Professional Documents
Culture Documents
DATA
KOMUNIKASI DATA
Satellit e
PENDAHULUAN
Komunikasi Data
Merupakan suatu bagian dari ilmu komunikasi yang mengkhususkan diri pada
penyampaian informasi melalui media elektronika dengan bantuan komputer
secara akurat dengan kehandalan yang tinggi.
Data
Informasi
♦ Pemancar (TX)
♦ Media ( Saluran ) Komunikasi.
♦ Penerima (RX)
♦ Informasi
♦ On Line
♦ Off Line
♦ Simplex
♦ Half Duplex
♦ Full Duplex
…
♦ Data Sharing
♦ Program Sharing
♦ Equipment Sharing
♦ Data Acquisition
♦ Inquiry and Respons
♦ Storage and retrieval
♦ Time Sharing
♦ Remote Job Entry
♦ Real Time
♦ E – Mail
♦ Bank Teller Terminal (ATM )
♦ Credit Checking System
♦ Hotel Reservation System
♦ Point Of Sales
♦ Traffic Control System
♦ Police Emergency System
♦ Airline Seat Reservation System
1 2 3 4 5 6
Transmission
Source Transmitter System Receiver Destination
♦ Message Formatting
♦ Security and Network Management
Untuk itu didalam suatu sistem Komunikasi Data terbebtuk hubungan antar
peralatan pendukung komunikasi yang disebut jaringan ( Network ).
Switching Node
Wide Area
Network
Transmission
Source Transmitter Receiver Destination
System
Ethernet
Salah satu unsur penting didalam suatu jaringan komputer adalah adanya
Protokol.
Protokol :
♦ Protokol
♦ Computer communication architecture atau protokol
architecture.
♦ Application Layer
Service Access
Point
Application
1 2 3
Transpot
Application
Network 1 2 3
Communication Transpot
Network
Network
Application
1 2 3
Transpot
SISTEM KOMPUTER – K22 Network Layer Univ BUDI LUHUR – 21
Network
KOMUNIKASI
DATA
Application Protokol
File Transfer File Transfer
Application Application
Communicatio Transport Protokol Communicatio
ns Service ns Service
Module Network Acc. Module
Network Protokol Network
Access Module Access Module
Communication
Network
Application Data
Tranport Header
Bentuk dari aplikasi protokol tersebut yang sering digunakan adalah TCP/IP dan
OSI.
Transport Layer
( TCP) DATA
Transport Layer
IP Header DATA
Internet Layer /
Internet Protokol TCP Header IP Header DATA
Physical Layer
KOMUNIKASI
DATA
utuh.
Network Layer
Menyediakan sarana transmisi data dan teknologi switching yang digunakan
untuk mengkoneksikan sistem komunikasi serta bertanggung jawab untuk
menetapkan, menjaga dan mengakhiri koneksi.
Data Link Layer
Menyediakan sarana bagi transfer informasi melalui jalur fisik dalam bentuk
frame frame data dengan ndisertai proses sinkronisasi, kontrol kesalahan dan
kontrol aliran frame.
Physical Layer
Menyediakan sarana pengiriman bit bit data melalui media fisik.
CODING
Format dasar untuk pengkodean data ini telah ditetapkan oleh suatu badan
standart international yaitu CCITT ( Comitee Consultative International for
Telegrah and Telephone ).
Format pengkodean data yang saat ini banyak digunakan adalah ASCII ( American
Standart Code for Information Interchange ) Code.
♦ Karakter Data
Alphanumeric Code
Operator Code
Simbul – simbul khusus
♦ Karakter kendali
Transmission Control
Format Effector
Device Control
Information Separator
⇒ Transmission Control
Fungsi : - membentuk format data bagi proses pengiriman data antara TX
dan RX
- membentuk penyaluran data dalam jaringan
Contoh dari Transmission Control : SOH, STX, ETX, SYN, ENQ, ACK dan lain
lain
⇒ Format Effector
Fungsi : mengatur letak data pada alat pencetak atau tampilan.
