You are on page 1of 24

PEMERIKSAAN FORENSIK PADA KASUS ABORTUS PROVOCATUS KRIMINALIS

Dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F

FORENSIC

Latar belakang
Abortus terjadi dimana saja dan kapan saja Abortus dapat terjadi spontan dan sengaja abortus yang dibuat (abortus provocatus) >>> kehamilan tidak dikehendaki tindak pidana, apapun alasannya, polisi dokter untuk melakukan penyidikan Visum???

ABORTUS DITINJAU DARI SEGI HUKUM


hukum di Indonesia (KUHP) Setiap usaha untuk mengeluarkan hasil konsepsi sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai adalah suatu tindak pidana, apapun alasannya. Negara lain
1. 2. 3. 4. 5. 6. melarang abortus tanpa kecuali: Belanda & Indonesia. abortus demi keselamatan kehidupan penderita (ibu): Perancis dan Pakistan. abortus atas indikasi medik: Kanada, Muangthai dan Swiss. abortus atas indikasi sosio-medik: Eslandia, Swedia, Inggris, Scandinavia, dan India. abortus atas indikasi sosial: Jepang, Polandia, dan Yugoslavia. abortus atas permintaan: Bulgaria, Hongaria dan USSR

Negara yang mengadakan perubahan dalam hukum abortus umumnya dengan salah satu alasan sbb:
1. 2. 3. 4. 5. memberikan perlindungan hukum pada para medisi yang melakukan abortus atas indikasi medik. mencegah atau mengurangi terjadinya abortus provocatus criminalis. mengendalikan laju pertambahan penduduk. melindungi hal wanita dalam menentukan sendiri nasib kandungannnya. memenuhi desakan masyrakat.

KUHP

ABORTUS PROVOCATUS CRIMINALIS (APC)

Abortu provocatus medicinalis

KUHP ps. 283 (menunjukkan alat aborsi pd anak < 17 th, max 9 bl) Ps. 299 (menganjurkan dgn harapan gugur kandungan, max 4 th) KUHP Ps. 346-349
346 (wanita sengaja atau menyuruh orang lain, max 4 th) 347 (menggugurkan tanpa seijin wanita, max 12 tahun, bila meninggal 15 th) 348 (menggugurkan dengan seijin, max 5th6bl, bila meninggal 7 th) 349 (tenaga medis yang melakukan hukuman ditambah 1/3 dan cabut profesi)

KUHP Ps. 535 (menun jukkan secara terbuka alat/cara menggugurkan, max 3 bl)

UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Psl.15 dan psl.80

Definisi abortus
pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40mgg)
Obsgyn <16 minggu

Abortus

Abortus spontanea Genetik, Anatomi, Endokrin, Infeksi, Imunologi Kapan ???

Abortus provokatus

Abortus provokatus medicinalis Abortus provokatus kriminalis (APC) Kapan ???

Pengertian :
HUKUM :
PENGHENTIAN KEHAMILAN SEBELUM KELAHIRAN JANIN KELAHIRAN.

MEDIS :
KLINIS : < 16 MGG ABORTUS 16 28 MGG IMMATURE 28 38 MGG PREMATURE > 38 MGG MATURE FORENSIK : < 28 MGG. .TERKAIT DG KEMAMPUAN HIDUP SEC.WAJAR .PENGETRAPAN PASAL-2 HUKUMNYA.

Abortus Provokatus
Ekonomi
Ethic Sosial

Abortus provocatus medicinalis (APM)


Indikasi medik menyelamatkan nyawa ibu Cara tindakan: Vaginal - Ketuban dipecah - Dilatasi Cervi - Injeksi 10U oxytosin intrauterin Abdominal Sectio Caecaria

Abortus Provokatus Medicinalis, syarat! UU RI No. 36 Tahun 2009, ps.76

Persetujuan tertulis

Tenaga kesehatan

Tim ahli, waktu

Prosedur tidak dirahasiakan

Dokumen medik lengkap Sarana kesehatan

Indikasi medik yang dapat dipertimbangkan


Mengancam nyawa ibu &/janin Penyakit genetik berat &/ cacat bawaan yang tidak dapat diperbaiki Faktor kehamilannya sendiri (KET, mola, kehamilan mati, kel.plasenta) Penyakit di luar kehamilan (ca cervix, ca mamma aktif) Penyakit sistemik ibu (toxemia gravidarum, DM berat, peny. Ginjal) kehamilan krnperkosaan dgn trauma psikologis
UU RI No. 36 Tahun 2009, ps.75

