You are on page 1of 16

Elektrokimia Sel Elektrolisis

BERLY DWIKARYANI ERLINDA PURNAMA META TANJUNG N DEA NAOMI RICO JULIAN RISKI YUDATAMA

Elektrokimia
Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya

Sel Elektrolisis
Yaitu sel yang menggunakan arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia tidak terjadi secara spontan tetapi melalui perbedaan potensial yang dipicu dari luar sistem. Anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan katoda bermuatan negatif, sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke katoda.

Lanjutan....
Sel elektrolisis juga menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Sel elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non spontan (G > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan electrode platina

Elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda Pt

Elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif Power Supply DC akan menjadi kutub negatif sel dan elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif power supply akan menjadi kutub positif dari sel. Ionion Na+ akan bergerak menuju kutub negatif dan pada elektroda tersebut terjadi reaksi :

Ion-ion Cl- bergerak menuju elektroda positif dan pada elektroda tersebut terjadi reaksi:

Karena pada elektroda negatif terjadi reaksi reduksi maka elektroda tersebut merupakan katoda. Pada elektroda positif terjadi reaksi oksidasi. Oleh karena itu elektroda tersebut merupakan anoda. Reaksi Sel : 2 Na+(l) + 2 Cl-(l) > 2 Na(s) + Cl2(g)

Reaksi - reaksi Sel Elektrolisis


Reaksi Pada Katoda Ion positif akan mengalami reduksi, kecuali kation (+) yang berasal dari logam IA, IIA, dan Mn dalam larutan air tidak mengalami reduksi, yang mengalami reduksi adalah H2O, Reaksinya: 2H2O + 2e- H2 + 2OH Ion logam IA,IIA.Al, dan Mn berbentuk lelehan (leburan) akan mengalami reduksi Reaksi Pada Anoda Ion negatif akan mengalami oksidasi jika elektrodanya nonaktif (Pt dan C). Ion negatif yang mengandung O (SO42-, MnO4-, NO3-, dll) tidak mengalami oksidasi, yang mengalami oksidasi adalah H2O Reaksi : 2H2O 4H+ + O2 + 4e Jika elektrode anode merupakan logam aktif (selain Pt dan C) yang mengalami Oksidasi adalah elektrode tersebut.

Analisa Kuantitatif
Satuan yang sering ditemukan dalam aspek kuantitatif sel elektrolisis adalah Faraday (F). Faraday didefinisikan sebagai muatan (dalam Coulomb) mol elektron. Satu Faraday equivalen dengan satu mol elektron. Demikian halnya, setengah Faraday equivalen dengan setengah mol elektron.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, setiap satu mol partikel mengandung 6,02 x 1023partikel. Sementara setiap elektron mengemban muatan sebesar 1,6 x 10-19 C. Dengan demikian: 1 Faraday = 1 mol elektron = 6,02 x 1023 partikel elektron x 1,6 x 10-19 C/partikel elektron 1 Faraday = 96320 C (sering dibulatkan menjadi 96500 C untuk mempermudah perhitungan) Hubungan antara Faraday dan Coulomb dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Faraday = Coulomb / 96500 Coulomb = Faraday x 96500

Coulomb adalah satuan muatan listrik. Coulomb dapat diperoleh melalui perkalian arus listrik (Ampere) dengan waktu (detik). Persamaan yang menunjukkan hubungan Coulomb, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut : Coulomb = Ampere x Detik Q=Ixt Dengan demikian, hubungan antara Faraday, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut : Faraday = (Ampere x Detik) / 96500 Faraday = (I x t) / 96500

Soal 1
Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert dihasilkan gas oksigen sebanyak 5,6 L pada STP. Berapakah jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut?

Penyelesaian
Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert adalah sebagai berikut : Katoda (-) : Ag+ + e- > Ag Anoda (+) : 2 H2O(l) > O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e Gas O2 terbentuk di anoda. Mol gas O2 yang terbentuk sama dengan 5,6 L / 22,4 L = mol O2 Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan mol gas O2, maka jumlah mol elektron yang terlibat adalah sebesar 4 x = 1 mol elektron. 1 mol elektron = 1 Faraday = 96500 C Jadi, jumlah listrik yang terlibat adalah sebesar 96500 C

Soal 2
Pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda inert dihasilkan gas oksigen sebanyak 5,6 L pada STP. Berapakah jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut?

Penyelesaian
Reaksi elektrolisis lelehan NaF adalah sebagai berikut : K (-) : Na+(l) + e- > Na(s) A (-) : 2 F-(l) > F2(g) + 2 e Gas F2 terbentuk di anoda. Mol gas F2 yang terbentuk adalah sebesar 15 L / 25 L = 0,6 mol F2 Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan 0,6 mol gas F2, akan melibatkan mol elektron sebanyak 2 x 0,6 = 1,2 mol elektron 1,2 mol elektron = 1,2 Faraday Waktu yang diperlukan dapat dihitung melalui persamaan berikut : Faraday = (Ampere x Detik) / 96500 1,2 = (10 x t) / 96500 t = 11850 detik = 3,22 jam Jadi, diperlukan waktu selama 3,22 jam untuk menghasilkan 15 L gas fluorin

TERIMAKASIH

You might also like