Contoh dari Format Effector : BS, CR, HT, FF, LF dan lain lain.
⇒ Device Control
Fungsi : mengendalikan peralatan tambahan pada terminal.
Contoh dari Device Control : DC1, DC2, DC3 dan DC4.
⇒ Information Separator
Fungsi : mengelompokkan data menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh dari Information Separator : US, GS, RS dan FS.
MEDIA TRANSMISI
Media transmisi ini merupakan sarana yang penting bagi terselenggaranya suatu
proses komunikasi antara TX dan RX.
GUIDED MEDIA
• Coaxial Cable
• Optical Cable
♦ Twisted Pair:
⇒ Terdiri dari 2 kabel tembaga yang terpilin erat.
⇒ Konektor yang digunakan RJ 45 dan RJ 11
⇒ Rentan terhadap gangguan luar seperti seperti efek
elektromagnetis.
⇒ Berdasarkan pembungkusnya (shielding) dibedakan menjadi :
Unshielded Twist Pair ( UTP )
Shieldied Twisted Pair ( STP )
♦ Coaxial Cable
♦ Radio Wave :
⇒ Menggunakan gelombang gelombang radio
⇒ Contoh dari gelombang – gelombang radio :
30 – 30 KHz Low Frequency Navigasi
♦ Sattelite Microwave :
♦ Harga
♦ Kerumitan instalasi
♦ Kapasitas saluran ( Bandwidth )
♦ Faktor Attenuation ( pelemahan )
♦ Daya tahan terhadap efek elektromagnetis.
♦ Base Band
♦ Broad Band
TRANSMISSION MODE
♦ Transmisi Paralel
♦ Transmisi serial
Transmisi Paralel
♦ Pengiriman bit bit data secara serentak dari bit 1 sampai bit ke n.
♦ Contoh : Standart Centronics IEEE 4888
♦ Termasuk transmisi yang cepat dengan sistem hardware dan soft ware yang
sederhana
♦ Untuk jarak yang jauh adalah tidak effisien serta jumlah media yang
digunakan relatif banyak sesuai denganh jumlah bit yang akan
ditransmisikan.
Tx Rx
Transimi Paralel
Transmisi Serial
Tx Rx
⇒ Asynchronous Transmission
⇒ Synchronous Transmission
Transmisi Asynchronous :
HIGH
SISTEM KOMPUTER – K22 Univ BUDI LUHUR – 46
LOW
KOMUNIKASI
DATA
Transmisi Synchronous :
♦ Pengiriman data per blok
♦ Diperlukan sinkronisasi yang tepat antara Tx dan Rx.
♦ Memerlukan media transmisi yang baik.
♦ Format data :
KODE
SYN STX BLOK DATA ETX
KESALAHAN
Data :
Kenyataan / fakta penting yang tercatat / terekam yang dapat diproses /
diinterprestasikan oleh manusia / komputer sehingga menghasilkan arti yang
bermacam – macam.
♦ Data digital.
⇒ Data dari peralatan digital seperti komputer
⇒ Tidak berubah menurut fungsi waktu.
Signal :
Untuk merubah suatu analog menjadii sinyal digital diperlukan suatu peralatan
yang disebut MODEM yang terdiri dari :
♦ Modulator
♦ Demodulator
♦ Amplitudo
♦ Frekwensi
♦ Phase
♦ Amplitudo Modulation
♦ Frekwensi Modulation
♦ Phase Modulation
Amplitudo Modulation :
Frekwensi Modulation :
Phase Modulation :
♦ Phase gelombang pembawa berubah – ubah sesuai
dengan perubahan bentuk informasi yang dibawa.
ENCODING
Teknik modulasi ini pada umumnya hanyalah merupakan konversi dari signal
digital ke signal digital yang lebih kuat agar dapat ditransmisikan ketempat yang
lebih jauh.
Sebelum dilakukan konversi maka data digital perlu di encode ke bentuk sinyal
digital.
