You are on page 1of 8

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal 31 Agustus 2013 telah dipresentasikan portofolio oleh: Nama Peserta : dr. Ni Luh Ariesty Dewiyani

Dengan judul/topik.................................................................................: Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Nama Pendamping.................................................................................................................: dr. Devi Rina M. Tarigan Nama Wahana : RSUD KOTA MATARAM No . 1 2 3 4 5 Nama Peserta Presentasi dr. Ni Luh Ariesty Dewiyani dr. Julia Tiurma Gultom dr. Ni Wayan Lidya Ermawati dr. Tetra Agustina dr. Lalu Ramadlan No . 1 2 3 4 5 Tanda Tangan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya. Pendamping

(dr. Devi Rina M. Tarigan )

BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 1

Borang Portofolio Nama Peserta: dr. Ni Luh Ariesty Dewiyani Nama Wahana: RSUD KOTA MATARAM Topik: Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Tanggal (kasus): 18 Agustus 2013 Nama Pasien: Ny. Darsiah Tanggal Presentasi: 31 Agustus 2013 No. RM 057366 Nama Pendamping: dr. Devi Rina M. Tarigan

Tempat Presentasi: RSUD KOTA MATARAM Obyektif Presentasi: Keilmuan Diagnostik Neonatus Deskripsi: Seorang perempuani, 35 th mengeluh pusing berputar sejak 6 jam SMRS, pingsan < 10 menit, tidak ingat kejadiannya. Nyeri dada sebelah kiri, tangan kiri terasa sulit dan sakit digerakkan. Riwayat kepala terbentur (+) Disorientasi (+)
BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 2

Keterampilan Manajemen Bayi

Penyegaran Masalah Anak

Tinjauan Pustaka Istimewa Remaja Dewasa Lansia Bumil

Tujuan: Menegakkan Kejang Demam Bahan bahasan: Cara membahas: Data pasien: Tinjauan Pustaka Diskusi Nama: Tn. Ki agus M Riset Audit Email Pos

Kasus

Presentasi dan diskusi

Nomor Registrasi: 057366 Terdaftar sejak: 13 Desember 2013

Nama klinik: SARAF DAN Telp: ORTHOPEDI Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/Gambaran Klinis:

Cidera Kepala Sedang dengan Closed Fracture 1/3 Lateral Clavicula Sinistra. Nyeri kepala, pingsan < 10 menit, tidak ingat kejadiannya. Tangan kiri terasa sulit dan sakit digerakkan. Riwayat kepala terbentur (+) 2. Riwayat Pengobatan: Sebelum pasien dirujuk ke RSU Kota Mataram, pasein dibawa ke PKM Ampenan dengan penurunan memori diberi obat Inj. Pirecetam 3 gr IV, infuse RL 20 tpm, O2 2 L/m. 3. Riwayat kesehatan/Penyakit: pasien menyangkal memiliki penyakit apapun. Jantung, asma, alergi, DM dan HT disangkal. 4. Riwayat keluarga: pasien menyangkal keluarga memiliki penyakit apapun. Jantung, asma, alergi, DM dan HT disangkal. 5. Riwayat pekerjaan : (-)

BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 3

6. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : Sedang b. Kesadaran c. Vital sign : Compos mentis : Nadi : 96 kali/menit, teratur, Respirasi : 24 x / menit, Suhu : 36,8 C GCS : E3 V5 M6

Status Generalis : Kepala Mata : Cephal hematoma pada area temporoparietal : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik, pupil bulat isokor,refleks cahaya (+/+)

Hidung : Discharge (-/-), deviasi septum (-/-) Telinga : Simetris, tidak ada kelainan, otore (-/-) Mulut Leher thorax : Mukosa tidak hiperemis, bibir tidak kering, lidah tidak kotor : kaku kuduk (-) : Krepitasi dan nyeri tekan os clavicula sinistra

Cor : Ictus cordis tidak tampak dan tak kuat angkat, S1>S2 reguler, bising (-), gallop (-) Pulmo : Simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-), sonor, suara dasar vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-) Abdomen : Bising usus (+) normal, supel, nyeri tekan (-),timpani di seluruh lapang abdomen. Ekstrimitas : akral hangat, udem (-), sianosis (-), tonus otot cukup

Status Lokalis Regio Clavicula Sinistra : Inspeksi : tidak terdapat jejas, deformitas (-) Palpasi : nyeri tekan (+), krepitasi (+)

BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 4

7. Pemeriksaan Penunjang : CT Scan Kepala : Subdural dan subarachnoidnhaemorrhagia di temporoparietal. Fracture (-) Rontgen Thorak : Fraktur 1/3 lateral clavicula sinistra. Daftar Pustaka 1. Sjamsuhidayat R, Win de jong. Buku Ajar Bedah edisi 2.EGC, Jakarta, 2005.

