You are on page 1of 54

THE ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM (EGSLP), SULAWESI, INDONESIA

BAPPENAS

WBS - 313 REPORT


(INDONESIAN VERSION)

CANADIAN INTERNATIONAL DEVELOPMENT AGENCY

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM TATAKELOLA LINGKUNGAN DAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (PTLPB)
DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

REFER NO : Tech/310709/1/1

Series No : 012a

CIDA Reference PO : 704920

Our File No: 605302

July 2009

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Daftar Isi
Halaman DAFTAR ISI .......................................................................................................................I BAGIAN 1 : PENDAHULUAN............................................................................................1 1.1 PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA DAN DAS ...........................................2 1.1.1 Sasaran dan Tujuan EGSLP/PTLPB 2 1.1.2 Tujuan EGSLP 2 PENDEKATAN ...............................................................................................3 KOMPONEN ..................................................................................................6 MANFAAT .....................................................................................................7 KONDISI GEOGRAFIS ....................................................................................8 STRUKTUR ORGANISASI................................................................................9

1.2 1.3 1.4 1.5 1.6

BAGIAN 2 : DASAR PEMIKIRAN DAN DESKRIPSI PENGELOLAAN KEUANGAN (WBS 300) ..............................................................................................................12 2.1 2.2 2.3 3.1. INISIATIF PENGELOLAAN KEUANGAN DI TINGKAT DESA DAN DI TINGKAT DAS.............................................................................................................12 TUJUAN DARI PENGGUNAAN DANA ...............................................................13 DESKRIPSI UMUM PENGGUNAAN DANA .........................................................14 LINGKUP DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (DPM) .................................15 3.1.1. Kondisi Umum 15 3.1.2. Target/Sasaran Klien (Peserta) 16 3.1.3. Jumlah dana 17 3.1.4. Kriteria Persyaratan Pemanfaatan Dana 17 3.1.5. Kegiatan Utama yang akan dibiayai 18 IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN YANG BERBASIS MASYARAKAT .....20 3.2.1. Pembentukan Pengelolaan Keuangan; Orientasi dan Kesepakatan (WBS 110 dan WBS 120) 20 3.2.2. Perencanaan dan Partisipatif dan Proses Pembuatan Keputusan (WBS 130) 21 3.2.3 Pencairan Dana dan Administrasi 27 3.2.4 Kegiatan Pelaksanaan dan Pekerjaan Pemeliharaan 29 3.2.5 Monitoring dan Evaluasi 29 3.2.6 Audit 34

BAGIAN 3 : PENGELOLAAN KEUANGAN EGSLP DI TINGKAT DESA (WBS 310) .....15

3.2

BAGIAN 4 : PENGELOLAAN KEUANGAN DI TINGKAT DAS / EKOSISTEM (WBS 320) .........................................................................................................................35 4.1 LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN EGSLP/PTLPB DI TINGKAT DAS (WEDEF) .....................................................................................................35 4.1.1 Gambaran Umum 36 4.1.2 Target Penerima Manfaat (Klien) 37 4.1.3 Jumlah dana 38

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

4.1.4 4.1.5 4.2

Kriteria / Persyaratan Kegiatan Pokok yang akan Dibiayai

39 40

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN DI TINGKAT DAS ........................41 4.2.1 Pembentukan Pengelolaan Keuangan : Orientasi dan Persetujuan (WBS 320) 41 4.2.2 Perencanaan Partisipatif dan Proses Pengambilan Keputusan 41 4.2.3 Administrasi dan Pengeluaran Keuangan 43 4.2.4 Implementasi Kegiatan dan Pelaksanaan Kegiatan 44 4.2.5 Monitoring dan Evaluasi 45 4.2.6 Audits 47

BAGIAN 5 : MENGHUBUNGKAN PENDEKATAN PARTISIPASI : BERUPA SALING MEMBAGI PENGALAMAN DAN PEMBELAJARAN (WBS 160) ...........49

