You are on page 1of 1

1.

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada pada posisi lebih besar sama dengan 140 mmHg untuk tekanan sistolik atau lebih besar sama dengan 90 mmHg untuk tekanan diastolik yang diukur minimal dua kali dalam waktu berbeda serta pengukuran dilakukan dalam posisi duduk. Pasien duduk dengan tenang selama 5 menit di kursi, kaki menyentuh tanah, posisi lengan sejajar dengan jantung. Apabila pasien mengonsumsi kafein, olahraga, dan merokok maka pemeriksaan tekanan darah baru dapat dilakukan minimal 30 menit setelahnya. (JNC 7)
2. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI PADA LANJUT US1A RA Tuty Kuswardhani, Divisi Geriatri, Bagian Penyakit Dalam FK. Unud, RSUP Sanglah Denpasar
Pada semua umur, diagnosis hipertensi memerlukan pengukuran berulang dalam keadaan istirahat, tanpa ansietas, kopi, alkohol, atau merokok. Bulpitt et al.13 menganjurkan bahwa sebelum menegakkan diagnosis hipertensi pada lanjut usia, hendaknya paling sedikit dilakukan pemeriksaan di klinik sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda dalam beberapa minggu. 3. Tambahan : untuk pengkategorian hipertensi dan non hipertensi, berdasarkan JNC 7, kategori prehipertensi masih belum masuk kriteria penyakit, sedangkan kategori hipertensi sendiri dibagi jadi 2 hipertensi stadium 1 dan 2. Jadi kalau dari 4 kategori di kelompokan lagi jadi 2 kategori hipertensi dan non hipertensi masih bisa. Penjelasan ada di modul JNC 7 yang lengkap bab classification of blood pressure hal 12. 4. Diagnosa hipertensi pada dewasa ditegakkan ketika dua kali kunjungan pasien tekanan
diastolik 90 mmHg atau lebih, atau tekanan sistolik lebih dari 135 mmHg (Potter & Perry, 2001). analisis perbedaan hasil pengukuran tekanan darah antara lengan kanan dengan lengan kiri pada penderita hipertensi di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung oleh Arwani (Poltekkes Semarang) dan Sunarno (RSUD dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung).

5.

You might also like