You are on page 1of 18

PANDUAN

ON THE JOB TRAINING (OJT)


DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI
(DBK)
ON THE JOB TRAINING (OJT)

ON THE JOB TRAINING (OJT ) adalah Pelatihan


di tempat kerja dengan melaksanakan kegiatan
sesuai kurikulum dan silabus yang mengacu
pada Direktori Pelatihan

Pelatihan ini merupakan bagian dari proses Diklat


Berbasis Kompetensi (DBK ) atau Competency
Based Training (CBT )yang dilaksanakan setelah
peserta mengikuti Off The Job Training di Udiklat
dan dinyatakan lulus .
BEBERAPA CIRI DALAM
ON THE JOB TRAINING (OJT)

 Kegiatan ini bersifat praktek,dengan melaksanakan tugas


/pekerjaan di lapangan

 Prioritas pada kegiatan ini adalah bersifat konsolidasi /vocational


(Familiarisasi dan peningkatan ketrampilan)

 Terfokus pada kegiatan hasil belajar

 OJT dilaksanakan setelah Off The Job Training (sesegera


mungkin)

 Bagian dari proses pembentukan kompetensi sesuai yang


dipersyaratkan pada Standar Kompetensi yang dibuktikan
dengan perolehan sertifikat pelatihan khususnya pada tingkat
pembelajaran II
TUJUAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
Mengembangkan “kualifikasi kunci “peserta, yang terdiri dari:
 Kemampuan individu (fleksibilitas, bertanggung jawab, kreativitas dan kesiapan
belajar).
 Kemampuan sosial (kesiapan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi dan
kemampuan mengatasi konflik).
 Kemampuan kognitif (berfikir logis, kemampuan memecahkan problem, berpikir
alternatif, kemampuan belajar, kemampuan menilai dan memutuskan).

Mengembangkan kompetensi peserta, yang terdiri dari:

 Kompetensi Teknis yaitu keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki


peserta dan merupakan tujuan pokok dari OJT.
 Kompetensi individu, yaitu kemampuan untuk merealisasikan pengetahuan dan
ketrampilan serta kemandirian dalam bekerja.
 Kompetensi sosial, yaitu kemampuan untuk bekerja sama didalam kelompok.
TEKNIK PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING (OJT)
 Pastikan bahwa peserta memahami tujuan pelatihan
 Pastikan bahwa peserta siap untuk mengikuti OJT, yang
meliputi:
• Pengetahuan teknis minimal untuk pelaksanaan
pekerjaan
• Pemahaman ketentuan K3 didalam pelaksanaan
tugas pekerjaan yg akan dilaksanakan
• Penguasaan SOP yang terkait dengan pelaksanaan
tugas yang akan dikerjakan
TEKNIK PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING (OJT)
 Pemberian Contoh
Mentor memberikan contoh kepada peserta dalam melaksanakan keterampilan tertentu.

 Pengenalan
Mentor memperlihatkan peralatan bahan praktek, spesimen, mesin dan sebagainya.

 Peragaan
Peragaan atau demonstrasi biasanya dilakukan pada saat memberikan contoh.

 Kunjungan
Mentor mengajak peserta mengunjungi tempat memproduksi barang jadi, guna mendapatkan
gambaran yang lebih jelas dibandingkan dengan balajar melalui simulasi.