605302

II

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

BAGIAN 1 : PENDAHULUAN
Pada tahun 2007, Pemerintah Republik Indonesia, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Pemerintah Kanada, melalui the Canadian International Development Agency (CIDA) telah menandatangani perjanjian tentang

Environmental Governance and Sustainable Livelifoods (EGSLP) (tata kelola lingkungan dan penghidupan berkelanjutan/PTLPB). Program ini dilaksanakan di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Program ini berlangsung selama 7 (tujuh) tahun dan biaya yang siapkan sebesar CAD$ Can$ 19,667,679 (180 milyar rupiah)

Pemerintah Kanada memberikan bantuan teknis berupa pelatihan, peralatan, infra-struktur yang terkait dengan investasi dan mekanisme penyaluran bantuan yang responsif di tingkat Desa dan Daerah Aliran sungai (DAS), serta memberikan pelayanan teknis berupa monitoring dan evaluasi program. Melalui program ini, CIDA mengontrak pihak SNCLavalin/Hydrosult bertindak sebagai pelaksana kegiatan di lapangan. Sedangkan pihak Pemerintah Indonesia melalui departemen dan kementerian serta organisasi yang terkait menyiapkan sumberdaya manusia yang professional, materi, fasilitas, peralatan dan pelayanan atau beberapa input dari program yang ada. Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan adalah mitra dari EGSLP/PTLPB untuk melaksanakan kegiatan berupa pengelolaan sumber daya alam, tata kelola lingkungan, peningkatan taraf hidup masyarakat, dialog antar pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu organisasi masyarakat siPil (CSO), kelompok agama, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, kelompok arisan, kelompok koperasi dan kelompok petani dan organisasi simpan-pinjam di tingkat Desa dan DAS.

Melalui program ini, diharapkan adanya kontribusi keuangan dari pemerintah daerah tingkat II, Kecamatan, dan departemen yang terkait sehingga dapat menunjang kegiatan EGSLP di tingkat Desa dan DAS.

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

1.1

PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA DAN DAS

Dewasa ini, ada beberapa program pemberdayaan masyarakat yang telah dan sementara berlangsung di Indonesia yang dapat menunjang pelaksanaan EGSLP/PTLPB yaitu Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Kedua program ini telah diintegrasikan ke dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sejak tahun 2007. PNPM adalah program pemberdayaan nasional yang menyatukan kedua program tersebut ke dalam satu kerangka acuan dan berusaha mengkonsolidasikan program yang overlapping (tumpang-tindih) di berbagai sektor dan mencari model program yang relevan dengan pemberdayaan masyarakat miskin. PNPM melaksanakan pengelolaan dan distribusi keuangan dari Pemerintah Pusat sampai ke Desa yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan EGSLP. PNPM dilaksanakan di 363 Kabupaten, 4,290 Kecamatan dan 59, 166 Desa dengan jumlah sekitar 140 ribu orang. 1.1.1 Sasaran dan Tujuan EGSLP/PTLPB

Sasaran EGSLP/PTLPB adalah membantu masyarakat Indonesia secara keseluruhan (tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, anak laki-laki dan anak perempuan) melalui penguatan yang berbasis tata kelola lingkungan yang baik dan penghidupan berkelanjutan di Desa dan DAS.

1.1.2

Tujuan EGSLP

Program ini bertujuan untuk mewujudkan tata kelola lingkungan dan sumberdaya alam yang baik, dan yang melibatkan pemangku kepentingan baik laki-laki maupun perempuan di tingkat desa maupun di DAS. Program ini memberikan penguatan kelembagaan dan membuat struktur kelembagaan yang mengelola sumberdaya alam mulai dari tingkat Pemerintahan Desa, Kabupaten, dan Pemerintahan Provinsi dimana program