• Bipolar AMI
• Pseudoternary
• Manchester
♦ Bipolar AMI
⇒ Logic 0 = tidak ada line signal
⇒ Logic 1 = positif atau negativ level tergantung dari kondisi sebelumnya.
♦ Pseudoternary
⇒ Logic 0 = positiv atau negativ level, tergantung dari kondisi sebelumnya.
⇒ Logic 1 = tidak ada line signal.
♦ Manchester
⇒ Logic 0 = transisi dari High ( “1”) ke Low (“0”) pada pertengahan interval
⇒ Logic 1 = transisi dari Low (“0”) ke High (“1”) pada pertengahan interval
Teknik Encoding Bipolar AMI yang banyak digunakan saat ini mengalami beberapa
penyempurnaan seperti :
♦ Bipolar with 8 Zeros Subtitution (B8ZS)
⇒ Jika terdapat 8 digit “0” berturut turut dan polaritas tegangan yang terakhir
adalah positiv maka → 0 0 0 + - 0 - +
⇒ Jika terdapat 8 digit “0” berturut turut dan polaritas tegangan yang terakhir
adalah negativ maka → 0 0 0 - + 0 + -
♦ High Density Bipolar 3 Zeros ( HDB3)
− 000− +00+
+ 000+ −00−
Penyempurnaan twersebut diatas untuk mengantisipasi jika terdapat rabf kaian
data yang banyak mengandung digit “0”.
KECEPATAN
♦ Kecepatan Modulasi
♦ Kecepatan Signal Data
♦ Kecepatan Transmisi
Kecepatan Modulasi :
Kecepatan Transmisi :
Hubungan antara data rate dan signalling rate dapat dilihat pada persamaan
dibawah ini :
C = R 2log L
Data
Komputer Communication MODEM
Controller
C=2W
C = 2 W Log2 M
NOISE
Adalah gangguan yang dapat terjadi pada saluran komunikasi sehingga dapat
menyebabkan kerusakan data, yang pada akhirnya menggangu proses
penerimaan dan pengiriman data.
♦ Random Noise
⇒ Thermal Noise
⇒ Intermodulation Noise
⇒ Cross Talk
⇒ Impulse Noise
⇒ Fading
♦ Statistikal Noise
⇒ Redaman
⇒ Tundaan
C = W log2 ( 1 + S/N )
Error Detection
Oleh sebab itu diperlukan suatu metoda error detection untuk mengetahui
dengan pasti bahwa data yang diterima oleh Rx adalah sama dengan data yang
dikirim oleh Tx.
♦ Echo Checking
♦ Vertical Redudancy Checking
♦ Horizontal ( Longitudinal ) Redudancy Checking
Echo Checking :
♦ Teknik CRC menggunakan prinsip pembagi bit data dengan suatu fungsi
matematis yang disebut polinomial.
P(X) = Cn Xn + Cn-1 Xn-1 + … + C1X1 + C0X0
♦ Hasil baginya dikirim ke penerima untuk dicocokkan dengan cara yang sama,
dimana hasil bagi biasa disebut sebagai FCS ( Frame Check Sequences)
♦ Digunakan pada protokol yang berorientasi bit, dimana setiap frame data
dianggap sebagai konstanta sebuah polinomial.
♦ Cara penghitungan pada metoda CRC
⇒ Rumusan dasar yang digunakan :
P(X) Xk R (X)
−−−−−− = Q(X) + −−−−−
G(X) G (X)
⇒ CRC – 32 (LAN ) = X32+ X26 + X23 + X22 + X16 + X12 + X11 + X10 + X9 +
X8 + X5 + X4 + X3 + X + 1
INTERFACE FISIK
MODE
REGISTER
Tx Data
Rx Buffer
Register
STATUS
REGISTER
Komputer
Rx Data
Tx Buffer
Register
Timing and
Control Logic Tx Clock
Rx
INTERNAL
DATA BUS
SISTEM KOMPUTER – K22 Univ BUDI LUHUR – 82
KOMUNIKASI
DATA
UART
Mode Register pada USART berfungsi untuk menentukan bentu format data yang
di kirim atau diterima.