 Penggambaran
Mentor menggambarkan sesuatu di papan tulis maupun di kertas. Hal ini akan sangat
memudahkan peserta untuk lebih memahami pekerjaan, karena gambar dapat memberikan
pesan (makna) yang lebih jelas dibandingkan dengan kata-kata.
TEKNIK PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING (OJT)
 Informasi
Dalam memberikan informasi yang bersifat verbal, Mentor selaku
pemberi pesan haruslah memperhatikan kejelasan informasi yang
diterima oleh penerima pesan.
 Penjelasan
Penjelasan yang dilakukan oleh Mentor kepada peserta melalui
kata-kata, gambar maupun benda merupakan kegiatan dalam
rangka lebih memperjelas pesan-pesan, istilah-istilah sulit/baru
yang diterima oleh peserta.
 Pertanyaan
Pertanyaan dan umpan balik dari Mentor kepada peserta
merupakan aksi maupun reaksi dalam rangka untuk lebih
mengaktifkan peserta dalam pelaksanaan OJT dan sekaligus untuk
mengetahui tingkat pemahaman, situasi dan kondisi peserta.
 Repetisi dan Latihan
Repetisi (pengulangan) merupakan pemantapan dalam rangka menanamkan
pengetahuan di dalam ingatan, sedangkan latihan dari kegiatan
keterampilan merupakan masa peralihan untuk menjadi terbiasa dan
terampil.
 Penguatan dan Pengukuran Prestasi
Penguatan dan pengukuran prestasi dilakukan tidak hanya melalui ujian
saja, tetapi Mentor dapat mengidentifikasi, mengontrol sekaligus
menguatkan prestasi peserta pada saat atau selama OJT.
PROSEDUR ON THE JOB TRAINING (OJT)
Prosedur yang harus dilakukan dalam OJT:
Persiapan.
Dalam tahap persiapan ini Mentor perlu:
 Memahami program pelaksanaan OJT yang diterima dari Unit
diklat penyelenggara. Dalam keadaan diperlukan Program OJT
dapat dimodifikasi sesuai kondisi lapangan dengan
sepengetahuan Unit Diklat -Penyelenggara
 Memahami system pelaporan penyelenggaraan program OJT
 Memahami kondisi kelompok peserta (usia dan mental peserta
dalam kelompok).
 Memahami kondisi pengetahuan siswa yang telah diperoleh
peserta pada saat Off The Job Training
 Menjelaskan tujuan OJT.sesuai Kurikulum-Silabus yang mengacu
Direktori Pelatihan
 Mempersiapkan SOP peralatan yang ada di unit kerja
 Menentukan teknik pelaksanaan OJT, termasuk Jadwal Kegiatan
OJT beserta alat bantunya.
PRINSIP-PRINSIP DALAM PELAKSANAAN OJT

 Status Peserta adalah siswa, oleh karenanya tanggungjawab


pelaksanaan OJT tetap berada pada diri Mentor dan Manajer
Udiklat
 Mentor melaksanakan tugas pembimbingan dan penilaian
kompetensi Peserta sebagai tugas yang melekat pada diri
setiap atasan di Perusahaan (Kebijakan SK 053/2002), dan
dalam rangka merealisasikan komitmennya terhadap tugas
pelestarian kompetensi
 Melibatkan dan mengaktifkan kemampuan indera peserta
untuk melaksanakan pekerjaan secara mandiri
PRINSIP-PRINSIP DALAM PELAKSANAAN OJT

 Untuk meningkatkan minat dan ketrampilan peserta


 Mentor perlu memberikan latihan-latihan dan
pengulangan-pengulangan agar mendapatkan
kepastian hasil belajar yang baik.
 Kemampuan yang dimiliki peserta harus sesuai hasil
belajar pada Off TheJob Training dan
mempertimbangkan usia serta tingkat
perkembangan kemampuan: peserta.
LAMPIRAN PELAKSANAAN OJT

 Materi OJT, yang sesuai materi Off The Job dan mengacu
Direktori pelatihan serta kondisi/peralatan di tempat OJT
dilaksanakan yang dibuat oleh Instruktur

 Lembar tugas yang merupakan tahapan pelaksanaan OJT dan


harus sesuai dengan SOP atau Manual Book dari pabrikan

 Lembar aktivitas/kegiatan yang merupakan rangkaian


aktivitas/ kegiatan pelaksanaan OJT

 Lembar evaluasi/penilaian hasil pelaksanaan OJT

 Jadwal kegiatan pelaksanaan OJT


MEKANISME PELAKSANAAN OJT
Untuk merealisasikan Program OJT,yang
merupakan kelanjutan Off The Job Training
pada Diklat Berbasis Kompetensi (DBK),perlu
memperhatikan hal-hal sbb:
 Penyusunan Program OJT
 Pengorganisasian OJT:
 Koordinasi dengan Unit Operasional
 Mempersiapkan /melatih Mentor
 Kesiapan tempat /jadwal kegiatan OJT
 Penyelenggaraan OJT.
 Sistem Pelaporan .
 Pemberian Sertifikat Pelatihan
 Evaluasi kegiatan OJT,Program,Unit kerja
(Fasilitas),Mentor
PENYUSUNAN PROGRAM OJT UNTUK TIAP
PROGRAM DIKLAT