Abortus provocatus criminalis (APc)


Pelaku APC biasanya adalah : wanita bersangkutan Dokter / tenaga medis lain (demi keuntungan atau demi rasa simpati) Orang lain yang bukan tenaga medis yang karena suatu alasan tidak menghendaki kehamilan seorang wanita

Cara melakukan APC


Umum

Kekerasan

Lokal Emmenagogum Purgative Ecbolica Garam logam

Suction

Saline

Partial Birth Abortion

Peran kedokteran forensik


Tujuan pemeriksaan: 1. menentukan apakah korban hamil 2. menentukan apakah korban mengalami pengguguran 3. Menentukan cara/ alat yang dipakai 4. Menentukan akibat pengguguran 5. Menentukan sebab kematian* Pemeriksaan dapat pada: 1. Pemeriksaan korban hidup 2. Pemeriksaan jenazah

sebab kematian
1. Immediate (seketika) : Perdarahan, Syok neurogenik, Emboli Udara (10cc) Vagal reflek, Keracunan Anastesi Septicaemia, General Peri tonitis, Toxemia, Tetanus

2. Delayed (beberapa saat setelah tindakan abortus) Perforasi uterus dan viscera abdomen, Emboli lemak (penyemprotan lisol) 3. Remote (lama sekali setelah tindakan abortus)

Jaundice, Renal failure, Bacterial endocarditis Pneumonia, emphysema, Meningitis

Pemeriksaan

TKP
Dicari kapas, kasa, kain berdarah Obat arbotivum alat

Korban
Bayi

Ibu
Ibu hidup

Ibu mati

Pemeriksaan korban hidup


IBU Tanda kehamilan striae gravidrum, uterus membesar, hiperpigmentasi areola mammae, tes kehamilan Tanda Partus & keguguran Lochia, ostium uteri Sisa abortus, tanda trauma uterus-adnexa, HPP, ruptur cervix Golongan Darah Pemrk. Toksikologi dan histoPA

JANIN

Umur janin Golongan darah

Pemeriksaan korban mati


Pemeriksaan luar Potret!! pakaian Keadaan tubuh umum Tanda pasti kematian Tanda kekerasan Tanda kehamilan Tanda persalinan/abort us

Pemeriksaan dalam
General organ Lokal Uterus adnexa (pembesaran, luka, perforasi, krepitasi) Alat genitalia interna (pucat, kongesti, memar Incisi uterus horisontal 1cm

Pemeriksaan tambahan Emboli udara (V cava inf, jantung) Toksikologi histoPA (sisa kehamilan, sel trofoblas, kerusakan jaringan, sel PMN Gol. Darah Mikrobiologi
)

SEGERA :

Pemeriksaan Luar : . Didapatkan tanda-2 abortus


. Adanya cadaveric spasme . Pucat . Lebam mayat tidak nampak jelas

Pemeriksaan dalam :
. Tanda kekerasan tidak wajar di genetalia Interna
. Organ-2 pucat dengan pooling darah di viscera . Tidak dapat ditemukan sebab kematian pasti.

Perdarahan :
Pemeriksaan Luar :
- nampak pucat. - Lebam mayat tidak nampak jelas. - Tanda kekerasan di genetalia externa dan sekitarnya.

Pemeriksaan dalam :
Organ-2 pucat. Pd pengambilan / pemotongan jantung tidak keluar darah. Adanya subendocardial haemorhage diseptum interventricular kiri. Hepar berwarna kekuningan. Limpa pucat dan berkerut sisa kehamilan

Pembuatan visum
Pokok isi kesimpulan 1. Korban hamil / tdk 2. Ada tanda tindakan aborsi / tdk 3. Apa sebab kematiannya 4. Apakah sebab kematian berhubungan dengan tindakan aborsi
Contoh: Diperiksa jenazah wanita dalam keadaan hamil. Pada organ kelamin dalam ditemukan luka memar dan robekan serta sisa janin. Ditemukan tanda kehilangan banyak darah. Sebab kematian adalah akibat kehilangan banyak darah akibat

You might also like