You are on page 1of 1

PENDAHULUAN

Jantung adalah organ yang sensitif terhadap aksi hormon tiroid, dan perubahan terukur dalam kinerja jantung terdeteksi dengan variasi kecil konsentrasi hormon tiroid dalam serum. Kebanyakan pasien dengan hipertiroidisme mengalami manifestasi kardiovaskular, dan komplikasi paling serius dari hipertiroidisme terjadi sebagai akibat dari keterlibatan jantung. Konsep penyakit jantung tiroid diperkenalkan oleh Samuel Levine (Levine dan Sturgis, 1924) yang mendeskripsikan penyakit ini sebagai aritmia atrium, penyakit jantung kongestif, dan pembesaran jantung dalam kejadian hipertiroidisme bahkan dalam ketiadaan bukti adanya gangguan tiroid yang berlebih. Perubahan utama hemodinamik pada hipertiroidisme adalah peningkatan output jantung, lebih daripada yang benar-benar diperlukan untuk mengakomodasi meningkatnya konsumsi oksigen. Alasan untuk peningkatan output ini tidak jelas, tetapi sangat berhubungan bahwa jantung memiliki pekerjaan yang berlebihan yang timbul dari meningkatnya preload yang disebabkan oleh bertambahnya aliran perifer, dan oleh afterload yang dihasilkan dari kontrol hormon tiroid pada infark sel itu sendiri. Sebaliknya pada hipotiroidisme dimana output jantung bahkan sangat rendah untuk cukup memenuhi persyaratan metabolisme tubuh. Pada dasarnya, hormon tiroid menyebabkan efek inotropik dan kronotropik positif yang tak henti-hentinya pada jantung pada hipertiroidisme. Berikut dilaporkan sebuah kasus seorang wanita, umur 68 tahun dengan diagnosis penyakit jantung hipertiroid yang dirawat di RSU Pirngadi Medan.

Case Ruangan : CHF fc III ec PJT + Hipertiroid

iii

You might also like