2. Guyton C.A., Hall E.J. 1997. Pengaturan Suhu. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC. 3. Sabiston. Buku Ajar Bedah. Bagian2. EGC, Jakarta, 1994.

4. Mansur, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga JIlid 1. Jakarta: Media Aesculapius FKUI. Hasil Pembelajaran: 1. Diagnosis Cidera Kepala 2. Edukasi tentang hubungan penurunan kesadaran dengan cidera kepala 3. Waspadai pingsan setelah mengalami trauma kepala 4. Diagnosis closed fracture clavicula

BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 5

DISKUSI KASUS
1. SUBYEKTIF
Dari hasil alloanamnesa didapatkan : 1. Laki-laki, 49 th 2. Nyeri kepala 3. Pingsan < 10 menit 4. Nyeri pada bahu kiri 5. Tidak mengingat kejadian kecelakaan 6. Disorientasi 7. Penurunan memori 8. Riwayat kepala terbentur

2. OBJEKTIF
Dari Pemeriksaan Fisik didapatkan : a. Terdapat cephal hematoma pada area temporoparietal b. Krepitasi pada os clavicula sinistra c. GCS : E3 V5 M6 d. CT Scan kepala : Subdural dan subarachnoidnhaemorrhagia di temporoparietal. e. Rontgan Thorak : fraktur 1/3 lateral klavikula sinistra

3. ASSESMENT Diagnosis : Cidera Kepala Sedang dengan Closed Fracrute 1/3 proximal os clavicula sinistra Diagnosis cidera kepala ditegakkan berdasarkan ada tidaknya riwayat trauma kapitis dan gejala klinis serta dari pemeriksaan penunjang. Derajat cidera kepala :
BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 6

a. Cidera kepala ringan (CKR) 1) Skor GCS 14-15 2) Tidak ada kehilangan kesadaran, jika ada < 10 menit 3) Pusing, nyeri kepala 4) Ada muntah, ada amnesiaretrogad dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologis b. Cidera Kepal Sedang (CKS) 1) Skor GCS 9-13 2) Ada pingsan > 10 menit 3) Sakit kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogad 4) Pemeriksaan neurologis terdapat kelumpuhan saraf dan anggota gerak c. Cidera Kepala Berat 1) Skor GCS <8 2) Gejala serupa dengan CKS hanya dalam tingkat yang lebih berat 3) Terjadi penurunan kesadaran secara progresif 4) Adanya fraktur tengkorak dan jaringan otak yang terlepas. 4. PLAN
Penatalaksanaan medis pada cidera kepala : a. Terapi Konservatife 1) Monitor respirasi : bebaskan jalan nafas, monitor keadaan ventilasi, pemeriksaan AGD, dan oksigen. 2) Observasi GCS dan Tanda vital ( tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi) 3) Head up 30

4) IVFD Nacl 0,9 % (30-40 cc/kgBB/hari) 5) Antobiotik


BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 7

6) Analgetik 7) Antagonis H2 reseptor : mencegah terjadinya iritasi lambung karena hipersekresi akibat trauma kepala.
8) Kortikosteroid : untuk menghambatb pembentukan edema 9) Diuretic : untuk mengurangi edema cerebral. Manitol 20% dosis 0,25-2 gr/KgBB/kali pemberian 4-6 jam 10) Antikonvulsan : untuk menghentikan kejang. b. Terapi Operatif (craniotomy, diversi LCS, dekompresi). Indikasi dilakukan operasi, yaitu : 1) Fraktur depress 2) Intracranial hematoma (EDH/SDH/ICH) > 25cc 3) Midline Shift 5 > cm 4) Cedera penetrasi Penatalaksanaan Fraktur 1/3 lateral Klavikula : a. Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling. b. Displaced fraktur dapat diterapi dengan sling atau dengan open reduction dan internal fiksasi. c. Jika pergeseran > setengah diameter klavikula harus direduksi dan internak fiksasi. d. Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam beberapa kasus rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu karena itu terapi diindikasikan melalui insisi supraklavikular, fragmen fraktur diaposisi dan dipertahankan dengan pen yang halus, yang menembus kea rah lateral melalui fragmen sebelah luar dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula. e. Lengan ditahan dengan kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan pergerakan penuh.

BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANG PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA| 8

You might also like