You are on page 1of 20

THERAPI KOMPLEMENTER UNTUK KLIEN DENGAN HIPERTENSI Diajukan untuk memenuhi tugas praprofesi ners

Disusun Oleh: IMAN FIRMANSYAH S. Kep PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI PRODI S1 KEPERAWATAN KOTA SUKABUMI 2012/2013

HIPERTENSI

A. Definisi 1. Hipertensi adalah tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau tekanan diastolic > 90 mmHg. Diagnosis dipastikan dengan mengukur rata-rata dua atau lebih pengukiran tekanan darah pada waktu yang terpisah (Engram, 1998). 2. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolnya diatas 90 mmHg (Brunner and Suddarth, 2001). 3. Hipertensi adalah peningkatan sistole, yang tingginya tergantung umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas tertentu, tergantung posisi tubuh, umur dan tingkat stress yang dialami (Tamboyong, 2000). B. Etiologi (Sjaifoellah Noer, 2001) Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua : 1. Hipertensi Esensial Yaitu hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dan meliputi 90 % dari seluruh penderita hipertensi, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain a. Genetik Peran faktor genetik terhadap hipertensi esensial dibuktikan bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot dari pada heterozigot, apabila salah satu diantara menderita hipertensi. Pada 70 % kasus hipertensi esensial didapatkan riwayat hipertensi esensial. b. Usia Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi pada yang berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur.

c. Obesitas Adanya penumpukan lemak terutama pada pembuluh darah mengakibatkan penurunan tahanan perifer sehingga meningkatkan aktivitas saraf simpatik yang mengakibatkan peningkatan

vasokontriksi dan penurunan vasodilatasi dimana hal tersebut dapat merangsang medula adrenal untuk mensekresi epinerpin dan norepineprin yang dapat menyebabkan hipertensi. d. Hiperkolesterol Lemak pada berbagai proses akan menyebabkan pembentukan plaque pada pembuluh darah. Pengembangan ini menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang disebut aterosklerosis. e. Asupan Natrium meningkat (keseimbangan natrium) Kerusakan ekskresi natrium ginjal merupakan perubahan pertama yang ditemukan pada proses terjadinya HT. Retensi Na+ diikuti dengan ekspansi volume darah dan kemudian peningkatan output jantung. Autoregulasi perifer meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan berakhir dengan HT. f. Rokok Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran adrenalin yang merangsang denyutan jantung dan tekanan darah. Selain itu asap rokok mengandung karbon monoksida yang memiliki kemampuan lebih kuat dari pada Hb dalam menarik oksigen. Sehingga jaringan kekurangan oksigen termasuk ke jantung. g. Alkohol Penggunaan alkohol atau etanol jangka panjang dapat

menyebabkan peningkatan lipogenesis (terjadi hiperlipidemia) sintesis kolesterol dari asetil ko enzim A, perubahan seklerosis dan fibrosis dalam arteri kecil. h. Obat-obatan tertentu atau pil anti hamil Pil anti hamil mengandung hormon estrogen yang juga bersifat retensi garam dan air, serta dapat menaikkan kolesterol darah dan gula darah.

i. Stres psikologis Stres dapat memicu pengeluaran hormon adrenalin dan

katekolamin yang tinggi, yang bersifat memperberat kerjaya arteri koroner sehingga suplay darah ke otot jantung terganggu. Stres dapat mengaktifkan saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten. 2. Hipertensi sekunder Disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya : a. Penyakit ginjal Kerusakan pada ginjal menyebabkan renin oleh sel-sel

juxtaglomerular keluar, mengakibatkan pengeluaran angiostensin II yang berpengaruh terhadap sekresi aldosteron yang dapat meretensi Na dan air. b. Diabetes Mellitus Disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam waktu yang sama mengakibatkan gula darah pekat dan terjadi pengendapan yang menimbulkan arterosklerosis meningkatkan tekanan darah. C. Klasifikasi Klasifikasi Stadium hipertensi Menurut Sjaifoellah Noer, (2001) terdiri dari: 1. Stadium 1 (ringan) Tekanan sistolik antara 140 159 mmHg. Tekanan diastolik antara 90-99 mmHg. 2. Stadium 2 (sedang). Tekanan sistolik antara 160 179 mmHg. Tekanan diastolik antara 100 109 mmHg. 3. Stadium 3 (berat) Tekanan sistolik antara 180 209 mmHg. Tekanan diastolik antara 110 119 mmHg. 4. Stadium 4 (sangat berat) Tekanan sistolik lebih atau sama dengan 210 mmHg. Tekanan diastolik antara > 120 mmHg.

