Dalam kondisi normal dapat

terlihat vena2

kecil), Striae yang berwarna ungu dapat ditemukan pada sindroma chusing dan vena yang melebar dapat terlihat pada cirrhosis hepatis atau bendungan vena cava inferior / Rash atau lesi lesi kulit lainnya Umbilikus : Hernia, Inflamasi Pembesaran organ atau Massa : Hepar / Limpa, Tumor Gelombang peristaltik : Obstruksi GIT Pulsasi : peningkatan aneurisma aorta

Interpretasi :
Pada pasien permukaan dinding perut cembung minimal dan simetris, pada kulit tak tampak adanya striae/sikatrik/vena yang melebar, tak tampak adanya pembesaran organ, tak tampak gelombang peristaltik dan tak ampak adanya pulsasi.

PALPASI
Palpasi Superficial atau palpasi Ringan Palpasi superficial berguna untuk mengidentifikasi adanya tahanan otot (muscular resistance), nyeri tekan dinding abdomen, dan beberapa organ dan masa yang superficial. Dengan tangan dan lengan dalam posisi horizontal, mempergunakan ujung ujung jari cobalah gerakan yang enteng dan gentle. Palpasi Dalam Palpasi dalam dibutuhkan untuk mencari massa dalam abdomen. Dengan menggunakan permukaan palmaris dari jari-jari anda, lakukanlah palpasi diseluruh kwadran untuk mengetahui adanya massa, lokasi, ukuran, bentuk, mobilitas terhadap jaringan sekitarnya dan nyeri tekan.

TEHNIK PALPASI ABDOMEN


Fleksi paha merelaksasi otot-otot dinding abdomen Palpasi secara lembut bisa dengan 1 atau 2 tangan

Menghangatkan tangan Posisi tangan sejajar

permukaan perut, palpasi dengan telapak ruas jari distal Melakukan palpasi superficial secara menyeluruh Memperhatikan mimik muka pasien Meminta pasien untuk memberi respon terhadap pemeriksaan Posisi tangan 45 derajat permukaan perut/agak vertikal, palpasi dengan ujung-ujung jari Melakukan pemeriksaan untuk nyeri tekan dan nyeri lepas tekan di semua kuadran/regio Meminta pasien untuk

PALPASI ORGAN HEPAR


3 Manuver

Teknik 1 tangan

Teknik 2 tangan (bimanual)

Pembesaran Konsistensi Sudut Permukaan Nyeri tekan

Teknik Mengkait

Palpasi ginjal: Teknik bimanual Untuk memeriksa ginjal kanan posisi pemeriksa dikanan pasien dan untuk periksa ginjal kiri pemeriksa berada dikiri pasien.

Tidak teraba pada orang dewasa normal. Ginjal kiri terletak lebih superior dibanding ginjal kanan.

Palpasi ginjal kiri dengan teknik Bimanual..


1. Berdiri di sebelah kiri pasien 2. Tangan kanan berada / punggung pasien pada costa ke 12 di sudut costovertebra dorong ginjal ke arah anterior 3. Letakkan tangan kiri pada kuadran atas (hypocondriaca sinistra) di lateral m. rectus abdominis 4. Pasien mengambil nafas dalam, tangan kiri menekan kuadran atas mengikuti tepi costa 5. Pasien membuang nafas perlahan, perlahan lepaskan tekanan tangan kiri, rasakan ginjal berbalik posisi. Jika ginjal teraba jelaskan ukuran perabaan dan nyeri 6. Ginjal normal tidak teraba

BB IDEAL MENURUT RUMUS BROCCA YANG

DIMODIFIKASI BB ideal = ( TB 100 ) x 1 kg = ( 165 100 ) x 1 kg = 65 kg


Status gizi

= (BB aktual : BB ideal) x 100 % = (50 kg : 65 kg) x 100 % = 0.77 x 100 % = 77%

Status gizi BB Normal = 90% 110 % BBI, karena BBI Tn. Arman 77 % maka tergolong berat badan kurus

BB IDEAL MENURUT RUMUS INDEKS MASSA

TUBUH IMT = BB (kg) / TB (m2) = 50 kg / (1,65 m)2 = 18.38 (Kurang)

Kebutuhan kalori pada saat di rumah :

Kebutuhan kalori diperhitungkan dengan

memperhitungkan faktor-faktor berikut : Kebutuhan basal Jenis kelamin (Laki-laki) = BB ideal (Brocca) x 30 kalori/kgBB = 65 kg x 30 kalori = 1950 kalori

Koreksi / penyesuaian Usia Usia 55 tahun = - 10 % x 1950 kalori

= - 195 kalori
Aktifitas fisik atau pekerjaan

Keadaan aktivitas ringan = + 20 % x 1950 kalori = + 390 kalori Berat Badan Kurus = + 20 % x 1950 = + 390

Dari beberapa faktor di atas, dapat dibuat perhitungan

sebagai berikut: = Kebutuhan kalori basal + usia + aktifitas + Berat badan = 1950 195 + 390 + 390 = 2535 kalori dibulatkan 2500 kalori

Pasien disarankan untuk makan makanan

sehat dan bergizi, kurangi makanan yang digoreng, perbanyak makan buah dan sayur, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok kembali Hindari makan makanan yang mengandung banyak lemak seperti : jeroan, gajih gajih Olahraga minimal 3 4x seminggu dalam 30 menit setiap olahraga

SIKAP TERHADAP PASIEN


Nyaman

Tidak tegang
Tidak bersifat menghakimi Ramah dan sabar Senyum, sapa, salam, sopan, santun Tidak bersifat ilmiah Tidak menggurui Menjelaskan dengan bahasa sederhana Mampu berkomunikasi dengan baik

You might also like