You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN ANEMIA DIRUANG KEMUNING RSD dr.

RADEN SOEDJATI PURWODADI

Oleh
EDY SUHARTONO 002381

AKADEMI KEPERAWATAN AN-NUR PURWODADI GROBOGAN 2005

A. DEFINISI
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. (Smeltzer, 2001:935 )

B.ETIOLOGI C. TANDA DAN GEJALA D. KOMPLIKASI

PATHWAY

Kehilangan produksi sel darah merah Kehilangan darah yang berlebihan Kekurangan Vit B12 Anemia Kadar hemoglobin menurun Penurunan sel darah merah Resiko tinggi infeksi Suplay O2 keotak menurun

Gangguan perfusi jaringan Nutrisi jaringan menurun

Gangguan pemenuhan O2 jaringan Metabolisme tubuh menurun

Gangguan kesadaran Gangguan rasa

Gangguan emosi

Penurunan O2 ke jaringan Mukosa Gastro Intestinal Atrofi mukosa Gastro Intestinal Absorbsi nutrisi menurun Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Peningkatan / penurunan peristaltik usus

Resiko tinggi gangguan integritas kulit Kurang sumber informasi

Intoleren aktifitas

Konstipasi (Smeltzer, 2000 ) ( Doenges, 2000 )

Kurang pengetahuan

A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab 3. Keluhan Utama Pasien mengatakan badannya lemah 4. Riwayat Keperawatan 5. Pengkajian Pola Fungsional Gordon 6. Pengkajian Fisik

B. DATA FOKUS
7. Ds : Pasien mengatakan badannya lemah Do : - Pasien tampak pucat - Pasien tampak lemah - Terpasang O2 - Pernapasan 26 x/menit Dx : Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan. Implementasi : mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas, mengkaji kehilangan atau gangguan keseimbangan atau kelemahan otot, mengawasi vital sign selama dan sesudah aktivitas, mempertahankan tirah baring bila di indikasikan, memberikan bantuan dalam aktivitas.

Evaluasi : pasien mengatakan badannya tidak lemah lagi, pasien tampak segar, pasien tidak pucat, HB 5,3 gr/dl, masalah teratasi, pertahankan intervensi. 8. Ds : pasien mengatakan pusing dan muntah Do : - HB 1,3 gr/dl - Pasien tampak pucat Dx : Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan hemoglobin. Implementasi : mengawasi tanda-tanda vital, meninggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi, mempertahankan suhu lingkungan, mengkolaborasi dengan tim medis. Evaluasi : Pasien mengatakan sudah tidak pusing lagi dan tidak muntah lagi, pasien tampak segar, pasien makan habis satu porsi, masalah teratasi dan pertahankan intervensi.

9. Ds : -

Do : - terpasang kateter selama 3 hari - kateter tampak kotor - HB 5,3 gr/dl Dx : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder ( Penurunan Hb ) Implementasi : memantau suhu tubuh, membatasi pengunjung, memberikan antibiotik, mengkaji tanda-tanda infeksi, mempertahankan tehnik aseptik, melakukan perawatan kateter. Evaluasi : kateter bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, Hb 5,3 gr/dl, masalah teratasi dan pertahankan intervensi. 10.Ds : pasien mengatakan belum mengerti tentang penyakitnya. Do : - pasien sering bertanya tentang penyakitnya - pasien masih tampak bingung atau cemas.

Dx: Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

Implementasi

: Memberikan informasi tentang

penyakitnya, meninjau perubahan diet yang diperlukan, mengkaji tingkat pengetahuan pasien, menyarankan minum obat dengan makanan atau segera setelah makan. Evaluasi : Pasien mengatakan sudah tahu tentang penyakitnya, pasien tidak kebingungan, pasien tidak beranya lagi tentang penyakitnya, masalah teratasi dan pertahankan intervensi.

Dalam bab ini penulis akan membahas diagnosa yang muncul dilahan sebagai berikut : 1. Intoleran kebutuhan. 2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan hemoglobin. 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder (penurunan Hb). 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. aktivitas berhubungan suplai dengan dan ketidakseimbangan antara oksigen

Sedangkan diagnosa keperawatan yang tidak muncul atau tidak diangkat oleh penulis sebagai berikut : 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna makanan atau absorbsi 2. Resiko makanan tinggi yang diperlukan integritas dan untuk kulit pembentukan sel darah merah normal. kerusakan sirkulasi berhubungan 3. Konstipasi penurunan dengan atau neurologi dengan proses

(anemia), gangguan mobilitas, defisit nutrisi. diare berhubungan perubahan masukan diet,

pencernaan, efek samping terapi obat.

*Good Luck *

You might also like