SCS PD PE L2 L1 0 0 0
Status Register pada USART berfungsi untuk memeriksa kondisi dari USART yang
bersangkutan.
0 0 0 0 SD Rx Buff Tx Buff
SD = Synchronisation Detect.
RX Buff = Buffer Penerima
Tx Buff = Buffer Pemancar
RS 232
RS 232 merupakan standart yang paling umum bagi interface serial yang
digunakan pada sistem personal komputer.
RS 232 adalah merupakan kesepakatan antara EIA dan beberapa produsen
komputer agar didapatkan suatu standar interface yang dapat diterapkan pada
berbagai standar komputer.
DCE dapat berupa komputer atau terminal data sedangkan nDCE dapat berupa
peralatan komunikasi seperti halnya modem.
RS 232 digunakan untuk menghubungkan antara DCE dan DTE tersebut dan
konektor RS 232 biasanya disebut sebagai konektor DB 25
Sinyal sinyal penting yang terdapat pada RS 232 :
♦ RI ( Ring Indicator ) = panggilan dari modem lawan.
♦ SG ( Signal Ground ) = referensi bumi
♦ RTS ( Request To Send ) = permintaan pengiriman data dari komputer /
terminal
♦ CTS (Clear To Send ) = modem telah selesai mengirim data.
♦ TxD ( Transmitter Data ) = Data signal keluar
♦ RxD (Receiver Data ) = Data signal masuk
♦ TxC ( Transmitter Clock ) = Transmitter Clock
♦ RxC ( Receiver Clock ) = Receiver Clock
♦ DCD ( Data Carrier Detect ) = carrier dari modem lawan terdeteksi.
Hubungan antara DTE dan DCE harus meliputi 4 karakteristik utama dari suatu
sistem interface yaitu mechanical, electrical, funtional dan Procedural
Sistem Wiring standart pada RS 232 :
DTE DCE
RI RI
DTR DTR
TxC TxC
RxC RxC
DCD DCD
SG SG
DSR DSR
CTS CTS
TxD TxD
RxD RxD
TxD TxD
DTE DCE
TxD TxD
RxD RxD
RTS RTS
CTS CTS
DCD DCD
SG SG
DSR DSR
RI RI
DTR DTR
RxD RxD
TxD TxD
MODEM
Sebagai peralatan yang digunakan untuk merubah suatu sinyal analog ke bentuk
sinyal digital atau sebaliknya.
♦ Error Susceptibility
Daya tahan dan kepekaan modem terhadap error yang terjadi.
TERMINAL
adalah suatu peraltan yang melayani proses input output dari suatu sistem
komunikasi data, yang berhubungan langsung dengan user.
♦ Smart Terminal
♦ Intellegent Terminal
TEKNIK MULTIPLEXING
Tujuan dari teknik multiplexing adalah untuk meningkatkan utilitas dari sebuah
saluran dengan cara membagi pemakaian saluran tersebut pada beberapa
pemakai.
Statistical TDM :
CONCENTRATOR
⇒ Pelayanan saluran
Membentuk hubungan
Identifikasi terminal
⇒ Error kontrol
⇒ Konversi kecepatan
FLOW CONTROL
Tujuan dari Flow Control adalah mengatur dan membatasi aliran frame data dari
pengirim ke penerima.
Didalam setiap tahapan selalu didahului dengan proses pertujran signal kontrol →
Hanshaking
♦ ENQ : Enquiry
♦ ACK : Acknowledge
♦ NACK : Not Acknowledge
♦ EOT : End Of Transmission, dll
♦ Sliding Windows
ERROR CORRECTION
Bit bit yang disisipkan pada data yang akan dikirim biasanya disebut sebagai bit
hamming
Posisi bit bit hamming dinyatakan dalam posisi 2n, dengan n = 0,1,2,3,4,5,…
… D9 D8 D7 D6 D5 D4 H D3 D2 D1 H D0 H H
… 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
D : Data “0” / “1”
H : Hamming Code