You are on page 1of 19

Shalat

Dalil Tentang Shalat Dalil-dalil tentang Sholat Khusyu wal Khudhu


Sholat Berjamaah

Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukulah beserta orang-orang yang ruku. (Q.s. Al-Baqarah: 43)

Khusyu dalam Sholat

Peliharalah semua sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wustha. Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu. (Q.s. Al-Baqarah: 238)

Ket: Sholat wustha, ada beberapa pendapat, yakni: sholat Ashar, Shubuh, Dzhuhur, atau yang lain. Shalat tersebut disebutkan secara khusus karena keuatamaan yang dimilikinya. (Tafsir Jalalain)

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Q.s. Al-Baqarah: 45) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam sholatnya. (Q.s. Al Muminun: 1-2)

RAHASIA SUTRAH, Cara Shalat Nabi

Jika kita ingin shalat dengan cara shalat Nabi, pakailah sutrah! Inilah sabdanya: Janganlah kalian shalat kecuali dengan menghadap sutrah dan janganlah kalian biarkan seorangpun lewat di hadapanmu (HR Muslim). Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan hadits yang senada. Sutrah adalah benda pembatas shalat, letaknya di depan orang shalat atau agak ke kiri/kanan, sejauh 3 hasta (120 cm) dari tempat berdiri. Tinggi sutrah minimal 1 hasta, jarak antara siku dengan ujung jari tengah (40 cm). Benda-benda yang dapat dijadikan sutrah (di dalam masjid) adalah:

Dinding Punggung orang Tiang Mimbar Benda-benda lainnya yang tingginya 1 hasta atau lebih.

Adapun saat di lapangan, Nabi pernah menggunakan tombak, barang bawaan, pelana kuda, pohon dll sebagai sutrahnya. Saat Rasulullah shalat di rumah (shalat sunnah tentunya), beliau pernah menggunakan tempat tidur sebagai sutrahnya. Kadangkala beliau shalat dengan menghadap ke tempat tidur, sedangkan Aisyah RA berbaring di atasnya (HR Bukhari Muslim). Dalam shalat berjamaah, sutrah cukup pada imam. Makmum baris pertama tidak perlu lagi menggunakan sutrah.

Keterangan gambar: Orang no.1 menggunakan dinding sebagai sutrahnya Orang no.2 menggunakan punggung orang sebagai sutrahnya Orang no.7 menggunakan tiang sebagai sutrahnya Orang no.3, 4, 5, 6 tidak menggunakan sutrah, walaupun menggunakan sajadah. Sajadah tidak dapat dianggap sebagai sutrah karena tingginya kurang dari 1 hasta (40 cm). Sekarang sudah jelas, bukan? Lantas apa sih, manfaat sutrah? Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Jika salah seorang dari kalian shalat menghadap sutrah, hendaklah ia mendekatinya sehingga setan tidak memutus shalatnya (HR Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Thabrani, Hakim, Baihaqi). Maksud mendekatinya adalah, jarak orang shalat dengan sutrah tidak terlalu jauh, tapi hanya seukuran 3 hasta. Dan beliau Rasulullah SAW berdiri dekat dengan sutrah, dengan jarak tiga hasta (HR Bukhari, Ahmad). Adapun kata memutus maksudnya adalah membatalkan! Demikian penjelasan Syekh Nashiruddin Al Albani dalam buku tuntunan shalatnya yang berjudul Sifat Shalat Nabi. Bahkan menurutnya, pemakaian sutrah dalam shalat hukumnya wajib. Jadi, jika ada orang shalat tidak memakai sutrah dikhawatirkan akan terputus atau batal shalatnya oleh ulah setan. Inilah rahasia sutrah rahasia shalat Nabi. Ayo, sempurnakan shalat kita dengan memakai sutrah

Bacaan Shalat Vs Gerakan Shalat

Tapak kaki kanan benar-benar tegak lurus

Bacaan shalat seringkali lebih mendapat prioritas. Ketika seorang anak mulai belajar shalat, maka bacaan shalat akan diajarkan lebih awal dan diulang terus menerus. Sedangkan gerakan shalat tidak diajarkan sesering dan sefasih pada saat belajar bacaan doa shalat. Produknya, mereka lebih lancar dan fasih dalam bacaan, tapi kurang fasih dalam mempraktekkan gerakan shalat. Buktinya, banyak orang yang telapak kaki kanannya tidak tegak lurus saat duduk antara dua sujud atau saat duduk tasyahud! Anda sering melihat fenomena ini, bukan? Masih banyak contoh lainnya lho Apakah betul, bahwa bacaan shalat lebih penting dari gerakan shalat? Hm ini pertanyaan yang cukup menggelitik. Menurut anda sendiri bagaimana? Mari kita lihat faktanya Jika anda membaca buku Fiqih Shalat karya Drs. Moh Rifai atau tuntunan shalat lainnya, maka akan anda temui bahwa rukun shalat ada 13 perkara. Ketiga belas rukun shalat ini jika dijabarkan dalam shalat empat rakaat, maka jumlah rukun shalat yang bersifat gerakan ada 48 item, sedangkan jumlah rukun shalat yang bersifat bacaan hanya 8 item. Rukun shalat adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. Jika kita tidak mengerjakan salah satu rukun shalat, maka shalatnya tidak syah. Wow! Ternyata hampir semua rukun shalat bersifat gerakan bukan bacaan. Anda kaget? Mari kita lihat tabelnya:

