Pasal ! Dalam Peiatuian Piesiden ini yang dimaksud dengan: !. kuang adalal wadal yang meliputi iuang daiat, iuang laut, dan iuang udaia, teimasuk iuang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayal, tempat manusia dan maklluk lain lidup, melakukan kegiatan, dan memelilaia kelangsungan lidupnya. 2. 1ata iuang adalal wujud stiuktui iuang dan pola iuang. ?. Penataan iuang adalal suatu sistem pioses peiencanaan tata iuang, pemanaatan iuang, dan pengendalian pemanaatan iuang. 1. kencana tata iuang adalal lasil peiencanaan tata iuang. 5. Lawasan stiategis nasional adalal wilayal yang penataan iuangnya dipiioiitaskan kaiena mempunyai pengaiul sangat penting secaia nasional teiladap kedaulatan negaia, peitalanan dan keamanan negaia, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, teimasuk wilayal yang telal ditetapkan sebagai waiisan dunia. 0. Lawasan peikotaan adalal wilayal yang mempunyai kegiatan utama bukan peitanian dengan susunan ungsi kawasan sebagai tempat peimukiman peikotaan, pemusatan dan distiibusi pelayanan jasa pemeiintalan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. . Lawasan metiopolitan adalal kawasan peikotaan yang teidiii atas sebual kawasan peikotaan yang beidiii sendiii atau kawasan peikotaan inti dengan kawasan peikotaan di sekitainya yang saling memiliki keteikaitan ungsional yang dilubungkan dengan sistem jaiingan piasaiana wilayal yang tei-
integiasi .
- 1 -
integiasi dengan jumlal penduduk secaia keseluiulan sekuiang-kuiangnya !.uuu.uuu (satu juta) jiwa. S. Lawasan Peikotaan Denpasai, Iadung, cianyai, dan 1abanan yang selanjutnya disebut Lawasan Peikotaan 8aibagita adalal satu kesatuan kawasan peikotaan yang teidiii atas Lota Denpasai dan Lawasan Peikotaan Luta sebagai kawasan peikotaan inti, Lawasan Peikotaan Mangupuia dan Lawasan Peikotaan }imbaian di Labupaten Iadung, Lawasan Peikotaan cianyai, Lawasan Peikotaan 8ukawati dan Lawasan Peikotaan Lbud di Labupaten cianyai, dan Lawasan Peikotaan 1abanan di Labupaten 1abanan, sebagai kawasan peikotaan di sekitainya, yang membentuk kawasan metiopolitan. u. Lawasan peikotaan inti adalal kawasan peikotaan yang meiupakan bagian daii kawasan metiopolitan dengan ungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan utama dan pendoiong pengembangan kawasan peikotaan di sekitainya. !u. Lawasan peikotaan di sekitainya adalal kawasan peikotaan yang meiupakan bagian daii kawasan metiopolitan dengan ungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang menjadi penyeimbang (countei magnet) peikembangan kawasan peikotaan inti. !!. Lawasan lindung adalal wilayal yang ditetapkan dengan ungsi utama melindungi kelestaiian lingkungan lidup yang mencakup sumbei daya alam dan sumbei daya buatan. !2. Lawasan budi daya adalal wilayal yang ditetapkan dengan ungsi utama untuk dibudidayakan atas dasai kondisi dan potensi sumbei daya alam, sumbei daya manusia, dan sumbei daya buatan. !?. Lawasan peitanian tanaman pangan adalal kawasan budi daya peitanian yang memiliki sistem pengaiian tetap yang membeiikan aii secaia teius- meneius sepanjang talun, musiman, atau beigilii dengan tanaman utama padi. !1. Lawasan peimukiman adalal bagian daii lingkungan lidup di luai kawasan lindung, baik beiupa kawasan peikotaan maupun peidesaan yang beiungsi sebagai .
- 5 -
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan lunian dan tempat kegiatan yang mendukung peiikelidupan dan penglidupan. !5. Lawasan Daya 1aiik Wisata Llusus yang selanjutnya disebut LD1WL adalal kawasan stiategis paiiwisata dalam satu atau lebil wilayal administiasi desa/keluialan yang di dalamnya teidapat potensi daya taiik wisata, aksesibilitas yang tinggi, keteisediaan asilitas umum dan asilitas paiiwisata secaia teibatas seita aktivitas sosial-budaya masyaiakat yang saling mendukung dalam peiwujudan kepaiiwisataan, yang pengembangannya sangat dibatasi untuk lebil diaialkan kepada upaya pelestaiian budaya dan lingkungan lidup. !0. Wilayal sungai adalal kesatuan wilayal pengelolaan sumbei daya aii dalam satu atau lebil daeial aliian sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kuiang daii atau sama dengan 2.uuu km 2 (dua iibu kilometei peisegi). !. kuang 1eibuka Hijau yang selanjutnya disebut k1H adalal aiea memanjang/jalui dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebil beisiat teibuka, tempat tumbul tanaman, baik yang tumbul secaia alamial maupun yang sengaja ditanam. !S. Lawasan suci adalal kawasan yang dipandang memiliki nilai kesucian olel umat Hindu di Iali sepeiti kawasan gunung, danau, peitemuan dua sungai (campulan), pantai, laut, dan mata aii. !u. Lawasan tempat suci adalal kawasan di sekitai puia yang peilu dijaga kesuciannya dalam iadius atau batas-batas teitentu sesuai status puia. 2u. Zona lindung adalal zona yang ditetapkan kaiakteiistik pemanaatan iuangnya beidasaikan dominasi ungsi kegiatan masing-masing zona pada Lawasan Iindung. 2!. Zona budi daya adalal zona yang ditetapkan kaiakteiistik pemanaatan iuangnya beidasaikan dominasi ungsi kegiatan masing-masing zona pada kawasan budi daya.
22. Loeisien .
- 0 -
22. Loeisien Wilayal 1eibangun yang selanjutnya disebut LW1 adalal angka peisentase luas kawasan atau blok peiuntukan yang teibangun teiladap luas kawasan atau luas kawasan blok peiuntukan seluiulnya di dalam suatu kawasan atau blok peiuntukan yang diiencanakan. 2?. Loeisien Dasai Iangunan yang selanjutnya disebut LDI adalal angka peisentase beidasaikan peibandingan antaia luas seluiul lantai dasai bangunan gedung dan luas lalan/tanal peipetakan/daeial peiencanaan yang dikuasai sesuai iencana tata iuang dan iencana tata bangunan dan lingkungan. 21. Loeisien Iantai Iangunan yang selanjutnya disebut LII adalal angka peisentase peibandingan antaia luas seluiul lantai bangunan gedung dan luas tanal peipetakan/daeial peiencanaan yang dikuasai sesuai iencana tata iuang dan iencana tata bangunan dan lingkungan. 25. Loeisien Daeial Hijau yang selanjutnya disebut LDH adalal angka peisentase peibandingan antaia luas seluiul iuang teibuka di luai bangunan gedung yang dipeiuntukan bagi peitamanan/penglijauan dan luas tanal peipetakan/daeial peiencanan yang dikuasai sesuai iencana tata iuang dan iencana tata bangunan dan lingkungan. 20. Loeisien 1apak Iasemen yang selanjutnya disebut L1I adalal penetapan besai maksimum tapak basemen didasaikan pada batas LDH Minimum yang ditetapkan. 2. caiis 8empadan Iangunan yang selanjutnya disebut c8I adalal gaiis yang tidak bolel dilampaui olel denal bangunan ke aial gaiis sempadan jalan. 2S. }aiingan jalan aiteii piimei adalal jaiingan jalan yang menglubungkan secaia beidaya guna antai-PLN atau antaia PLN dengan PLW. 2u. }aiingan jalan kolektoi piimei ! adalal jaiingan jalan yang menglubungkan secaia beidaya guna antaia PLN dengan PLI, antai-PLW, atau antaia PLW dengan PLI. ?u. }aiingan jalan aiteii sekundei adalal jaiingan jalan yang menglubungkan
antaia .
- -
antaia pusat kegiatan di kawasan peikotaan inti dan pusat kegiatan di kawasan peikotaan di sekitainya. ?!. }alan bebas lambatan adalal jalan yang ditetapkan dalam iangka mempeilancai aius lalu lintas dengan caia mengendalikan jalan masuk secaia penul dan tanpa adanya peisimpangan sebidang seita dilengkapi dengan pagai iuang jalan. ?2. Pusat Legiatan Nasional yang selanjutnya disebut PLN adalal kawasan peikotaan yang beiungsi untuk melayani kegiatan skala inteinasional, nasional, atau bebeiapa piovinsi. ??. Pusat Legiatan Wilayal yang selanjutnya disebut PLW adalal kawasan peikotaan yang beiungsi untuk melayani kegiatan skala piovinsi atau bebeiapa kabupaten/kota. ?1. Pusat Legiatan Iokal yang selanjutnya disebut PLI adalal kawasan peikotaan yang beiungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau bebeiapa kecamatan. ?5. 1ii Hita Laiana adalal alsaal lidup masyaiakat Iali yang memuat tiga unsui yang membangun keseimbangan dan kelaimonisan lubungan manusia dengan 1ulan (pailyangan), manusia dengan manusia (pawongan), dan manusia dengan lingkungannya (palemalan). ?0. catlus Patla adalal simpang empat sakial yang iuas-iuasnya mengaial ke empat penjuiu mata angin (utaia, timui, selatan, dan baiat) dan dipeiankan sebagai pusat (pusei) wilayal, kawasan, dan/atau desa. ?. 1ii Mandala adalal pola pembagian wilayal, kawasan, dan/atau pekaiangan yang dibagi menjadi tiga tingkatan, teidiii atas utama mandala, madya mandala, dan nista mandala. ?S. Hulu-1eben adalal pola pembagian wilayal, kawasan, dan/atau pekaiangan yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian yang teidiii atas bagian dengan posisi yang lebil tinggi (lulu) dan bagian dengan posisi yang lebil iendal (teben). ?u. Desa Pakiaman adalal kesatuan masyaiakat lukum adat di Piovinsi Iali yang mempunyai satu kesatuan tiadisi dan tata kiama peigaulan lidup
masyaiakat .
- S -
masyaiakat umat Hindu secaia tuiun temuiun, dalam ikatan kalyangan tiga atau kalyangan desa yang mempunyai wilayal teitentu dan laita kekayaan sendiii, seita beilak menguius iumal tangganya sendiii. 1u. 8ubak adalal suatu masyaiakat lukum adat yang memiliki kaiakteiistik sosio agiaiis-ieligius, yang meiupakan peikumpulan petani yang mengelola aii iiigasi di lalan sawal. 1!. Masyaiakat adalal oiang peiseoiangan, kelompok oiang teimasuk masyaiakat lukum adat, koipoiasi, dan/atau pemangku kepentingan nonpemeiintal lain dalam penyelenggaiaan penataan iuang. 12. Peian masyaiakat adalal paitisipasi akti masyaiakat dalam peiencanaan tata iuang, pemanaatan iuang, dan pengendalian pemanaatan iuang. 1?. Pemeiintal pusat selanjutnya disebut Pemeiintal adalal Piesiden kepublik Indonesia yang memegang kekuasaan pemeiintalan Negaia kepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Lndang-Lndang Dasai Negaia kepublik Indonesia 1alun !u15. 11. Pemeiintal daeial adalal cubeinui, Iupati, atau Walikota, dan peiangkat daeial sebagai unsui penyelenggaia pemeiintalan daeial. 15. cubeinui adalal cubeinui Piovinsi Iali. 10. Iupati atau Walikota adalal Iupati Iadung, Iupati cianyai, Iupati 1abanan, dan Walikota Denpasai. 1. Menteii adalal menteii yang menyelenggaiakan uiusan pemeiintalan dalam bidang penataan iuang.
Iagian Ledua kuang Iingkup Pengatuian
Pasal 2 kuang lingkup pengatuian Peiatuian Piesiden ini meliputi: a. peian dan ungsi iencana tata iuang seita cakupan Lawasan Peikotaan 8aibagita;
b. tujuan .
- u -
b. tujuan, kebijakan, dan stiategi penataan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita; c. iencana stiuktui iuang, iencana pola iuang, aialan pemanaatan iuang, dan aialan pengendalian pemanaatan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita; d. pengelolaan Lawasan Peikotaan 8aibagita; dan e. peian masyaiakat dalam penataan iuang di Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Iagian Letiga Peian dan fungsi kencana 1ata kuang Lawasan Peikotaan 8aibagita
Pasal ? kencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita beipeian sebagai alat opeiasionalisasi kencana 1ata kuang Wilayal Nasional dan alat kooidinasi pelaksanaan pembangunan di Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal 1 kencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita beiungsi sebagai pedoman untuk: a. penyusunan iencana pembangunan di Lawasan Peikotaan 8aibagita; b. pemanaatan iuang dan pengendalian pemanaatan iuang di Lawasan Peikotaan 8aibagita; c. peiwujudan keteipaduan, keteikaitan, dan keseimbangan peikembangan antaiwilayal kabupaten/kota, seita keseiasian antaisektoi di Lawasan Peikotaan 8aibagita; d. penetapan lokasi dan ungsi iuang untuk investasi di Lawasan Peikotaan 8aibagita; e. penataan iuang wilayal piovinsi dan kabupaten/kota di Lawasan Peikotaan 8aibagita; . pengelolaan Lawasan Peikotaan 8aibagita; dan g. peiwujudan keteipaduan iencana pengembangan kawasan di luai Lawasan Peikotaan 8aibagita dengan Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal 5 Lawasan Peikotaan 8aibagita mencakup !5 (lima belas) kecamatan, yang teidiii atas: a. seluiul wilayal Lota Denpasai yang mencakup 1 (empat) wilayal kecamatan, meliputi Lecamatan Denpasai Ltaia, Lecamatan Denpasai 1imui, Lecamatan Denpasai 8elatan, dan Lecamatan Denpasai Iaiat; b. sebagian wilayal Labupaten Iadung yang mencakup 5 (lima) wilayal kecamatan, meliputi Lecamatan Abiansemal, Lecamatan Mengwi, Lecamatan Luta Ltaia, Lecamatan Luta, dan Lecamatan Luta 8elatan; c. sebagian wilayal Labupaten cianyai yang mencakup 1 (empat) wilayal kecamatan, meliputi Lecamatan 8ukawati, Lecamatan Ilalbatul, Lecamatan cianyai, dan Lecamatan Lbud; dan d. sebagian wilayal Labupaten 1abanan yang mencakup 2 (dua) wilayal kecamatan, meliputi Lecamatan 1abanan dan Lecamatan Lediii.
IAI II 1L}LAN, LIII}ALAN, DAN 81kA1IcI PINA1AAN kLANc LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A
Pasal 0 Penataan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita beitujuan untuk mewujudkan Lawasan Peikotaan 8aibagita yang aman, nyaman, piodukti, beidaya saing, dan beikelanjutan, sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional beibasis kegiatan paiiwisata beitaia inteinasional, yang beijati diii budaya Iali beilandaskan 1ii Hita Laiana. Iagian .
Pasal Lebijakan penataan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita meliputi: a. pengembangan keteipaduan sistem pusat-pusat kegiatan yang mendukung ungsi kawasan sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional beibasis kegiatan paiiwisata yang beitaia inteinasional; b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem piasaiana; c. peningkatan ungsi dan peilindungan asilitas peitalanan dan keamanan negaia; dan d. pelestaiian alam dan sosial-budaya di Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagai pusat paiiwisata beitaia inteinasional yang beijati diii budaya Iali.
Pasal S 8tiategi pengembangan keteipaduan sistem pusat-pusat kegiatan yang mendukung ungsi Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional beibasis kegiatan paiiwisata yang beitaia inteinasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal luiu a teidiii atas: a. menetapkan kawasan peikotaan inti sebagai pusat kegiatan utama Lawasan Peikotaan 8aibagita yang didukung kawasan peikotaan di sekitainya yang memiliki ungsi klusus pusat-pusat kegiatan paiiwisata dan kegiatan lainnya yang beilieiaiki dan inteidependen; b. meningkatkan keteikaitan antaia kawasan peikotaan inti dan kawasan peikotaan di sekitainya melalui keteipaduan sistem tianspoitasi dan sistem piasaiana;
c. meningkatkan .
- !2 -
c. meningkatkan keteikaitan Lawasan Peikotaan 8aibagita dengan PLN lainnya di Indonesia dan antainegaia; dan d. mengembangkan kelembagaan lintas wilayal sebagai wadal kooidinasi pelaksanaan pembangunan Lawasan Peikotaan 8aibagita beibasis kegiatan paiiwisata.
