You are on page 1of 12

BAB 5.

Optimasi Kecepatan Akses Wordpress

5.1 21 Tips Lengkap Optimasi WordPress Ala fanari-id.com


Di subbab ini saya akan memberikan tips praktis untuk menambah kecepat akses blog wp kita gak tanggung2 ada 21 tips, Tips trik ini saya dapat dari bung admin fanari-id. Beliau juga mengumpulkannya dari berbagai sumber. Jadi saya hanya mengambil beberapa kutipan dari webnya. Sekali lagi makasih buat bung admin fanari-id.com. Agar Wordpress berada dalam performa maksimalbaik dalam akses front-end maupun backend. Sebagian besar tips berikut diambil dari rekomendasi best practices oleh para WordPress & CSS gurusdiantaranya Jeff Starr dan Chris Coyier (keduanya adalah penulis buku Digging Into WordPress), jadi metode-metode berikut bisa diterapkan secara umum. Panduan ini langsung saya copy paste karena

Content/File Caching
Setiap kali web dinamis diakses, request dari visitor melalui browser dan script PHP diproses oleh server (serta melakukan query database untuk mengambil data) sebelum ditampilkan kembali dalam bentuk halaman HTML. Web dinamis atau blog dengan jumlah pengunjung kecil mungkin tidak terlalu terpengaruh dengan proses tersebut, tetapi pada website dengan ribuan pengunjung dan jutaan pageviews bisa mempengaruhi kinerja server dengan banyaknya database yang di-query-kan. Komunitas pengguna WordPress telah menyediakan salah satu solusi masalah ini dengan plugin file caching. Plugin jenis ini menghasilkan file statis salinan yang ringan diakses dan membantu mengurangi beban server. Beberapa plugin jenis ini diantaranya

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 68 By : Fegi Setiawan

1.1. WP-Cache
Menyimpan versi statis blog yang bisa diakses. Plugin ini mengurangi kerja database walaupun masih menggunakan PHP engine untuk menjalankannya.

1.2. WP Super Cache


Menghasilkan versi HTML statis dari halaman blog, mengurangi kebutuhan eksekusi script PHP dan database.

1.3. DB Cache
Melakukan proses caching pada query database, bukan output HTML.

1.4. Batcache
Menggunakan sistem memcached untuk menyimpan dan menampilkan halamanberbeda dengan plugin caching berbasis file statis.

1.5. Hyper Cache


Plugin ini memungkinkan mesin WordPress untuk memeriksa cache HTML dan menampilkannya sebelum koneksi database dibentuk, query dieksekusi, dan operasioperasi lain dijalankan saat blog diakses.

1.6. AskApache Crazy Cache


Dapat dijalankan dengan WP-Cache, WP Super Cache, atau Hyper Cache untuk mencache blog seluruhnya.

1.7. WP Cache Inspect


Menampilkan informasi konten yang ter-cache beserta opsi manajemennya. Berdasarkan pengalaman saya, plugin-plugin tersebut kadang menimbulkan masalah tersendiri, seperti frozen page sampai terhapusnya database. Jadi sebaiknya siapkan Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 69 By : Fegi Setiawan

backup database dulu sebelum memakainya, dan pastikan jangan mencoba mengombinasikan bermacam-macam plugin caching tersebut.

2. Kompresi Output
Teknik kompresi file cukup ampuh menghemat bandwidth dan mempercepat akses. Konten yang terkompres berukuran lebih kecil saat diunduh sebelum di-uncompress lagi oleh browser. Ada beberapa metode kompresi file

2.1. GZip
Metode ini bisa dilakukan pada server Apache, dengan menambahkan baris berikut pada berkas .htaccess [code lang="text"]php_value output_handler "ob_gzhandler"[/code] Sumber: Sunaryo Hadi Plugin WP Super Cache telah menyediakan fungsi gzip, untuk kompresi CSS dan JavaScript untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi penggunaan bandwidth.

2.2. Deflate
Server Apache versi baru memungkinkan perintah mod_deflate dijalankan dengan baris berikut pada file .htaccess

[code lang="text"] <IfModule mod_deflate.c> # DEFLATE by type - html, text, css, xml AddOutputFilterByType DEFLATE text/html text/plain text/css text/xml # DEFLATE by type - javascript AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript application/javascript text/javascript text/x-js text/x-javascript # DEFLATE by extension AddOutputFilter DEFLATE js css htm html xml # Drop problematic browsers BrowserMatch ^Mozilla/4 gzip-only-text/html BrowserMatch ^Mozilla/4\.0[678] no-gzip BrowserMatch \bMSI[E] !no-gzip !gzip-only-text/html Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 70 By : Fegi Setiawan

</IfModule> [/code] Informasi selengkapnya bisa dibaca di G-Loaded Journal, beer planet, Brightscape Blog, dan WordPress Codex.

