Professional Documents
Culture Documents
Taolin / 112011123
Buli-buli
Fungsi
: menampung urin dari ureterkemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi Kapasitas vol maksimal dewasa : 300 450 ml Anak- anak (form koff) : Kapasitas buli-buli = {Umur (tahun) + 2} x 30 ml
Buli
aferen-medula
spinalis
Tumor Buli-buli
Tumor buli-buli merupakan 2% dari seluruh
keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenital setelah karsinoma prostat 90% kanker vesika urinaria berasal dari sel transisional : karsinoma sel transisional sisanya adalah karsinoma sel skuamosa
Epidemiologi
Pria 2 kali dari wanita Meningkat pada daerah industri Usia lanjut 80% usia 60 th, sisa 70 th AS- penyebab kematian ke 6 penyakit keganasan 54.610 pria & 17.960 wanita 15.210 meninggal
5.
aromatik) Perokok: 2-6x >> dari non perokok amin aromatik dan nitrosamin genetik Infeksi saluran kemih: E.Coli dan Proteus sp nitrosamin parasit S. Haematobium Kopi , pemanis buatan dan obat-obatan: Sakarin dan siklamat ; siklofosfamid, opium,
Patofisiologi
Faktor lokal karsinogenik/infeksi/genetik defek perubahan sel /mutasi sel tumor superficial infiltrasi ke lamina propriaotot lemak perivesikajaringan sekitarnya
Tumor
Jenis Histopatologi
1. karsinoma sel transisional 90% tumor buli-buli Papiler ( inavasif ) CIS (non invasif) 2. Karsinoma non sel transisional Adenocarsinoma Karsinoma sel squamosa Karsinoma yang tidak berdiferensiasi Karsinoma campuran 3. Karsinoma epitelial dan non epotelial
Gambaran klinik
Hematuria-- ? (3) Rasa sakit dan terbakar ketika berkemih Rasa tidak tuntas setelah berkemih Ca buli infiltratif : disuri, polakisuri, frekuensi,
urgensi Nyeri pinggang-hidronefrosis Retensi bekuan darah tidak dapat miksi Lanjut edema tungkai
Tumor
Marshall
Uraian Karsinoma in situ Tumor papilari invasif Invasi submukosa Invasi otot superfisial Invasi otot profunda Invasi jaringan lemak prevesika
T4 N1-3
D1 D1
M1
D2
Metastasis hematogen
3. Tumor cenderung berbentuk noduler dan invasif - menyebar sampai ke dalam muscularis propria, yang melibatkan jaringan-jaringan lunak di sekitar kantung kemih, prostat, uterus, atau vagina. - organ limfe yang terpengaruh (-) - Transuretral dan sistektomi tidak terlalu berpengaruh, namun masih sensitif terhadap radio terapi. 4. Tumor telah menyerang pelvis atau dinding abdominal, atau telah menyerang hingga jaringan limfe.Transuretral dan sistektomi
Tumor invasif
Diagnosis
Anamnesis
- Painless gross hematuria (80-90%) - Disuria - Urgensi - Polakisuria (20-30%) - Nyeri pada daerah pelvis - Pembengkakan ekstrimitas - Nyeri punggung; bila ada obstruksi ureter, hidronefrosis
Pemeriksaan fisik
- Palpasi abdomen; massa di daerah suprapubik - Palpasi bimanual; memperkirakan luas infiltrasi tumor
Pemeriksaan penunjang
- Darah lengkap (CBC); deteksi anemia, leukositosis, kelainan fungsi liver (penting sebelum terapi intravesikal dgn vaksin BCG) atau ginjal - Sitologi urin; paling reliable untuk diagnosis tapi tergantung pengalaman pemeriksa - Tumor marker dalam urin - Flow cytometry; deteksi kelainan kromosom - Foto polos abdomen; deteksi massa tumor - IVP; filling defect, hidronefrosis - USG; hanya mendeteksi tumor berukuran >1cm - Sitoskopi dan biopsi - CT scan - MRI
Diagnosis Banding
Tumor ginjal atau tumor ureter Endometriosis Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Batu ginjal, ureter, buli Tuberkulosis traktus urinarius Tumor serviks
Komplikasi
a) Ulserasi tumor >> infeksi sekunder >> b) c) d) e)
toksemia >> sepsis Invasi tumor ke bladder neck >> retensi urin >> refluks ureter >> hidronefrosis Gagal ginjal Metastasis; ke liver, paru, tulang Kematian
Sistem scoring rekurensi dan progresivitas kanker menurut European Organisation for Research and Treatment of Cancer
Tabel resiko kekambuhan menurut European Organisation for Research and Treatment of Cancer
Penatalaksanaan
1) TURBT; menentukan luas infiltrasi dan reseksi
tumor. 2) Instilasi intravesika dengan obat-obat Mitosimin C, BCG, 5-Fluoro Uracil, Siklofosfamid, Doksorubisin, atau dengan Interferon. Zat ini diberikan tiap minggu selama 6-8 minggu, lalu dilakukan maintenance terapi sebulan atau dua bulan sekali. 3) Sistektomi parsial, atau radikal/total. Bila dilakukan sistektomi radikal, maka dibuat diversi aliran urin secara ureterosigmoidostomi, konduit usus, diversi urin kontinen, dan diversi urin ortotopik. 4) Radiasi eksterna diberikan selama 5-8 minggu. Merupakan alternatif selain sistektomi radikal pada tumor ilfiltratif yang dalam. Rekurensi lokal
Tindakan TUR Buli / Fulgurasi Instilasi intravesika TUR Buli Sistektomi/ radiasi Adjuvan kemoterapi Radiasi paliatif
Prognosis
Tergantung derajat invasi dan diferensiasi
tumor. Tumor papiler non-invasif dan tidak metastasis menunjukkan prognosis yang baik setelah terapi adekuat. Prognosis buruk pada tumor yang menginvasi otot dan bermetastasis jauh, + 10% angka harapan hidup 5 tahun setelah sistektomi. Penderita perlu kontrol jangka waktu lama karena tumor bisa rekuren.