EGSLP/PTLPB dilaksanakan. Hasil yang diharapkan dari EGSLP sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan (tingkat Desa & DAS) dan melibatkan laki-laki dan perempuan untuk mengambil peran dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di wilayah DAS; 2. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan yang melibatkan laki-laki dan perempuan dalam menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa sumber

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

daya alam dan memberikan akses serta kontrol sumber daya alam di tingkat Desa dan DAS; 3. Membangun dan mengimplementasikan metode pengelolaan sumber daya alam melalui kerjasama antar pemangku kepentingan di Desa dan DAS. 4. Mengadaptasikan struktur dan proses pengelolaan sumberdaya alam dan

lingkungan hidup oleh pemerintah dan/atau pihak yang berwewenang serta membuat kebijakan yang menghubungkan inovasi lokal; 5. Penguatan EGSLP/PTLPB berupa dukungan finansial, dan pengetahuan yang terkait dengan 5 (lima) prinsip yang dikembangkan CIDA melalui program EGSLP/PTLPB yaitu: a. Tata pemerintahan yang baik dan anti-korupsi; b. Pengembangan kapasitas dan pengembangan partisipatif; c. Kesetaraan Gender; d. Peningkatan kesejahteraan masyarakat; e. Integrasi sumber daya alam dan ekosistemnya.

1.2

PENDEKATAN

Program ini menggunakan pendekatan Partisipatif yang berbasis masyarakar lokal. Pendekatan ini terdiri dari 9 (sembilan ) prinsip yaitu: 1. Desentralisasi pengelolaan lingkungan hidup; a. Peran pimpinan: Organisasi lokal (Perencanaan Desa/ DAS dan organisasi pengambil keputusan); b. Peran fasilitator: Staf EGSLP/PTLPB memberikan bimbingan pada kelompok kerja pembangunan Desa dan DAS tentang analisa kebutuhan masyarakat dan mengidentifikasi potensi investasi EGSLP; 2. Pengembangan Masyarakat Desa dan DAS. Kegiatan ini dibiayai oleh EGSLP/PTLPB yang akan mengidentifikasi prioritas kegiatan dan mendesain serta melaksanakan kegiatan tersebut dengan dukungan staff EGSLP/PTLPB dan mitranya dengan kriteria yang ditetapkan oleh masyarakat ; 3. Potensi pintu masuk program adalah isu-isu lahan pertanian, air, sungai dan daerah pesisir. Isu-isu lingkungan hidup ini bervariasi sesuai dengan kondisi masyarakat yang hidup di desa dan DAS. Penjelasan pengelompokan kegiatan tercantum di PIPEGSLP.

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

4. Memberdayakan mitra lokal dan pemangku kepentingan di tingkat DAS. Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah yang terlibat langsung pada pengelolaan DAS seperti dari perangkat Desa, Forum DAS, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Universitas dan Pemerintah Daerah. Pemangku kepentingan tersebut diharapkan terlibat langsung untuk memfasilitasi masyarakat dalam perencanaan, membuat putusan, merumuskan rencana aksi, pendampingan, supervisi, dan semonitoring kemajuan yang telah dicapai oleh program. Dengan demikian masyarakat dapat mengembangkan rasa kepemilikan terhadap apa yang sedang berlangsung di dalam masyarakat mereka. 5. Menyesuaikan mekanisme penyaluran bantuan dana hibah. Bantuan dana hibah oleh EGSLP/PTLPB hanya akan disalurkan ke masyarakat Desa dan lembaga pengelola DAS apabila mendapat bantuan dana pendamping (fund sharing) dalam bentuk uang ataupun bentuk lainnya (tenaga atau materi). 6. Komunikasi terbuka: saluran saluran komukasi tetap dipertahankan dan dilalukan antara staf EGSLP/PTLPB dan mitranya perlu sehingga tercipta komunikasi yang efektif, transparan dan bertanggung jawab. 7. Bekerja sambil belajar: tipe belajar di kelas dan penguliahan diminimalisir. Prioritas pembelajaran diberikan dalam bentuk praktek lapangan dengan menggunakan metode partisipatif dengan tema-tema kokrit yang akan dilaksanakan di masyarakat. 8. Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dimasukkan dalam setiap komponen kegiatan EGSLP. 9. Pengelolaan Berdasarkan Hasil (Result-Based Iterative Management): Mekanisme sistematis akan dibentuk untuk memberikan peluang bagi setiap peserta untuk dapat bekerja sama dalam bidang yang sesuai dan ruang untuk berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan sebagai bentuk proses pembelajaran terus menerus yang dapat memberikan masukan ke strategi dan manajemen program