Berdiri adalah rukun shalat (wajib dikerjakan), tapi bacaan ketika berdiri (iftitah dan surat lain) adalah sunnah. Ini berarti, shalat harus dilakukan dengan berdiri. Tidak membaca doa iftitah tidak membatalkan shalat, karena bacaan tersebut bukan termasuk rukun shalat. Ruku adalah rukun shalat (wajib dikerjakan), sedangkan bacaan ketika ruku adalah sunnah. Jadi, orang yang shalat tanpa ruku, shalatnya tidak syah! Tapi tidak membaca bacaan ketika ruku shalatnya tetap syah, karena bacaan ruku bukan merupakan rukun shalat. Itidal adalah rukun shalat (wajib dikerjakan), sedangkan bacaan ketika itidal adalah sunnah. Demikian juga untuk sujud, duduk antara dan seterusnya.

Walaupun banyak bacaan shalat yang bukan merupakan rukun, tentu saja kita perlu membacanya agar shalat kita lebih sempurna. Nah, ternyata gerakan shalat justeru lebih penting dari bacaannya, bukan? Penjelasan di atas semoga makin menambah kesadaran kita bahwa shalat adalah ibadah gerak. Sudah sepatutnya kita lebih memperdalam dan memperbaiki gerakan shalat. Manfaat shalat yang maksimal tentu saja diperoleh jika cara shalatnya benar, dengan gerakan shalat yang benar. So, belajar gerakan shalat harus menjadi prioritas Bagaimana menurut pendapat anda?

Ancaman Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat


MARI kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt dengan menjunjung tinggi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, karena hanya dengan iman dan taqwalah kita dapat meraih kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Allah SWT berfirman, orang-orang yang beriman dan senantiasa bertaqwa, bagi mereka kegembiraan dalam kehidupan dunia dan dalam kehidupan akhirat, tidak ada perubahan bagi janji-janjinya dan yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS, Yunus:63-64). Shalat merupakan rukun Islam yang paling penting setelah dua kalimah syahadat. Dalam Islam, shalat adalah ibadah yang paling utama setelah keimanan. Bagi orang yang benar-benar beriman, shalat bukan sekedar kewajiban yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat dosa. Tapi, shalat bagi mereka adalah sarana yang sangat komplit untuk meraih ketenangan hati dan ketenteraman jiwa. Shalat merupakan kewajiban/fardhu ain berdasarkan Alquran, Hadis dan Ijmak. Allah swt mewajibkan shalat pada malam mirajnya Nabi Muhammad SAW, ini menunjukkan tingginya nilai ibadah shalat tersebut. Ia adalah sebuah kewajiban yang tidak gugur dalam kondisi apapun, yang hal ini berbeda dengan rukun-rukun Islam yang lain. Namun demikian, dewasa ini generasi kita sudah menganggap enteng perkara shalat tersebut dan dalam waktu yang sama, mereka lebih senang mengikuti hawa nafsu/ berhura-hura. Allah SWT berfirman : Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jahat) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS, Maryam: 59). Oleh sebab itu, sudah menjadi suatu kewajiban untuk mengingatkan mereka tentang ancaman bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Bentuk-bentuk ancaman tersebut, di antaranya adalah azab neraka saqar. Allah SWT berfirman, Apakah yang memasukkan kalian kedalam saqar (neraka)?, mereka menjawab Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. (QS, al-Muddat-tsir : 42-43). Kecelakaan bagi orang-orang yang enggan untuk sujud kepada Allah SWT, dan apabila dikatakan kepada mereka, rukuklah!, niscaya mereka tidak mau rukuk dan kecelakaanlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (QS, al-Mursalat: 48-49). Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang yang lalai dari shalatnya. (QS, al-Maun: 4-5). Azab kubur, firman Allah SWT, dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, (QS, Thaha: 124). Kehidupan yang sempit disini, ditafsirkan dengan azab kubur (Tafsir taisir al-karim al -rahman, hal: 711). Orang-orang yang berpaling dari Allah SWT dengan meninggalkan shalat, akan merasakan sempitnya alam kubur dan kuburnya itu bagaikan satu jurang dari jurang-jurang neraka. Orang yang meninggalkan shalat, setelah dikuburkan, ia akan didatangi oleh seorang laki-laki yang bermuka jelek, berpakaian jelek, berbau busuk, kemudian ia berkata, bergembiralah dengan keburukan yang akan menimpamu, ini adalah hari yang telah dijanjikan kepadamu, lantas ia bertanya,siapa kamu? Mukamu adalah muka yang sangat jelek, lelaki itu menjawab, saya adalah amalanmu yang jelek,(HR.Ahmad). Dibangkitkan bersama Qarun, Firaun, Haman serta Ubay bin Khalaf, sesungguhnya, orang-orang yang meninggalkan shalat akan dibangkitkan bersama keempat orang tersebut. Karena, seseorang yang meninggalkan shalat,