2.3. File compression via PHP


Pilihan lain teknik kompresi gzip adalah melalui kode PHP pada core file WordPress. Caranya dengan menambahkan baris berikut pada bagian atas index.php [code lang="php"] <?php ob_start('ob_gzhandler'); /** * Front to the WordPress application. This file doesn't do anything, but loads * wp-blog-header.php which does and tells WordPress to load the theme. * * @package WordPress */ [...] [/code] Perlu diketahui bahwa kode tersebut akan selalu ter-overwrite setiap kali update WordPress. Alternatifnya dengan meletakkannya pada template, yang bisa dibaca selengkapnya di blog Rismaka.

2.4. Kompresi via plugin


Kompresi file mudah dilakukan dengan plugin. WP Minify mampu mengurangi HTTP request dengan mengombinasikan beberapa file JavaScript menjadi satu file dengan ukuran lebih kecil. PHP Speedy secara otomatis meminimalisir jumlah request dengan menggabungkan beberapa file dan mengompresnya.

3. Optimasi CSS dan JavaScript


3.1. Optimasi CSS
Ada banyak aplikasi online untuk melakukan kompresi CSS. CSS Compressor dari CSS Drive adalah favorit saya. CSS Optimiser relatif mudah digunakan walaupun opsi kompresinya tidak selengkap CSS Compressor. Alternatif lain adalah Styleneat.

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 71 By : Fegi Setiawan

3.2. Optimasi JavaScript


Jika JavaScript perlu ditambahkan di template, sebaiknya gunakan file JavaScript yang telah terkompres. Ada banyak tools kompresi JavaScript populer: YUI Compressor Online, Dean Edwards Packer, JSMin.

3.3. Minimalkan HTTP request


Setiap satu file yang ter-download, itu berarti satu HTTP request dijalankan. Semakin banyak HTTP request bisa memperlambat akses, maka sebaiknya minimalkan jumlah HTTP request dengan mengkombinasikan beberapa file menjadi satu.

3.4. Menyertakan CSS di bagian header


Walaupun ini tidak terkait optimasi secara langsung, tetapi aturan ini banyak direkomendasikan supaya halaman web tampil sempurna dulu dengan CSS.

3.5. Menyertakan JavaScript di bagian footer


Karena beberapa JavaScript tidak bersifat asinkron, maka browser akan memblok halaman dulu sebelum JavaScript ter-download dengan sempurna (berbeda dengan CSS). Hal ini cukup menganggu apabila file JS berukuran ratusan KB, halaman akan lama ditampilkan. Saran yang paling umum adalah dengan menyertakan JS sebelum tag </head>.

3.6. Gunakan skrip eksternal


Pisahkan inline code (JavaScript) menjadi file tersendiri, karena memungkinkan browser menyimpan cache file tersebut sehingga tidak perlu di-download langsung pada setiap halaman web.

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 72 By : Fegi Setiawan

4. Optimasi Gambar
4.1. CSS Sprite
Prinsipnya dengan menggabungkan dua atau lebih gambar menjadi satu, dan mengatur positioning masing-masing bagian gambar dengan CSS. Contoh implementasinya pernah saya tulis pada tutorial membuat dynamic highlighting menu. CSS sprite banyak digunakan untuk membuat rollover effect pada tautan. Layanan SpriteMe bermanfaat untuk mengombinasikan beberapa image menjadi CSS sprite. Selain itu, plugin WordPress yang memanfaatkan cara ini adalah cSprites.

4.2. Progressive image-loading


Dengan plugin jQuery Lazy Load, gambar-gambar dalam sebuah halaman akan ditampilkan secara gradual. Jadi setiap gambar diluar viewport browser hanya ditampilkan ketika dibutuhkansaat user melakukan scrolling ke bawah.

4.3. Image compression


Tool optimasi gambar seperti PunyPNG dan Smush It membantu mengurangi ukuran file JPG, GIF, dan PNG tanpa mengurangi kualitas gambar.

