You are on page 1of 8

SATUAN PENYULUHAN

TUBERKULOSIS PARU

Penyusun: DwiRahmaSafitri (030.07.074) KartikaNoviekaWirawan (030.07.133) Rina (030.07.219)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 12 NOVEMBER 2012 19 JANUARI 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

SatuanAcaraPenyuluhan

PokokBahasan Sub PokokBahasan Hari/tanggal Waktu Sasaran Tempat Pembicara

: Ilmu Penyakit Paru : Tuberkulosis Paru : Jumat/14 Desember 2012 : 60 menit : Warga Setempat : Posyandu Kelurahan Jati Padang : Dokter Muda Fakultas Kedokteran Trisakti Rina Kartika Novieka Wirawan Dwi Rahma S.

I.

Tujuan I.1 Tujuan Umum Masyarakat umum memahami penyakit tuberculosis paru II.2 Tujuan Khusus Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan masyarakat, khususnya warga kelurahan Jati

Padang RT/RW 02/04, mampu: Menjelaskan apa itu penyakit tuberculosis paru Mempraktekkan etika dalam batuk

II.

Materi (terlampir) II.1 Tuberkulosis Paru II.2 Etika Bila Batuk

III.

Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi

IV. Media, Alat, danSumber Media IV. N o. 1. Pendahuluan: - Salam - Perkenalan diri - Tujuan - Mengucapkan salam - Memperkenalkan anggota penyuluhan - Menjelaskan tujuan penyuluhan : flip chart

KegiatanPenyuluhan Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat - Menjawab salam - Menyimak 5 menit Waktu

penyuluhan 2. Pelaksanaan - TB - Menjelaskan apa itu TB: definisi, penyebab, gejala, cara penularan, pengobatan, PMO, efeksampingobat, pencegahan - Menjelaskan bagaimana - Etika batuk 3. Penutup - Tanya jawab - Diskusi - Salam - Memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanya - Penyuluh memberikan jawaban - Membuat kesimpulan - Mengucapkan salam - Bertanya mengenai materi yang belum dipahami - Menyimak - Menjawab salam sebaiknya bila batuk 20 menit - Menyimak 35 menit

TUBERKULOSIS PARU

Definisi Tuberkulosis(TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Selain paru, kuman TB dapat menyerang organ tubuh lain, misalnya selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. (1,2,3)

PenyebabTuberkulosisParu Penyebab tuberculosis paru adalah kuman Mycobacterium tuberculosa, yang berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab. Oleh karena itu dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman (tidur), tertidur lama selama beberapa tahun.(3,4)

GejalaKlinis Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2 3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebih dari satu bulan.(2,4) Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosa, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak untuk menegakkan diagnose dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa sewaktu pagi sewaktu (S-P-S).(2) Cara Penularan Tuberkulosis adalah penyakit menular, artinya orang yang tinggal serumah dengan penderita atau kontak erat dengan penderita yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular. Sumber penularannya adalah pasien TB paru dengan BTA positif terutama pada waktu batuk atau bersin, dimana pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei).(2)

Adanya ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara keberadaan sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.(4)

Pengobatan Penyakit Tuberkulosis paru Tujuan pengobatan TB paru adalah untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan mata rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.(1,4) Pengobatan TB paru menurut Depkes RI (2002) dilakukan dengan prinsip prinsip Sebagai berikut:(1) 1) OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai kategori pengobatan. 2) Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO). 3) Pengobatan TB paru diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan. Pengobatan TB paru dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan efek samping baik yang bersifat ringan maupun yang berat.

Segera kembali kedokter atau Puskesmas atau Rumah sakit bila mengalami efek samping OAT. Selain dengan menggunakan obat anti tuberkulosis, terdapat penatalaksanaan non medikatmentosa, antara lain:(1) Menjaga lingkungan rumah dari kondisi lembab dan kumuh Membuka jendela dan pintu rumah pada pagi dan sore hari untuk memastikan sirkulasi udara di rumah baik Melakukan skrining TB pada anggota keluarga yang tinggal serumah terutama jika memiliki gejala serupa Mengedukasi pentingnya gizi yang cukup dan daya tahan tubuh yang baik untuk pencegahan penyakit TB karena penyakit ini juga merupakan penyakit yang berhubungan dengan system imun tubuh manusia.

ETIKA BATUK

Berikut ini adalah etika bila batuk:(5) Tutup hidung dan mulut dengan tissue, saputangan atau kain. Jika tidak ada jangan tutup menggunakan tangan melainkan gunakan lengan baju dalam anda Segera buang tissue yang sudah dipakai kedalam tempat sampah Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol Gunakan masker jika sedang sakit atau ada yang sakit disekitar kita Tidak sembarangan membuang dahak ataupun ludah setelah batuk

DAFTAR PUSTAKA

1. Perhimpunan

Dokter

Paru

Indonesia.

Tuberkulosis:

Pedoman

Diagnosis

dan

Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011. Hal. 47-50. 2. Herchline TE. Tuberculosis. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/230802overview. Accessed on: December 13th, 2012. 3. WHO. Tuberculosis. Available at: http://www.who.int/topics/tuberculosis/en/. Accessed on December 13th, 2012. 4. Lindberg DAB. Tuberculosis. Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/tuberculosis.html. Accessed on: December 13th, 2012. 5. Depkes RI. Influenza . Available

at:http://www.depkes.go.id/h1n1/download/update_1_tanya_jawab_seputar_flu_2508.pdf. Accessed on: December 13th, 2012.

You might also like