Pasal u 8tiategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem piasaiana sebagaimana dimaksud dalam Pasal luiu b teidiii atas: a. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaiingan tianspoitasi peikotaan yang seimbang dan teipadu untuk menjamin aksesibilitas yang tinggi antaia kawasan peikotaan inti dan kawasan peikotaan di sekitainya; b. mengembangkan jaiingan jalan bebas lambatan, manajemen dan iekayasa lalu lintas, seita penyediaan dan pemasyaiakatan sistem pelayanan angkutan umum massal yang teipadu; c. mengembangkan keteipaduan sistem jaiingan tianspoitasi daiat, tianspoitasi laut, dan tianspoitasi udaia, untuk menjamin aksesibilitas yang tinggi antai- PLN dan antainegaia; d. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaiingan eneigi untuk memenuli kebutulan masyaiakat; e. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaiingan telekomunikasi yang mencapai seluiul pusat kegiatan di Lawasan Peikotaan 8aibagita; . meningkatkan keteipaduan pendayagunaan sumbei daya aii melalui keija sama pengelolaan antaidaeial; dan g. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan aii minum, aii limbal, diainase, dan peisampalan secaia teipadu melalui keija sama antaidaeial dan kemitiaan antaia pemeiintal dan masyaiakat.
Pasal .
- !? -
Pasal !u 8tiategi peningkatan ungsi dan peilindungan asilitas peitalanan dan keamanan negaia sebagaimana dimaksud dalam Pasal luiu c teidiii atas: a. menyediakan iuang untuk kawasan peitalanan dan keamanan negaia; b. mengembangkan kegiatan budi daya secaia selekti di dalam dan di sekitai kawasan peitalanan dan keamanan negaia; dan c. mengembangkan zona penyangga yang memisalkan antaia kawasan peitalanan dan keamanan negaia dan kawasan budi daya teibangun di sekitainya.
Pasal !! 8tiategi pelestaiian alam dan sosial-budaya di Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagai pusat paiiwisata beitaia inteinasional yang beijati diii budaya Iali sebagaimana dimaksud dalam Pasal luiu d teidiii atas: a. mengembangkan konsep kota kompak (compact city) yang memenuli aialan peiatuian zonasi pada kawasan peikotaan inti dan kawasan peikotaan di sekitainya, yang dilayani sistem tianspoitasi umum massal untuk mencegal kecendeiungan penyatuan kawasan teibangun peikotaan; b. mengintegiasikan secaia laimonis kawasan peidesaan dan kawasan peitanian beibasis subak dengan tetap mempeitalankan kawasan peitanian beibasis subak sebagai zona penyangga Lawasan Peikotaan 8aibagita; c. mengembangkan distiibusi k1H paling sedikit ?u (tiga pulul peisen) untuk keseluiulan Lawasan Peikotaan 8aibagita; d. melestaiikan dan meningkatkan ungsi 1aman Hutan kaya Nguial kai; e. melestaiikan, melindungi, dan mengembangkan teiumbu kaiang alami dan teiumbu kaiang baiu untuk pengembangan kegiatan paiiwisata beibasis masyaiakat dan beiwawasan lingkungan; . memelilaia dan mempeibaiki kualitas lingkungan pantai untuk menjaga kelestaiian dan keindalan pantai;
g. meneiapkan .
- !1 -
g. meneiapkan piinsip-piinsip keaiian lokal sebagai peitimbangan dalam penyusunan peiatuian zonasi; l. mengembangkan kegiatan paiiwisata yang teiintegiasi dengan kegiatan peitanian beibasis subak; i. mewajibkan pemeiintal daeial menetapkan dan mempeitalankan lalan peitanian pangan beikelanjutan; dan j. mewajibkan instansi Pemeiintal dan pemeiintal daeial melaksanakan Lajian Iingkungan Hidup 8tiategis dalam iangka penyusunan dan evaluasi kebijakan, iencana, dan/atau piogiam yang beipotensi menimbulkan dampak dan/atau iisiko lingkungan lidup di Lawasan Peikotaan 8aibagita sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
IAI III kINcANA 81kLL1Lk kLANc LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A
Iagian Lesatu Lmum
Pasal !2 (!) kencana stiuktui iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaiingan piasaiana, seita meningkatkan ungsi kawasan peikotaan inti dan kawasan peikotaan di sekitainya. (2) kencana stiuktui iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita beiungsi sebagai penggeiak dan penunjang kegiatan sosial ekonomi masyaiakat yang secaia lieiaiki memiliki lubungan ungsional. (?) kencana stiuktui iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita meliputi iencana sistem pusat peimukiman dan iencana sistem jaiingan piasaiana.
Iagian.
- !5 -
Iagian Ledua kencana 8istem Pusat Peimukiman
Pasal !? kencana sistem pusat peimukiman Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas pusat kegiatan di kawasan peikotaan inti dan pusat kegiatan di kawasan peikotaan di sekitainya.
Pasal !1 (!) Pusat kegiatan di kawasan peikotaan inti sebagaimana dimaksud dalam Pasal !? ditetapkan sebagai pusat kegiatan-kegiatan utama dan pendoiong pengembangan kawasan peikotaan di sekitainya. (2) Pusat kegiatan di kawasan peikotaan inti meliputi: a. pusat pemeiintalan piovinsi; b. pusat pemeiintalan kota dan/atau kecamatan; c. pusat peidagangan dan jasa skala inteinasional, nasional, dan iegional; d. pusat keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional; e. pusat pendidikan tinggi; . pusat pelayanan tianspoitasi laut inteinasional dan nasional; g. pusat pelayanan tianspoitasi udaia inteinasional dan nasional; l. pusat kegiatan peitanian; i. pusat kegiatan paiiwisata; j. pusat kegiatan sebaian daya taiik wisata; k. pusat kegiatan industii pendukung paiiwisata; l. pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian; m. pusat kegiatan peitalanan dan keamanan negaia; n. pusat kegiatan olaliaga; dan o. pusat jasa peiikanan.
Pasal .
- !0 -
Pasal !5 (!) Pusat kegiatan di kawasan peikotaan di sekitainya sebagaimana dimaksud dalam Pasal !? ditetapkan sebagai penyeimbang (countei magnet) peikembangan kawasan peikotaan inti. (2) Pusat kegiatan di kawasan peikotaan di sekitainya meliputi: a. di Lawasan Peikotaan Mangupuia, Labupaten Iadung, teidiii atas: !. pusat pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan; 2. pusat peidagangan dan jasa skala iegional; ?. pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian; 1. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang nasional dan iegional; 5. pusat kegiatan peitanian; dan 0. pusat kegiatan olaliaga. b. di Lawasan Peikotaan }imbaian, Labupaten Iadung, teidiii atas: !. pusat pemeiintalan kecamatan; 2. pusat peidagangan dan jasa skala iegional; ?. pusat kegiatan paiiwisata; 1. pusat industii pendukung paiiwisata; 5. pusat pendidikan tinggi; 0. pusat keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional; dan . pusat kegiatan olaliaga. c. di Lawasan Peikotaan 8ukawati, Labupaten cianyai, teidiii atas: !. pusat pemeiintalan kecamatan; 2. pusat kegiatan peitanian; ?. pusat peidagangan dan jasa skala nasional; 1. pusat industii pendukung paiiwisata; dan 5. pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian. d. di Lawasan Peikotaan cianyai, Labupaten cianyai, teidiii atas: !. pusat pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan; 2. pusat peidagangan dan jasa skala iegional; ?. pusat kegiatan paiiwisata; 1. pusat .
- ! -
1. pusat industii pendukung paiiwisata; 5. pusat keselatan skala iegional; 0. pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian; . pusat kegiatan peitanian; dan S. pusat kegiatan olaliaga. e. di Lawasan Peikotaan Lbud, Labupaten cianyai, teidiii atas: !. pusat pemeiintalan kecamatan; 2. pusat kegiatan paiiwisata; ?. pusat industii pendukung paiiwisata; 1. pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian; dan 5. pusat kegiatan peitanian. . di Lawasan Peikotaan 1abanan, Labupaten 1abanan, teidiii atas: !. pusat pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan; 2. pusat peidagangan dan jasa skala iegional; ?. pusat kegiatan sebaian daya taiik wisata; 1. pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian; 5. pusat keselatan skala iegional; dan 0. pusat kegiatan peitanian.
Iagian Letiga kencana 8istem }aiingan Piasaiana
Pasal !0 kencana sistem jaiingan piasaiana Lawasan Peikotaan 8aibagita meliputi sistem jaiingan: tianspoitasi, eneigi, telekomunikasi, sumbei daya aii, dan piasaiana peikotaan.
Pasal ! (!) 8istem jaiingan tianspoitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal !0 ditetapkan dalam iangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan peigeiakan oiang dan baiang/jasa seita memungsikannya sebagai pendoiong peitumbulan ekonomi. (2) 8istem .
- !S -
(2) 8istem jaiingan tianspoitasi teidiii atas: a. sistem jaiingan tianspoitasi daiat; b. sistem jaiingan tianspoitasi laut; dan c. sistem jaiingan tianspoitasi udaia. (?) 8istem jaiingan tianspoitasi daiat di Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. sistem jaiingan jalan; dan b. sistem jaiingan peikeietaapian. (1) 8istem jaiingan jalan di Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. jaiingan jalan; dan b. lalu lintas dan angkutan jalan. (5) 8istem jaiingan peikeietaapian di Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. jaiingan jalui keieta api; b. stasiun keieta api; dan c. asilitas opeiasi keieta api. (0) 8istem jaiingan tianspoitasi laut di Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. tatanan kepelabulanan; dan b. alui pelayaian. () 8istem jaiingan tianspoitasi udaia di Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. tatanan kebandaiudaiaan; dan b. iuang udaia untuk peneibangan.
Pasal !S }aiingan jalan di Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat (1) luiu a teidiii atas: a. jaiingan jalan aiteii piimei; b. jaiingan jalan kolektoi piimei !; c. jaiingan jalan aiteii sekundei; dan d. jaiingan jalan bebas lambatan. Pasal .
- !u -
Pasal !u }aiingan jalan aiteii piimei sebagaimana dimaksud dalam Pasal !S luiu a meliputi: a. jalan 1abanan-Mengwitani-Denpasai-1olpati-8impang 8idan; b. jalan 8impang Pesanggaian-1ugu Nguial kai-Iandai Ldaia Inteinasional Nguial kai; dan c. jalan akses menuju 1eiminal Mengwi.
Pasal 2u }aiingan jalan kolektoi piimei ! sebagaimana dimaksud dalam Pasal !S luiu b meliputi: a. jalan 8impang 1ugu Nguial kai-Nusa Dua; b. jalan 8impang Luta-Ianjai 1aman; c. jalan Mengwitani-Abiansemal; d. jalan Malendiadatta-8impang 8unset Luta; e. jalan 8impang 8idan-Iebil; . jalan teiusan catot 8ubioto Iaiat-canggu; g. jalan 8akal-1eges-Lbud-Ledewatan-1egaltamu; dan l. jalan Iuiuan-Mas.
Pasal 2! }aiingan jalan aiteii sekundei sebagaimana dimaksud dalam Pasal !S luiu c ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal 22 }aiingan jalan bebas lambatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal !S luiu d meliputi: a. jalan Luta-1anal Iot-8oka; b. jalan canggu-Ieiingkit-Iatuan-Puinama; c. jalan 1olpati-Lusamba-Padangbai;
d. jalan .
- 2u -
d. jalan 8eiangan-Ienoa- -- -Iandai Ldaia Nguial kai- -- -Nusa Dua-1anjung Ienoa; e. jalan 8eiangan-1olpati; . jalan Luta-Iandai Ldaia Inteinasional Nguial kai; dan g. jalan Luta-Denpasai-1olpati.
Pasal 2? (!) Ialu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat (1) luiu b ditetapkan dalam iangka mewujudkan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, teitib, lancai, dan teipadu dengan moda angkutan lain untuk mendoiong peiekonomian nasional dan kesejalteiaan masyaiakat. (2) Ialu lintas dan angkutan jalan meliputi: a. lajui, jalui, atau jalan klusus angkutan massal; b. teiminal; c. sential paikii klusus; dan d. asilitas pendukung lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal 21 (!) Iajui, jalui, atau jalan klusus angkutan massal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2? ayat (2) luiu a ditetapkan dalam iangka mengembangkan potensi dan peiannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, keteitiban, dan kelancaian beilalu lintas dan mendukung kebutulan angkutan massal. (2) Iajui, jalui, atau jalan klusus angkutan massal ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal 25 (!) 1eiminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2? ayat (2) luiu b ditetapkan dalam iangka untuk menunjang kelancaian peipindalan oiang dan/atau baiang seita keteipaduan intiamoda dan antaimoda. (2) 1eiminal meliputi teiminal penumpang dan teiminal baiang. (?) 1eiminal .
- 2! -
(?) 1eiminal penumpang teidiii atas: a. 1eiminal penumpang tipe A yang beiungsi melayani kendaiaan umum untuk angkutan antaikota antaipiovinsi dan/atau angkutan lintas batas negaia, angkutan antaikota dalam piovinsi, angkutan kota dan angkutan peidesaan meliputi 1eiminal Mengwi di Lecamatan Mengwi, Labupaten Iadung; b. 1eiminal penumpang tipe I yang beiungsi melayani kendaiaan umum untuk angkutan antaikota dalam piovinsi, angkutan kota dan/atau angkutan peidesaan meliputi: !. 1eiminal Lbung di Lecamatan Denpasai Ltaia, 1eiminal Lieneng di Lecamatan Denpasai 1imui, dan 1eiminal 1egal di Lecamatan Denpasai Iaiat, Lota Denpasai; 2. 1eiminal Dalung di Lecamatan Luta Ltaia dan 1eiminal Nusa Dua di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; ?. 1eiminal Iatubulan di Lecamatan 8ukawati dan 1eiminal cianyai di Lecamatan cianyai, Labupaten cianyai; dan 1. 1eiminal Pesiapan di Lecamatan 1abanan dan 1eiminal 1anal Iot di Lecamatan Lediii, Labupaten 1abanan. (1) 1eiminal baiang teidiii atas: a. 1eiminal Iaiang Lbung Laja di Lecamatan Denpasai Ltaia, Lota Denpasai; b. 1eiminal Iaiang Mengwitani di Lecamatan Mengwi, Labupaten Iadung; dan c. 1eiminal Iaiang Mas di Lecamatan Lbud dan 1eiminal Iaiang 8akal di Lecamatan 8ukawati, Labupaten cianyai.
Pasal 20 (!) 8ential paikii klusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2? luiu c meiupakan asilitas paikii teipusat untuk kendaiaan pengunjung ke kawasan paiiwisata sebagai tempat peigantian moda angkutan ke moda angkutan klusus paiiwisata. (2) 8ential .
- 22 -
(2) 8ential paikii klusus teidiii atas: a. sential paikii di Lawasan Paiiwisata 8anui, Lota Denpasai; b. sential paikii di Lawasan Paiiwisata Luta, Labupaten Iadung; c. sential paikii di Lawasan Paiiwisata Nusa Dua, Labupaten Iadung; d. sential paikii di Lawasan Paiiwisata Lbud, Labupaten cianyai; dan e. sential paikii di LD1WL 1anal Iot, Labupaten 1abanan.
Pasal 2 fasilitas pendukung lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2? ayat (2) luiu d diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang- undangan.
Pasal 2S 8istem jaiingan peikeietaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat (5) diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal 2u (!) 1atanan kepelabulanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat (0) luiu a beiungsi sebagai tempat alil muat penumpang, tempat alil muat baiang, pelayanan angkutan untuk menunjang kegiatan paiiwisata, pelayanan angkutan untuk menunjang kegiatan kelautan dan peiikanan, dan menunjang pangkalan angkatan laut (IANAI) beseita zona penyangganya. (2) 1atanan kepelabulanan meliputi: a. pelabulan utama yaitu Pelabulan Inteinasional Ienoa di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai; dan b. pelabulan klusus yang diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal .
- 2? -
Pasal ?u (!) Alui pelayaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat (0) luiu b ditetapkan dalam iangka mewujudkan peiaiian yang aman dan selamat untuk dilayaii. (2) Alui pelayaian meiupakan alui pelayaian di laut teidiii atas: a. alui pelayaian nasional yaitu alui yang menglubungkan Pelabulan Inteinasional Ienoa dengan pelabulan nasional lainnya; dan b. alui pelayaian inteinasional yaitu alui yang menglubungkan Pelabulan Inteinasional Ienoa ke Alui Iaut Lepulauan Indonesia (AILI) di 8elat Iombok. (?) Alui pelayaian dimanaatkan beisama untuk kepentingan peitalanan dan keamanan negaia. (1) Letentuan lebil lanjut mengenai alui pelayaian diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal ?! (!) 1atanan kebandaiudaiaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat () luiu a ditetapkan dalam iangka melaksanakan ungsi bandai udaia untuk menunjang kelancaian, keamanan, dan keteitiban aius lalu lintas pesawat udaia, penumpang, kaigo dan/atau pos, keselamatan peneibangan, tempat peipindalan intia dan/atau antaimoda seita mendoiong peiekonomian nasional dan daeial. (2) 1atanan kebandaiudaiaan teidiii atas: a. bandai udaia umum yaitu Iandai Ldaia Inteinasional Nguial kai di Lecamatan Luta, Labupaten Iadung, sebagai bandai udaia pengumpul dengan skala pelayanan piimei untuk pelayanan pesawat udaia dengan iute peneibangan dalam negeii dan luai negeii, seita beiungsi sebagai pangkalan angkatan udaia (IANLD); dan
b. bandai .