Klasifikasi ini tidak untuk seseorang yang memakai obat antihipertensi dan tidak sedang sakit akut. Apabila tekanan sistolik dan diastolik terdapat pada kategori yang berbeda. Maka harus dipilih kategori yang tinggi untuk mengklasifikasi status tekanan darah seseorang. D. Tanda dan Gejala Menurut Tambayong (2000) gejala dan tanda dapat dikarakteristikkan sebagai berikut : 1. Sakit kepala 2. Nyeri atau berat di tengkuk 3. Sukar tidur 4. Mudah lelah dan marah 5. Tinnitus 6. Mata berkunang-kunang 7. Epistaksis 8. Gemetar 9. Nadi cepat setelah aktivitas 10. Sesak napas 11. Mual, muntah E. Komplikasi Komplikasi yang mungkin terjadi pada hipertensi adalah sebagai berikut : 1. Payah jantung (gagal jantung) 2. Pendarahan otak (stroke) 3. Hipertensi maligna : kelainan retina, ginjal dan cerabrol 4. Hipertensi ensefalopati : komplikasi hipertensi maligma dengan gangguan otak. 5. Infark miokardium Dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen kemiokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. 6. Gagal ginjal Karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapilerkapiler ginjal, glomerulus. Dengan rusaknya glomerulus darah akan

mengalir ke unit-unit fungsional ginjal. Nefron terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kemataian. Dengan rusaknya membran glomerulus,proteinakan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,menyebabkan edema,yang sering dijumpai pada hipertensi kronik.

F. Keperawatan Komplementer Untuk klien Dengan Hipertensi 1. Mentimun

a.

Sejarah Mentimun Sebelum memasuki pada subtansi kandungan mentimun alangkah baiknya kita mempelajari sejarah mentimun. Tanaman mentimun secara alami berkembang baik dalam lingkungan beriklim sedang dan tropis, dan umumnya memerlukan suhu antara 60-90 F/15-33 C. Dalam istilah evolusioner, mentimun pertama mungkin berasal di Asia Barat (dan mungkin lebih khusus di India) atau bagian dari Timur Tengah. Mentimun yang disebutkan dalam legenda Gilgames, seorang raja uruk yang hidup sekitar 2500 SM di yang sekarang adalah Irak dan Kuwait. Ini adalah sekitar 3.300 tahun kemudian, ketika budidaya mentimun menyebar ke bagian Eropa, termasuk Prancis. Dan itu tidak sampai saat kolonis Eropa yang akhirnya muncul mentimun di Amerika Utara pada tahun 1500-an (Anonymous, 2011). Dan menurut buku karangan Isnaini M, (2009) mengatakan asal tanaman ini belum diketahui secara pasti, tapi sudah lama dibudayakan di sekitar Burma dan Thailan. Mentimun mempunyai nama lain yaitu timun, (Jawa),

