You are on page 1of 3

Pengujian BOD biasanya dilakukan 5 hari sesudah pengujian COD dengan cara yang sama dengan pengujian COD

Pengambilan Sampel
Sampel air untuk penentuan oksigen harus tidak terkena udara, karena besarnya perbedaan antara jumlah oksigen yang ada dalam udara dan air yang akan menyebabkan oksigen atmosfer melarut kedalam air, dengan demikian memberi hasil yang berlebihan. Untuk Alasan ini, sangatlah penting untuk mengamati setiap tindakan untuk mencegah persinggungan sampel air dengan udara. Ini dapat dicapai dengan menggunakan teknik pengumpulan khusus, dan mengikuti tata kerja tertentu dengan sangat hati-hati. Alat untuk mengumpul sample air tanpa gangguan udara atmosfer diproduksi secara niaga. Kemmmerer Sampler, Hoch Sampler, Nansen Sampler serta beberapa alat yang umum . Untuk kalangan pemula dengan dana dan peralatan yang terbatas, botol pereaksi bermulut sempit dengan kapasitas 250 ml dan penutup gelas yang rapat akan cukup memadai untuk keperluan itu. Cara pengumpulan sampel dibawah permukaan air merupakan cara yang sederhana dan efektif untuk mengukur oksigen terlarut, selain itu botol yang akan digunakan harus benarbenar bersih.

CARA WINKLER
Cara winkler yang didasarkan pada dua reksi oksidasi reduksi digunakan secara meluas dan merupakan cara standar dalam penentuan oksigen terlarut. Cara ini berdasarkan pada kenyataan bahwa natrium oksida bereaksi dengan mangan sulfat, menghasilkan endapan putih dan mangan hidroksida. MnSO4 + 2NaOH -------> Mn(OH)2 + Na2SO4 Dengan adanya oksigen dalam larutan yang sangat basa , mangan hidroksida putih dioksidasi menjadi mangan oksi-hidrat (coklat). Jadi jumlah oksigan yang kira0kira ada dapat diperkirakan dari intensitas warna coklat dari endapan. Dalam media yang sangat asam, ionion mangan dibebaskan dan bereaksi dengan ion-ion yod bebas dari kalium yodida membentuk yod bebas. Jumlah yod bebas ekuivalen dengan jumlah oksigen yang ada dalam sampel. Jumlah yod dapat ditentukan melaui titrasi dengan natrium tiosulfat.

PEREAKSI
Larutan Mangan Sulfat ( MnSO4.4H2O) larutkan 48 gram atau 40 gram MnSO4. 2H2O dalam sedikit air suling . Buatlah menjadi 100 ml air suling. Mangan klorida dapat digunakan selain

mangan sulfat Larutan mangan klorida dapat disiapkan dengan melarutkan 100 gram kristal mangan klorida tetrahidrat murni dalam 200 ml air suling. Yodida Alkali ( Pereaksi Winkler) . Larutkan 50 gram NaOH dan 15 gram KI dalam 100 air suling 1 gram Natrium azida. Asam Sulfat Pekat. Larutan Baku Natrium Tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) 0,1 N. Larutkan 24,83 gram natrium tiosulfat dalam sedikit air suling, masukkan dalam labu takar 1 liter dan tambahkan air suling sampai tanda batas. Tambahkan kedalam larutan tiosulfat 5 ml kloroform untuk mencegah kerusakan larutan Penitrasi ( Na2S2O3) 1/80 N (0,0125 N. Encerkan dari larutan induk tiosulfat 12,5 ml larutan baku menjadi 1 liter dengan air suling. Larutan Kanji. Encerkan 30 ml larutan KOH 20 % menjadi 400 ml dengan air suling. Tambahkan 2 gram kanji didalamnya . Aduk sampai larutan menjadi hamper bening. Diamkan larutan selama 1 jam. Secara bertahap tambahkan asam klorida. Periksalah PH sesering mungkin sampai larutan menjadi netral. Tambahkan 1 ml asam asetat glacial.

Cara Kerja :
1. Penentuan oksigen terlarut harus selalu dilakukan segera setelah pengumpulan sampel air. Kumpulkan sampel air dalam botol oksigen yang cocok, seperti diperkirakan sebelumnya. Botol harus diberi nomor dan lebel yang jelas untuk mencegah tercampurnya sampel. Botol dan tutup harus diberi nomor yang parmanen, sehingga lokasi dan waktu tempat sampel diambil dapat dicatat dengan nomor yang sesuai. Bersihkan botol sebaik-baiknya setiap kali pemakaian. Catat suhu sampel air. 2. Keluarkan penutup botol secara hati-hati dan tambahkan 1 ml larutan mangan sulfat , diikuti dengan 1 ml larutan yodida alkalin. Gunakan setiap pipet yang terpisah setiap larutan dan jangan pernah mencampurkannya. Tambahkan pereaksi dengan menjaga agar ujung pipet tepat berada dibawah permukaan air dalam botol. Bukalah penutup botol dengan hati hati untuk melihat apakah tidak ada gelembung udara yang masuk. Tutuplah penutup botol dan baliklah botol beberapa kali untuk memastikan percampuran pereaksi dengan air . Biarkan endapan yang menggumpal turun sampai 1/3 volume botol. Bila gumpalan sudah turun, tambahkan 1 ml asam sulfat pekat melalui leher botol. Yakinkan bahwa ujung pipet tepat dipermukaan air. Tutplah penutup tanpa penjebakan gelembung udara . Baliklah botol dengan kuat berulang-kali sampai semua endapan larut . Sedikit gelembung dari karbonat dengan asam. Ini harus diabaikan karena tidak ada yang dapat dilakukan dengannya. 3. Ambil 100 ml sampel yang sudah mendapat perlakuan dengan pipet, dan masukkan dalam labu Erlenmeyer dan lakukan titrasi yang diletakkan pada permukaan yang berwarna putih. Alirkan 0,0125 N natrium tiosulfat dari buret sampai warna coklat sampel menjadi kuning pucat. Tambahkan 5 tetes larutan kanji dan campur dengan baik. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang secara sempurna yang pertama kali.

You might also like