- 21 -
b. bandai udaia klusus yang diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal ?2 (!) kuang udaia untuk peneibangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ! ayat () luiu b digunakan untuk kegiatan opeiasi peneibangan dalam iangka menjamin keselamatan peneibangan. (2) kuang udaia untuk peneibangan teidiii atas: a. iuang udaia di atas bandai udaia yang dipeigunakan langsung untuk kegiatan bandai udaia; b. iuang udaia di sekitai bandai udaia yang dipeigunakan untuk opeiasi peneibangan; dan c. iuang udaia yang ditetapkan sebagai jalui peneibangan. (?) kuang udaia untuk peneibangan dimanaatkan beisama dan/atau untuk kepentingan peitalanan dan keamanan negaia. (1) kuang udaia untuk peneibangan diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal ?? (!) 8istem jaiingan eneigi sebagaimana dimaksud dalam Pasal !0 ditetapkan dalam iangka memenuli kebutulan eneigi dalam jumlal yang cukup dan menyediakan akses teiladap beibagai jenis eneigi bagi masyaiakat untuk kebutulan sekaiang dan masa datang. (2) 8istem jaiingan eneigi meiupakan bagian daii sistem jaiingan eneigi piovinsi meliputi: a. jaiingan pipa minyak dan gas bumi; b. pembangkit tenaga listiik; dan c. jaiingan tiansmisi tenaga listiik.
(?) }aiingan .
- 25 -
(?) }aiingan pipa minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu a meliputi: a. jaiingan pipa minyak bumi daii Pelabulan Inteinasional Ienoa menuju Depo Ialan Iakai Minyak di 8uwung, Lecamatan Denpasai 8elatan; dan b. jaiingan pipa gas bumi di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (1) Pembangkit tenaga listiik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu b meliputi: a. Pembangkit Iistiik 1enaga Diesel (PI1D), Pembangkit Iistiik 1enaga cas (PI1c), dan Pembangkit Iistiik 1enaga cas dan Lap (PI1cL) Pesanggaian di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai; dan b. Pembangkit tenaga listiik biomassa di 1PA 8ampal 8uwung di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai yang meiupakan bagian daii sistem penyediaan pembangkit tenaga listiik piovinsi. (5) }aiingan tiansmisi tenaga listiik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu c meliputi: a. 8aluian Ldaia 1egangan 1inggi (8L11); dan b. sebaian caidu Induk (cI). (0) 8L11 sebagaimana dimaksud pada ayat (5) luiu a menglubungkan tiap- tiap cI di Lawasan Peikotaan 8aibagita. () 8ebaian cI sebagaimana dimaksud pada ayat (5) luiu b meliputi: a. cI Padangsambian, cI Pemecutan Lelod, cI 8anui, dan cI Pesanggaian di Lota Denpasai; b. cI Lapal, cI Luta, dan cI Ienoa di Labupaten Iadung; dan c. cI 8eiongga dan cI Payangan di Labupaten cianyai.
Pasal .
- 20 -
Pasal ?1 (!) 8istem jaiingan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal !0 ditetapkan dalam iangka meningkatkan aksesibilitas masyaiakat teiladap layanan telekomunikasi. (2) 8istem jaiingan telekomunikasi teidiii atas: a. jaiingan teiesteiial; dan b. jaiingan satelit. (?) }aiingan teiesteiial ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (1) }aiingan satelit yang meliputi satelit dan tiansponden diselenggaiakan melalui pelayanan stasiun bumi ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (5) 8elain jaiingan teiestiial dan satelit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sistem jaiingan telekomunikasi juga meliputi jaiingan beigeiak selulei beiupa menaia Iase 1iansceivei 8tation telekomunikasi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (0) 8istem jaiingan telekomunikasi dilayani olel 8ential 1elepon Otomat (81O) meliputi: a. 81O Lbung, 81O Laliasem, 81O 8anui, 81O 1olpati, 81O Ienoa, dan 81O Monang-maning di Lota Denpasai; b. 81O Luta, 81O 8eminyak, 81O }imbaian, 81O Mangupuia, dan 81O Nusa Dua di Labupaten Iadung; c. 81O cianyai, 81O 8ukawati, dan 81O Lbud di Labupaten cianyai; dan d. 81O 1abanan di Labupaten 1abanan.
Pasal ?5 (!) 8istem jaiingan sumbei daya aii sebagaimana dimaksud dalam Pasal !0 ditetapkan dalam iangka pengelolaan sumbei daya aii yang teidiii atas konseivasi sumbei daya aii, pendayagunaan sumbei daya aii, dan pengendalian daya iusak aii. (2) 8istem .
- 2 -
(2) 8istem jaiingan sumbei daya aii teidiii atas sumbei aii dan piasaiana sumbei daya aii. (?) 8umbei aii teidiii atas aii peimukaan pada sungai, waduk, dan sumbei aii peimukaan lainnya dan aii tanal pada cekungan Aii 1anal (cA1). (1) 8umbei aii sebagaimana dimaksud pada ayat (?) teidiii atas: a. Wilayal 8ungai (W8) Iali Penida (u?.u!) sebagai wilayal sungai stiategis nasional yang pengelolaannya mengacu pada Pola Pengelolaan Wilayal 8ungai Iali-Penida teidiii atas: !. sungai pada 8ub-W8 u?.u!.u! dengan sungai utama 1ukad Ayung, 1ukad Iadung dan 1ukad Mati, di wilayal Lota Denpasai, Labupaten Iadung, dan Labupaten cianyai; 2. sungai pada 8ub-W8 u?.u!.u2 dengan sungai utama Yel Penet, Yel Impas, dan Yel Abe, di wilayal Labupaten Iadung dan Labupaten 1abanan; ?. sungai pada 8ub-W8 u?.u!.!S dengan sungai utama 1ukad Melangit, 1ukad 8angsang, dan 1ukad Pekeiisan di wilayal Labupaten cianyai; 1. sungai pada 8ub-W8 u?.u!.!u dengan sungai utama 1ukad Petanu dan 1ukad Oos, di wilayal Labupaten Iadung dan Labupaten cianyai; dan 5. 8ungai 1ukad Lnda yang meiupakan sumbei aii baku bagi Lawasan Peikotaan 8aibagita; b. Waduk Muaia pada peibatasan wilayal di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai, dan Lecamatan Luta, Labupaten Iadung; dan c. cA1 meliputi: !. cA1 Denpasai-1abanan meliputi seluiul wilayal di Lawasan Peikotaan 8aibagita tidak teimasuk wilayal Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; dan
2. cA1 .
- 2S -
2. cA1 Nusa Dua yang beiada di wilayal Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung. (5) Piasaiana sumbei daya aii sebagaimana dimaksud pada ayat (2) teidiii atas sistem jaiingan iiigasi, sistem pengendalian banjii, dan sistem pengamanan pantai. (0) 8istem jaiingan iiigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi jaiingan iiigasi piimei, jaiingan iiigasi sekundei, dan jaiingan iiigasi teisiei yang melayani Daeial Iiigasi Mambal di Labupaten Iadung dan Daeial Iiigasi Ledewatan di Labupaten cianyai, seita daeial iiigasi lainnya sebagai penunjang. () }aiingan iiigasi piimei, jaiingan iiigasi sekundei, dan jaiingan iiigasi teisiei ditetapkan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (S) 8istem pengendalian banjii dapat dilaksanakan melalui pengendalian teiladap luapan aii sungai meliputi: a. 1ukad Ayung; b. 1ukad Iadung; c. 1ukad Mati; d. Yel Penet; e. Yel Impas; . Yel Abe; g. 1ukad Melangit; l. 1ukad 8angsang; i. 1ukad Pakeiisan; j. 1ukad Petanu; dan k. 1ukad Oos. (u) 8istem pengamanan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan dalam iangka menguiangi laju sedimentasi dan menguiangi abiasi pantai melalui penguiangan eneigi gelombang yang mengenai pantai dan/atau penguatan tebing pantai. (!u) 8istem pengamanan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (u) dilakukan di seluiul pantai iawan abiasi di Lawasan Peikotaan 8aibagita. Pasal .
- 2u -
Pasal ?0 (!) 8istem jaiingan piasaiana peikotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal !0 ditetapkan dalam iangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan peikotaan yang dikembangkan secaia teiintegiasi dan disesuaikan dengan kebutulan untuk mendukung peitumbulan ekonomi Lawasan Peikotaan 8aibagita. (2) 8istem jaiingan piasaiana peikotaan teidiii atas: a. 8istem Penyediaan Aii Minum (8PAM); b. sistem jaiingan diainase; c. sistem jaiingan aii limbal; dan d. sistem pengelolaan peisampalan.
Pasal ? (!) 8PAM sebagaimana dimaksud dalam Pasal ?0 ayat (2) luiu a ditetapkan dalam iangka menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas penyediaan aii minum bagi masyaiakat dan kegiatan ekonomi, seita meningkatkan eisiensi dan cakupan pelayanan. (2) 8PAM teidiii atas jaiingan peipipaan dan bukan jaiingan peipipaan. (?) 8PAM jaiingan peipipaan meliputi unit aii baku, unit pioduksi, unit distiibusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan dengan kapasitas pioduksi sesuai dengan kebutulan dan peikembangan Lawasan Peikotaan 8aibagita. (1) 8PAM bukan jaiingan peipipaan meliputi sumui dangkal, sumui pompa tangan, bak penampungan aii lujan, teiminal aii, mobil tangki aii, instalasi aii kemasan, atau bangunan peilindungan mata aii yang diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (5) 8PAM di Lawasan Peikotaan 8aibagita dipadukan dengan sistem jaiingan sumbei daya aii untuk menjamin keteisediaan aii baku. (0) 8PAM jaiingan peipipaan teidiii atas: a. 8istem Iaiat yang dilayani olel Lnit Pioduksi Penet;
b. 8istem .
- ?u -
b. 8istem 1engal yang dilayani olel Lnit Pioduksi Waiibang I, Lnit Pioduksi Waiibang II, Lnit Pioduksi Waiibang III, Lnit Pioduksi Ayung I, Lnit Pioduksi Ayung II, dan Lnit Pioduksi Muaia Nusa Dua (estuaiy dam); dan c. 8istem 1imui yang dilayani olel Lnit Pioduksi Petanu dan Lnit Pioduksi Lnda. () Penyediaan aii baku untuk kebutulan aii minum dapat diupayakan melalui iekayasa pengolalan aii baku. (S) Pengelolaan 8PAM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal ?S (!) 8istem jaiingan diainase sebagaimana dimaksud dalam Pasal ?0 ayat (2) luiu b yaitu sistem saluian diainase piimei ditetapkan dalam iangka menguiangi genangan aii dan mendukung pengendalian banjii, teiutama di kawasan peimukiman, kawasan peidagangan, kawasan peikantoian, dan kawasan paiiwisata. (2) 8istem saluian diainase piimei dikembangkan melalui sistem saluian pembuangan utama meliputi: a. 8istem 1ukad Ayung; b. 8istem 1ukad Iadung; c. 8istem 1ukad Mati; d. 8istem Niti Mandala-8uwung; e. 8istem Pemogan; . 8istem Yel Penet; g. 8istem Yel Impas; l. 8istem Yel Abe; i. 8istem 1ukad Melangit; j. 8istem 1ukad 8angsang; k. 8istem 1ukad Pakeiisan;
l. 8istem .
- ?! -
l. 8istem 1ukad Petanu; m. 8istem 1ukad Oos; n. 8istem Luta 8elatan !; dan o. 8istem Luta 8elatan 2. (?) 8istem jaiingan diainase dilaksanakan secaia teipadu dengan sistem pengendalian banjii. (1) 8istem jaiingan diainase dapat juga dilaksanakan melalui pembuatan dan pengembangan kolam ietensi aii lujan.
Pasal ?u (!) 8istem jaiingan aii limbal sebagaimana dimaksud dalam Pasal ?0 ayat (2) luiu c ditetapkan dalam iangka penguiangan, pemanaatan kembali, dan pengolalan aii limbal sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang- undangan. (2) 8istem jaiingan aii limbal meliputi sistem pembuangan aii limbal setempat dan sistem pembuangan aii limbal teipusat. (?) 8istem pembuangan aii limbal setempat dilakukan secaia individual melalui pengolalan dan pembuangan aii limbal setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang belum memiliki sistem pembuangan aii limbal teipusat. (1) 8istem pembuangan aii limbal teipusat dilakukan secaia kolekti melalui jaiingan pengumpulan aii limbal, pengolalan seita pembuangan aii limbal secaia teipusat, teiutama pada kawasan peimukiman padat. (5) 8istem pembuangan aii limbal teipusat mencakup Instalasi Pengolalan Aii Iimbal (IPAI) beseita jaiingan aii limbal. (0) 8istem pembuangan aii limbal teipusat dilaksanakan dengan mempeilatikan aspek teknis, lingkungan, dan sosial-budaya masyaiakat setempat, seita dilengkapi dengan zona penyangga. () 8istem pembuangan aii limbal teipusat meliputi: a. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan Denpasai dan .
- ?2 -
dan Luta, yang dilayani olel IPAI 8uwung, di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai; b. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan Mangupuia, yang dilayani olel IPAI Iadung, di Lecamatan Luta Ltaia, Labupaten Iadung; c. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan }imbaian, yang dilayani olel IPAI }imbaian, di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; d. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Nusa Dua, yang dilayani olel IPAI Ienoa, di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; e. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan cianyai, yang dilayani olel IPAI cianyai, di Lecamatan cianyai, Labupaten cianyai; . sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan 8ukawati, yang dilayani olel IPAI 8ukawati, di Lecamatan 8ukawati, Labupaten cianyai; g. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan Lbud, yang dilayani olel IPAI Lbud, di Lecamatan Lbud, Labupaten cianyai; dan l. sistem pembuangan aii limbal teipusat Lawasan Peikotaan 1abanan, yang dilayani olel IPAI 1abanan, di Lecamatan 1abanan, Labupaten 1abanan. (S) 8istem pembuangan aii limbal teipusat dilakukan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal 1u (!) 8istem pengelolaan peisampalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ?0 ayat (2) luiu d ditetapkan dalam iangka menguiangi, menggunakan kembali, dan mendaui ulang sampal guna meningkatkan keselatan masyaiakat dan kualitas lingkungan seita menjadikan sampal sebagai sumbei daya.
(2) 8istem .
- ?? -
(2) 8istem pengelolaan peisampalan teidiii atas 1empat Penampungan 8ementaia (1P8) sampal, 1empat Pengolalan 8ampal 1eipadu (1P81), dan 1empat Pemiosesan Aklii (1PA) sampal. (?) Iokasi 1P8 sampal di Lawasan Peikotaan 8aibagita diiencanakan pada unit lingkungan peimukiman dan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan dalam iencana tata iuang wilayal kabupaten/kota. (1) Iokasi 1P81 dan 1PA sampal iegional Lawasan Peikotaan 8aibagita beiada di 8uwung, Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai. (5) Pengelolaan peisampalan di Lawasan Peikotaan 8aibagita diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal 1! kencana stiuktui iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita digambaikan dalam peta dengan skala !:5u.uuu sebagaimana teicantum dalam Iampiian I yang meiupakan bagian tidak teipisalkan daii Peiatuian Piesiden ini.
IAI IV kINcANA POIA kLANc LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A
Iagian Lesatu Lmum
Pasal 12 (!) kencana pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan dengan tujuan mengoptimalkan pemanaatan iuang sesuai dengan peiuntukannya sebagai kawasan lindung dan kawasan budi daya beidasaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. (2) kencana pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas iencana peiuntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya.
Iagian .
- ?1 -
Iagian Ledua Lawasan lindung
Pasal 1? Lawasan lindung dikelompokkan ke dalam Zona lindung yang teidiii atas: a. Zona lindung ! (Zona I!) yang meiupakan kawasan yang membeiikan peilindungan teiladap kawasan bawalannya beiupa kawasan lutan lindung, kawasan beigambut, dan kawasan iesapan aii; b. Zona lindung 2 (Zona I2) yang meiupakan kawasan peilindungan setempat; dan c. Zona lindung ? (Zona I?) yang meiupakan kawasan suaka alam, kawasan pelestaiian alam, dan kawasan cagai budaya.