5. Content Delivery Network (CDN)


CDN adalah jaringan komputer yang bekerja sama mengantarkan konten berupa gambar dan file statis sehingga mengurangi beban server utama. Mungkin layanan ini hanya cocok untuk blog dengan traffic sangat tinggi, karena semua layanan CDN seperti NetDNA dan BitGravity merupakan layanan berbayar.

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 73 By : Fegi Setiawan

6. Perawatan & Optimasi Database


6.1. Memperbaiki dan mengoptimasi tabel database
Tabel database sangat vital bagi web dinamis, karena dari sinilah data diambil oleh server untuk meng-generate halaman web. Kerusakan tabel seperti overheadwalaupun bukan masalah yang seriusbisa mengakibatkan blog semakin lambat diakses. Tabel overhead perlu diperbaiki dan kemudian dioptimasi, salah satunya dengan memakai phpMyAdmin. Tutorial selengkapnya ada di artikel Tips Lengkap Merawat Database WordPress.

6.2. Menghapus sisa tabel plugin


Setiap plugin yang dihapus kadang menyisakan tabel yang tidak berguna lagi di database. Tabel seperti itu perlu dihapus untuk mengurangi jumlah tabel dalam database utama blog.

6.3. Menghapus post revisions


Secara default WordPress akan menyimpan revisi postingan yang diedit. Hal ini lama kelamaan akan memperbesar database. Menghapus semua post revision dilakukan dengan menjalankan perintah berikut pada SQL

[code lang="sql"] DELETE a,b,c FROM wp_posts a LEFT JOIN wp_term_relationships b ON (a.ID = b.object_id) LEFT JOIN wp_postmeta c ON (a.ID = c.post_id) WHERE a.post_type = 'revision' [/code] Men-disable-kan fitur ini bisa dilakukan dengan menginstal plugin Disable Revisions and Autosave.

7. Expire/cache control headers


File statis seperti CSS, JavaScript, dan gambar tidak perlu diunduh secara terus menerus. Jika expiration date diatur selama sebulan, maka refresh terhadap file-file tersebut hanya dilakukan sebulan sekalidengan kata lain cache akan tersimpan selama sebulan.

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 74 By : Fegi Setiawan

Cache-control headers diterapkan dengan menambahkan baris berikut pada .htaccess [code lang="text"] # EXPIRATION HEADERS FOR IMAGES # note: 2592000 seconds = 1 month ExpiresActive On ExpiresByType image/gif A2592000 ExpiresByType image/png A2592000 ExpiresByType image/jpg A2592000 ExpiresByType image/tif A2592000 ExpiresByType image/ico A2592000 [/code]

8. Hotlink Protection
Metode ini untuk mencegah pencurian bandwidth yang dilakukan oleh situs lain terhadap file-file statis (biasanya gambar). Walaupun tidak mempengaruhi performa blog kita secara langsung, tetapi tindakan seperti itu akan mempengaruhi kerja server yang menyimpan filefile tersebut. Hotlink protection diimplementasikan menggunakan .htaccess

[code lang="text"] # HOTLINK PROTECTION <IfModule mod_rewrite.c> RewriteEngine on RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$ RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} -f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} \.(gif|jpe?g?|png)$ [NC] RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^https?://([^.]+\.)?domain\. [NC] RewriteRule \.(gif|jpe?g?|png)$ - [F,NC,L] </ifModule> [/code] Informasi lain mengenai pemanfaatan HTAccess bisa dibaca di 10 Cara Mengamankan WordPress dengan .htaccess

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 75 By : Fegi Setiawan

9. Conditional Tags
Plugin yang memuat JavaScript tersendiri, seperti cForms, punya pilihan untuk menyertakan file JavaScript tersebut pada halaman tertentu (misal halaman Contact), sehingga pemakaiannya lebih efektif dan efisien tanpa memperlambat akses halaman lain seperti homepage (yang tidak menampilkan form kontak). Namun, tidak semua plugin punya kapabilitas seperti itu. Solusinya dengan memanfaatkan Conditional Tags untuk menyertakan file pada halaman tertentu saja. Mungkin cara ini terlihat terlalu teknis dan rumit, karena harus mengedit file plugin yang dipakai. Informasi lengkap bisa dibaca di blog Justin Tadlock, White Shadow, dan Coen Jacobs.