adakalanya disibukkan oleh hartanya, kekuasaannya, tugas kementerian (kekantoran) nya, atau bisnisnya. Orang yang sibuk dengan hartanya hingga ia meninggalkan shalat, maka ia akan dibangkitkan bersama Qarun. Jika sibuk dengan kekuasaannya, akan dibangkitkan bersama Firaun. Jika sibuk dengan tugas kementerian (kekantoran) nya, akan dibangkit bersama Haman. Adapun jika ia sibuk dengan bisnis/dagangannya, akan dibangkitkan bersama Ubay bin Khalaf. Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang menjaga shalat, maka shalatnya akan menjadi cahaya dan tanda baginya pada hari kiamat dan barang siapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan memperoleh cahaya, tanda dan keselamatan di hari akhirat dan di hari akhirat ia akan bersama Qarun, Firun, Haman dan Ubay bin Khalaf. (HR. Ahmad, ad-Darimi, dan Baihaqy). Lepas dari tanggungan Allah SWT, Muadz bin Jabal berkata, Rasulullah SAW menasehatiku dengan sabdanya. Janganlah kamu menyekutukan Allah, sekalipun kamu dibunuh atau dibakar. Janganlah kamu durhaka kepada kedua orang tuamu, meskipun kamu disuruh untuk meninggalkan keluarga dan hartamu, serta janganlah sekali-kali meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, karena sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, maka sungguh tanggungan Allah akan lepas darinya. (HR.at-Thabrani). Namanya tercatat di pintu neraka. Sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang meninggalkan shalat secara sengaja, maka Allah SWT akan menulis namanya di pintu neraka dalam daftar orang-orang yang akan memasukinya. (HR, Abu Naim).

Dosa Meninggalkan Shalat 5 waktu (Fardhu)


Shalat Fardhu atau shalat 5 waktu itu hukumnya wajib untuk umat muslim atau beragama islam oleh karna itu kita sebagai hambanya jangan pernah meninggalkan perintahnya, dan jauhi laranganya. Berikut dosa bila meningalkan shalat fardhu : 1. Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia. 2. Shalat Dzuhur : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam. 3. Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/ meruntuhkan kabah. 4. Shalat Maghrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua. 5. Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya. 6 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu : 1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya. 2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya. 3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya sholeh dari raut wajahnya. 4. Orang yang meninggalkan sholat tidak mempunyai tempat di dalam islam. 5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT. 6. Allah tidak akan mengabulkan do'anya. 3 Siksa Orang yang Meninggalkan Sholat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul Maut : 1. Orang yang meninggalkan sholat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina. 2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.

3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus. 3 Siksa Orang yang Meninggalkan Sholat Fardhu di Dalam Kubur : 1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya. 2. Orang yang meninggalkan sholat kuburannya akan sangat gelap. 3. Disiksa sampai hari kiamat tiba. 3 Siksa Orang yang Meninggalkan Sholat Fardhu Ketika Bertemu Allah : 1. Orang yang meninggalkan sholat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat. 2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang. 3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa-dosanya dan akan di azab sangat pedih di neraka. Mengenai balasan bagi orang yang meninggalkan Sholat Fardu: "Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: "Siapakah ini wahai Jibril"? Jibril menjawab: "Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu". (Hadits Riwayat Tabrani, sanad shahih). Demikian artikel Dosa Meninggalkan Shalat 5 waktu (Fardhu), Semoga Bermanfaat.

Dosa Besar: Meninggalkan Shalat


Allah Subhanahu wa Taala berfirman, Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyianyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertobat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun. (Maryam 59-60) Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata, Makna menyia-nyiakan shalat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya. (Diriwayatkan Ibnu Jarir 16/17) Imam para Tabiin, Said bin Musayyib berkata, Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan Shalat Zhuhur hingga datang waktu Ashr. Tidak mengerjakan Shalat Ashr hingga datang waktu Maghrib. Tidak shalat Maghrib sampai datang Isya. Tidak shalat Isya sampai fajar menjelang. Tidak shalat Shubuh sampai matahari terbit. Barangsiapa mati dalam keadaan terus menerus melakukan hal ini dan tidak bertaubat, Allah menjanjikan baginya Ghay, yaitu lembah di neraka Jahannam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya. Di tempat lain Allah berfirman, Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lupa akan shalatnya. (Al Maun 4-5) Orang-orang lupa adalah orang-orang yang lalai dan meremehkan shalat. Saad bin Abi Waqash Radhiyallahu Anhu berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang orang-orang yang lupa akan shalatnya. Beliau menjawab: Yaitu pengakhiran waktu. (HR Al Baihaqi, dhaif) Mereka disebut orang-orang yang shalat, tapi ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan wail, adzab yang berat. Ada juga yang mengatakan bahwa wail adalah sebuah lembah di nerakan Jahannam. Jika gunung-gunung yang ada di dunia ini dimasukkan ke sana, niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan shalat dan