Pasal 11 Zona I! yang meiupakan kawasan yang membeiikan peilindungan teiladap kawasan bawalannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1? luiu a tidak teidapat di Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal 15 (!) Zona I2 yang meiupakan kawasan peilindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1? luiu b ditetapkan dengan tujuan melindungi pantai, sungai, juiang, waduk, kawasan suci, kawasan tempat suci, dan k1H daii kegiatan budi daya yang dapat mengganggu kelestaiian ungsinya. (2) Zona I2 kawasan peilindungan setempat teidiii atas: a. Zona I2 yang meiupakan sempadan pantai; b. Zona I2 yang meiupakan sempadan sungai; c. Zona I2 yang meiupakan sempadan juiang; d. Zona I2 yang meiupakan kawasan sekitai waduk; e. Zona I2 yang meiupakan kawasan suci; . Zona I2 yang meiupakan kawasan tempat suci; dan g. Zona I2 yang meiupakan k1H kota. Pasal .
- ?5 -
Pasal 10 (!) Zona I2 yang meiupakan sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu a meliputi: a. daiatan sepanjang tepian laut dengan jaiak paling sedikit !uu (seiatus) metei daii titik pasang aii laut teitinggi ke aial daiat; atau b. daiatan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi isik pantainya cuiam atau teijal dengan jaiak piopoisional teiladap bentuk dan kondisi isik pantai. (2) Zona I2 yang meiupakan sempadan pantai ditetapkan di Lecamatan cianyai, Lecamatan Ilalbatul, dan Lecamatan 8ukawati di Labupaten cianyai, Lecamatan Denpasai 1imui dan Lecamatan Denpasai 8elatan di Lota Denpasai, Lecamatan Luta 8elatan, Lecamatan Luta, Lecamatan Luta Ltaia, dan Lecamatan Mengwi di Labupaten Iadung, seita Lecamatan Lediii dan Lecamatan 1abanan di Labupaten 1abanan.
Pasal 1 (!) Zona I2 yang meiupakan sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu b meliputi: a. daiatan sepanjang tepian sungai beitanggul dengan lebai paling sedikit 5 (lima) metei daii kaki tanggul sebelal luai; b. daiatan sepanjang tepian sungai besai tidak beitanggul di luai kawasan peimukiman dengan lebai paling sedikit !uu (seiatus) metei daii tepi sungai; dan c. daiatan sepanjang tepian anak sungai tidak beitanggul di luai kawasan peimukiman dengan lebai paling sedikit 5u (lima pulul) metei daii tepi sungai. (2) Zona I2 yang meiupakan sempadan sungai ditetapkan pada jenis-jenis sungai: a. sungai-sungai yang beimuaia ke waduk dan mempengaiuli penyediaan sumbei aii baku yang ada di waduk; dan b. sungai-sungai yang beimuaia ke lautan. (?) Zona .
- ?0 -
(?) Zona I2 yang meiupakan sempadan sungai di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan di 1ukad Ayung, 1ukad Iadung, 1ukad Mati, Yel Penet, Yel Impas, Yel Abe, 1ukad Melangit, 1ukad 8angsang, 1ukad Pakeiisan, 1ukad Petanu, dan 1ukad Oos.
Pasal 1S (!) Zona I2 yang meiupakan sempadan juiang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu c meliputi: a. daiatan di tepian juiang yang memiliki kemiiingan leieng paling sedikit 15 (empat pulul lima peisen), kedalaman paling sedikit 5 (lima) metei, dan daeial datai bagian atas paling sedikit !! (sebelas) metei; dan b. daiatan dengan lebai paling sedikit dua kali kedalaman juiang dan tidak kuiang daii !! (sebelas) metei dilitung daii tepi juiang ke aial bidang datai. (2) Zona I2 yang meiupakan sempadan juiang ditetapkan di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung.
Pasal 1u (!) Zona I2 yang meiupakan kawasan sekitai waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu d meliputi: a. daiatan dengan jaiak 5u (lima pulul) metei sampai dengan !uu (seiatus) metei daii titik pasang aii waduk teitinggi; atau b. daiatan sepanjang tepian waduk yang lebainya piopoisional teiladap bentuk dan kondisi isik waduk. (2) Zona I2 yang meiupakan kawasan sekitai waduk di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan di Waduk Muaia di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai.
Pasal 5u Zona I2 yang meiupakan kawasan suci sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu e di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan di campulan, pantai, laut, dan mata aii. Pasal .
- ? -
Pasal 5! (!) Zona I2 yang meiupakan kawasan tempat suci sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu meliputi kawasan dengan batas-batas isik yang beiupa batas alami atau batas buatan dan disesuaikan dengan kondisi geogiais masing-masing kawasan tempat suci. (2) Zona I2 yang meiupakan kawasan tempat suci di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan di sekitai tempat suci yang teimasuk ke dalam Puia Lalyangan 1iga, Puia 8ad Lalyangan, dan Puia Dlang Lalyangan.
Pasal 52 (!) Zona I2 yang meiupakan k1H kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) luiu g meliputi lalan dengan luas paling sedikit 2.5uu (dua iibu lima iatus) metei peisegi, beibentuk satu lampaian, beibentuk jalui, atau kombinasi daii bentuk satu lampaian dan jalui, dan didominasi komunitas tumbulan. (2) Zona I2 yang meiupakan k1H kota di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan menyebai dan seimbang dengan mempeilatikan ungsi ekologis, sosial-budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan k1H publik paling sedikit 2u (dua pulul peisen) dan k1H piivat paling sedikit !u (sepulul peisen) daii luas Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal 5? (!) Zona I? yang meiupakan kawasan suaka alam, kawasan pelestaiian alam, dan kawasan cagai budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1? luiu c ditetapkan dengan tujuan: a. melindungi keanekaiagaman biota, tipe ekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan plasma nutal; dan b. melindungi kekayaan budaya bangsa dan kepentingan ilmu pengetaluan sebagai lasil budaya manusia yang beinilai tinggi yang dimanaatkan untuk pengembangan ilmu pengetaluan.
(2) Zona .
- ?S -
(2) Zona I? yang meiupakan kawasan suaka alam, kawasan pelestaiian alam, dan kawasan cagai budaya teidiii atas: a. Zona I? yang meiupakan kawasan suaka alam; b. Zona I? yang meiupakan kawasan pelestaiian alam; c. Zona I? yang meiupakan kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil; dan d. Zona I? yang meiupakan kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan.
Pasal 51 Zona I? yang meiupakan kawasan suaka alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5? ayat (2) luiu a tidak teidapat di Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal 55 (!) Zona I? yang meiupakan kawasan pelestaiian alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5? ayat (2) luiu b dengan tujuan penelitian, ilmu pengetaluan, pendidikan, menunjang budidaya, paiiwisata, dan iekieasi meliputi: a. kawasan dengan ciii klas teitentu, baik di daiatan maupun di peiaiian; dan b. kawasan yang mempunyai ungsi pokok peilindungan sistem penyangga kelidupan, pengawetan keanekaiagaman jenis tumbulan dan satwa, seita pemanaatan secaia lestaii sumbei daya alam layati dan ekosistemnya. (2) Zona I? yang meiupakan kawasan pelestaiian alam sebagaimana dimaksud pada ayat (!) teidiii atas: a. 1aman lutan iaya meliputi kawasan pelestaiian alam untuk tujuan koleksi tumbulan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan/atau bukan jenis asli, yang tidak invasi dan dimanaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetaluan, pendidikan, menunjang budi daya, budaya, paiiwisata, dan iekieasi. b. 1aman wisata alam meliputi kawasan pelestaiian alam yang dimanaatkan teiutama untuk kepentingan paiiwisata alam dan iekieasi.
(?) Zona .
- ?u -
(?) Zona I? yang meiupakan kawasan pelestaiian alam di Lawasan Peikotaan 8aibagita ditetapkan di: a. 1aman Hutan kaya Nguial kai dengan luas !.?5 (seiibu tiga iatus tujul pulul lima) lektai, yang beiada di sebagian wilayal Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai, dan sebagian wilayal Lecamatan Luta dan Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; dan b. 1aman Wisata Alam 8angel dengan luas !? (tiga belas) lektai, yang beiada di Lecamatan Abiansemal, Labupaten Iadung. (1) Zona I? yang meiupakan kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau- pulau kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5? ayat (2) luiu c meliputi: a. kawasan yang memiliki ciii klas teitentu yang dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil secaia beikelanjutan; dan b. teidiii atas zona inti, zona pemanaatan teibatas, dan/atau zona lainnya sesuai dengan peiuntukan kawasan. (5) Lawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) teidiii atas: a. kawasan konseivasi pulau kecil meliputi Pulau 8eiangan, di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai dan Pulau Pudut di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; b. kawasan konseivasi peiaiian di peiaiian Lawasan 8anui di Lecamatan Denpasai, Lota Denpasai, peiaiian Lawasan 8eiangan di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai, peiaiian Lawasan 1eluk Ienoa sebagian di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai dan sebagian di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung, peiaiian Lawasan Nusa Dua di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung, dan peiaiian Lawasan Luta di Lecamatan Luta, Labupaten Iadung; c. kawasan konseivasi dan peilindungan ekosistem pesisii beiupa kawasan lutan pantai beilutan bakau di kawasan 1aman Hutan kaya Nguial kai
sebagian .
- 1u -
sebagian di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai dan sebagian di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; d. kawasan konseivasi dan peilindungan ekosistem pesisii beiupa kawasan peilindungan teiumbu kaiang, di kawasan pesisii 8anui di Lecamatan Denpasai, Lota Denpasai, 8eiangan di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai, Nusa Dua di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung, 1uban dan Luta di Lecamatan Luta, Labupaten Iadung; e. kawasan konseivasi maiitim beiupa peimukiman nelayan di Lawasan 8eiangan di Lecamatan Denpasai 8elatan, Lota Denpasai; . kawasan }imbaian dan kawasan Ledonganan di Lecamatan Luta 8elatan, Labupaten Iadung; dan g. kawasan konseivasi pada kawasan pesisii yang dimanaatkan untuk kegiatan sosial-budaya dan agama di seluiul pantai tempat penyelenggaiaan upacaia keagamaan (melasti) dan kawasan laut di sekitainya. (0) Zona I? yang meiupakan kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5? ayat (2) luiu d ditetapkan dengan tujuan untuk melindungi budaya bangsa, dan kepentingan ilmu pengetaluan antaia lain beiupa peninggalan sejaial, bangunan aikeologi, dan monumen. () Zona I? yang meiupakan kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan ditetapkan secaia menyebai di Lawasan Peikotaan 8aibagita sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Iagian Letiga Lawasan Iudi Daya Pasal 50 Lawasan budi daya dikelompokkan ke dalam zona budi daya, teidiii atas zona budi daya ! (Zona I!), zona budi daya 2 (Zona I2), zona budi daya ? (Zona I?), zona budi daya 1 (Zona I1), zona budi daya 5 (Zona I5), zona budi daya 0 (Zona I0), dan zona budi daya (Zona I). Pasal .
- 1! -
Pasal 5 (!) Zona I! sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan piasaiana dan saiana yang tinggi, seita bangunan gedung veitikal teibatas dan loiisontal dengan intensitas tinggi. (2) Zona I! teidiii atas: a. kawasan peiuntukan peiumalan kepadatan tinggi; b. kawasan peiuntukan pemeiintalan piovinsi; c. kawasan peiuntukan pemeiintalan kota dan/atau kecamatan; d. kawasan peiuntukan peidagangan dan jasa skala inteinasional, nasional, dan iegional; e. kawasan peiuntukan keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional; . kawasan peiuntukan pendidikan tinggi; g. kawasan peiuntukan tianspoitasi laut inteinasional dan nasional; l. kawasan peiuntukan tianspoitasi udaia inteinasional dan nasional; i. kawasan peiuntukan peitanian; j. kawasan peiuntukan paiiwisata; k. kawasan peiuntukan sebaian daya taiik wisata; l. kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata; m. kawasan peiuntukan sosial-budaya dan kesenian; n. kawasan peiuntukan peitalanan dan keamanan negaia; o. kawasan peiuntukan kegiatan olaliaga; dan p. kawasan peiuntukan jasa peiikanan. (?) Zona I! beiada di sebagian Lecamatan Denpasai Ltaia, sebagian Lecamatan Denpasai 1imui, sebagian Lecamatan Denpasai 8elatan, dan seluiul Lecamatan Denpasai Iaiat di Lota Denpasai seita sebagian Lecamatan Luta di Labupaten Iadung.
Pasal .
- 12 -
Pasal 5S (!) Zona I2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang, kualitas pelayanan piasaiana dan saiana sedang dan tinggi, seita bangunan gedung veitikal teibatas dan loiisontal dengan intensitas sedang dan tinggi. (2) Zona I2 teidiii atas: a. kawasan peiuntukan peiumalan kepadatan tinggi; b. kawasan peiuntukan peiumalan kepadatan sedang; c. kawasan peiuntukan pemeiintalan skala kabupaten dan/atau kecamatan; d. kawasan peiuntukan peidagangan dan jasa skala nasional dan iegional; e. kawasan peiuntukan keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional; . kawasan peiuntukan pendidikan tinggi; g. kawasan peiuntukan peitanian; l. kawasan peiuntukan kegiatan paiiwisata; i. kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata; j. kawasan peiuntukan sebaian daya taiik wisata; k. kawasan peiuntukan kegiatan sosial-budaya dan kesenian; dan l. kawasan peiuntukan kegiatan olaliaga. (?) Zona I2 beiada di sebagian Lecamatan Denpasai Ltaia, sebagian Lecamatan Denpasai 1imui, dan sebagian Lecamatan Denpasai 8elatan di Lota Denpasai, sebagian Lecamatan Luta Ltaia, dan sebagian Lecamatan Luta 8elatan di Labupaten Iadung, sebagian Lecamatan cianyai di Labupaten cianyai, dan sebagian Lecamatan 1abanan di Labupaten 1abanan.
Pasal 5u (!) Zona I? sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang, kualitas pelayanan piasaiana dan saiana sedang dan tinggi .
- 1? -
tinggi, bangunan gedung veitikal teibatas dan loiisontal dengan intensitas sedang, seita meiupakan kawasan di sekitai pantai dan dataian tinggi yang memiliki daya taiik wisata tinggi. (2) Zona I? teidiii atas: a. kawasan peiuntukan peiumalan kepadatan sedang; b. kawasan peiuntukan paiiwisata; dan c. kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata. (?) Zona I? beiada di Lawasan Paiiwisata Pantai 8anui, di Lecamatan Denpasai 1imui di Lota Denpasai, Lawasan Paiiwisata Pantai Nusa Dua, di Lecamatan Luta 8elatan, Lawasan Paiiwisata 1uban, di Lecamatan Luta 8elatan, dan Lawasan Paiiwisata Pantai Luta, di Lecamatan Luta di Labupaten Iadung, Lawasan Paiiwisata Masyaiakat 1iadisional Lbud, di Lecamatan Lbud, dan Lawasan Paiiwisata Iebil, di Lecamatan Ilalbatul di Labupaten cianyai, dan LD1WL 1anal Iot, di Lecamatan Lediii Labupaten 1abanan.
Pasal 0u (!) Zona I1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona peimukiman peidesaan dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan iendal seita kualitas pelayanan piasaiana dan saiana sedang. (2) Zona I1 teidiii atas: a. kawasan peiuntukan peiumalan kepadatan sedang; b. kawasan peiuntukan peiumalan kepadatan iendal; c. kawasan peiuntukan paiiwisata; d. kawasan peiuntukan sosial-budaya dan kesenian; e. kawasan peiuntukan peitanian tanaman pangan dan loitikultuia; dan . kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata.
(?) Zona .
- 11 -
(?) Zona I1 beiada di sebagian Lecamatan Abiansemal, sebagian Lecamatan Mengwi, dan sebagian Lecamatan Luta 8elatan di Labupaten Iadung, sebagian Lecamatan cianyai, sebagian Lecamatan Lbud, sebagian Lecamatan 8ukawati, dan sebagian Lecamatan Ilalbatul di Labupaten cianyai, sebagian Lecamatan 1abanan, dan sebagian Lecamatan Lediii di Labupaten 1abanan.
Pasal 0! (!) Zona I5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona peitanian tanaman pangan iiigasi teknis dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan iendal. (2) Zona I5 teidiii atas: a. kawasan peiuntukan peitanian; b. kawasan peiuntukan paiiwisata; dan c. kawasan peiuntukan sosial-budaya dan kesenian. (?) Zona I5 beiada di sebagian Lecamatan Denpasai Ltaia, Lecamatan Denpasai 1imui, dan Lecamatan Denpasai 8elatan di Lota Denpasai, sebagian Lecamatan Abiansemal, sebagian Lecamatan Mengwi, dan sebagian Lecamatan Luta Ltaia di Labupaten Iadung, sebagian Lecamatan cianyai, sebagian Lecamatan Lbud, sebagian Lecamatan 8ukawati, sebagian Lecamatan Ilalbatul di Labupaten cianyai, sebagian Lecamatan 1abanan dan sebagian Lecamatan Lediii di Labupaten 1abanan.
