Professional Documents
Culture Documents
m Sitrat
Dasar Teori:
Cara Kerja Pembuatan baku primer dari asam oksalat CH2C2O4.2H2O 0,1N BM = 126,07 (FI IV, hal 1133) Timbang teliti asam oksalat 630 mg
Ad-kan pada labu takar 100 ml dengan air yang digunakan untuk membilas beaker gelas
Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,1N BM = 40,00 (FI IV, hal 589) Timbang NaOH 400 mg
Aduk ad larut
Pembakuan larutan baku sekunder NaOH 0,1 N dengan asam oksalat 0,1N Pipet 3 ml asam oksalat dalam beaker gelas
Catat pH/mv setiap penambahan titran (berhenti saat ada lonjakan pH/mv)
Perhitungan N dari asam oksalat : M asam oksalat : 0,1568 g M = n . Mr 0,1568 = n . 126,07 n = 1,2 . N/e = n/v N/2 = 1,2. /0,025
N = 0,0995
Perhitungan pembakuan 1. V1.N1 = V2.N2 3 . 0,0995 = 2,8568 . N2 N2 = 0,1045 2. V1.N1 = V2.N2 3 . 0,0995 = 1,7162 . N2 N2 = 0,1739 3. V1.N1 = V2.N2 3 . 0,0995 = 2,7829 . N2 N2 = 0,1073 Yang di curigai 0,1739 x 0,1045 0,1073 x=0,1054 0,0684 . 4 . 0,0014 0,0684 > 0,1056 d 0,0014 0,0014 d=0,0014
Data 0,1738 boleh dibuang N= Kadar sampel 1. S1 = K + S = 0,3744 g K S S1 = 2. S2 = K + S = 0,3620 g K S = 0,2759 g = 0,0861 g = 0,2749 g = 0,0995 g x 100% = 11,85 % = 0,1054
x 100% = 17,65 %
x 100% = 8,09 %
Penentuan kadar pada praktikum kali ini dilakukan dengan metode potensiometri. Potensiometri merupakan metode analisis kimia berdasar hubungan antara potensial elektroda relatif dengan konsentrasi larutan dalam suatu sel kimia. Metode ini berguna untuk menentukan titik ekuivalen dari suatu titrasi secara instrumental sebagai pengganti indikator visual. Ada beberapa titrasi yang dapat digunakan dalam metode potensiometri, salah satunya yaitu reaksi netralisasi (dengan titrasi asam basa/aside-alkalimetri) yang akan digunakan dalam praktikum kali ini. Pada metode potensiometri digunakan 2 macam electrode yaitu elektroda pembanding dan elektroda indikator. Elektroda pembanding yang digunakan yaitu kalomer, sedangkan elektroda indikator yang digunakan adalah elektroda gelas. Elektroda gelas digunakan dalam titrasi asidimateri karena dengan elektroda gelas dapat terjadi pertukaran Na+ dari membrane gelas dengan H+ dari sampel. Elektroda gelas merupakan elektroda yang paling sensitif karena membrannya sensitif terhadap ion H+. Titrasi dilakukan dengan menggunakan NaOH titran dan NaOH bertindak sebagai baku sekunder. Baku sekunder tersebut merupakan suata larutan yang konsentrasinya belum tentu sama bila dibiarkan dalam waktu lama dan NaOH bersifat higroskopis atau mudah mengikat uap air dan air sehingga jika dibiarkan terlalu lama maka konsentrasinya akan berubah karena dilakukan proses pembakuan. Proses pembakuan adalah proses penentuan konsentrasi larutan satandar dengan larutan lain yang telah diketahui pasti konsentrasinya. Baku primer yang digunakan untuk pembakuan yaitu asam oksalat dihidrat. Titrasi potensiometri yang digunakan untuk menentukan konsentrasi asam sitrat
dilakukan dengan pengukuran pH pada setiap penambahan basa dengan volume tertentu. Penambahan basa (larutan NaOH) ini menyebabkan pH larutan semakin meningkat. Maka volume penambahan NaOH diatur atau berkurang dari 1 mL agar nilai pH yang terukur konstan.
Pada titik-titk penambahan tertentu peningkatan pH mengalami lonjakan yang cukup besar. Lonjakan ini merupakan titik pH dimana larutan mencapai kesetaraan yaitu sebagai titik kesetaraan pH larutan. Perubahan pH ini dapat terjadi karena berubahnya konsentrasi H selama penitrasian. Namun, pada praktikum, alat sudah secara automatis memberikan volume pada saat ekuivalen ketika alat distop pada saat grafik menunjukan sebuah titik, Menurut pustaka, dapat diketahui bahwa NaOH 1N setara dengan 64,04 asam sitrat. Hasil itu didapat dari pembagian BM asam sitrat dengan ekuivalen asam sitrat dengan NaOH yaitu 3 (3Na akan mengantikan 3H dari asam sitrat). Sedangkan pada praktikum NaOH yang digunakan merupakan NaOH 0,1 N dan berdasarkan kesetaraan menurt pustaka maka NaOH 0,1N setara dengan 6,404 mg asam sitrat. Berdasarkan pembakuan NaOH dengan asam oksalat dihidrat dan pembuangan data melalui aturan 4d maka diketahui normalitas NaOh adalah xxxx N. Kadar yang didapat dari praktikum yaitu 0,1054. Dikarenakan kadar yang berbeda jauh satu sama lain maka tidak dapat dilakukan eliminasi data berdasarkan aturan 4d. Kadar yang dipilih kelompok kami adalah 17,65.