EGSLP/PTLPB.

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Figure 1 Pengelolaan Berdasarkan Hasil

Program Penilaian Kinerja Iterative Project Performance Feedback


Program / Project Pengelolaan - Hasil Perencanaan - IImplementasi - Evaluasi Diri - Pembelajaran dan aksi

Keluaran

Hasil

Dampak

Iterative Project Implementation Iterative Program Management

TINGKAT DESA HASIL YANG DIHARAPKAN PENDUDUK SEKARANG

TINGKAT DAS KUALITAS LINGKUNGAN YANG BAIK DEGRADASI

KONDISI DAERAH

KEMISKINAN DI PEDESAAN/MASYARAKAT KOTA PENGEMBANGAN MASYARAKAT Teknik Sosial Ekonomi Institusi

FOKUS EGSLP

INTEGRASI PERTANIAN

Aspek

- Paradigma baru pertanian - Pengetahuan tradisional - Konservasi tanah - Rehabilitasi hutan - Pengelolaan air

PENGEMBANGAN KAPASITAS

Kesadaran yang muncul Memfasilitasi Pelatihan Pengelolaan Keuangan

- Kesadaran yang muncul - Memfasilitasi - Pelatihan - Pengelolaan Keuangan

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

1.3

KOMPONEN

Kegiatan dalam program ini seimbang antara teknik, pengelolaan dan praktek terhadap pemanfaatan sumber daya alam. Sisi yang lain mencakup aspek hukum, kelembagaan, dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kedua kelompok kegiatan tadi bersifat saling melengkapi (complementary) dan harus diinformasikan antara satu dengan yang lain. Peningkatan pengetahuan dan peningkatan kesadaran adalah merupakan komponen utama dari EGSLP/PTLPB. Program ini, akan bekerja dalam rangka peningkatan bio-phisycal yang dapat lebih bagus dan menjamin keberlangsungan hidup yang lebih aman. EGSLP/PTLPB akan mendukung aktifitas dengan menggunakan bantuan teknis, pelatihan, peralatan, infrastruktur yang berhubungan dengan investasi dan bantuan yang sesuai.

Kemudian program ini dibagi kedalam 6 (enam) komponen. Setiap komponen memberikan hasil. Komponen terakhir adalah merupakan program pendahuluan dan pengelolaan. Dua komponen ini mengacu pada pedoman pengelolaan keuangan, dan akan diuraikan sebagai berikut

WBS 100 : Pengembangan kapasitas pemangku kepentingan (stakeholders) dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pada pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Output 1.1 Peningkatan kapasitas stakeholder kunci dalam melakukan tindakan

pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berdampak pada masyarakat di wilayah DAS yang selektif di tingkat desa dan ditingkat DAS (perencanaan partisipatori dan pengambilan keputusan)

WBS 110: Orientasi dan persetujuan mitra pemerintah Indonesia dan stakeholder di tingkat desa dan DAS. WBS 120: Kegiatan EGSLP/PTLPB di tingkat desa dan di tingkat DAS yang berupa pembentukan panitia, fasilitator, pembukaan rekening Bank. WBS 130: Memformulasikan metode partisipatif dalam kegiatan EGSLP/PTLPB dan rencana aksi di tingkat masyarakat desa dan DAS.