Pasal 02 (!) Zona I0 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona pesisii pantai dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan iendal dan memiliki kualitas piasaiana dan saiana peiikanan, paiiwisata laut, dan penunjang iekieasi pantai. (2) Zona I0 teidiii atas: a. kawasan peiuntukan iekieasi pantai; dan b. kawasan peiuntukan peiikanan. (?) Zona .
- 15 -
(?) Zona I0 beiada di sebagian Lecamatan Denpasai 1imui dan sebagian Lecamatan Denpasai 8elatan di Lota Denpasai, sebagian Lecamatan Mengwi, sebagian Lecamatan Luta Ltaia, sebagian Lecamatan Luta, dan sebagian Lecamatan Luta 8elatan di Labupaten Iadung, sebagian Lecamatan cianyai, sebagian Lecamatan 8ukawati, sebagian Lecamatan Ilalbatul di Labupaten cianyai, dan sebagian Lecamatan 1abanan dan sebagian Lecamatan Lediii di Labupaten 1abanan.
Pasal 0? (!) Zona I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 meiupakan zona peiaiian laut dengan kaiakteiistik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan dan peiikanan seita kegiatan paiiwisata. (2) Zona I teidiii atas kawasan peiuntukan budi daya dengan kegiatan kelautan dan peiikanan, tianspoitasi laut, dan paiiwisata. (?) Zona I beiada di seluiul peiaiian laut di Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal 01 kencana pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita digambaikan dalam Peta iencana pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dengan skala !:5u.uuu sebagaimana teicantum dalam Iampiian II yang meiupakan bagian tidak teipisalkan daii Peiatuian Piesiden ini.
Iagian Leempat Mitigasi Iencana pada Lawasan Iindung dan Lawasan Iudi Daya
Pasal 05 (!) Mitigasi bencana ditetapkan pada kawasan lindung dan kawasan budi daya yang meiupakan kawasan iawan bencana alam dan kawasan iawan bencana
alam .
- 10 -
alam geologi, dengan tujuan untuk membeiikan peilindungan semaksimal mungkin atas kemungkinan bencana teiladap ungsi lingkungan lidup dan kegiatan lainnya. (2) Zona I2, Zona I?, Zona I!, Zona I2, Zona I?, dan Zona I0 yang beiada pada kawasan sekitai pantai yang iawan teiladap gelombang pasang dengan kecepatan antaia !u (sepulul) sampai dengan !uu (seiatus) kilometei pei jam yang timbul akibat angin kencang atau giavitasi bulan atau matalaii, meiupakan kawasan iawan bencana alam gelombang pasang. (?) Zona I! yang beiada pada kawasan yang diidentiikasikan seiing dan/atau beipotensi tinggi mengalami bencana alam banjii, meiupakan kawasan iawan bencana alam banjii. (1) Zona I2, Zona I?, Zona I!, Zona I2, Zona I?, Zona I1, Zona I5, Zona I0, dan Zona I yang beiada pada kawasan yang beipotensi dan/atau peinal mengalami gempa bumi dengan skala VII sampai dengan XII Modiied Meically Intensity (MMI), meiupakan kawasan iawan bencana alam geologi gempa bumi. (5) Zona I2, Zona I?, Zona I!, Zona I2, Zona I?, Zona I1, Zona I5, Zona I0, dan Zona I yang beiada pada kawasan dengan elevasi iendal dan/atau beipotensi dan/atau peinal mengalami tsunami, meiupakan kawasan iawan bencana alam geologi tsunami. (0) Zona I2, Zona I?, Zona I!, Zona I2, dan Zona I? yang beiada pada pantai yang beipotensi dan/atau peinal mengalami abiasi, meiupakan kawasan iawan bencana alam geologi abiasi.
IAI .
- 1 -
IAI V AkAHAN PIMANfAA1AN kLANc LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A
Iagian Lesatu Lmum
Pasal 00 (!) Aialan pemanaatan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita meiupakan acuan dalam mewujudkan stiuktui iuang dan pola iuang sesuai dengan iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita. (2) Aialan pemanaatan iuang teidiii atas: a. indikasi piogiam utama; b. indikasi sumbei pendanaan; c. indikasi instansi pelaksana; dan d. indikasi waktu pelaksanaan. (?) Piogiam utama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu a meliputi: a. piogiam utama peiwujudan stiuktui iuang; dan b. piogiam utama peiwujudan pola iuang. (1) 8umbei pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu b beiasal daii Anggaian Pendapatan dan Ielanja Negaia (APIN), Anggaian Pendapatan dan Ielanja Daeial (APID), dan/atau sumbei lain yang sal sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (5) Instansi pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu c teidiii atas Pemeiintal, pemeiintal piovinsi, pemeiintal kabupaten/kota, dan/atau masyaiakat. (0) Waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) luiu d teidiii atas 1 (empat) talapan, sebagai dasai bagi pelaksana kegiatan, baik pusat maupun daeial, dalam menetapkan piioiitas pembangunan pada Lawasan Peikotaan 8aibagita, yang meliputi: a. talap
- 1S -
a. talap peitama pada peiiode talun 2u!!-2u!1; b. talap kedua pada peiiode talun 2u!5-2u!u; c. talap ketiga pada peiiode talun 2u2u-2u21; dan d. talap keempat pada peiiode talun 2u25-2u2. () kincian indikasi piogiam utama, indikasi sumbei pendanaan, indikasi instansi pelaksana, dan indikasi waktu pelaksanaan teicantum dalam Iampiian III yang meiupakan bagian yang tidak teipisalkan daii Peiatuian Piesiden ini.
Pasal 0 (!) Indikasi piogiam utama peiwujudan stiuktui iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita pada talap peitama dan talap kedua dipiioiitaskan pada: a. pengembangan dan peningkatan ungsi Lawasan Peikotaan Inti sebagai pusat pemeiintalan piovinsi, pemeiintalan kota dan/atau kecamatan, pusat peidagangan dan jasa skala inteinasional, nasional, dan iegional, pusat keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, pusat pendidikan tinggi, pusat pelayanan tianspoitasi laut inteinasional dan nasional, pusat pelayanan tianspoitasi udaia inteinasional dan nasional, pusat kegiatan peitanian, pusat kegiatan paiiwisata, pusat kegiatan sebaian daya taiik wisata, pusat kegiatan industii pendukung paiiwisata, pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian, pusat kegiatan peitalanan dan keamanan negaia, pusat kegiatan olaliaga, dan pusat jasa peiikanan; b. pengembangan dan peningkatan ungsi Lawasan Peikotaan di 8ekitainya sebagai pusat pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan, pusat peidagangan dan jasa skala nasional dan iegional, pusat keselatan skala
inteinasional, .
- 1u -
inteinasional, nasional, dan iegional, pusat pendidikan tinggi, pusat peitanian, pusat kegiatan paiiwisata, pusat industii pendukung paiiwisata, pusat sosial-budaya dan kesenian, dan pusat kegiatan olaliaga; c. pengembangan dan peningkatan kualitas sistem jaiingan tianspoitasi meliputi jaiingan jalan, lalu lintas dan angkutan jalan, jaiingan jalui keieta api, stasiun keieta api, asilitas opeiasi keieta api, tatanan kepelabulanan, alui pelayaian, tatanan kebandaiudaiaan, dan iuang udaia untuk peneibangan; d. pengembangan dan peningkatan sistem jaiingan eneigi yang meliputi jaiingan pipa minyak, jaiingan pipa gas bumi, PI1D, PI1c, PI1cL, pembangkit listiik tenaga biomassa, 8L11, sebaian cI, dan jaiingan tiansmisi tenaga listiik; e. pengembangan dan peningkatan sistem jaiingan telekomunikasi teiestiial dan jaiingan telekomunikasi satelit; . pengembangan dan peningkatan sistem jaiingan sumbei daya aii yang meliputi sungai, waduk, aii tanal, sistem jaiingan iiigasi, sistem pengendalian banjii, dan sistem pengamanan pantai; dan g. pengembangan dan peningkatan sistem jaiingan piasaiana peikotaan yang meliputi jaiingan peipipaan aii minum, bukan jaiingan peipipaan aii minum, sistem pembuangan aii limbal setempat, sistem pembuangan aii limbal teipusat, 1P8 sampal, 1P81, dan 1PA sampal. (2) Indikasi piogiam utama peiwujudan stiuktui iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita, pada talap ketiga dan talap keempat dipiioiitaskan pada: a. pengembangan, peningkatan, dan pemantapan ungsi Lawasan Peikotaan Inti sebagai pusat pemeiintalan piovinsi, pemeiintalan kota dan/atau kecamatan, pusat peidagangan dan jasa skala inteinasional, nasional, dan iegional, pusat keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, pusat pendidikan tinggi, pusat pelayanan tianspoitasi laut
inteinasional .
- 5u -
inteinasional dan nasional, pusat pelayanan tianspoitasi udaia inteinasional dan nasional, pusat kegiatan peitanian, pusat kegiatan paiiwisata, pusat kegiatan sebaian daya taiik wisata, pusat kegiatan industii pendukung paiiwisata, pusat kegiatan sosial-budaya dan kesenian, pusat kegiatan peitalanan dan keamanan negaia, pusat kegiatan olaliaga, dan pusat jasa peiikanan; b. pengembangan, peningkatan, dan pemantapan ungsi kawasan peikotaan di sekitainya sebagai pusat pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan, pusat peidagangan dan jasa skala nasional dan iegional, pusat keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, pusat pendidikan tinggi, pusat peitanian, pusat kegiatan paiiwisata, pusat industii pendukung paiiwisata, pusat sosial-budaya dan kesenian, dan pusat kegiatan olaliaga; c. pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem jaiingan tianspoitasi meliputi jaiingan jalan, lalu lintas dan angkutan jalan, jaiingan jalui keieta api, stasiun keieta api, asilitas opeiasi keieta api, tatanan kepelabulanan, alui pelayaian, tatanan kebandaiudaiaan, dan iuang udaia untuk peneibangan; d. pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem jaiingan eneigi yang meliputi jaiingan pipa minyak, jaiingan pipa gas bumi, PI1D, PI1c, PI1cL, pembangkit listiik tenaga biomassa, 8L11, sebaian cI, dan jaiingan tiansmisi tenaga listiik; e. pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem jaiingan telekomunikasi teiestiial dan jaiingan telekomunikasi satelit; . pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem jaiingan sumbei daya aii yang meliputi sungai, waduk, aii tanal, sistem jaiingan iiigasi, sistem pengendalian banjii, dan sistem pengamanan pantai; dan g. pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem jaiingan piasaiana peikotaan yang meliputi jaiingan peipipaan aii minum, bukan jaiingan peipipaan aii minum, sistem pembuangan aii limbal setempat, sistem pembuangan aii limbal teipusat, 1P8 sampal, 1P81, dan 1PA sampal. Iagian .
Pasal 0S (!) Indikasi piogiam utama peiwujudan pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita pada talap peitama dan talap kedua dipiioiitaskan pada: a. ielabilitasi dan ievitalisasi ungsi-ungsi lindung pada kawasan lindung, meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan juiang, kawasan sekitai waduk, kawasan suci, kawasan tempat suci, k1H kota, kawasan pelestaiian alam, kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil, dan kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan; b. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan pemeiintalan; c. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan peidagangan dan jasa; d. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan keselatan; e. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan pendidikan tinggi; . pemelilaiaan, ielabilitasi, peningkatan, dan peilindungan ungsi kawasan peiuntukan peitanian; g. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan paiiwisata; l. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan sebaian daya taiik wisata; i. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata; j. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan sosial-budaya dan kesenian; k. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan kelautan dan peiikanan; dan l. pemelilaiaan dan peningkatan lokasi dan jalui evakuasi untuk kawasan iawan bencana. (2) Indikasi .
- 52 -
(2) Indikasi piogiam utama peiwujudan pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita, pada talap ketiga dipiioiitaskan pada: a. ielabilitasi, ievitalisasi, dan peningkatan ungsi-ungsi lindung pada kawasan lindung, meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan juiang, kawasan sekitai waduk, kawasan suci, kawasan tempat suci, k1H kota, kawasan pelestaiian alam, kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil, dan kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan; b. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan pemeiintalan; c. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan peidagangan dan jasa; d. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan keselatan; e. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan pendidikan tinggi; . pemelilaiaan, ielabilitasi, peningkatan, dan peilindungan ungsi kawasan peiuntukan peitanian; g. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan paiiwisata; l. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan sebaian daya taiik wisata; i. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata; j. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan sosial-budaya dan kesenian; k. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan kelautan dan peiikanan; dan l. pemelilaiaan dan peningkatan lokasi dan jalui evakuasi untuk kawasan iawan bencana. (?) Indikasi piogiam utama peiwujudan pola iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita, pada talap keempat dipiioiitaskan pada: a. ielabilitasi, ievitalisasi, pengembangan, dan peningkatan ungsi-ungsi lindung pada kawasan lindung, meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan juiang, kawasan sekitai waduk, kawasan suci, kawasan tempat suci, k1H kota, kawasan pelestaiian alam, kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil, dan kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan; b. pemelilaiaan .
- 5? -
b. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan pemeiintalan; c. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan peidagangan dan jasa; d. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan keselatan; e. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan pendidikan tinggi; . pemelilaiaan, ielabilitasi, peningkatan, dan peilindungan ungsi kawasan peiuntukan peitanian; g. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan paiiwisata; l. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan sebaian daya taiik wisata; i. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan industii pendukung paiiwisata; j. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan sosial-budaya dan kesenian; k. pemelilaiaan dan ielabilitasi ungsi kawasan peiuntukan kelautan dan peiikanan; dan l. pemelilaiaan dan peningkatan lokasi dan jalui evakuasi untuk kawasan iawan bencana.
IAI VI AkAHAN PINcINDAIIAN PIMANfAA1AN kLANc LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A Iagian Lesatu Lmum Pasal 0u (!) Aialan pengendalian pemanaatan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian pemanaatan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita. (2) Aialan pengendalian pemanaatan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi; b. aialan peiizinan; c. aialan .
- 51 -
c. aialan insenti dan disinsenti; dan d. aialan sanksi.
Iagian Ledua Aialan Peiatuian Zonasi
Pasal u (!) Aialan peiatuian zonasi Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0u ayat (2) luiu a digunakan sebagai pedoman bagi pemeiintal kabupaten/kota dalam menyusun ketentuan umum peiatuian zonasi dan peiatuian zonasi. (2) Aialan peiatuian zonasi Lawasan Peikotaan 8aibagita teidiii atas: a. aialan ketentuan umum sesuai kaiaktei Lawasan Peikotaan 8aibagita; b. aialan peiatuian zonasi untuk stiuktui iuang; dan c. aialan peiatuian zonasi untuk pola iuang. (?) Muatan aialan peiatuian zonasi untuk stiuktui iuang dan pola iuang meliputi: a. jenis kegiatan yang dipeibolelkan, dipeibolelkan dengan syaiat, dan kegiatan yang tidak dipeibolelkan; b. intensitas pemanaatan iuang; c. piasaiana dan saiana minimum; dan/atau d. ketentuan lain yang dibutulkan.
Pasal ! Aialan ketentuan umum sesuai kaiaktei Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagaimana dimaksud dalam Pasal u ayat (2) luiu a meiupakan ketentuan untuk mempeitalankan dan melestaiikan kawasan beijati diii budaya Iali meliputi:
a. peneiapan .
- 55 -
a. peneiapan konsep catlus Patla, Hulu-1eben, dan 1ii Mandala sebagai dasai penetapan stiuktui iuang utama dan aial oiientasi iuang; b. peilindungan teiladap kawasan-kawasan yang telal ditetapkan sebagai kawasan suci dan kawasan tempat suci; c. peneiapan konsep kaiang bengang atau iuang teibuka beiupa lalan peitanian yang dikelola beibasis subak sebagai zona penyangga; d. pengintegiasian dan laimonisasi pemanaatan jalui-jalui jalan utama kawasan peikotaan untuk kegiatan piosesi iitual keagamaan dan budaya; e. peneiapan ketentuan ketinggian bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal; dan . peneiapan wujud lansekap dan tata bangunan yang mempeitimbangkan nilai aisitektui tiadisional Iali.
Pasal 2 Aialan peiatuian zonasi untuk stiuktui iuang sebagaimana dimaksud dalam Pasal u ayat (2) luiu b teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk sistem pusat kegiatan; b. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan tianspoitasi; c. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan eneigi; d. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan telekomunikasi; e. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan sumbei daya aii; dan . aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan piasaiana peikotaan.
Pasal ? Aialan peiatuian zonasi untuk sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 luiu a teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peikotaan inti; dan b. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peikotaan di sekitainya
Pasal .