mengakhirkannya dari waktunya, kecuali orang-orang yang bertaubat kepada Allah Taala dan menyesal atas kelalaiannya. Di ayat yang lain, Allah berfirman, Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al Munafiqun 9) Para mufassir mengatakan, Maksud mengingat Allah dalam ayat ini adalah shalat lima waktu. Maka barangsiapa disibukkan oleh harta perniagaannya kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan shalat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi. Demikianlah,. Dan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam terlah bersabda, Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka telah sukses dan beruntunglah ia. Sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia. (HR Al Baihaqi dengan sanad lemah tapi menjadi shahih dengan jalur periwayatan lain) Berkenaan dengan penghuni neraka, Allah berfirman, Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat. (Al Mudatsir 42-48) Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Sesungguhnya ikatan (pembeda) antara kita dengan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka telah kafirlah ia. (HR Ahmad, hasan) Beliau juga bersabda, Batas antara seorang hamba dengan kekafirannya adalah meninggalkan shalat. (HR Muslim no. 82) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa tdak mengerjakan shalat Ashr, terhapuslah amalnya. (HR Al Bukhari no. 553) Juga, Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja, sungguh telah lepaslah jaminan dari Allah. (HR Ahmad, hasan) Juga, Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan La ilaha illallah dan mengerjakan shalat, serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, mak adarah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya, maka itu kepada Allah. (Mutafaqun Alaihi) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa menjaganya, maka ia akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari Kiamat nanti. Sedangkan yang tidak menjaganya, maka tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu akan dikumpulkan bersama Firaun, Qarun, Haman, dan Ubai bin Khalaf. (HR Ahmad dan Ibnu Hibban, shahih) Umar bin Khathab berkata, Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan shalat. (HR Ahmad dan Ad Daruquthni, shahih) Sebagian ulama berkata, Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat jabatan, dan perniagaan dari shalat. Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersma Qarun. Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, maka ia akan dikumpulkan dengan Firaun. Jika ia disibukkan dengan pangkat jabatannya, ia akan dikumpulkkan bersama Haman, dan Jika ia disibukkan dengan perniagaannya, akan dikumpulkan bersama Ubai bin Khalaf, seorang pedagang kafir di Makkah saat itu. Muadz bin Jabal meriwayatkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari Allah Subhanahu wa Taala. (HR Ahmad, hasan)

Umar bin Al Khathab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bertanya, Wahai Rasulullah, amal dalam islam apakah yang p[aling dicintai Allah Taala? Beliau menjawab, Shalat pada waktunya. Barangsiapa yang meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki Ad Din lagi, dan shalat itu tiang Ad Din. (HR Al Baihaqi, dhaif) Ketika Umar terkena tusukan, seseorang mengatakan, Anda tetap ingin mengerjakan shalat, wahai Amirul Mukminin? Ya, dan sungguh tidak ada tempat dalam Islam bagi orang yang menyia-nyiakan shalat, jawabnya. Lalu, ia pun mengerjakan shalat meski dari lukanya mengalir darah yang cukup banyak. Abdullah bin Syaqiq, seorang tabiin, menuturkan, Tidak ada satu amalanpun yang meninggalkannya dianggap kufur oleh para shahabat selain shalat. (HR At Tirmidzi 2622, shahih) Ali bin Abi Thalib pernah ditanya tentang seorang wanita yang tidak shalat. Ia menjawab, Barangsiapa tidak shalat, maka kafirlah ia. (HR Ibnu Abi Syaibah, shahih) Ibnu Masud berkata, Barangsiapa tidak shalat, maka ia tidak mempunyai din. (HR Ath Thabrani, hasan) Ibnu Abbas berkata, Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja sekali saja, niscaya akan menghadap Allah yang dalam keadaan murka kepadanya. (HR Muhammad bin Nashir, mauquf) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan menyianyiakan shalat, Dia tidak akan mempedulikan suatu kebaikan pun darinya. (HR Ath Thabrani) Ibnu Hazm berkata, Tidak ada dosa yang lebih besar sesudah syirik selain mengakhirkan shalat dari waktunya dan membunuh Mukmin bukan dengan haknya. Ibrahim An Nakhai berkata, Barangsiapa meninggalkan shalat maka telah kafir. Hal senada diungkapkan oleh Ayyub As Sikhtiyani. Aun bin Abdullah berkata, Apabila seorang hamba dimasukkan ke dalam kuburnya, ia akan ditanya tentang shalat sebagai sesuatu yang pertama kali ditanyakan. Jika baik, barulah amal-amalnya yang lain dilihat. Sebaliknya, jika tidak baik, tidak ada satu amaln pun yang dilihat, (dianggap tidak baik semuanya). Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Apabila seorang hamba mengerjakan shalat di awal waktu, shalat itu (ia memiliki cahaya) akan naik ke langit sehingga sampai ke Arsy, lalu memohonkan ampunan bagi orang yang telah mengerjakannya, begitu seterusnya sampai hari kiamay. Shalat itu berkata, Semoga Allah menjagamu sebagaimana kamu telah menjagaku. Dan apabila seorang hamba mengerjakan shalat bukan pada waktunya, shalat itu (ia memiliki kegelapan) akan naik ke langit. Sesampainya di sana, ia akan dilipat seperti dilipatnya kain yang usang lalu dipukulkan ke wajah orang yang telah mengerjakannya. Shalat itu berkata, Semoga Allah menyia-nyiakanmu, sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku. (HR Al Baihaqi, dhaif) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Ada tiga orang yang shalatnya tidak diterima oleh Allah, seseorang yang memimpin suatu kaum padahal kaum itu membencinya. Seseorang yang mengerjakan sgalat ketika telah lewat waktunya, dan seseorang yang memperbudak orang yang memerdekakan diri. (HR Abu Dawud, dan Ibnu Majah, dhaif) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa menjama dua shalat tanpa udzur, sungguh ia telah memasuki pintu terbesar di antara pintu-pintu dosa besar. Marilah kita memohon taufiq dan ianah kepada Allah, sesungguhnya dia Maha pemurah dan Maha Pengasih di antara mereka yang mengasihi. Imam Adz Dzahabi Al Kabair

