You are on page 1of 7

Mata Pelajaran Praktik_RPP Terbatas Prasetyo Nugroho 10505241028

JOBSHEET Satuan Pendidikan Bidang Keahlian Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Pertemuan ke SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta Teknik Gambar Bangunan Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan X/1 20 Menit (1 Kali Pertemuan) 1

I.

Standart Kompetensi : Pengenalan Alat Ukur Tanah Pesawat Penyipat Datar (PPD) / Waterpass.

II.

Kompetensi Dasar

: Pengenalan/Operasional dan Cara Penempatan Pesawat Penyipat Datar (PPD) / Waterpass.

III.

Tujuan Instrulsional Umum Siswa mengenal Pesawat Penyipat Datar dan cara mengoperasionalkan.

IV.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah melaksanakan praktikum ini siswa harus dapat : 1. Membedakan macam-macam PPD 2. Menyebutkan komponen/bagian PPD 3. Menyetel/mengoperasionalkan PPD 4. Membaca hasil pengukuran.

V.

Benda kerja 1. Statif 2. PPD/Waterpass 3. Rambu ukur 4. Patok kayu

5. Meteran 6. Segitiga pengaman.

VI.

Keselamatan kerja 1. Jangan memutar skrup sampai batas kemampuan/toleransi 2. Bertanyalah apabila belum jelas 3. Jangan bergurau selama praktikum berlangsung 4. Lindungilah pesawat dari gangguan cuaca (panas maupun hujan) 5. Ikuti semua petunjuk baik tulis maupun lisan.

VII.

Materi Pengenalan PPD PPD adalah singkatan dari Pesawat Penyipat Datar atau dengan istilah lain pesawat water pass atau levelling. Fungsi alat tersebut adalah untuk mengukur beda tinggi dan jarak optis antara dua titik atau lebih. Macam-macam PPD Ditinjau dari sistemnya, PPD digolongkan kedalam 3 group utama yaitu : 1. Dumpy level, (alat sipat datar yang ditempatkan pada suatu tonggak dengan ujung silindris sehingga dapat bebas berputar. 2. Tilting level, (alat sipat datar ungkit) sering juga disebut alat sipat datar untuk para teknisi. 3. Alat sipat datar otomatis. Bagian-bagian PPD Pada saat ini sering digunakan adalah pesawat no. 3 yaitu sipat datar otomatis. PPD dikeluarkan oleh pabrik dari Eropa seperti : Kem, Wild, Zeis, dan lain-lain, juga dari Jepang yaitu : Topcon, Sokisha, dan lain-lain. Bagian komponen PPD jenis Top Con At F4 adalah berikut :

1. Sighting Collimator (Visier), gunanya untuk membidik sasaran secara kasar. 2. Lensa Obyektif, yaitu lensa yang berhubungan langsung dengan obyek yang dituju. 3. Cermin Nivo, gunanya untuk melihat kedudukan posisi Nivo apakah sudah di tengah atau belum pada kondisi posisi pesawat agak tinggi dari pengamat/pengukur. 4. Lensa Okuler, yaitu lensa yang berhubungan dengan mata. 5. Nivo kotak lingkaran, gunanya untuk menyetel kedudukan pesawat. Posisi Nivo sudah di tengah lingkaran berarti bahwa pesawat agak tinggi dari pengamat/pengukur. 6. Lingkaran horizontal, gunanya untuk mengukur sudut horizintal.

7. Penutup lensa okuler, gunanya melindungi lensa dari gangguan cuaca dan benda-benda lain. 8. Plat dasar, gunanya sebagai kedudukan pesawat di atas statif.

9. Skrup fokus, gunanya untuk memperjelas obyek sasaran. 10. Skrup penggerak horizontal, gunanya untuk menetapkan sasaran supaya benar-benar pas di tengah-tengah obyek. 11. Skrup penyetel/pendatar, gunanya untuk menyetel Nivo supaya berada pada posisi di tengah-tengah lingkaran. Operasional PPD 1. Mendirikan Statif Statif/kaki tiga fungsinya sebagai tempat kedudukan PPD dalam pengukuran di lapangan. Syarat mendirikan statif : Jarak antara kaki statif membentuk segitiga sama sisi. Kepala statif benar-benar harus mendatar (bisa dibuktikan dengan meletakkan pensil di atas kepala statif). Skrup kaki statif harus benar-benar dalam keadaan terkunci rapat dan kuat. Ujung kaki statif harus masuk ke dalam tanah (injak secara pelanpelan dengan kaki anda). 2. Memasang Pesawat di atas Statif Apabila syarat mendirikan statif sudah terpenuhi semuanya, maka letakkan PPD di atas kepala statif kemudian dikunci dengan pengunci yang tersedia di dalam statif. 3. Menyetel Nivo

Putar teropong sejajar dengan dua buah skrup penyetel. Putar sekrup A dan B bersama-sama dengan arah yang berlawanan sehingga gelembung masuk ke dalm lingkaran.

Apabila posisi nivo sudah masuk lingkaran, tetapi condong kearah sekrup C atau sebaliknya, maka putar skrup C sehingga gelembung masuk ke dalam lingkaran.

Putar teropong 90, lihat posisi nivo! Apabila posisinya bergerak maka stel dengan cara yang sama seperti di atas. Putar lagi dengan 180, ulangi lagi penyetelan dengan cara yang sama. Pesawat siap dioperasikan apabila teropong diputar kesegala arah nivonya tetap di tengah lingkaran.

Didalam teropong terdapat 1 benang tegak dan 3 benang silang yaitu Ba (benang atas), Bt (benang tengah), dan Bb (benang bawah).

Contoh hasil bacaan Ba Bt Bb = 1.035 = 1.000 = 0.955

Langkah Kerja Menyiapkan peralatan yang diperlukan (statif, PPD, Rambu Ukur, Segitiga Pengamat). Menuju lokasi penyetelan. Melakukan penyetelan/operasional PPD sesuai urutan cara kerja (terlampir). Mengumpulkan alat kemudian dikembalikan ke laboratorium.

CARA KERJA Meletakkan segitiga pengaman

GAMBAR

pada lokasi praktik yang strategis.

Menyetel statif di atas segitiga pengaman dengan posisi yang statis/kuat.

Memasang pesawat di atas statif dan dikunci dengan rapat.

Menyetel nivo masuk ke dalam lingkaran.

Memasang

rambu

pada

tempatnya dengan posisi tegak dan kuat.

Arahkan

teropong

ke

rambu

kemudian baca hasilnya.

Cara Penempatan PDD : Cara menempatakan pesawat penyipat datar (PPD) tergantung pada situasi lokasi pengukuran. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) cara penempatan yaitu : 1. Posisi PPD di atas titik (patok).

2. Posisi PPD diantara 2 titik/patok.

3. Posisi PPD berada di luar titik/patok.

You might also like