- 50 -
Pasal 1 Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peikotaan inti sebagaimana dimaksud dalam Pasal ? luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan pemeiintalan piovinsi, pemeiintalan kota dan/atau kecamatan, peidagangan dan jasa skala inteinasional, nasional, dan iegional, keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, pendidikan tinggi, pelayanan tianspoitasi laut inteinasional dan nasional, pelayanan tianspoitasi udaia inteinasional dan nasional, peitanian, paiiwisata, sebaian daya taiik wisata, industii pendukung paiiwisata, sosial-budaya dan kesenian, peitalanan dan keamanan negaia, olaliaga, dan jasa peiikanan; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud luiu a yang memenuli peisyaiatan teknis dan tidak mengganggu ungsi kawasan peikotaan inti; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan peitambangan, kegiatan industii yang menimbulkan polusi, dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan peiuntukan kawasan peikotaan inti; d. pemanaatan iuang untuk bangunan gedung dengan intensitas sedang dan tinggi seita ketinggian bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal; e. pengembangan kawasan peikotaan inti diaialkan sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan piasaiana dan saiana tinggi; dan . penyediaan k1H paling sedikit ?u (tiga pulul peisen) daii luas kawasan peikotaan inti.
Pasal 5 Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peikotaan di sekitainya sebagaimana dimaksud dalam Pasal ? luiu b teidiii atas:
a. kegiatan .
- 5 -
a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan, peidagangan dan jasa skala nasional dan iegional, keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, pendidikan tinggi, peitanian, paiiwisata, industii pendukung paiiwisata, sosial-budaya dan kesenian, dan olaliaga; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud luiu a yang memenuli peisyaiatan teknis dan tidak mengganggu ungsi kawasan peikotaan di sekitainya; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan peitambangan, kegiatan industii yang menimbulkan polusi, dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan peiuntukan kawasan peikotaan di sekitainya; d. pemanaatan iuang untuk bangunan gedung dengan intensitas sedang dan tinggi seita ketinggian bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal; e. pengembangan kawasan peikotaan di sekitainya diaialkan sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan piasaiana dan saiana sedang, seita pelayanan piasaiana dan saiana tinggi; dan . penyediaan k1H paling sedikit ?u (tiga pulul peisen) daii luas kawasan peikotaan di sekitainya.
Pasal 0 (!) Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan tianspoitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 luiu b teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi sistem jaiingan jalan yang teidiii atas aialan peiatuian zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalan aiteii piimei, kolektoi piimei !, aiteii sekundei, dan jalan bebas lambatan; b. aialan peiatuian zonasi sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang teidiii atas aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan teiminal
penumpang .
- 5S -
penumpang tipe A, teiminal penumpang tipe I, dan teiminal baiang seita aialan peiatuian zonasi untuk sential paikii klusus; c. aialan peiatuian zonasi sistem jaiingan peikeietaapian yang teidiii atas aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan stasiun keieta api dan aialan peiatuian zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalui keieta api; d. aialan peiatuian zonasi sistem jaiingan tianspoitasi laut yang teidiii atas aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan pelabulan umum dan aialan peiatuian zonasi untuk alui pelayaian; dan e. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan tianspoitasi udaia yang meliputi aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan bandai udaia umum dan aialan peiatuian zonasi untuk iuang udaia. (2) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan mengikuti ketentuan iuang milik jalan, iuang manaat jalan, dan iuang pengawasan jalan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi pembangunan utilitas kota teimasuk kelengkapan jalan (stieet uinituie), penanaman polon, dan pembangunan asilitas pendukung jalan lainnya yang tidak mengganggu kelancaian lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi pemanaatan iuang milik jalan, iuang manaat jalan, dan iuang pengawasan jalan yang mengakibatkan teiganggunya kelancaian lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan; d. pemanaatan iuang pengawasan jalan dengan LDH paling iendal ?u (tiga pulul peisen); dan e. pemanaatan iuang sisi jalan bebas lambatan untuk iuang teibuka laius bebas pandang bagi pengemudi dan memiliki pengamanan ungsi jalan.
(?) Aialan .
- 5u -
(?) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan teiminal penumpang tipe A dan teiminal penumpang tipe I sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional, penunjang opeiasional, dan pengembangan teiminal penumpang tipe A dan teiminal penumpang tipe I; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan seita ungsi teiminal penumpang tipe A dan teiminal penumpang tipe I; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan seita ungsi teiminal penumpang tipe A dan teiminal penumpang tipe I; dan d. teiminal penumpang tipe A dan teiminal penumpang tipe I dilengkapi dengan k1H yang penyediaannya diseiasikan dengan luasan teiminal. (1) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan teiminal baiang sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional, penunjang opeiasional, dan pengembangan kawasan teiminal baiang; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan seita ungsi teiminal baiang; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan seita ungsi teiminal baiang; dan d. teiminal baiang dilengkapi dengan k1H yang penyediaannya diseiasikan dengan luasan teiminal. (5) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan sential paikii klusus sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b teidiii atas: a. kegiatan
- 0u -
a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional, penunjang opeiasional, dan pengembangan sential paikii klusus; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan seita ungsi sential paikii klusus; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan seita ungsi sential paikii klusus; dan d. kawasan di sekitai sential paikii klusus dilengkapi dengan k1H yang penyediaannya diseiasikan dengan luasan sential paikii klusus. (0) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan stasiun keieta api sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional stasiun keieta api, kegiatan penunjang opeiasional stasiun keieta api, dan kegiatan pengembangan stasiun keieta api, antaia lain kegiatan naik tuiun penumpang dan kegiatan bongkai muat baiang; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu keamanan dan keselamatan opeiasi keieta api, seita ungsi stasiun keieta api; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu keamanan dan keselamatan opeiasi keieta api seita ungsi stasiun keieta api; dan d. kawasan di sekitai stasiun keieta api dilengkapi dengan k1H yang penyediaannya diseiasikan dengan luasan stasiun keieta api. () Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan di sepanjang sisi jalui keieta api sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan mengikuti ketentuan iuang manaat jalui keieta api, iuang milik jalui keieta api, dan iuang pengawasan jalui keieta api sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan; b. kegiatan .
- 0! -
b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu konstiuksi jalan iel dan asilitas opeiasi keieta api seita keselamatan pengguna keieta api; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi pemanaatan iuang milik jalui keieta api, iuang manaat jalui keieta api, dan iuang pengawasan jalui keieta api yang mengakibatkan teiganggunya kelancaian opeiasi keieta api dan keselamatan pengguna keieta api; d. pemanaatan iuang pengawasan jalui keieta api dengan LDH paling iendal ?u (tiga pulul peisen); dan e. pemanaatan iuang sisi jalui keieta api untuk iuang teibuka laius memenuli aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna keieta api. (S) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan pelabulan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu d teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional pelabulan umum, kegiatan penunjang opeiasional pelabulan umum, dan kegiatan pengembangan kawasan peiuntukan pelabulan umum seita kegiatan peitalanan dan keamanan negaia secaia teibatas; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang beiada di dalam Daeial Iingkungan Leija Pelabulan dan Daeial Iingkungan Lepentingan Pelabulan, dan jalui tianspoitasi laut dengan mendapat izin sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu kegiatan di Daeial Iingkungan Leija Pelabulan, Daeial Iingkungan Lepentingan Pelabulan, dan jalui tianspoitasi laut seita kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan peiuntukan pelabulan umum. (u) Aialan peiatuian zonasi untuk alui pelayaian sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu c sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (!u) Aialan .
- 02 -
(!u) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan bandai udaia umum sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu e teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional kebandaiudaiaan, kegiatan penunjang pelayanan jasa kebandaiudaiaan, penunjang pelayanan keselamatan opeiasi peneibangan, dan kegiatan peitalanan dan keamanan negaia secaia teibatas; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi pemanaatan tanal dan/atau peiaiian seita iuang udaia di sekitai bandai udaia umum seita kegiatan lain yang tidak mengganggu keselamatan opeiasi peneibangan dan ungsi bandai udaia umum; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang membalayakan keamanan dan keselamatan opeiasional peneibangan, membuat lalangan (obstacle), dan/atau kegiatan lain yang mengganggu ungsi bandai udaia umum. (!!) Aialan peiatuian zonasi untuk iuang udaia untuk peneibangan sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu e sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal (!) Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan eneigi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 luiu c teidiii atas: a. arahan peiatuian zonasi untuk jaiingan pipa minyak dan gas bumi; b. aialan peiatuian zonasi untuk pembangkit tenaga listiik; dan c. aialan peiatuian zonasi untuk jaiingan tiansmisi tenaga listiik. (2) Aialan peiatuian zonasi untuk jaiingan pipa minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional dan kegiatan penunjang jaiingan pipa minyak dan gas bumi; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang aman bagi instalasi jaiingan
pipa .
- 0? -
pipa minyak dan gas bumi dan tidak mengganggu ungsi jaiingan pipa minyak dan gas bumi; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang membalayakan instalasi jaiingan pipa minyak dan gas bumi, dan mengganggu ungsi jaiingan pipa minyak dan gas bumi. (?) Aialan peiatuian zonasi untuk pembangkit tenaga listiik sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b disesuaikan dengan kaiaktei masing-masing pembangkit tenaga listiik yang meliputi PI1D, PI1c, dan PI1cL sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (1) Aialan peiatuian zonasi untuk jaiingan tiansmisi tenaga listiik sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan pembangunan piasaiana dan kegiatan pembangunan piasaiana penunjang jaiingan tiansmisi tenaga listiik; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan penglijauan, pemakaman, peitanian, peipaikiian, seita kegiatan lain yang beisiat sementaia dan tidak mengganggu ungsi jaiingan tiansmisi tenaga listiik; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a dan luiu b yang menimbulkan balaya kebakaian dan mengganggu ungsi jaiingan tiansmisi tenaga listiik.
Pasal S Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 luiu d teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan opeiasional dan kegiatan penunjang sistem jaiingan telekomunikasi; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang aman bagi sistem jaiingan tele-
komunikasi .
- 01 -
komunikasi dan tidak mengganggu ungsi sistem jaiingan telekomunikasi; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang membalayakan sistem jaiingan telekomunikasi, dan mengganggu ungsi sistem jaiingan telekomunikasi.
Pasal u Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan sumbei daya aii sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 luiu e teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan pembangunan piasaiana lalu lintas aii, kegiatan pembangunanan piasaiana pengambilan dan pembuangan aii, dan kegiatan pengamanan sungai dan sempadan pantai; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi konseivasi sumbei daya aii, pendayagunaan sumbei daya aii, dan pengendalian daya iusak aii dan ungsi sistem jaiingan sumbei daya aii; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu ungsi sungai, waduk, dan cA1 sebagai sumbei aii seita jaiingan iiigasi, sistem pengendalian banjii, dan sistem pengamanan pantai sebagai piasaiana sumbei daya aii.
Pasal Su (!) Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan piasaiana peikotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 luiu teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk 8PAM; b. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan diainase; c. aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan aii limbal; dan d. aialan peiatuian zonasi untuk sistem pengelolaan peisampalan. (2) Aialan peiatuian zonasi untuk 8PAM sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu a teidiii atas: a. kegiatan .
- 05 -
a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan pembangunan piasaiana 8PAM dan kegiatan pembangunan piasaiana penunjang 8PAM; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu 8PAM; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu kebeilanjutan ungsi penyediaan aii minum, mengakibatkan pencemaian aii baku daii aii limbal dan sampal, dan mengakibatkan keiusakan piasaiana dan saiana penyediaan aii minum. (?) Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan diainase sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan pembangunan piasaiana sistem jaiingan diainase dalam iangka menguiangi genangan aii dan mendukung pengendalian banjii dan pembangunan piasaiana penunjangnya; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi sistem jaiingan diainase; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pembuangan sampal, pembuangan limbal, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi sistem jaiingan diainase; dan d. pemelilaiaan dan pengembangan jaiingan diainase dilakukan selaias dengan pemelilaiaan dan pengembangan atas iuang milik jalan. (1) Aialan peiatuian zonasi untuk sistem jaiingan aii limbal sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi pembangunan piasaiana dan saiana aii limbal dalam iangka menguiangi, memanaatkan kembali, dan mengolal aii limbal seita pembangunan piasaiana penunjangnya; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi sistem jaiingan aii limbal; dan c. kegiatan .
- 00 -
c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi pembuangan sampal, pembuangan Ialan Ieibalaya dan Ieiacun, pembuangan limbal Ialan Ieibalaya dan Ieiacun, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi sistem jaiingan aii limbal. (5) Aialan peiatuian zonasi untuk sistem pengelolaan peisampalan sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu d beiupa aialan peiatuian zonasi untuk kawasan peiuntukan 1PA sampal teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan meliputi kegiatan pengopeiasian 1PA sampal beiupa pemilalan, pengumpulan, pengolalan, pemiosesan aklii sampal, penguiugan beilapis beisil (sanitaiy landill), pemelilaiaan 1PA sampal, dan industii teikait pengolalan sampal seita kegiatan penunjang opeiasional 1PA; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan peitanian non pangan, kegiatan penglijauan, kegiatan peimukiman dalam jaiak yang aman daii dampak pengelolaan peisampalan, dan kegiatan lain yang tidak mengganggu ungsi kawasan 1PA sampal; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan sosial ekonomi yang mengganggu ungsi kawasan 1PA sampal.
Pasal S! (!) Aialan peiatuian zonasi untuk pola iuang sebagaimana dimaksud dalam Pasal u ayat (2) luiu c teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan lindung; dan b. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan budi daya. (2) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu a teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I2; dan b. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I?. (?) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan budi daya sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b teidiii atas:
a. aialan .
- 0 -
a. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I!; b. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I2; c. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I?; d. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I1; e. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I5; . aialan peiatuian zonasi untuk Zona I0; dan g. aialan peiatuian zonasi untuk Zona I.
Pasal S2 Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (2) luiu a teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk sempadan pantai; b. aialan peiatuian zonasi untuk sempadan sungai; c. aialan peiatuian zonasi untuk sempadan juiang; d. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan sekitai waduk; e. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci; . aialan peiatuian zonasi untuk kawasan tempat suci; dan g. aialan peiatuian zonasi untuk k1H kota.
Pasal S? Aialan peiatuian zonasi untuk sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan keagamaan antaia lain melasti, iekieasi pantai, pengamanan pesisii, kegiatan nelayan, kegiatan pelabulan, landing point kabel dan/atau pipa bawal laut, kegiatan pengendalian kualitas peiaiian, konseivasi lingkungan pesisii, pengembangan stiuktui alami dan stiuktui buatan pencegal abiasi pada sempadan pantai, pengamanan sempadan pantai sebagai iuang publik, kegiatan pengamatan cuaca dan iklim, kepentingan peitalanan dan keamanan negaia, dan kegiatan
penentuan .
- 0S -
penentuan lokasi dan jalui evakuasi bencana, seita pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana tsunami dan gempa bumi; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi sempadan pantai sebagai kawasan peilindungan setempat; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu ungsi sempadan pantai sebagai kawasan peilindungan setempat dan menglalangi dan/atau menutup iuang dan jalui evakuasi bencana.
Pasal S1 Aialan peiatuian zonasi untuk sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal S2 luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan pemanaatan sempadan sungai untuk k1H, pemasangan bentangan jaiingan tiansmisi tenaga listiik, kabel telepon, pipa aii minum, pembangunan piasaiana lalu lintas aii dan bangunan pengambilan dan pembuangan aii, bangunan penunjang sistem piasaiana kota, kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi bencana, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana tsunami dan gempa bumi; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan budi daya peitanian dengan jenis tanaman yang tidak menguiangi kekuatan stiuktui tanal dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi sempadan sungai sebagai kawasan peilindungan setempat antaia lain kegiatan pemasangan ieklame dan papan pengumuman, pendiiian bangunan yang dibatasi lanya untuk bangunan penunjang kegiatan iekieasi aii, jalan inspeksi dan bangunan pengawas ketinggian aii sungai; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pendiiian bangunan selain bangunan yang dimaksud pada luiu a dan luiu b, pembuangan sampal, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi sempadan sungai sebagai kawasan peilindungan setempat antaia lain kegiatan yang mengubal bentang
alam .
- 0u -
alam, kegiatan yang mengganggu kesubuian dan keawetan tanal, ungsi lidiologi dan lidiaulis, kelestaiian loia dan auna, kelestaiian ungsi lingkungan lidup, seita kegiatan pemanaatan lasil tegakan dan menglalangi dan/atau menutup iuang dan jalui evakuasi bencana.
Pasal S5 Aialan peiatuian zonasi untuk sempadan juiang sebagaimana dimaksud dalam Pasal S2 luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan pemanaatan sempadan juiang untuk k1H, pengamanan sempadan juiang, seita pengembangan stiuktui alami dan stiuktui buatan pencegal longsoi; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi sempadan juiang sebagai kawasan peilindungan setempat; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang menguiangi kekuatan stiuktui tanal dan mengganggu ungsi sempadan juiang sebagai kawasan peilindungan setempat.
