You are on page 1of 7

LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS

A. PENGERTIAN Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau lokal (Soeparman, 2001 : 127). Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik (Brunner Suddarth, 2002 : 1062). Gastritis dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Gastritis akut Gastritis akut adalah gastritis yang terjadi secara tiba-tiba. Gastritis akut merupakan iritasi mukosa lambung yang sering diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme. Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh dengan sendirinya, merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritasi lokal. 2. Gastritis kronis Gastritis kronik adalah gastritis yang terjadi secara perlahan-lahan. Merupakan iritasi lambung yang dapat disebakan oleh ulcus benigna atau maligna dari lambung atau lebih Helicobacter pylori. Gastritis kronik dapat dikalsifikasikan sebagai tipe A (Gastritis Autoimun) (Brunner and Suddarth, 2002 : 1062).

B. ETIOLOGI ATAU PENYEBAB GASTRITIS. Gangguan keseimbangan asam lambung memegang peranan terjadinya gastritis. Peningkatan produksi asam lambung dapat mencerna dinding lambung itu sendiri sehingga sakit maag pun terjadi. Peradangan pada lambung tidak hanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang meningkatnya produksi asam lambung, tetapi juga infeksi sejumlah bakteri. C. PATOFISIOLOGI 1. Gastritis akut Bakteri endotoksin / H. Pylori Bakteri endotoksin / H.
Pylori Obat NSAID, alkohol, kafein, aspirin

Membran mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik (Kongesti

dan jaringan, cairan dan darah)

Erosi superfisial sekresi getah lambung dengan sedikit asam dan banyak mucus disekresi superfisial perdarahan / haemorarrgi hematemesis

Membran mukosa lambung di iritasi bakteri endoktosin, obat NSAID, alkoloh, kafein, aspirin menjadi edema dan mukosanya memerah dan hiperemik (kangesti dengan jaringan, cairan dan darah) dan akan mengalmai erosi superfiiaol. Bagian ini menskresi sejumlah getah lambung yang mengadnung sangat sedikit sama tetapi banyak muncul, sehingga terajdi sekresi superfisial dan dapat menimbulkan haemoragi yang dimanifestasikan hemalemesis. (Brunner and Suddart, 2002 : 1062) 2. Gastritis kronis Menurut Brunner and Suddart, 2002 : 1062
Helicobacter Pylori Faktor predisposisi

Atrofi progresif epitel

Kehilangan sel pariental dan chief cell

Dinding lambung menjadi tipis

Penurunan produksi asam klorida, pepsin dan faktor intrinsik menurun

Mukosa mulut mempunyai permukaan yang rata

Gastritis atropi kronik

D. MANIFESTASI / GEJALA KLINIK Secara lebih detail gejala-gejal penyakit maag adalah sebagai berikut : 1. Rasa terbakar di lambung dan akan menjadi semakin parah ketika sedang makan. 2. Mual-mual. 3. Kehilangan nafsu makan. 4. Merasa lambung sangat penuh sehabis makan. 5. Berat badan menurun. Gastritis akut terjadi secara tiba-tiba dan gejalanya lebih terlihat, dengan ditandai mual-mual dan rasa terbakar di lambung serta adanya rasa tidak enak di lambung bagian atas. Gastritis kronik berjalan perlahan-lahan dan gejala yang umum terlihat adalah adanya rasa perih dan rasa penuh di lambung serta kehilangan nafsu makan sehingga hanya mampu makan dalam jumlah sedikit. E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Tes darah : untuk melihat adanya antibodi terhadap serangan Helicobacter pylori. 2. Breath test : tes ini menggunakan tinja sebagai sampel dan ditujukan untuk mengetahui apakah ada infeksi Helicobacter pylori dalam tubuh seseorang. 3. Stool test : untuk mengetahui adanya Helicobacter pylori dalam sampel tinja seseorang. 4. Endoscopy : untuk melihat adanya kelainan pada lambung yang mungkin tidak dapat dilihat dengan sinar X. 5. Rontgen : untuk melihat adanya kelainan pada lambung yang dapat dilihat dengan sinar X. F. PENATALAKSANAAN MEDIS / CARA PENGOBATAN Umumnya pengobatan dilakukan dengan obat-obatan yang dapat menetralkan asam lambung, seperti : 1. Antasid. Berbagai merk antasid tersedia dipasaran, seperti maalox, mylanta, dan lain sebagainya. Umumnya antasid tersedia dalam bentuk cair atau tablet

dan dapat menyembuhkan gastritis ringan. Antasid menetralkan asam lambung dan dengan cepat meringankan sakit maag jenis gastritis. 2. Acid blockers. Ketika antasid tidak cukup untuk meredakan sakit maag, umumnya dokter akan memberikan obat jenis cimetidin (tagamet), ranatidin (zantac), nizatidin (axid), atau famotidin (pepsid). Obat-obatan tersebut dapat menurunkan jumlah asam lambung yang diproduksi. 3. Pengobatan dengan obat-obatan lain, seperti omeprazol (prilosec), lansoprazole (prevacid), rebeprazole (achiphex) dan esomeprazole (nexium). Selain dengan menekan jumlah produksi asam lambung, pengobatan juga dilakukan untuk mematikan bakteri pengganggu, yakni Helicobacter pylori. Umumnya pengobatan dilakukan dengan mengombinasikan dua jenis obat, yakni antibiotik dengan proton pump inhibitor. Antibiotik akan menyerang bakteri, sedangkan proton pump inhibitor akan meringankan rasa sakit dan mencegah muntah. G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN 1. Aktivitas istirahat Bagaimana istirahat klien saat dirumah dan dirumah sakit. Kaji perubahan pola istirahat klien. Bagaimana pola makan klien saat dirumah dan dirumah sakit. Kaji perubahan pola makan klien. Bagaimana pola BAB klien saat dirumah dan dirumah sakit. Kaji pola BAB klien, warna, bentuk, dan konsistensi fese

2. Nutrisi

3. Eliminasi

H.DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan : 1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis . 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,perubahan b.d mual/muntah 3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum

No.

DATA

MASALAH

ETIOLOGI

DS : Klien mengatakan nyeri

dibagian ulu Nyeri akut

Agen biologis

injuri

hatiku. Sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk RS. DO : Klien terlihat meringis kesakitan menahan nyeri diulu hatinya 2 DS : klien juga mengatakan mual dan Lemah DO : klien terlihat pucat dan lemah 3 muntah

Nutrisi kurang Mual /muntah kebutuhan tubuh ,perubahan Kelemahan umum

dan pada saat mau kerumah sakit klien terlihat dari

DS : klien mengatakan asa pusing, lemah Intoleransi awakku (rasa pusing, lemah tubuhku) DO : klien terlihat lemah dan hanya berbaring ditempat tidur aktivitas

Daftar pustaka Brunner and Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2. Jakarta EG C. Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid 2. Jakarta : FKUI. Sopearman. 2001.IlmyPenyakit Dalam. Jilid 11. Ed. 3. Jakarta : FKUI.

You might also like