Nasehat Berharga: Jangan Tinggalkan Shalatmu! Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob radhiyallahu anhu- mengatakan, Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat. (Ash Sholah, hal. 12) Imam Ahmad rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu. (Ash Sholah, hal. 12) Ibnul Qoyyim mengatakan, Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Firaun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mumin-mushoddiq). (Ash Sholah, 35-36)

Dalil Shalat dalam Al-Quran dan Hadist Bag. I


Shalat (Bahasa Arab : ; transliterasi: Shalat), Secara bahasa Shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. Sedangkan, menurut istilah, Shalat adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Shalat adalah tiang agama Islam kerna yang membedakan Islamnya seseorang dengan yang lain adalah shalat. Sesuai hadist Rasulullah SAW :

Pemisah antara seseorang dengan kekufuran serta kesyirikan adalah meninggalkan shalat. [HR Muslim]

Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, barang siapa yang meninggalkannya, ia telah kafir. [HR Ahmad, Tirmizi, al-Nasai, al-Baihaqi, dan al-Daruquthni]

Shalat yang benar adalah shalat yang memenuhi rukun dan syarat sah shalat. Untuk mengetahui tentang rukun shalat bisa dilihat pada tulisan saya tentang Tauhid dalam Bacaan dan Gerakan Shalat. Dan syarat sah shalat mungkin kita bisa mencari di beberapa artikel lain yang telah banyak membahas tentang hal tersebut. Hal ini untuk menyesuaikan judul artikel ini.

Sekarang mari kita fokus pada judul "Dalil Shalat dalam Al-Quran dan Hadist". Sungguh banyak ayat-ayat dalam AlQuran yang mengkaji tentang shalat. Untuk lebih mendetail penulis petakan dalam beberapa bagian :

A. Dalam Al-Quran
Keutamaan Shalat; 1. Tentang Pahala shalat : Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang

mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. [Q.S An-Nisaa' 4 : 162] Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. [Q.S Al-Maidah 5 : 12] Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan. [Q.S Al-A'raaf 7 : 170] Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. [Q.S At-Taubah 9 : 18] Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Q.S At-Taubah 9 : 71] Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. [Q.S Huud 11 : 114] Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), [Q.S Ar-Ra'ad 13 :22] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. [Q.S Al-Mu'mimuun 23 : 1-3] Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. [Q.S An Nuur : 24:56] (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Q.S Luqman 31 : 4-5]

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-

orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. [Q.S Al Ahzab 33 : 32-33] Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, [Q.S Faathir : 35: 29] 2. Tentang Shalat salah satu rukun Islam: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' [Q.S Al Baqarah 2 : 43] Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. [Q.S Al Baqarah 2 : 83] Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. [Q.S Al Baqarah 2 : 110] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orangorang yang bertakwa. [Q.S Al Baqarah 2 : 177] Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [Q.S Al Baqarah 2 : 277]

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun. [Q.S An Nisaa' 4 : 77] Dan beberapa ayat lainnya yang mungkin bisi pembaca lihat dalam Al-Quran pada 4:103, 4:162, 5:12, 5:55, 6:72, 7:170, 8:3, 9:5, 9:11, 9:18, 9:71, 22:41, 23:9, 24:56, 27:3, 29:45, 31:4, 35:18, 35:29, 58:13, 70:34, 73:20, 98:5. Catatan :

(Misalkan 4:103 dibaca Surah keempat al-quran ( An-Nisaa' ) ayat ke 110 )