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

WBS 140: Kegiatan EGSLP/PTLPB di tingkat DAS dan ekosistem (pembentukan panitia, koordinator, pembukaan kegiatan EGSLP/PTLPB di tingkat DAS dan pembukaan rekening bank). WBS 150: Memformulasikan metode rencana aksi di tingkat DAS. WBS 160: Peningkatan kesadaran terhadap stakeholder di semual level. partisipatif dalam kegiatan EGSLP/PTLPB dan

WBS 300 : Mendesain perencanaan keuangan, pengelolaan dan monitoring; keuangan, pengeluaran keuangan (disbursement)

Output 1.3 - Pengembangan dan implementasi terhadap pengelolaan sumber daya alam yang berbasis kemitraan oleh stakeholder (laki-laki dan perempuan).

WBS 310: Penggerak EGSLP/PTLPB untuk pengembangan keuangan di tingkat masyarakat desa. WBS 320: Penggerak EGSLP/PTPLB untuk pengembangan keuangan di tingkat DAS

Keduanya saling menunjang dengan yang lainnya.

1.4

MANFAAT

Aspek utama dari program EGSLP/PTLPB yaitu: a. Adanya kelompok masyarakat di tingkat DAS yang terpilih, khususnya pada masyarakat miskin yang kehidupannya terancam karena tidak adanya akses yang merata dan tidak bermanfaatnya sumberdaya alam, dan; b. Forum DAS ini dilaksanakan di Gorontalo (Gorontalo) dan di Kendari (Sultra) Kegiatan ini tergantung pada masyarakat yang ada di tingkat DAS dan desa yang memiliki hubungan yang terkait dengan program masyarakat yang berhubungan dengan tata kelola lingkungan hidup yang baik.

Aspek kedua ini menunjang penguatan organisasi masyarakat (CBOs) dan organisasi masyarakat sipil (CSOs) seperti; lembaga swadaya masyarakat (LSM), sektor swasta, institusi pendidikan (universitas), media, dan dinas-dinas pemerintahan di daerah yang terlibat di dalam program ini di tingkat desa dan DAS. Program ini juga akan berinteraksi dengan lembaga legislatif, peradilan, dan lembaga penegakan hukum yang lain.

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Kesuksesan program EGSLP/PTLPB ini ini juga membutuhkan sebuah dialog yang konstruktif dari berbagai level pemerintahan, baik di tingkat desa, kabupaten, propinsi dan pusat. Program ini akan diarahkan pada terciptanya sebuah kebijakan yang

mengacu pada pengalaman dan inovasi yang sukses diterapkan pada tingkat lokal kemudian diteruskan pada kebijakan tingkat atas, utamanya pada pembuat keputusan di tingkat pemerintah pusat.

Sebuah tantangan adalah merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat desa dan organisasi lokal (CSOs) untuk mengembangkan kapasitas dalam bentuk dialog yang konstruktif sehingga tercipta suatu kondisi yang transparasi dan akuntabilitas, yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Memberdayakan perempuan dalam mempromosikan isu-isu politik dan ekonomi secara seimbang. Dukungan ini akan diperuntukan bagi CSOs yang fokus pada partisipasi perempuan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di semua tahapan program/proyek.

1.5

KONDISI GEOGRAFIS EGSLP/PTLPB akan dilaksanakan di dua DAS: DAS Bone-Bolango di Propinsi

Gorontalo, dan disub-DAS Konaweha di Propinsi Sulawesi Tenggara. Program ini akan diperluas ke DAS yang ketiga setelah berjalan delapan belas bulan, tergantung pada kesiapan dana. Gorontalo dan Sulawesi Tenggara adalah termasuk propinsi yang cukup tertinggal di Indonesia. Kedua propinsi tersebut dan kedua DAS telah diseleksi berdasarkan kriteria tingkat kemiskinan, lemahnya pengelolaan sumberdaya alam, dan adanya isu konflik pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, tingkat kebutuhan stakeholder lokal (pemerintah daerah) dan tingkat DAS oleh pemerintah propinsi dan pusat yang kurang memberi perhatian pada pengelolaan DAS. Di dalam setiap DAS/ekosistem, program ini akan memberikan penilaian secara spesifik terhadap desa dan mengklaster masyarakat sebagaimana yang dimuat didalam tabel dibawah ini.