 Program OJT berisikan jadwal siklus kegiatan pekerjaan sesuai


bidang tugas kompetensi program Diklat, dalam batas waktu
yang telah ditetapkan.
 Program OJT disusun sesuai kisi-kisi tahapan kerja saat
pemetaan kompetensi oleh Instruktur Diklat bersangkutan
dengan memperhatikan kemungkinan kendala di tempat kerja
 Dalam hal paket program diklat disusun lebih dari satu
instruktur, gabungan program kerja OJT dikoordinir oleh course
direktor/Asmen pengajaran unit Diklat .
 Program OJT segera disampaikan oleh Unit Diklat kepada
Manajer unit operasional setelah pelatihan Off Job training
terselenggara.
 Lembar kegiatan :
– Lembar Aktifitas program pelaksanaan OJT.
– Lembar tugas OJT beserta contoh pengisian
– Lembar penilaian
– Lembar Jadwal kegiatan OJT
PENGORGANISASIAN OJT:

Pelaksanaan OJT melibatkan :


GM,sebagai pembina
MSDM, sbg koordinator penanggungjawab
Mentor ( Ditunjuk oleh MSDM) dari Unit
Operasional, sbg penanggungjawab
Course Director(Koordinator program Diklat
termasuk OJT) dari Unit Diklat , sbg
koordinator &Evaluator program
Peserta /Siswa OJT
KESIAPAN TEMPAT /JADWAL KEGIATAN OJT

 OJT dilaksanakan :
1. Unit asal siswa atau
2. Unit lain (termasuk Unit Diklat) apabila di unit tsb ada peralatan yang
menunjang OJT, bilamana di unit asal tidak tersedia untuk kegiatan OJT
 Mengkonfirmasi dengan unit Operasional tentang sarana OJT
 Mengkonfirmasi pelaksanaan OJT disesuaikan dengan program
kegiatan yang telah direncanakan oleh Unit Operasional

PENYELENGGARAAN OJT
 Koordinasi penyelenggaraan OJT di unit operasional dibawah pembinaan
Manajer SDM bersangkutan dengan melakukan pengamatan seluruh
kegiatan OJT sesuai program yang telah disusun

 Apabila pelaksanaan OJT di Unit Operasional lain/termasuk Unit


Diklat,sebagai penanggung jawab adalah Manager Udiklat

 Mentor melaksanakan pembinaan program OJT sesuai yang ditugaskan


kepadanya dan melaksanakan penilaian terhadap peserta OJT dengan
kriteria Lulus/Belum Lulus untuk kemudian melaporkan hasil pengamatan
&penilaian untuk dasar pembuatan sertifikat pelatihan.
KOORDINASI DENGAN UNIT OPERASIONAL

 Konfirmasi tempat penyelenggaraan dan kesiapan OJT


 Penentuan waktu /jadwal penyelenggaraan
 Penunjukan Calon Mentor
 Pemberian bahan ajar Off The Job Training kepada
Mentor

MEMPERSIAPKAN /MELATIH MENTOR

 Penyelenggaraan penyiapan Mentor akan dilaksanakan


oleh PLN Jasa Pendidikan dan Pelatihan
 Manajer SDM Unit Operasional mengidentifikasi
/menunjuk Calon Mentor dari masing-masing Unit
Operasional dan mengusulkan kepada PLN Jasa
Pendidikan dan Pelatihan
SISTEM PELAPORAN.
• Segera setelah program OJT terlaksana, Manajer SDM
mengirimkan kembali formulir penyelenggaraan OJT
sesuai Lampiran 3 gabungan laporan penyelenggaraan
OJT dan Lampiran 1 ke Unit Diklat penyelenggara untuk
proses penerbitan sertifikat .

SERTIFIKAT PELATIHAN
• Sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta yang telah
mengikuti dan memenuhi syarat kelulusan Off The Job
&On The Job Training dan dinyatakan LULUS.
EVALUASI KEGIATAN OJT.

 Seluruh aktifitas penyelenggaraan OJT akan


dievaluasi oleh ahli Diklat yang akan ditunjuk
oleh kantor Induk PLN Jasa Pendidikan dan
Pelatihan yang akan digunakan sebagai
bahan umpan balik penyempurnaan program
Diklat

You might also like