You are on page 1of 7

BAB 2 EMAIL GIGI SEBAGAI OBJEK PEMUTIHAN

Gigi terdiri dari mahkota gigi, leher gigi dan akar gigi. Secara klinis mahkota gigi merupakan bagian gigi yang menonjol di atas gingiva. Dilihat dari potongan melintang, mahkota gigi terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan email, dentin dan pulpa. Diskolorisasi ekstrinsik dapat terjadi pada lapisan luar dari mahkota gigi yaitu di permukaan email dan diskolorisasi intrinsik dapat terjadi di dalam substansi gigi yaitu pada lapisan dalam email dan dentin.4

2.1

Definisi Email adalah jaringan terkeras dari gigi dan merupakan sistem biologis kompleks

yang dibentuk oleh sel-sel ameloblast. Histologi pembentukan email dapat dilihat pada gambar 1. Email gigi berguna untuk memotong makanan menjadi partikel yang kecil agar dapat dicernakan secara efektif oleh enzim pencernaan. Ketebalan dan kepadatannya mempengaruhi permukaan mahkota gigi. Hal ini membentuk lapisan pelindung dengan ketebalan yang berbeda (1,0-2,5 mm) pada setiap area gigi. Lapisan email yang paling tebal terdapat pada permukaan insisal dan oklusal gigi dan semakin menipis hingga ke pertemuan cementoenamel junction. Kepadatan email adalah sekitar 2,9 g/cm3. Email mengandung hidroksiapatit yang memberikan kekerasan pada gigi, sehingga gigi dapat bertahan lebih lama apabila dijaga dengan baik. Kekerasan email juga semakin berkurang apabila mendekati ke arah dentin. Hal ini disebabkan komponen anorganik pada dentin dan sementum lebih rendah dari email.4

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1: Gambaran histologi pembentukan email6

Struktur prismatik email yang terbentuk dari ameloblast mengandung jutaan prisma email atau rod yang memanjang dari arah perbatasan email dan dentin ke permukaan email, serta satu dengan yang lainnya saling mengikat. Arah prisma ke permukaan tidak lurus melainkan bergelombang untuk mempertinggi ketahanan terhadap gaya yang datang. Di bagian kepala prisma terdapat selubung prisma atau dikenal prisma sheath yang didalamnya terdapat kristal hidroksiapatit seperti terlihat pada gambar 2. Di antara kristal terdapat celah yang terisi oleh air dan komponen organik.5,6 Struktur email dapat dilihat pada gambar 3.5

Gambar 2: Struktur kristal email 5

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3: Struktur email 5

2.2

Komposisi Email gigi adalah jaringan yang paling termineralisasi dan merupakan struktur

kristalin yang terdiri dari komponen anorganik 93-95%, komponen organik 1% dan air sekitar 4% yang diukur dari beratnya. Secara mikroskopis, sebagian besar struktur email tersusun oleh kristalit anorganik yaitu kristal hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) dengan pola orientasi yang khas. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip seperti keramik. Secara rinci Carlstom (1964) menyusun komposisi mineral anorganik dalam jumlah terbesar yaitu Ca, PO4, CO2, Na, Mg, Cl dan K sedangkan dalam jumlah kecil yaitu F, Fe,

Universitas Sumatera Utara

Mn, Ag, Zn. Ion kalsium dan fosfat merupakan komponen anorganik yang penting dalam kristal hidroksiapatit.5,6 Garam-garam mineral organik tersusun dalam bentuk jaringan-jaringan kecil yaitu terdiri dari 5,6 : keratin (pseudokeratin) protein Kolagen lemak asam-asam amino lainnya. : C4H9N3O2 : enamelins, amelogenins dan albumin. : Hydroxyproline, C5H9O3N : CH3(CH2)2CO2H : Aspartic acid, Threonine, Serine, Glutamic acid,

Proline, Glycine, Alanine, Valine, Methionine, Isoleucine, Leucine, Tyrosine, Phenylalanine, Lysine, Histidine, Arginine

2.3

Sifat-sifat email Email gigi adalah jaringan paling stabil dalam tubuh manusia. Jaringan ini tidak

mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi kerusakan yang terbatas hanya pada email, tidak akan terasa sakit. Bahan kimia dan faktor lingkungan lainnya dapat merubah struktur email. Faktor yang berpengaruh pada kerusakan email salah satunya adalah keasaman makanan dan minuman yang akan menyebabkan keausan email yang disebut erosi gigi. Akan tetapi, email tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagianbagiannya yang rusak. Email merupakan suatu unsur bradytrophes yaitu jaringan yang paling sedikit sekali mendapat makanan. Dalam penyelidikan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron, juga tidak dijumpai adanya saluran makanan pada email.4