10. Minimalkan plugin


Beberapa plugin aktif ter-load saat login ke dashboard, jadi selain memberatkan front-end juga memberatkan backend (halaman admnistrasi). Setiap plugin akan memakan memori server, dan pemakaian yang berlebihan malah akan menimbulkan fatal error.

11. Ping list

Pilih dan masukkan pinging service secara bijak, karena semakin banyak ping akan menambah beban server dan memperlambat posting artikel. Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 76 By : Fegi Setiawan

Update: Daftar pinging service yang direkomendasikan dan up-to-date bisa disalin dari Vladimirs WordPress Ping List, WordPress Pinglist, dan Update Services WordPress Codex (thanks imadewira atas permintaannya).

12. Google Gears

Gunakan Google Gears untuk mempercepat akses dashboard. Tool ini berfungsi menyimpan file statis secara lokal di dalam PC sehingga lebih cepat diakses.

13. Monitoring
Gunakan aplikasi monitoring seperti Yahoo! YSlow atau Google Page Speed. Tool tersebut mampu menganalisis dan memberi rekomendasi penting untuk mempercepat blog kita. Plugin WP System Health cukup berguna untuk memonitor penggunaan memori server dan database WordPress. Selamat mencobadan perlu diingat juga bahwa kecepatan akses blog juga dipengaruhi oleh performa dan lokasi server (hosting), serta koneksi internet yang digunakan.

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 77 By : Fegi Setiawan

5.1 Script Untuk Menghemat Bandwith Hosting Anda


Panduan singkat kali ini saya akan share sebuah script yang cukup bermanfaat , khususnya untuk kita yang memiliki bandwith hosting yang tidak terlalu besar namun mempunyai traffic yang cukup tinggi. Agar tidak terjadi kehabisan bandwith karena biasanya kita dijatahkan bandwith untuk 1 bulan secara berkala. Script penghemat bandwiths ini saya temukan di forum adsense-id ada salah satu member disana yang share mengenai script ini. Cara penggunaan script ini cukup mudah, anda hanya perlu membuka file .htaccess anda yang letaknya ada di root server anda atau biasanya satu folder dengan wp-admin , wpcontent, dll. Kemudian anda copas script di bawah ini, copykan ke file .htaccess.
<ifModule mod_expires.c> ExpiresActive On ExpiresDefault "access plus 1 seconds" ExpiresByType text/html "access plus 1 seconds" ExpiresByType image/gif "access plus 259200000 seconds" ExpiresByType image/jpeg "access plus 259200000 seconds" ExpiresByType image/png "access plus 259200000 seconds" ExpiresByType text/css "access plus 60480000 seconds" ExpiresByType text/javascript "access plus 21600000 seconds" ExpiresByType application/x-javascript "access plus 21600000 seconds" </ifModule> <ifModule mod_headers.c> <filesMatch "\.(ico|pdf|flv|jpg|jpeg|png|gif|swf)$"> Header merge Cache-Control "max-age=25920000, public" </filesMatch> <filesMatch "\.(css)$"> Header set Cache-Control "max-age=6048000, public" </filesMatch> <filesMatch "\.(js)$"> Header set Cache-Control "max-age=2160000, private" </filesMatch> <filesMatch "\.(xml|txt)$"> Header set Cache-Control "max-age=2160000, public, must-revalidate" </filesMatch> <filesMatch "\.(html|htm|php)$"> Header set Cache-Control "max-age=1, private, must-revalidate" </filesMatch> </ifModule> <ifModule mod_headers.c> Header unset ETag </ifModule> FileETag None <ifModule mod_headers.c> Header unset Last-Modified

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 78 By : Fegi Setiawan

</ifModule>

Letakan kode di atas di .htaccess. di bagian mana saja. Lebih baik di bagian bawah.

Rasakan sendiri setelah beberapa hari apakah ada penghematan dalam bandwith. Kalau di hosting saya script ini cukup berkerja.

Note : Jangan banyak menggunakan gambar atau flash di blog anda. Gunakanlah gambar/flash secara bijaksana. Memang flash akan membuat blog anda terlihat keren tapi dari segi kecepatan ini sungguh sangan lambat sekali. Pengunjung tidak suka dengan blog yang berat mereka mungkin akan pergi terlebih dahulu sebelum masuk ke web anda karena untuk load 1 page saja lama.

Panduan Lengkan Menjadi Master Wordpress 79 By : Fegi Setiawan

You might also like