40 FADHILAH DAN KEUTAMAAN SHALAT


Di dalam berbagai kitab hadits banyak sekali hadits yang menegaskan pentingnya shalat serta keutamaan2nya, sehingga sulit dan terlalu banyak jika ditulis keseluruhannya. Namun sebagai berkahnya, dibawah ini saya sebutkan terjemahan dari beberapa hadits Baginda Rasulullah saw. : ... 1. Perintah pertama yang diturunkan Allah swt. kepada umatku adalah shalat, dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat. 2. Takutlah kepada Allah mengenai shalat! Takutlah kepada Allah mengenai shalat! Takutlah kepada Allah mengenai shalat! 3. Pembatas seseorang dengan syirik adalah shalat. 4 Ciri seorang muslim adalah shalat. Seseorang yang mengerjakan shalatnya dengan hati yang khusyu, menjaga waktu2nya, dan memperhatikan sunnah2nya, maka dia adalah seorang yang beriman. 5. Allah swt. tidak mewajibkan sesuatu yang lebih utama daripada iman dan shalat. Seandainya ada suatu kewajiban yang lebih utama daripada itu, nicaya Allah swt. akan memerintahkan para malaikat-Nya yang sebagian dari mereka senantiasa ruku dan sebagian lagi terus-menerus sujud. 6 Shalat adalah tiang agama. 7. Shalat menghitamkan mulut setan. 8. shalat adalah cahaya bagi orang beriman. 9. shalat adalah jihad yang paling utama. 10. Selagi seseorang menjaga shalatnya, maka Allah swt mencurahkan seluruh perhatian-Nya, tetapi jika ia melalaikan shalatnya, maka perhatian Allah akan terlepas. 11. Apabila suatu musibah turun dari langit, maka orang2 yang memakmurkan masjid akan terhindar darinya. 12. Apabila seseorang masuk ke dalam neraka jahanam disebabkan dosa2nya, maka api neraka tidak akan membakar anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud. 13 .Allah swt. mengharamkan api neraka bagi anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud. 14. Amal yang paling disukai Allah swt. adalah shalat tepat pada waktunya. 15. Keadaan manusia yang paling disukai Allah swt. adalah ketika dalam keadaan sujud, yaitu ketika kening menyentuh tanah. 16 Sedekat-dekat seseorang kepada Allah adalah ketika dia berada dalam sujud. 17. Shalat adalah anak kunci pintu syurga. 18. Apabila seseorang berdiri untuk melaksanakan shalat, maka pintu2 syurga akan terbuka. Lalu tersingkaplah tabir antara Allah dengan orang yang shalat itu selama dia tidak sibuk dengan batuk dan sebagainya ( yaitu perkara2 yang

dibenci dalam shalat). 19. Seseorang yang sedang melaksanakan shalat berarti mengetuk pintu Yang Maha Kuasa, sebagaimana orang yang mengetuk pintu, maka pasti akan dibukakan baginya. 20. Kedudukan shalat dalam agama adalah seperti kepala pada badan. 21. Shalat adalah cahaya hati, barangsiapa yang ingin agar hatinya bersinar, hendaklah dia menyinarinya dengan shalat. 22. Barangsiapa berwudhu dengan sempurna, kemudian melaksanakan dua atau empat rakaat shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnat dengan khusyu dan khudhu, lalu memohon ampunan kepada Allah atas dosanya, niscaya Allah akan mengampuninya. 23. Bagian bumi yang diatasnya disebut nama Allah melalui shalat, maka bagian bumi itu akan membanggakannya kepada bagian2 bumi yang lain. 24. Barangsiapa berdoa kepada Allah setelah melaksanakan shalat dua rakaat, niscaya Allah mengabulkannya baik secara langsung ataupun ditangguhkan, demi kemaslahatan dirinya. Yang jelas doanya pasti diterima. 25. Barangsiapa melaksanakan shalat 2 rakaat seorang diri tanpa diketahui oleh siapapun kecuali Allah dan para malaikat-Nya, maka dia mendapat jaminan keselamatan dari api neraka. 26. Barangsiapa melaksanakan satu shalat wajib, maka baginya satu doa yang makbul di sisi Allah. 27 Orang yang menjaga shalat lima waktu, dengan memperhatikan ruku, sujud dan wudhu yang sempuna, maka wajib baginya syurga dn haram baginya neraka. 28. Selama seorang muslim menjaga shalatnya, maka setan akan takut padanya. Tetapi jika melalaikannya, maka setan akan berani kepadanya dan akan menyesatkannya. 29. Amal yang paling utama adalah shalat lima waktu. 30. shalat adalah kurbannya setiap orang yang bertakwa. 31. Amal yang paling disukai Allah adalah shalat di awal waktu. 32. Barangsiapa pergi untuk melaksanakan shalat Subuh, maka ditangannya dia membawa bendera iman. Dan barangsiapa pergi kepasar pada waktu subuh, maka ditangannya adalah bendera setan. 33. Empat rakaat shalat sunnat sebelum shalat Zhuhur sama pahalanya dengan empat rakaat shalat Tahajjud. 34. Empat rakaat shalat sunnat setelah Zhuhur ,kedudukannya sama dengan 4 rakaat shalat Tahajjud. 35. Apabila seseorang berdiri melaksanakan shalat, maka rahmat Allah tercurah padanya. 36. Seutama-utama shalat (setelah shalat fardhu) adalah shalat pada pertengahan malam, namun sedikit sekali orang yang mengerjakannnya. 37. Jibril as. datang kepada Muhammad saw, dan berkata "Wahai Muhammad, berapapun lamanya engkau hidup, suatu hari nanti pasti akan mati juga. Siapapun yang engkau cintai, pada suatu hari nanti pasti engkau berpisah dengannya. Dan segala amalan yang engkau kerjakan (yang baik ataupun yang buruk), pasti engkau akan mendapatkan balasannya. Tidak diragukan lagi bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah paa Tahajudnya, dan

