You are on page 1of 12

SAMPAH

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah Lingkungan Untuk Manajemen, Ecolink 1996), sedangkan Dr.Tanjung menyatakan bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Sedangkan dalam Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat dan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.

B. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 1. Sampah organik Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Yang termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

2.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi : 1. sampah logam dan produk-produk olahanya 2. sampah plastik 3. sampah kertas 4. sampah kaca dan keramik, 5. sampah deterjen Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng. Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi : a. sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan seharihari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. b. sampah sejenis sampah rumah tangga . Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

c. sampah spesifik. Sampah spesifik meliputi:


sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya danberacun; sampah yang timbul akibat bencana; puing bongkaran bangunan; sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau sampah yang
timbul secara tidak periodi;

C. Sumber Sampah
1. Sampah dari Pemukiman Umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain. 2. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan. 3. Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik, misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng. 4. Sampah dari Perdagangan dan Perkantoran Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun. 5. Sampah dari Industri Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang D. EFEK SAMPAH TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN

1. Dampak terhadap Kesehatan


Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
b. kulit). Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur

c.

Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). .

2. Dampak terhadap Lingkungan


Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi


Dampaknya antara lain : a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
b. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

c. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).

d. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. e. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

E. PENGELOLAAN SAMPAH Terdiri dari beberapa proses yang biasanya dimulai dari proses pewadahan sampah, pengumpulan sampah, pemindahan dan pengangkutan sampah, pengolahan atau pemrosesan sampah (bisa dengan daur ulang sampah yang dapat di daur ulang) hingga akhirnya pada tahapan pembuangan akhir sampah. Metode-Metode yang biasanya sering digunakan dalam pengelolaan sampah yaitu sebagai berikut : 1. Pembuangan terbuka (Open Dumping) Diantara beberapa cara pengelolaan sampah yang akan dijabarkan, pembuangan terbuka merupakan pengelolaan sampah yang paling sederhana, yaitu dengan cara mengumpulkan sampah yang ada pada suatu tempat yang telah disiapkan. Kelebihan serta kekurangan dari cara pengelolaan sampah dengan cara pembuangan terbuka adalah sebagai berikut :

Kelebihan
o o

Investasi awal serta biaya operasional yang relatif rendah; Tidak membutuhkan peranan teknologi yang tinggi;

Dapat menampung berapapun sampah yang ada tergantung dari luasan lahan;

o o

Tidak perlu mengumpulkan secara terpisah; Tempat pembuangan sampahnya masih dapat digunakan untuk kepentingan lainnya misalnya lapangan, tempat parkir dan sebagainya.

o o

Kekurangan Menimbulkan pencemaran lingkungan yang cukup besar; Pilihan lokasi pembuangannya harus jauh dari kawasan permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu dikeluarkan;
o

Kebutuhan akan lahan yang cukup besar; 2. Lokasi pembuangan sampah yang digunakan dimanfaatkan lebih lama disebabkan sampah yang ada tidak dipadatkan terlebih dahulu. 3. Penimbunan Saniter (Sanitary Landfill). Berbeda dengan pembuangan terbuka, cara pengelolaan sampah

penimbunan saniter lebih sedikit mengakibatkan tercemarnya lingkungan dikarenakan sampah yang ada dipadatkan terlebih dahulu sebelum ditimbun dengan tanah. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara penimbunan saniter adalah sebagai berikut :

Kelebihan
o o

Tidak membutuhkan peranan teknologi yang tinggi; Investasi awal serta biaya operasional yang relatif rendah;

Kekurangan

Pilihan

lokasi

pembuangannya

harus

jauh

dari

kawasan

permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu dikeluarkan;
o

Seperti pembuangan terbuka, pengelolaan dengan cara ini juga memerlukan lahan yang luas;

Pencemaran terhadap air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan pembuangan terbuka, oleh karena itu pemilihan lokasi sedapat mungkin yang jauh dari kemungkinan mencemari air tanah;

4. Pembuatan Kompos (Composting) Pembuatan kompos dapat dikatakan juga dengan "daur ulang", akan tetapi penggunaannya sudah berubah dari kebutuhan sebelumnya menjadi pupuk untuk tanaman. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara pembuatan kompos adalah sebagai berikut :

Kelebihan
o

Penggunaan lahan yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan 2 metode diatas;

Setelah selesai dikelola, hasilnya dapat digunakan untuk memupuki tanaman;

Cara yang relatif murah untuk jumlah sampah yang besar akan tetapi dengan fluktuasi sampah yang kecil

Kekurangan

Memerlukan biaya investasi awal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 2 metode sebelumnya;

Memerlukan biaya operasional yang relatif tinggi, dan juga dapat menjadi lebih tinggi lagi apabila sampah yang diolah kapasitasnya lebih kecil dari kapasitas instalasi pembuatan kompos;

Bahan yang tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos, terpaksa harus menjadi sampah lagi;

Dari poin ke-3 dapat disimpulkan bahwa tidak semua jenis sampah dapat dikelola;

Untuk kebutuhan jangka panjang, cara ini sangat tidak efektif karena pada masa yang akan datang, jumlah sampah yang tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos menjadi lebih besar;

5. Pemanfaatan Ulang atau Daur Ulang (Recycling) Cara ini digunakan agar membuat sampah yang ada menjadi memiliki nilai ekonomis setelah dikelola. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara daur ulang adalah sebagai berikut :

Kelebihan
o o o

Tidak membutuhkan lahan yang besar; Bahan yang telah didaur ulang dapat digunakan lagi; Metode ini memberikan kesempatan kerja bagi para pemulung.

Kekurangan

Memerlukan biaya investasi yang besar serta biaya operasional yang juga lumayan tinggi;

Pasokan sampah harus memiliki jumlah yang besar dan selalu konstan;

o o

Tidak semua jenis sampah dapat di daur ulang; Sampah yang tidak dapat di daur ulang terpaksa tetap menjadi sampah dan harus dikelola dengan cara yang lainnya atau dibuang;

Tidak cocok untuk kebutuhan jangka panjang, karena jumlah sampah yang tidak dapat di daur ulang akan bertambah banyak.

Dari beberapa cara pengelolaan sampah tersebut, perlu dipikirkan secara matang kelebihan dan kekurangannya sebelum diaplikasikan ke dalam setiap kegiatan pengelolaan sampah, karena setiap cara pengelolaan sampah tergantung dari beberapa faktor yang dipertimbangkan, entah itu dari sisi biaya, ketersediaan lahan dan sebagainya. Dalam pengelolaan sampah, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi. Faktor - Faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan sampah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Distribusi serta kepadatan penduduk; Rencana penggunaan lahan (land use); Kebiasaan masyarakat setempat; Karakteristik lingkungan fisik, sosial serta ekonomi; Karakteristik dari sampah tersebut; Kebijakan atau peraturan dari wilayah setempat; Ketersediaan sarana seperti sarana pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan maupun sarana pembuangan;

Lokasi tempat pembuangan akhir; Ketersediaan dana; Rencana tata ruang wilayah setempat serta pengembangan kota; Klimatologi.

Untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Lingkungan Hidup

Rika Utami Agustin XI-2 Farmasi

SMK.KES KH. MOCH ILYAS RUHIAT


TAHUN AJARAN 2012 - 2013

You might also like