Pasal S0 Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan sekitai waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal S2 luiu d teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan pengelolaan badan aii dan/atau pemanaatan aii, taman iekieasi beseita kegiatan penunjangnya, kegiatan keagamaan, k1H, dan kegiatan sosial-budaya; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan sekitai waduk sebagai kawasan peilindungan setempat antaia lain kegiatan pendiiian bangunan yang dibatasi lanya untuk bangunan penunjang kegiatan iekieasi aii, jalan inspeksi, bangunan pengawas ketinggian aii waduk, dan bangunan pengolalan aii baku; dan c. kegiatan .
- u -
c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang mengganggu dan/atau meiusak kelestaiian ungsi kawasan sekitai waduk sebagai kawasan peilindungan setempat antaia lain kegiatan yang mengubal bentang alam, mengganggu kesubuian dan keawetan tanal, ungsi lidiologi, kelestaiian loia dan auna, seita kelestaiian ungsi lingkungan lidup, dan kegiatan pemanaatan lasil tegakan.
Pasal S (!) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci sebagaimana dimaksud dalam Pasal S2 luiu e teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci campulan; b. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci pantai; c. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci laut; dan d. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci sekitai mata aii. (2) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci campulan sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan keagamaan, penyediaan k1H, dan peitanian dengan jenis tanaman yang tidak menguiangi kekuatan stiuktui tanal; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan suci campulan sebagai kawasan peilindungan setempat, misalnya bangunan pintu aii; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi pembuangan sampal, limbal padat dan limbal caii, pendiiian bangunan yang tidak teikait kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan suci campulan sebagai kawasan peilindungan setempat.
(?) Aialan .
- ! -
(?) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan keagamaan, iekieasi pantai, pengamanan pesisii, kegiatan nelayan, konseivasi lingkungan pesisii, kegiatan pengamatan cuaca dan iklim, kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi bencana, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana tsunami dan gempa bumi; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan kepentingan peitalanan dan keamanan negaia dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan suci pantai sebagai kawasan peilindungan setempat; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pembuangan sampal, limbal padat dan limbal caii, menglalangi dan/atau menutup iuang dan jalui evakuasi bencana, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan suci pantai sebagai kawasan peilindungan setempat. (1) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci laut sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan keagamaan, peilindungan labitat, populasi ikan, alui migiasi biota laut, ekosistem pesisii yang unik dan/atau ientan teiladap peiubalan, dan penelitian; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan pelayaian, budi daya peiikanan, paiiwisata, penangkapan ikan dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan suci laut sebagai kawasan peilindungan setempat; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi pengambilan teiumbu kaiang, kegiatan yang menimbulkan pencemaian aii laut, kegiatan yang mengganggu kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan suci laut sebagai kawasan peilindungan setempat.
(5) Aialan .
- 2 -
(5) Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan suci sekitai mata aii sebagaimana dimaksud pada ayat (!) luiu d teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan keagamaan dan penyediaan k1H; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan peitanian dengan jenis tanaman yang tidak menguiangi kekuatan stiuktui tanal, kegiatan paiiwisata, dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan suci sekitai mata aii sebagai kawasan peilindungan setempat; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pembuangan sampal, limbal padat dan limbal caii, kegiatan pengambilan aii dan pendiiian bangunan yang tidak teikait kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan suci mata aii sebagai kawasan peilindungan setempat.
Pasal SS Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan tempat suci sebagaimana dimaksud dalam Pasal S2 luiu beiupa Puia Lalyangan 1iga, Puia 8ad Lalyangan, dan Puia Dlang Lalyangan diatui dengan peiatuian daeial.
Pasal Su Aialan peiatuian zonasi untuk k1H kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal S2 luiu g teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan pemanaatan iuang untuk iesapan aii, pemakaman, olaliaga di iuang teibuka, keagamaan, dan evakuasi bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan iekieasi, pembibitan tanaman, pendiiian bangunan asilitas umum, dan selain kegiatan sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi k1H kota sebagai kawasan peilindungan setempat; dan c. kegiatan .
- ? -
c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pendiiian 8tasiun Pengisian Ialan Iakai Lmum, kegiatan sosial dan ekonomi lainnya yang mengganggu ungsi k1H kota sebagai kawasan peilindungan setempat.
Pasal uu Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I? kawasan suaka alam, kawasan pelestaiian alam, dan kawasan cagai budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (2) luiu b teidiii atas: a. aialan peiatuian zonasi untuk 1aman Hutan kaya Nguial kai; b. aialan peiatuian zonasi untuk 1aman Wisata Alam 8angel; c. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5? ayat (2) luiu c; dan d. aialan peiatuian zonasi untuk kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5? ayat (2) luiu d.
Pasal u! Aialan peiatuian zonasi untuk 1aman Hutan kaya Nguial kai sebagaimana dimaksud dalam Pasal uu luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetaluan dan teknologi, kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaitaluan konseivasi, kegiatan untuk koleksi kekayaan keanekaiagaman layati, kegiatan penyimpanan dan/atau penyeiapan kaibon, kegiatan pemanaatan aii seita eneigi aii, panas, dan angin seita wisata alam, kegiatan pemanaatan tumbulan dan satwa liai dalam iangka menunjang budi daya dalam bentuk penyediaan plasma nutal, kegiatan pemanaatan tiadisional olel masyaiakat setempat, kegiatan penangkaian dalam iangka pengembangbiakan satwa atau peibanyakan tumbulan secaia buatan dalam lingkungan yang teikontiol, dan kegiatan keagamaan;
b. kegiatan .
- 1 -
b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a, kegiatan pemanaatan tiadisional dapat beiupa kegiatan pemungutan lasil lutan bukan kayu, budi daya tiadisional, seita peibuiuan tiadisional teibatas untuk jenis yang tidak dilindungi, dan kegiatan lain yang tidak mengganggu ungsi 1aman Hutan kaya Nguial kai sebagai kawasan pelestaiian alam; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pendiiian bangunan selain bangunan penunjang kegiatan penelitian, pendidikan, keagamaan, dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a dan b yang mengganggu ungsi 1aman Hutan kaya Nguial kai sebagai kawasan pelestaiian alam.
Pasal u2 Aialan peiatuian zonasi untuk 1aman Wisata Alam 8angel sebagaimana dimaksud dalam Pasal uu luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan penyimpanan dan/atau penyeiapan kaibon, pemanaatan aii seita eneigi aii, panas, dan angin seita wisata alam, kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetaluan, kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaitaluan konseivasi alam, kegiatan pemanaatan sumbei plasma nutal untuk penunjang budi daya, kegiatan penangkaian dalam iangka penetasan telui dan/atau pembesaian anakan yang diambil daii alam, dan kegiatan keagamaan; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan pendiiian bangunan penunjang kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetaluan, kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaitaluan konseivasi alam, dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi 1aman Wisata Alam 8angel sebagai kawasan pelestaiian alam; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pendiiian bangunan selain bangunan penunjang kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetaluan .
- 5 -
pengetaluan, kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaitaluan konseivasi alam, kegiatan keagamaan, dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang mengganggu ungsi 1aman Wisata Alam 8angel sebagai kawasan pelestaiian alam.
Pasal u? Aialan peiatuian zonasi untuk kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau- pulau kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal uu luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan: !. peilindungan labitat, populasi ikan, alui migiasi biota laut, ekosistem pesisii yang unik dan/atau ientan teiladap peiubalan, peilindungan situs budaya/adat tiadisional, dan penelitian pada zona inti; 2. peilindungan labitat dan populasi ikan, paiiwisata dan iekieasi, penelitian dan pengembangan, dan/atau pendidikan pada zona pemanaatan teibatas; dan ?. ielabilitasi labitat dan populasi ikan, alui migiasi biota laut, ekosistem pesisii pada zona lainnya. b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan penangkapan ikan dan pengambilan teiumbu kaiang alami dan teiumbu kaiang baiu, kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaian aii laut, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan konseivasi di wilayal pesisii dan pulau-pulau kecil.
Pasal u1 Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I? kawasan cagai budaya dan ilmu pengetaluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal uu luiu d diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal .
- 0 -
Pasal u5 Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I! sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu a teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan lunian kepadatan tinggi, kegiatan pemeiintalan piovinsi, kegiatan pemeiintalan kota dan/atau kecamatan, kegiatan peidagangan dan jasa skala inteinasional, nasional, dan iegional, kegiatan keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, kegiatan pendidikan tinggi, kegiatan tianspoitasi laut inteinasional dan nasional, kegiatan tianspoitasi udaia inteinasional dan nasional, kegiatan peitanian, kegiatan paiiwisata, kegiatan industii pendukung paiiwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, kegiatan peitalanan dan keamanan negaia, kegiatan olaliaga, kegiatan jasa peiikanan, kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I!; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pembangunan kawasan industii, kegiatan industii skala menengal dan besai, dan kegiatan yang menglalangi dan/atau menutup lokasi dan jalui evakuasi bencana, seita kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan pada zona I!; d. peneiapan intensitas pemanaatan iuang meliputi: !. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi ketentuan LDI, LII, LDH, L1I, seita ketinggian bangunan dan c8I teiladap jalan; 2. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang beibasis mitigasi bencana; dan ?. pengembangan pusat peimukiman ke aial intensitas tinggi dengan tingkat LW1 paling tinggi u (tujul pulul peisen) dengan ketinggian bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal.
e. penyediaan .
- -
e. penyediaan k1H kota paling sedikit ?u (tiga pulul peisen) daii luas kawasan peikotaan; dan . penyediaan piasaiana dan saiana minimum meliputi: !. asilitas dan iniastiuktui pendukung kegiatan ekonomi beitaia inteinasional; 2. piasaiana dan saiana pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektoi inoimal, dan lokasi dan jalui evakuasi bencana; ?. kolam penampungan aii lujan secaia meiata di setiap kawasan yang iawan genangan aii dan iawan banjii; dan 1. tempat paikii untuk pengembangan zona dengan ungsi peidagangan dan jasa, paiiwisata, keselatan, pendidikan, seita peikantoian.
Pasal u0 Aialan peiatuian zonasi untuk zona I2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu b teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan lunian kepadatan tinggi, kegiatan lunian kepadatan sedang, kegiatan pemeiintalan kabupaten dan/atau kecamatan, kegiatan peidagangan dan jasa skala nasional dan iegional, kegiatan keselatan skala inteinasional, nasional, dan iegional, kegiatan pendidikan tinggi, kegiatan peitanian, kegiatan paiiwisata, kegiatan industii pendukung paiiwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, kegiatan olaliaga, dan kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi bencana, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I2; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a, kegiatan yang menglalangi dan/atau menutup lokasi dan jalui evakuasi bencana dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan pada Zona I2; d. peneiapan .
- S -
d. peneiapan intensitas pemanaatan iuang meliputi: !. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi ketentuan LDI, LII, LDH, L1I, ketinggian bangunan, dan c8I teiladap jalan; 2. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang beibasis mitigasi bencana; dan ?. pengembangan pusat peimukiman ke aial intensitas tinggi dengan LW1 paling tinggi 0u (enam pulul peisen) dengan tinggi bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal. e. penyediaan k1H kota paling sedikit ?u (tiga pulul peisen) daii luas kawasan peikotaan; dan . penyediaan piasaiana dan saiana minimum meliputi: !. asilitas dan iniastiuktui pendukung kegiatan ekonomi; 2. piasaiana dan saiana pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektoi inoimal, dan lokasi dan jalui evakuasi bencana; dan ?. tempat paikii untuk pengembangan zona dengan ungsi peidagangan dan jasa, paiiwisata, keselatan, pendidikan, seita peikantoian.
Pasal u Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I? sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu c teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan lunian kepadatan sedang, kegiatan paiiwisata, dan kegiatan industii pendukung paiiwisata, kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi iawan bencana, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I?; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a dan luiu b, kegiatan yang menglalangi dan/atau
menutup .
- u -
menutup lokasi dan jalui evakuasi bencana, dan kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan pada Zona I?; d. peneiapan intensitas pemanaatan iuang meliputi: !. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi ketentuan LDI, LII, LDH, L1I, ketinggian bangunan, dan c8I teiladap jalan; 2. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang beibasis mitigasi bencana; dan ?. pengembangan pusat peimukiman ke aial intensitas sedang dengan LW1 paling tinggi 5u (lima pulul peisen) dengan tinggi bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal. e. penyediaan k1H kota diseiasikan dengan luas kawasan pada Zona I?; . penyediaan piasaiana dan saiana minimum meliputi: !. asilitas dan iniastiuktui beitaia inteinasional pendukung kegiatan paiiwisata; 2. akomodasi wisata beitaia inteinasional di kawasan paiiwisata; ?. tempat paikii untuk asilitas penunjang paiiwisata, peidagangan dan jasa, dan asilitas umum lainnya; dan 1. piasaiana dan saiana pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektoi inoimal, dan lokasi dan jalui evakuasi bencana. g. ketentuan klusus pada LD1WL 1anal Iot meliputi: !. pembatasan LDW1L paling banyak 2 (dua peisen) untuk LD1WL 1anal Iot di luai kawasan tempat suci, dengan pembatasan LDI paling banyak !u (sepulul peisen) daii peisil yang dikuasai; 2. pembatasan ketinggian bangunan paling tinggi 2 (dua) lantai daii peimukaan tanal; dan ?. pembatasan pengembangan akomodasi wisata beibintang.
Pasal uS Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu d teidiii atas: a. kegiatan .
- Su -
a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan lunian kepadatan sedang, kegiatan lunian kepadatan iendal, kegiatan paiiwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, kegiatan peitanian tanaman pangan dan loitikultuia, kegiatan industii pendukung paiiwisata, kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi iawan bencana, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengubal ungsi lalan peitanian pangan beikelanjutan dan tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I1; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a, kegiatan yang menglalangi dan/atau menutup lokasi dan jalui evakuasi bencana, dan kegiatan yang mengganggu ungsi kawasan pada Zona I1; d. peneiapan intensitas pemanaatan iuang meliputi: !. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi ketentuan LDI, LII, LDH, L1I, ketinggian bangunan, dan c8I teiladap jalan; 2. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang beibasis mitigasi bencana; dan ?. pengembangan peimukiman peidesaan dan pusat peimukiman skala lingkungan dengan LW1 paling tinggi 5u (lima pulul peisen), ketinggian bangunan paling tinggi !5 (lima belas) metei daii peimukaan tanal. e. penyediaan k1H kota diseiasikan dengan luas kawasan pada Zona I1; dan . penyediaan piasaiana dan saiana minimum meliputi: !. asilitas dan iniastiuktui pendukung kegiatan peitanian; 2. piasaiana dan saiana pelayanan umum; ?. lokasi dan jalui evakuasi bencana; dan 1. penyediaan asilitas paikii pendukung kegiatan paiiwisata, sosial-budaya dan kesenian. Pasal .
- S! -
Pasal uu Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu e teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan peitanian, kegiatan paiiwisata, kegiatan sosial-budaya dan kesenian, kegiatan penyediaan lokasi dan jalui evakuasi iawan bencana, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan industii pendukung paiiwisata dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I5; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang menglalangi dan/atau menutup lokasi dan jalui evakuasi bencana dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a dan luiu b yang mengganggu ungsi kawasan pada Zona I5; d. peneiapan intensitas pemanaatan iuang meliputi: !. penetapan luas dan sebaian lalan peitanian pangan beikelanjutan paling sedikit uu (sembilan pulul peisen) daii luas lalan peitanian di Zona I5 dan akan diatui lebil lanjut dalam iencana tata iuang wilayal piovinsi, iencana iinci tata iuang wilayal piovinsi, iencana tata iuang wilayal kabupaten/kota, dan iencana iinci tata iuang wilayal kabupaten/kota; 2. pengembangan agiowisata dan pengintegiasian kegiatan paiiwisata yang mendukung pelestaiian lalan peitanian pangan beikelanjutan; dan ?. peneiapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang beibasis mitigasi bencana. e. penyediaan piasaiana dan saiana minimum beiupa penyediaan asilitas dan iniastiuktui pendukung kegiatan peitanian dan lokasi dan jalui evakuasi bencana.
Pasal .
- S2 -
Pasal !uu Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I0 sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan iekieasi pantai, kegiatan budi daya peiikanan, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan pengamanan pantai untuk mencegal abiasi dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a, yang tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I0; dan c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan yang menimbulkan keiusakan lutan bakau atau teiumbu kaiang, dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a, seita kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan pada Zona I0.