kemuliaannya juga adalah pada sifat qana'ahnya." 38. Dua rakaat shalat pada akhir malam adalah lebih utama daripada dunia dan seisinya. Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan mewajibkannya kepada mereka. 39. Jagalah shalat Tahajud, karena Tahajud adalah jalan orang2 shalih dan jalan untuk mendekati Allah, penjaga dari perbuatan dosa, penyebab keampunan dosa, dan meyehatkan badan. 40. Allah swt berfirman, "Wahai anak adam, janganlah malas melaksanakan empat raakat shalat pada permulaan hari, niscaya Aku pasti akan memenuhi seluruh keperluanmu pada hari itu." Sesungguhnya keutama2an shalat dan kabar gembira bagi orang2 yang menjaganya banyak sekali disebutkan di dalam kitab2 hadits. Namun semoga kiranya 40 hadits yang disebutkan diatas sudah mencukupi.. Sesungguhnya shalat adalah sesuatu kekayaan yang sangat berharga. Hanya orang2 yang diberi Allah kelezatan shalat yang dapat menghargainya. Begitu berharganya shalat, sehingga Rasulullah saw. menjadikannya sebagai penyejuk mata, dan karena kelezatannya maka beliau saw. menghabiskan sebagian besar malamnya dengan melaksanakan shalat. itulah alasannya mengapa Rasulullah saw. secara khusus berwasiat mengenai shalat ketika akhir hata beliau saw. dan berpesan agar benar2 menjaganya. Di dalam banyak hadits, Rasulullah saw, bersabda, "Takutlah kepada Allah mengenai shalat,...Takutlah kepada Allah mengenai shalat,...Takutlah kepada Allah mengenai shalat," Ibnu mas'ud ra. meriwayatkan dari Baginda Rasulullah saw., bahwa beliau saw bersabda, "Amalan yang paling kucintai adalah SHALAT" Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan .... Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

(BAGUS) 7 KEUTAMAAN/MANFAAT SHOLAT 5 WAKTU : Keutamaan Sholat Berjamaah di Masjid beserta dalilnya, Keutamaan Sholat Shubuh, Keutamaan Sholat Ashar
Keutamaan Shalat Abdullah bin Umar Radhiyallaahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun atas lima pondasi: Yaitu persaksian bahwa tidak ada sembahan (yang berhak disembah) melainkan Allah, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa ramadhan. (HR. Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16) Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada sembahan (yang berhak disembah) kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah. (HR. Al-Bukhari no. 25 dan Muslim no. 21)

Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda: Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal Dia lebih mengetahui-, Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang? Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya. Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian. (HR. Abu Daud no. 964, At-Tirmizi no. 413, An-Nasai no. 461-463, dan Ibnu Majah no. 1425. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami no. 2571)

Penjelasan ringkas: Shalat merupakan rukun Islam kedua dan merupakan amalan yang paling utama dan paling dicintai oleh Allah Taala. Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- menjadikannya sebagai penjaga darah dan harta, sehingga kapan seseorang meninggalkannya maka darah dan hartanya akan terancam. Karena sangat pentingnya shalat ini, sampai-sampai dialah amalan pertama yang hamba akan dihisab dengannya pada hari kiamat. Di dalam hadits Ibnu Masud secara marfu disebutkan: Amalan pertama yang dengannya seorang hamba dihisab adalah shalat dan sesuatu pertama yang diputuskan di antara para manusia adalah mengenai darah. (HR. An-Nasai no. 3926 dan selainnya) Maksudnya, amalan yang berhubungan antara hamba dengan Allah, maka yang pertama kali dihisab darinya adalah shalat. Sementara amalan berhubungan antara makhluk dengan makhluk lainnya, maka yang pertama kali dihisab adalah dalam masalah darah. Hadits Abu Hurairah di atas juga menunjukkan keutamaan shalat sunnah secara khusus, bahwa dia dijadikan sebagai penyempurna dari kekurangan yang terjadi dalam shalat wajib, baik kekurangan dari sisi pelaksanaan zhahir maupun kekurangan dari sisi batin dan roh shalat tersebut, yaitu kekhusyuan. Wallahu alam