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Table 1-Kondisi Geografis

Propinsi Kabupaten Watersheds Sub-DAS

Gorontalo Bone-Bolango Limboto-Bone-Bolango BONE-BOLANGO Hulu&Tengah sub-DAS

Southeast Sulawesi Konawe Sampara DAS Lahumbuti KONAWEHA sub (catchment area) 4 Kecamatan: 1. Abuki (24 desa) 2. Unaaha (9 desa) 3. Wawotobi (24 desa) 4. Pondidaha (10 desa) di DAS

Sub-districts (Kecamatan)

16 kecamatan: 1. Kabila 2. Tapa 3. Suwawa 4. Bone Pantai 5. Bone 6. Bone Raya 7. Kabila Bone 8. Tilongkabila 9. Botupingge 10. Bolango 11. Lamahu 12. Lodji 13. Bulawa 14. Bonda 15. Linggagawa 16. Suwawa Tengah

Desa Penduduk

89 TOTAL: 127.052 Laki-laki : 62,840

67 TOTAL 265.640 Laki-laki : 135,757

Perempuan: 64,212

Perempuan : 129,889

1.6

STRUKTUR ORGANISASI

EGSLP/PTLPB tidak akan membentuk suatu institusi baru, tetapi akan menguatkan lembaga-lembaga yang ada yang mengerti dan menyadari paradigma pengelolaan sumberdaya alam dan akan isu-isu dan lingkungan hidup dan mengembangkan

605302

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

kapasitas dalam bentuk perencanaan partisipatif dan pengambilan keputusan. Dua institusi akan difasilitasi oleh EGSLP/PTLPB: 1. Di tingkat desa ada dewan konsultasi atau badan permusyawaratan desa (BPD) 2. Di tingkat DAS ada forum DAS.

Tingkat Desa Strategi yang digunakan oleh EGSLP/PTLPB adalah strategi bottom up (dari atas kebawah). Dengan menekankan pada pendekatan ekonomi rumah tangga, masyarakat di tingkat desa dilibatkan pada program yang dijalankan. Kelompok Kerja Pembangunan Desa (K2PD) akan dibentuksecara khusus untuk menunjang masalah lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Kemudian K2PD ini terdiri dari tiga anggota; satu dari anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD), dan dua dari warga desa. Satu diantaranya adalah kepala desa atau tokoh masyarakat. K2PD anggotanya akan didiskusikan pada waktu orientasi program dan menentukan kegiatan kelompok kerja tersebut diawal berlangsungnya program.

K2PD akan dibantu oleh staff EGSLP/PTLPB. Fasilitator desa dan senior fasilitator di tingkat kecamatan dan satu koordinator yang membidangi masalah keuangan atau orang lain yang berasal dari kelompok kerja DAS. EGSLP/PTLPB akan mengontrak sejumlah fasilitator desa dan telah merekrut 16 senior fasilitator di tingkat kecamatan. Fasilitator desa ditempatkan di desa, dan fasilitator kecamatan ditempatkan di kecamatan. Hal ini dimaksudkan agar staff EGSLP/PTLPB dapat bekerjasama dan memberikan informasi secara bersama-sama dengan PNPM-KDP fasilitator. Proses seleksi dan prosedur kontraknya akan dilakukan sesuai dengan Pedoman PIP-EGSLP/PTLPB (Annex 1).