bonteng (Sunda), ketimun (Kalimantan), hantimun (Lampung), timoh (Aceh). Mentimun (cucumis satlvuus Linn) adalah salah satu sayuran yang keberadaannya melimpah di negeri ini. Mentimun merupakan tanaman semusim yang memang banyak dibudidayakan. Harga mentimun relatif selalu murah. Tidak heran jika kemudian banyak orang yang menjadikannya makanan pendamping seperti lalapan, acar dan pelengkap kuliner sate. Buah mentimun memiliki kandungan air yang berlebih, karenanya bisa menyegarkan tubuh. Tak hanya itu, mentimun juga ternyata memiliki khasiat bagi kesehatan manusia. Salah satu khasiat mentimun adalah untuk mengatasi darah tinggi atau hipertensi. b. Kandungan Mentimun Sebelum membedah manfaat mentimun untuk darah tinggi, penting untuk mengurai zat apa saja yang terkandung di dalam sayuran ini. Secara klinis, mentimun mengandung zat-zat saponin (yang berfungsi mengeluarkan lendir), protein, Fe atau zat besi, sulfur, lemak , kalsium, Vitamin A, B1 dan juga C. Jika memakai pendekatan matematis, maka dalam 100 gram mentimun terdapat 0,7 gram protein, 12 kkl kalori, 0,1 gram lemak, 21 miligram fosfor, 0,3 miligram Fe, 0,3 karbohidrat, 8,0 vitamin C, dan 0,3 miligram Vitamin A dan juga vitamin B1. Berbagai zat ini bersifat porgonik yang disinyalir mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh. c. Manfaat Mentimun Terhadap Perubahan Hipertensi Pada sub pembahasan ini akan dipaparkan secara detail manfaat dari beberapa kandungan yang ada pada mentimun sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Menurut Solanki. P, (2011) menyatakan beberapa mekanisme bagaimana kalium dapat menurunkan tekanan darah sebagai berikut: Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total dan meningkatkan output jantung. Karena mentimun memiliki sekitar 90% dari kandungan air mereka adalah cara terbaik untuk

meningkatkan asupan serat dan air. Ada tingginya kandungan vitamin A, B6 dan C hadir dalam daging mentimun. Selain itu sayuran ini diketahui memiliki konsentrasi tinggi mineral seperti kalsium , kalium, magnesium, dan silika. Berikut ini adalah bagan yang mewakili nilai gizi mentimun.

Tabel 1.1. Nilai Gizi dalam Mentimun (mg/100 gram)

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Gizi Karbohidrat Gula Diet Serat Lemak Protein Thiamin (vitamin B1) Riboflavin (Vitamin B2) Niacin (vitamin B3) Asam pantotenat (vitamin B5) Vitamin B6 Folat (Vitamin B9) Vitamin C Kalsium Besi Magnesium Fosfor Kalium Seng Silika

Konten 3.63 gm 1,67 gm 0,5 gm 0,11 gm 0,65 gm 0,027 mg 0,033 mg 0,098 mg 0,259 mg 0,040 mg 7 pg 2,8 mg 16 mg 0,28 mg 13 mg 24 mg 147 mg 0,20 mg 2%/100 g

mmol 250 mmol 170 mmol 420 mmol 320 mmol 260 mmol 150 mmol -

Sumber: Parul Solanki, 2011 dan Elson M. Haas, MD

Tabel 1.2. Nilai Kalori dalam Mentimun (mg/100 gram) No. Kalori 1. Dari Karbohidrat 2. Dari Lemak 3. Dari Protein
Sumber: Parul Solanki, 2011

% DV (Daily Value) 6.5 (27.2 kJ) 0,5 (2,1 kJ) 0,8 (3,3 kJ)

d. Ramuan Penurun Hipertensi Kandungan mineral kompleks dalam mentimun seperti potassium, magnesium juga fosfor menjadikan sayuran yang satu ini berkhasiat untuk menurunkan darah tinggi atau hipertensi. Jika Anda termasuk penderita hipertensi, Anda baiknya mengkonsumsi mentimun setiap hari secara rutin. Cara mengkonsumsinya bisa langsung dimakan setelah dicuci bersih. Tetapi akan lebih baik lagi jika Anda menghaluskan satu buah mentimun dan kemudian peras airnya. Buang ampas dan minum air perasan tadi. Untuk hasil optimal, minumlah air perasan mentimun sebanyak tiga kali dalam sehari. Pagi, siang dan malam hari. Jika anda menginginkan rasa yang juga lezat, resep jus mentimun juga dapat dipakai untuk menurunkan darah tinggi. Para ahli menjawab alasan mengapa khasiat mentimun untuk darah tinggi sangat baik. Alasannya tak lain adalah sifat uretic pada mentimun yang terdiri dari 90% air mampu mengeluarkan kandungan garam dari dalam tubuh. Mineral yang kaya dalam buah mentimun memang mampu mengikat garam dan dikeluarkan melalui urin. Universitas Erlangga melakukan penelitian terhadap mentimun terbukti dapat menurunkan tekanan darah. Kandungan air yang mencapai 90% di dalam mentimun, serta kalium yang tinggi akan mengeluarkan garam dari tubuh. Dengan cara 300gram atau dua mentimun dijus airnya diminum. Selama ini, para penderita hipertensi mengendalikan dan mengobati tekanan darah tinggi mereka dengan mengkonsumsi obatobatan kimia dan juga diharuskan menghindari makanan tertentu. Hal tersebut tentunya tak mengenakkan. Namun dengan mengkonsumsi mentimun, khasiat dan rasa yang nikmat bisa didapatkan sekaligus. Jauh lebih baik lagi jika penderita hipertensi juga mengkonsusmsi makanan penurun darah tinggi lainnya seperti timun jepang atau kiuri, bawang putih, seledri, tomat, kucai, belimbing dan masih banyak lagi lainnya. Kuncinya adalah telaten dan bersabar. Sebab, pengobatan alami memang memakan waktu yang relatif lebih lama ketimbang