Universitas Sumatera Utara

Secara mikroskopis struktur email terlihat berpori, karena itu email mampu dilewati oleh ion dan molekul tertentu misalnya zat warna dari makanan atau minuman. Ion-ion saliva dapat berdifusi masuk kedalam email sehingga semakin bertambah umur pasien, maka semakin keras emailnya.4,6 Sifat fisik email yang berupa kekerasan dan ketahanan kimia sangat berbeda dari dentin, tulang dan sementum. Walaupun empat jaringan ini termineralisasi dengan hidroksiapatit, akan tetapi terdapat dua perbedaan penting antara email dan jaringan lain. Pertama, tulang, dentin dan sementum terdiri dari 20% kolagen sedang email hanya 0.6%. Kedua, kristal apatit di email adalah kira-kira sepuluh kali lebih besar dan lebih tebal daripada yang dikalsifikasi kolagen sehingga volume kristal di email setidaknya 1000 kali lebih besar. Meskipun email merupakan struktur yang sangat keras dan padat, namun email dapat larut ketika berkontak dengan asam, sehingga larutnya sebagian atau keseluruhan mineral email akan menurunkan kekerasannya.6,7

2.4

Warna email Warna gigi setiap orang sangat bervariasi tergantung pada translusensi, ketebalan

email, warna dentin dibawahnya dan pulpa. Warna gigi yang normal bagi gigi sulung adalah putih kebiruan dan warna gigi permanen putih kekuningan. Bertambahnya umur seseorang secara fisiologis, maka emailnya juga akan menjadi lebih tipis karena abrasi atau erosi dan dentin menjadi lebih tebal karena deposisi dentin sekunder. Namun karena berbagai faktor baik ekstrinsik maupun intrinsik, gigi dapat mengalami perubahan warna akibat penumpukan stain atau pigmen yang sering disebut juga diskolorisasi gigi. Keparahan diskolorisasi yang terjadi tergantung jumlah pigmen yang menimbun di gigi.8

Universitas Sumatera Utara

Semakin banyak pigmen di gigi yang mengabsorpsi cahaya maka warna gigi akan menjadi semakin gelap. Semakin sedikit jumlah pigmen maka semakin sedikit cahaya diabsorpsi dan semakin banyak cahaya yang direfleksikan menjadikan warna gigi tampak semakin terang. Interaksi cahaya dapat dilihat seperti pada gambar 4. Adanya diskolorisasi menimbulkan upaya untuk memutihkan gigi dengan perawatan bleaching.8

Gambar 4 : Interaksi cahaya pada email dan dentin.23 Cahaya yang mengenai email sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh pigmen warna yang terdapat di gigi.

2.4.1 Etiologi diskolorisasi gigi 2.4.1.1 Perubahan warna intrinsik Diskolorisasi intrinsik terjadi akibat faktor dari dalam gigi yang umumnya terdapat pada email dan dentin. Gigi dapat mengalami perubahan warna atau diskolorisasi sebelum masa erupsi yaitu pada saat pembentukan gigi karena terpaparnya struktur gigi dengan penyebab diskolorisasi. Diantara penyebab diskolorisasi ialah obat-obatan yang dikonsumsi sewaktu masa pertumbuhan gigi misalnya tetrasiklin dan fluoride.

Universitas Sumatera Utara

Penggunaan obat tetrasiklin pada ibu hamil selama bulan-bulan terakhir kehamilan akan menyebabkan diskolorisasi gigi sulung anaknya. Ini karena tetrasiklin akan berikatan dengan jaringan gigi yang sedang mengalami proses mineralisasi dan membentuk kompleks tetrasiklin kalsium ortofosfat.9 Penyebab kedua adalah trauma yang terjadi selama pertumbuhan gigi, perubahan pada pulpa, nekrosis pulpa dan penyebab lain pada gigi nonvital, misalnya trauma selama ekstirpasi pulpa, material restorasi gigi, dan material perawatan saluran akar. Perubahan warna yang disebabkan oleh penumpukan produk nekrosis di dalam tubulus dentin dapat diputihkan secara bleaching internal dan dapat memberikan hasil yang baik.9

2.4.1.2 Perubahan warna ekstrinsik Perubahan warna atau diskolorisasi ekstrinsik terjadi pada permukaan luar gigi. Perubahan warna ekstrinsik umumnya terjadi karena penggunaan bahan-bahan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Misalnya akibat dari penggunaan rokok atau tembakau, minuman dan makanan yang berwarna seperti kopi dan minuman berkarbonasi sehingga membentuk stain pada bagian email. Warna stain yang terlihat pada gigi berasal dari komponen polyphenol, yang memberikan warna pada makanan. Ditambah lagi dengan oral hygiene yang buruk sehingga menyebabkan pembentukan plak dan kalkulus juga dapat mempengaruhi warna gigi. Perubahan warna ekstrinsik relatif lebih mudah ditanggulangi dengan membersihkan stain pada emailnya dibandingkan dengan perubahan warna intrinsik. Stain dari nikotin lebih banyak ditemukan pada bagian lingual di rahang bawah dan bagian palatal di rahang atas. Perubahan warna ini dapat diputihkan secara bleaching eksternal dan dapat memberikan hasil yang baik.8,9

Universitas Sumatera Utara

You might also like