Tingkat DAS Dua kelompok kerja DAS (1/DAS) akan bekerja sesuai dengan prioritas kegiatan yang di identifikasi oleh forum DAS. Suatu kelompok kerja DAS yang ketiga akan ditempatkan setelah kelompok kerja DAS tersebut. Anggota kelompok kerja DAS tersebut merupakan perwakilan dari forum DAS, BAPPEDA, BP-DAS, Dinas terkait di tingkat daerah (pertanian), kehutanan, Kimpraswil (PU), dan 6 kelompok kerja pembangunan desa. Kelompok kerja DAS akan dibantu oleh staf dari EGSLP/PTLPB unit yaitu koordinator keuangan. Kemudian EGSLP/PTLPB juga membentuk dua tenaga lapangan (tim

605302

10

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

pengelola) yang secara strategis berlokasi di tingkat kabupaten; 1) WAWOTOBI subdistric di DAS KONAWEHA. 2) Kab. BONE-BOLANGO di DAS BONE-BOLANGO. 1. Pada setiap unit pendukung EGSLP/PTLPB akan ditempatkan seorang penasehat senior tentang pengembangan masyarakat yang bekerja secara full time. 2. Ada salah seorang staf senior yang bekerja secara full time dalam bidang kesetaraan gender dan inklusi sosial. 3. Seorang koordinator yang bekerja secara full time dalam bidang pengelolaan keuangan dan kepala kantor. 4. Senior fasilitator kecamatan. 5. Seorang fasilitator desa. Keseluruhan pendukung tersebut akan bekerja membantu dan menguatkan kinerja Kelompok Kerja DAS (K2DAS).

605302

11

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

BAGIAN 2 : DASAR PEMIKIRAN DAN DESKRIPSI PENGELOLAAN KEUANGAN (WBS 300)


Strategi EGSLP/PTLPB adalah melibatkan masyarakat di tingkat desa dan di tingkat DAS secara paralel. Kemudian, membawa kedua level secara bersama-sama itu tergantung pada konteks, kapasitas, perencanaan dan prioritas. Pelibatannya akan dilaksanakan dalam bentuk yang berbeda.

2.1

INISIATIF PENGELOLAAN KEUANGAN DI TINGKAT DESA DAN DI TINGKAT DAS

Dua area dibentuk oleh EGSLP/PTLPB yaitu inisiasi berdasarkan tingkat desa, dan yang kedua, inisiasi dilaksanakan berdasarkan tingkat DAS. Olehnya, Dua Dana

Pembangunan akan ditempatkan yaitu Dana Pembangunan di Tingkat Desa (CDF) dan dana pembangunan di tingkat DAS, ini berbeda daripada tiga dan pembangunan yang disebutkan dalam RFP; 1) Pengelolaan dana untuk kesadaran tentang tata kelola lingkungan (EGAF-$1.5. milion), 2) pengelolaan dana untuk DAS (WEF. 2.5. milion), 3) sumber keuangan diperuntukan bagi inisiatif masyarakat ($ 1 milion). Namun ketiga komponen tersebut akan dilaksanakan di dua tempat pengelolaan keuangan tadi. Sumber finansial yang ada yang diperuntukan pada tata kelola lingkungan dan peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan adalah merupakan dana awal (seedfunds) dibagikan di dua tempat. Jumlahnya $4 milion.

Pengelolaan Keuangan di Tingkat Desa a. Tata Kelola Lingkungan Tata Kelola dan Kesadaran pemanfaatan lingkungan b. Penghidupan berkelanjutan Pelatihan mengenai penghidupan berkelanjutan Kegiatan-kegiatan fisik yang menunjang kegiatan berkelanjutan 600.000$ 1.600.000$ 200.000$

2.400.000$ 200.000 $

2.200.000 $

Pengelolaan keuangan untuk kegiatan DAS a. Tata kelola lingkungan Tata kelola lingkungan dan peningkatan kesadaran Pelatihan mengenai tata kelola lingkungan 200.000$ 200.000$