pengobatan kimiawi. Khasiat mentimun untuk darah tinggi mulai terasa dalam 2-3 minggu, dengan ketentuan Anda mengkonsumsinya secara teratur dan dengan porsi yang pas. Selamat mencoba! e. Cara pembuatan ramuan mentimun 1. Bahan bahan Buah mentimun segar 2. Cara membuat dan menggunakan Cuci mentimun hingga bersih kemudian parut Peras hasil parutan dan saring Minum ramuan sekaligus 2-3 kali sehari secara rutin G. Pengertian Diet Hipertensi Diet hipertensi adalah cara untuk mencegah terjadinya hipertensi tanpa efek samping, karena menggunakan bahan makanan yang lebih alami, dari pada menggunakan obat penurun tekanan darah pasien akan menjadi tergantung seterusnya pada obat tersebut (Sustrani, 2005). Diet hipertensi adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa efek samping yang serius, karena metode pengendaliannya yang alami (Vitahealth, 2006 : 51). a. Syarat-Syarat pemberian makanan pada penderita hipertensi Syarat-syarat pemberian makanan pada penderita hipertensi adalah : 1. Cukup energi, protein, mineral dan vitamin 2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit 3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam (Almatsier, 2006 : 65).

b. Bahan Makanan yang Dianjurkan pada Penderita Hipertensi (Almatsier, 2006 : 67). No. Bahan Makanan Makanan yang Dianjurkan Beras, kentang, singkong, terigu, tepioka, hunkwe, gula, makana yang diolah dari 1. Karbohidrat bahan makanan tersebut diatas tanpa garam dapur dan soda seperti : makaroni, mi, bihun, roti, biscuit dan kue kering 2. Protein Hewani Daging dan ikan maksimal 100 g sehari; telur maksimal 1 butir sehari Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam dapur Semua sayuran segar ; sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoate Semua buah-buahan segar ; buah yang 5. Buah-buahan diawetkan tanpa garam dapur dan natrium benzoate 6 7. Lemak Minuman Minyak goreng, margarin dan mentega tanpa garam. Teh dan kopi Semua bumbu kering yang tidak 8. Bumbu mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium.

3.

Protein Nabati

4.

Sayuran

c. Makanan yang Tidak Dianjurkan Pada Penderita Hipertensi (Almatsier, 2006:67) No. Bahan Makanan Makanan yang Tidak Dianjurkan Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak 1. Karbohidrat dengan garam dapur atau baking powder dan soda Otak, ginjal, lidah, sardin; daging, ikan, susu, dan telur yang diawetkan dengan 2. Protein Hewani garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin dan telur pindang. Keju kacang tanah dan semua kacang3. Protein Nabati kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur. Sayuran yang dimasak dan diawet dengan 4. Sayuran garam dapur seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar. 5. 6 7. Buah-buahan Lemak Minuman Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur seperti buah dalam kaleng. Margarin dan mentega biasa. Minuman ringan Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin dan bumbu-bumbu yang 8. Bumbu mengandung garam dapur serta kecap, terasi, magi, tomato ketchup, petis dan tauco.