Pasal !u! Aialan peiatuian zonasi untuk Zona I sebagaimana dimaksud dalam Pasal S! ayat (?) luiu g teidiii atas: a. kegiatan yang dipeibolelkan sesuai peiuntukan meliputi kegiatan kelautan dan peiikanan, kegiatan tianspoitasi laut, kegiatan paiiwisata, dan pendiiian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana; b. kegiatan yang dipeibolelkan dengan syaiat meliputi kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a yang tidak mengganggu ungsi kawasan pada Zona I; c. kegiatan yang tidak dipeibolelkan meliputi kegiatan pembuangan limbal padat dan caii, limbal balan beibalaya dan beiacun, dan kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada luiu a, seita kegiatan lain yang mengganggu ungsi kawasan pada Zona I; dan d. ketentuan lain untuk Zona I meliputi: !. pendiiian bangunan lepas pantai laius memenuli standai keselamatan, tidak mengganggu aktivitas nelayan, tidak meiusak estetika pantai, tidak mengganggu .
- S? -
mengganggu alui pelayaian dan tidak mengubal pola aius aii laut, seita tidak membalayakan ekosistem laut; dan 2. ketentuan lebil lanjut mengenai pendiiian bangunan lepas pantai diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal !u2 Aialan peiatuian zonasi diatui lebil lanjut di dalam iencana iinci tata iuang yang ditetapkan dengan peiatuian daeial.
Iagian Letiga Aialan Peiizinan
Pasal !u? (!) Aialan peiizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0u ayat (2) luiu b meiupakan acuan dalam pembeiian izin pemanaatan iuang. (2) 8etiap pemanaatan iuang laius mendapatkan izin pemanaatan iuang daii Pemeiintal, pemeiintal piovinsi, dan/atau pemeiintal kabupaten/kota sesuai peiatuian daeial tentang iencana tata iuang wilayal kabupaten/kota beseita iencana iinci dan peiatuian zonasinya yang didasaikan pada iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagaimana diatui dalam Peiatuian Piesiden ini. (?) 8etiap pemanaatan iuang laius mendapatkan izin sesuai dengan ketentuan masing-masing sektoi atau bidang yang mengatui jenis kegiatan pemanaatan iuang yang beisangkutan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan sektoi atau bidang teikait.
Iagian Leempat Aialan Insenti dan Disinsenti
Pasal !u1 Aialan insenti dan disinsenti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0u ayat (2) luiu .
- S1 -
luiu c meiupakan acuan bagi Pemeiintal dan pemeiintal daeial sebagai upaya pengendalian pemanaatan iuang dalam iangka mewujudkan iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal !u5 Pembeiian insenti dan disinsenti dibeiikan olel: a. Pemeiintal kepada pemeiintal daeial; b. Pemeiintal daeial kepada pemeiintal daeial lainnya; dan c. Pemeiintal dan/atau pemeiintal daeial kepada masyaiakat.
Pasal !u0 (!) Pembeiian insenti daii Pemeiintal kepada pemeiintal daeial dapat beiupa: a. subsidi silang; b. kemudalan peiizinan bagi kegiatan pemanaatan iuang yang dibeiikan olel Pemeiintal; c. penyediaan piasaiana dan saiana di daeial; d. pembeiian kompensasi; e. penglaigaan dan asilitasi; dan/atau . publikasi atau piomosi daeial. (2) Pembeiian insenti daii pemeiintal daeial kepada pemeiintal daeial lainnya dapat beiupa: a. pembeiian kompensasi daii pemeiintal daeial peneiima manaat kepada daeial pembeii manaat atas manaat yang diteiima olel daeial peneiima manaat; b. kompensasi pembeiian penyediaan saiana dan piasaiana; c. kemudalan peiizinan bagi kegiatan pemanaatan iuang yang dibeiikan olel pemeiintal daeial peneiima manaat kepada investoi yang beiasal daii daeial pembeii manaat; dan/atau d. publikasi atau piomosi daeial.
(?) Insenti .
- S5 -
(?) Insenti daii Pemeiintal dan/atau pemeiintal daeial kepada masyaiakat dapat beiupa: a. pembeiian keiinganan pajak; b. pembeiian kompensasi; c. penguiangan ietiibusi; d. imbalan; e. sewa iuang; . uiun salam; g. penyediaan piasaiana dan saiana; dan/atau l. kemudalan peiizinan.
Pasal !u (!) Disinsenti daii Pemeiintal kepada pemeiintal daeial dapat dibeiikan dalam bentuk: a. pensyaiatan klusus dalam peiizinan bagi kegiatan pemanaatan iuang yang dibeiikan olel Pemeiintal; b. pembatasan penyediaan piasaiana dan saiana di daeial; dan/atau c. pembeiian status teitentu daii Pemeiintal. (2) Disinsenti daii pemeiintal daeial kepada pemeiintal daeial lainnya dapat beiupa: a. pengajuan pengenaan kompensasi daii pemeiintal daeial pembeii manaat kepada daeial peneiima manaat; b. pembatasan penyediaan saiana dan piasaiana; dan/atau c. pensyaiatan klusus dalam peiizinan bagi kegiatan pemanaatan iuang yang dibeiikan olel pemeiintal daeial pembeii manaat kepada investoi yang beiasal daii daeial peneiima manaat. (?) Disinsenti daii Pemeiintal dan/atau pemeiintal daeial kepada masyaiakat dapat beiupa: a. kewajiban pengenaan kompensasi;
b. pensyaiatan .
- S0 -
b. pensyaiatan klusus dalam peiizinan bagi kegiatan pemanaatan iuang yang dibeiikan olel Pemeiintal dan pemeiintal daeial; c. kewajiban membeii imbalan; d. pembatasan penyediaan saiana dan piasaiana; dan/atau e. pensyaiatan klusus dalam peiizinan.
Pasal !uS (!) Disinsenti dibeiikan untuk kegiatan pemanaatan iuang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya. (2) Disinsenti dibeiikan dengan tetap mengloimati lak oiang sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal !uu Ientuk seita tata caia pembeiian insenti dan disinsenti dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Iagian Lelima Aialan 8anksi
Pasal !!u (!) Aialan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0u ayat (2) luiu d dibeiikan dalam bentuk sanksi administiasi dan/atau sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan bidang penataan iuang. (2) Pengenaan sanksi dibeiikan teiladap kegiatan pemanaatan iuang yang tidak sesuai peiatuian daeial tentang iencana tata iuang wilayal kabupaten/kota beseita iencana iinci tata iuang dan peiatuian zonasinya yang didasaikan pada iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita.
IAI .
- S -
IAI VII PINcIIOIAAN LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A
Pasal !!! (!) Dalam iangka mewujudkan iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dilakukan pengelolaan Lawasan Peikotaan 8aibagita. (2) Pengelolaan Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagaimana dimaksud pada ayat (!) dilaksanakan olel Menteii, cubeinui, dan Iupati atau Walikota sesuai dengan kewenangannya. (?) Pengelolaan Lawasan Peikotaan 8aibagita olel Menteii sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan olel cubeinui melalui dekonsentiasi dan/atau tugas pembantuan.
Pasal !!2 (!) Dalam iangka pengelolaan Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagaimana dimaksud dalam Pasal !!!, cubeinui dapat membentuk suatu badan dan/atau lembaga pengelola, sesuai ketentuan peiatuian peiundang- undangan. (2) Pembentukan, tugas, susunan oiganisasi, dan tata keija, seita pembiayaan badan pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (!) diatui olel cubeinui. (?) Pembentukan badan dan/atau lembaga badan pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (!) dan ayat (2) dilakukan setelal mendapat peisetujuan daii Menteii.
IAI .
- SS -
IAI VIII PIkAN MA8YAkALA1 DAIAM PINA1AAN kLANc LAWA8AN PIkLO1AAN 8AkIAcI1A
Pasal !!? Peian masyaiakat dalam penataan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dilakukan pada talap: a. peiencanaan tata iuang; b. pemanaatan iuang; dan c. pengendalian pemanaatan iuang.
Pasal !!1 Ientuk peian masyaiakat dalam peiencanaan tata iuang beiupa: a. masukan mengenai: !. peisiapan penyusunan iencana tata iuang; 2. penentuan aial pengembangan wilayal atau kawasan; ?. pengidentiikasian potensi dan masalal pembangunan wilayal atau kawasan; 1. peiumusan konsepsi iencana tata iuang; dan/atau 5. penetapan iencana tata iuang. b. keija sama dengan Pemeiintal, pemeiintal daeial, dan/atau sesama unsui masyaiakat dalam peiencanaan tata iuang.
Pasal !!5 Ientuk peian masyaiakat dalam pemanaatan iuang dapat beiupa: a. masukan mengenai kebijakan pemanaatan iuang; b. keija sama dengan Pemeiintal, pemeiintal daeial, dan/atau sesama unsui masyaiakat dalam pemanaatan iuang; c. kegiatan memanaatkan iuang yang sesuai dengan keaiian lokal dan iencana tata iuang yang telal ditetapkan;
d. peningkatan .
- Su -
d. peningkatan eisiensi, eektivitas, dan keseiasian dalam pemanaatan iuang daiat, iuang laut, iuang udaia, dan iuang di dalam bumi dengan mempeilatikan keaiian lokal seita sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan; e. kegiatan menjaga kepentingan peitalanan dan keamanan seita memelilaia dan meningkatkan kelestaiian ungsi lingkungan lidup dan sumbei daya alam; dan . kegiatan investasi dalam pemanaatan iuang sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan.
Pasal !!0 Ientuk peian masyaiakat dalam pengendalian pemanaatan iuang dapat beiupa: a. masukan teikait aialan dan/atau peiatuian zonasi, peiizinan, pembeiian insenti dan disinsenti seita pengenaan sanksi; b. keikutseitaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan iencana tata iuang yang telal ditetapkan; c. pelapoian kepada instansi dan/atau pejabat yang beiwenang dalam lal menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggaian kegiatan pemanaatan iuang yang melanggai iencana tata iuang yang telal ditetapkan; dan d. pengajuan kebeiatan teiladap keputusan pejabat yang beiwenang teiladap pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan iencana tata iuang.
Pasal !! Peian masyaiakat dalam penataan iuang dapat disampaikan secaia langsung dan/atau teitulis, kepada: a. menteii/pimpinan lembaga pemeiintal nonkementeiian teikait dengan penataan iuang; b. cubeinui; dan c. Iupati atau Walikota.
Pasal .
- uu -
Pasal !!S (!) Peian masyaiakat dalam penataan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dapat disampaikan secaia lisan dan/atau teitulis secaia individu dan/atau beikelompok sepeiti desa pekiaman dan/atau oiganisasi kemasyaiakatan lokal lainnya. (2) Peian masyaiakat dapat disampaikan kepada: a. menteii/pimpinan lembaga pemeiintal non kementeiian teikait dengan penataan iuang; b. cubeinui; dan/atau c. Iupati atau Walikota. (?) Peian masyaiakat juga dapat disampaikan kepada atau melalui unit keija yang beiada pada kementeiian/lembaga pemeiintal non kementeiian teikait dengan penataan iuang, pemeiintal piovinsi, dan pemeiintal kabupaten/ kota.
Pasal !!u Pelaksanaan tata caia peian masyaiakat dalam penataan iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang- undangan.
Pasal !2u Dalam iangka meningkatkan peian masyaiakat, Pemeiintal Daeial di Lawasan Peikotaan 8aibagita membangun sistem inoimasi dan dokumentasi penataan iuang yang dapat diakses dengan mudal olel masyaiakat.
IAI IX LI1IN1LAN PIkAIIHAN
Pasal !2! Dengan beilakunya Peiatuian Piesiden ini, maka: a. ketentuan dalam peiatuian daeial tentang iencana tata iuang wilayal piovinsi, peiatuian daeial tentang iencana tata iuang wilayal kabupaten/ kota .
- u! -
kota, dan peiatuian daeial tentang iencana iinci tata iuang beseita peiatuian zonasi yang telal ada dinyatakan tetap beilaku sepanjang tidak beitentangan dengan Peiatuian Piesiden ini; dan b. peiatuian daeial tentang iencana tata iuang wilayal piovinsi, peiatuian daeial tentang iencana tata iuang wilayal kabupaten/kota, dan peiatuian daeial tentang iencana iinci tata iuang beseita peiatuian zonasi yang beitentangan dengan Peiatuian Piesiden ini laius disesuaikan paling lambat dalam waktu 5 (lima) talun teilitung sejak Peiatuian Piesiden ini ditetapkan.
Pasal !22 (!) Dengan beilakunya Peiatuian Piesiden ini, maka: a. izin pemanaatan iuang pada masing-masing daeial yang telal dikeluaikan dan telal sesuai dengan ketentuan Peiatuian Piesiden ini tetap beilaku sesuai dengan masa beilakunya; b. izin pemanaatan iuang yang telal dikeluaikan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan Peiatuian Piesiden ini: !. untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, izin teikait disesuaikan dengan ungsi kawasan dalam iencana iinci tata iuang yang ditetapkan olel pemeiintal daeial beidasaikan Peiatuian Piesiden ini; 2. untuk yang sudal dilaksanakan pembangunannya, pemanaatan iuang dilakukan sampai izin teikait labis masa beilakunya dan dilakukan penyesuaian dengan meneiapkan iekayasa teknis sesuai dengan ungsi kawasan dalam iencana iinci tata iuang dan peiatuian zonasi yang ditetapkan olel pemeiintal daeial beidasaikan Peiatuian Piesiden ini; dan ?. untuk yang sudal dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan untuk meneiapkan iekayasa teknis sesuai dengan
ungsi .
- u2 -
ungsi kawasan dalam iencana iinci tata iuang dan peiatuian zonasi yang ditetapkan olel pemeiintal daeial beidasaikan Peiatuian Piesiden ini, atas izin yang telal diteibitkan dapat dibatalkan dan teiladap keiugian yang timbul sebagai akibat pembatalan izin teisebut dapat dibeiikan penggantian sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. c. pemanaatan iuang yang izinnya sudal labis dan tidak sesuai dengan Peiatuian Piesiden ini dilakukan penyesuaian dengan ungsi kawasan dalam iencana iinci tata iuang dan peiatuian zonasi yang ditetapkan olel pemeiintal daeial beidasaikan Peiatuian Piesiden ini; d. pemanaatan iuang di Lawasan Peikotaan 8aibagita yang diselenggaiakan tanpa izin ditentukan sebagai beiikut: !. yang beitentangan dengan ketentuan Peiatuian Piesiden ini, pemanaatan iuang yang beisangkutan diteitibkan dan disesuaikan dengan ungsi kawasan dalam iencana iinci tata iuang dan peiatuian zonasi yang ditetapkan olel pemeiintal daeial beidasaikan Peiatuian Piesiden ini; dan 2. yang sesuai dengan ketentuan Peiatuian Piesiden ini, dipeicepat untuk mendapatkan izin yang dipeilukan. e. masyaiakat yang menguasai tanalnya beidasaikan lak adat dan/atau lak-lak atas tanal sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang- undangan, yang kaiena iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita ini pemanaatannya tidak sesuai lagi, maka penyelesaiannya diatui sesuai dengan ketentuan peiatuian peiundang-undangan. (2) 8epanjang iencana tata iuang wilayal dan/atau iencana iinci tata iuang beiikut peiatuian zonasi piovinsi dan kabupaten/kota di Lawasan Peikotaan 8aibagita belum disesuaikan dengan Peiatuian Piesiden ini, digunakan iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita sebagai acuan pembeiian izin pemanaatan iuang.
IAI .
- u? -
IAI X LI1IN1LAN PINL1LP
Pasal !2? (!) }angka waktu iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita adalal sejak ditetapkannya Peiatuian Piesiden ini sampai dengan beiakliinya jangka waktu kencana 1ata kuang Wilayal Nasional sebagaimana diatui dalam Peiatuian Pemeiintal Nomoi 20 1alun 2uuS tentang kencana 1ata kuang Wilayal Nasional. (2) Peninjauan kembali iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dilakukan ! (satu) kali dalam 5 (lima) talun. (?) Peninjauan kembali iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita dapat dilakukan lebil daii ! (satu) kali dalam 5 (lima) talun: a. dalam kondisi lingkungan stiategis teitentu yang beikaitan dengan bencana alam skala besai yang ditetapkan dengan peiatuian peiundang- undangan; b. dalam kondisi lingkungan stiategis teitentu yang beikaitan dengan batas teiitoiial negaia yang ditetapkan dengan undang-undang; c. dalam kondisi lingkungan stiategis teitentu yang beikaitan dengan batas wilayal daeial yang teimasuk dalam Lawasan Peikotaan 8aibagita yang ditetapkan dengan peiatuian peiundang-undangan; dan/atau d. apabila teijadi peiubalan kencana 1ata kuang Wilayal Nasional yang teikait dengan iencana tata iuang Lawasan Peikotaan 8aibagita.
Pasal .
- u1 -
Pasal !21 Peiatuian Piesiden ini mulai beilaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di }akaita pada tanggal 2 }uli 2u!! PkI8IDIN kIPLIIIL INDONI8IA, ttd. Dk. H. 8L8IIO IAMIANc YLDHOYONO
8alinan sesuai dengan aslinya 8ILkI1AkIA1 LAIINI1 kI Deputi Iidang Peiekonomian,