Keutamaan Shalat 5 Waktu

Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam, dan dia adalah ibadah yang terpenting setelah kedua kalimat syahadat. Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19) Shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-Nya. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahualaihiwasallam beliau bersabda: : { } : { } : { } : { }

: { } Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Quran di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, Kami berada di belakang imam? Maka dia menjawab, Bacalah Ummul Quran dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, Allah berfirman, Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Maka Allah berkata, HambaKu memujiKu. Apabila hamba tersebut mengucapkan, Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Allah berkata, HambaKu memujiKu. Apabila hamba tersebut mengucapkan, Pemilik hari kiamat. Allah berkata, HambaKu memujiku. Selanjutnya Dia berkata, HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu. Apabila hamba tersebut mengucapkan, Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan. Allah berkata, Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila hamba tersebut mengucapkan, Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat. Allah berkata, Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta. (HR. Muslim no. 598)

Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan semua ibadah wajib lainnya, di antaranya: a. Shalat 5 waktu merupakan ibadah yang Allah Taala syariatkan kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam secara langsung tanpa perantara malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat. b. Shalat 5 waktu diwajibkan di langit sementara kewajiban lainnya diwajibkan di bumi. Karenanya sangat pantas kalau shalat 5 waktu dikatakan sebagai ibadah badan yang paling utama.

Selain dari keistimewaan di atas, shalat 5 waktu secara umum dan beberapa shalat di antaranya secara khusu mempunyai keutamaan yang lain, di antaranya: a. Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Shalat lima waktu dan shalat Jumat ke Jumat berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar. (HR. Muslim no. 342) Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyunya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman. (HR. Muslim no. 335) Pada kedua hadits di atas dikecualikan dosa-dosa besar, karena memang dosa besar tidak bisa terhapus dengan sekedar amalan saleh, akan tetapi harus dengan taubat dan istighfar. Karenanya, yang dimaksud dengan dosa pada kedua hadits di atas adalah dosa-dosa kecil.

Adapun patokan dosa besar adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma: Dosa-dosa besar adalah semua dosa yang Allah akhiri dengan ancaman neraka atau laknat atau kemurkaan atau adzab. (Riwayat Ibnu Jarir dalam tafsirnya terhadap surah An-Najm: 32) Walaupun asalnya ada perbedaan antara dosa besar dengan dosa kecil, akan tetapi beliau radhiallahu anhu juga pernah berkata: , Tidak ada dosa besar jika selalu diikuti dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil jika dia dilakukan terus-menerus.

b. Shalat subuh senantiasa dihadiri dan disaksikan oleh para malaikat dan dia juga menjadi saksi. Allah Taala berfirman:

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS. Al-Isra`: 78)

c. Shalat ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat lainnya. Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- dibandingkan shalat lainnya. Allah Taala berfirman: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. (QS. Al-Baqarah: 238)

d. Menjaga shalat subuh dan ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat dari neraka. Dari Imarah bin Ruaibah radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya. (HR. Muslim no. 1003) Dari Abu Musa radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga. (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005) Dari Jundab bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam. (HR. Muslim no. 1050) Dari Jarir bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah. (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002)

e. Meninggalkan shalat 5 waktu -atau salah satunya- dengan sengaja karena malas secara terus-menerus adalah kekafiran. Allah Taala berfirman: Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh. (QS. Maryam: 59-60) Seandainya orang yang meninggalkan shalat itu masih mukmin, maka tentunya tidak dipersyaratkan ketika dia bertaubat dia harus beriman. Ini dipertegas dalam hadits Jabir radhiallahu anhuma dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim no. 116) Juga dalam Abdullah bin Buraidah dari ayahnya radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (Pemisah) di antara kami dan mereka (orang kafir) adalah meninggalkan shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir. (HR. Ahmad no. 21929) http://al-atsariyyah.com/keutamaan-shalat-5-waktu.html ============================================================================== Keutamaan Shalat Berjamaah Abu Hurairah Radhiyallaahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjamaah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendoakannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat. (HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649) Dari Abu Musa Radhiyallaahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang selanjutnya. Dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya (sendirian) kemudian tidur. (HR. Muslim no. 662) Dari Abu Ad-Darda` dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya). (HR. Abu Daud no. 547, AnNasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 344) Dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma-, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian. (HR. Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 650)

Penjelasan ringkas: Karena besarnya urgensi shalat berjamaah bagi keumuman lingkungan kaum muslimin dan bagi setiap individu yang ada di dalamnya, Allah Taala menjanjikan untuknya pahala yang besar dan Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalamsenantiasa memotifasi untuk mengerjakannya. Dan beliau -alaihishshalatu wassalam- mengabarkan bahwa shalatnya seseorang secara berjamaah jauh lebih utama daripada shalat sendirian dan bahwa shalat berjamaah merupakan sebab terjaganya kaum muslimin dari setan. Keutamaan yang pertama untuk individu dan yang kedua untuk masyarakat kaum muslimin.

You might also like