THERAPY MENTIMUN A. PENGKAJIAN 1. Biodata Klien Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Penyakit Tgl Pengkajian : Ny. K : 57 tahun : Perempuan : SD : Ibu Rumah Tangga : Hipertensi : 15 Juli 2013

B. Exception Summary Data 1. Penampilan Umum Ny. K terlihat sadar penuh 2. Pengkajian Fokus a. Anamnesa Pada saat dikaji pada tanggal 15 Juli 2013 klien mengeluh pusing, sakit pundak dan susah tidur, klien mengatakan sejak umur 30 tahun klien mengalami hipertensi. Klien mengatakan kadangkadang masih makan ikan asin, daging-dagingan, dan sayuran hijau seperti daun singkong, kangkung, bayam, klien mengatakan kurang tau makanan apa saja yang boleh dimakan atau yang dilarang dimakan pada penderita hipertensi. Klien mengatakan dikeluarganya ada yang mempunyai penyakit keturunan

hipertensi yaitu ayahnya, klien tidak mempunyai penyakit menular seperti TBC b. Pemeriksaan TTV TD R N : 180/100 mmHg : 24 x/menit : 88 x/menit

C. Nursing Care Plan Data Masalah


DO : - TD 180/100 mmHg - N 88x / menit - R 24x / menit DS : - Klien mengatakan kadang-kadang pusing, nyeri pundak dan susah tidur, klien juga mengatakan mempunyai riwayat hipertensi

Tujuan Umum
Setelah dilakukan theraphy komplementer herbal dengan menggunakan ketimun 2x1 pemberian selama 7 hari tekanan darah Ny. K normal /stabil <140/90 mmHg

Intervensi Khusus

DO : DS : Klien mengatakan kadang-kadang masih makan ikan asin, daging dan sayuran hijau seperti daun singkong, kangkung, bayam, klien mengatakan kurang tau makanan apa saja yang boleh dimakan atau yang dilarang dimakan pada penderita hipertensi

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diet hipertensi selama 2x pertemuan Ny. K mengetahui dan paham makanan apa saja yang tidak dan boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi

Setelah dilakukan 1. Pantau dan catat tekanan darah theraphy setiap harinya komplementer 2. Mendemonstrasikan cara herbal dengan meracik theraphy mentimun menggunakan ketimun 2x1 pemberian selama 7 hari tekanan darah Ny. K stabil dengan kriteria : 1. Tekanan darah Ny. K turun 2. Klien tidak mengeluh pusing 3. Klien tidak mengeluh nyeri pundak dan susah tidur Setelah dilakukan 1. Memberikan penkes makanan pendidikan apa saja yang bisa di konsumsi kesehatan diet atau tidak boleh di konsumsi hipertensi selama oleh penderita hipertensi 1x pertemuan 2. Menganjurkan mengikuti Ny. K mengetahui program diet hipertensi dengan dan paham tidak mengkonsumsi makanan makanan apa saja tinggi garam, kolestrol , dan yang tidak dan makanan yang di awetkan boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi dengan kriteria : - Klien mampu menyebutkan makanan apa saja yang boleh di konsumsi dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi

D. IMPLEMENTASI DAN EVLUASI


Tanggal Waktu
16-7- 2013 10.00 WIB

Implementasi

Evaluasi
Pukul 11.00 WIB

Paraf

1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi 2. Mendemonstrasikan cara meracik theraphy ketimun Bahan bahan : 2 buah mentimun segar Cara membuat dan menggunakan : cuci mentimun hingga bersih kemudian parut peras hasil parutan dan saring minum ramuan sekaligus 2-3 kali sehari secara rutin 3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun

S : klien merasa pusing, nyeri punduk, klien mengatakan akan mencoba untuk meminum therapy herbal mentimun setiap harinya O: - TD :180/100 mmHg - Klien meminum therapy herbal mentimun - Nadi: 88x/menit - Rr : 24x/menit A : masalah belum teratasi P : intervensi lanjutkan
Pukul 11.00 WIB

16-7- 2013 10.30 WIB

1. Memberikan penkes makanan apa saja yang bisa di konsumsi atau tidak boleh di konsumsi oleh penderita hipertensi 2. Menganjurkan klien untuk mengikuti program diet hipertensi dengan tidak mengkonsumsi makanan tinggi garam, kolestrol , dan makanan yang diawetkan

S: - Klien mengatakan tau dan paham makanan apa saja yang dapat dimakan yaitu : biskuit, singkong, roti , jeruk, pisang, melon, tomat, tahu, tempe dan tidak boleh dimakan yaitu ikan asin , garam , jeroan sapi atau kambing, dagingdagingan. - Klien akan mencoba mengurangi makan ikan asin, garam, makan

tinggi kolesterol O : Klien tampak berantusias pada saat dilakukan penkes dan banyak bertanya tentang penyakit hipertensi ,diet hipertensi dan cara therapy herbal mentimun untuk hipertensi A : masalah belum teratasi P : intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN Hari Tanggal/waktu 17 Juli 2013 1 11.30 wib Catatan perkembangan S : Klien merasa pusing, nyeri punduk dan susah tidur O : TD :180/100 mmHg, N: 88x/menit, R: 24x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,3 lanjutkan I: 1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi 3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun E : Klien masih merasa pusing, nyeri punduk, TD 180/100, klien meminum therapy herbal mentimun Nadi: 88x/menit, Rr : 24x/menit 2 18 Juli 2013 12.30 wib S : Klien masih merasa pusing, nyeri punduk O : TD :170/100 mmHg, N: 84x/menit R: 20x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,3 lanjutkan I: 1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi 3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun E : Klien mengatakan belum ada perubahan masih merasa pusing, nyeri punduk, TD :170/100 mmHg klien meminum therapy herbal mentimun Nadi: 84x/menitRr : 18x/menit 3 19 Juli 2013 12.30 wib S: : Klien mengatakan masih merasa pusing, nyeri punduk sudah berkurang O : TD :160/190 mmHg N: 84x/menit R: 20x/menit A : Masalah belum teratasi Paraf

P : Intervensi 1,3 lanjutkan I: 1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi 3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun E: Klien mengatakan belum ada perubahan masih merasa pusing, nyeri punduk, TD :160/100 mmHg klien meminum therapy herbal hipertensi Nadi: 82x/menit Rr : 18x/menit 4 20 Juli 2013 13.30 wib S: : Klien mengatakan sudah mulai ada perubahan, tidak merasa pusing nyeri punduk berkurang O : TD :150/90 mmHg Nadi: 82x/menit Rr : 18x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,3 lanjutkan I: 1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi 3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun E: Klien mengatakan sudah tidak merasa pusing dan nyeri punduk berkurang TD :160/90 mmHg N: 82x/menit Rr : 18x/menit 5 21 Juli 2013 13.30 wib S: Klien mengatakan Alhamdulilah sudah tidak

merasa pusing dan nyeri punduk, klien dapat tidur dengan normal O : TD :140/90 mmHg Nadi: 80x/menit Rr : 18x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,3 lanjutkan I: 1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi

3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun E: Klien mengatakan sudah sudah tidak merasa pusing dan nyeri pundak TD :140/90 mmHg Nadi: 80x/menit Rr : 20x/menit 6 22 Juli 2013 12.00 wib S : Klien mengatakan sudah tidak ada keluhan , dan akan mencoba terus untuk mengkonsumsi mentimun karena terasa khasiatnya O : TD :140/90 mmHg N: 80x/menit Rr : 20x/menit A : Masalah belum teratasi P : Intervensi 1,3 lanjutkan sebagian I: 1. Memantau dan catat tekanan darah setiap harinya terlampir di lembar observasi 3. Memantau klien dalam meminum teraphy mentimun E: -TD :140/90 mmHg N: 80x/menit R : 18x/menit

Daftar Pustaka

Bahari Hamid 2013.Tanaman-Tanaman Ajaib Untuk Kesehatan, Kecantikan Dan Kecerdasan Yogyakarta: Fleshbooks Nurrahmani Ulfah 2012. STOP! Hipertensi Yogyakarta: Familia M Manan El 2011. Basmi Keluhan-Keluhan Kesehatan Harian dengan Obat-Obat Alami Yogyakarta: Fleshbooks Almatsier, 2006. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Sustrani, 2005. http://helpingpeopleideas.com/publichealth/diet-untuk-hypertensi/ . diAkses Pada Tanggal 19 Januari 2011 Vitahealth, 2006. Hipertensi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

You might also like