1.600.000 $ 400.000 $

605302

12

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

b. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat secara berkelanjutan Pelatihan mengenai peningkatan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan Kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan 400.000$ 200.000

1.200.000 $

Alokasi dana dibagi dalam dua komponen utama; Tata kelola lingkungan Kelangsungan hidup yang berkelanjutan $600,000 (15%) $3,400,000 (85%)

Pengelolaan keuangan di tingkat EGSLP/PTLPB di distribusi dalam tiga jenis kegiatan: Peningkatan kesadaran Pelatihan Kegiatan riil $ 400,000 (10%) $ 1,200,000 (30%) $ 2,400,000 (60%)

Dana ini diperuntukkan bagi dua DAS yang telah diseleksi namun jumlahnya tidak setara di DAS BONE BOLANGO di Gorontalo dan DAS KONAWEHA di Sultra. Dana yang diperuntukan oleh masyarakat itu ditargetkan sebanyak 156 desa yang diharapkan untuk dilaksanakan dalam program itu. Setiap desa akan menerima kurang lebih $ 15.000 untuk semua jenis kegiatan dalam bingkai Dana Pengelolaan Masyarakat (CDF). Tingkat kemiskinan juga dipertimbangkan menjadi salah satu kriteria dalam alokasi dana tersebut. Dana tambahan akan datang melalui dana yang diperuntukan bagi program DAS. Setiap orang akan mendapatkan $10 ($6 dari dana pengelolaan masyarakat (CDF) dan $4 dari dana pengelolaan DAS). Dana EGSLP/PTLPB akan digunakan sebagai dana awal (seed money) untuk mendapatkan sumber tambahan dari beberapa desa, dan dana tambahan diperoleh dari dana desa. Baik itu berupa dana tunai (cash) atau dalam bentuk peralatan dan sumber dana dari luar juga diharapkan dari pemerintah daerah, dinasdinas yang terkait dan donor-donor lain. Konstribusi desa diperkirakan 10% dalam bentuk cash ditambah tenaga sumberdaya manusia yang tidak dihitung didalam 10% tadi. Pada program lain, konsribusi lokal bisa meningkat sampai 17%, tentunya pedoman ini akan disetujui dan disahkan bersama dengan masyarakat selama masa orientasi 2.2 TUJUAN DARI PENGGUNAAN DANA

Tujuan dan hasil dari program CDF dan WEDEF diperuntukan bagi masyarakat di tingkat desa dan DAS harus sesuai dengan draft di dalam nota kesepakatan (MoU) yang

605302

13

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kanada bulan Maret tahun 2007. Dalam isi perjanjiannya, yang pertama yaitu untuk meningkatkan tata kelola lingkungan dan sumberdaya alam di tingkat desa dan DAS. Kedua, untuk mempraktekan negosiasi dan penyelesaiannya secara berkelanjutan. ... memberikan prioritas pada pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang telah diidentifikasi dan

diimplementasikan oleh stakeholder yang terlibat, yaitu laki-laki dan perempuan di kedua tingkat yaitu di desa dan di DAS. Secara spesifik dua bentuk dana yang akan disiapkan untuk digunakan dalam pembelian barang dan pelayanan pada kegiatan peningkatan kesejahteraan dan tata kelola lingkungan serta peningkatan kesadaran masyarakat yang secara langsung dikonstribusikan pada program EGSLP/PTLPB. Jaringan fasilitator indonesia yang dikontrak dalam program EGSLP/PTLPB akan membantu kelompok kerja pembangunan desa (K2PD) dan kelompok kerja DAS (K2DAS) untuk mendesain, mengimplementasikan, dan memonitoring kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan rencana kerja masyarakat di desa dan DAS. DESKRIPSI UMUM PENGGUNAAN DANA

2.3

Pemanfaatan keuangan di tingkat desa dan DAS akan sesuai dengan implementasi program pada tingkat desa dan DAS. Sebagai suatu strategi yang berkesinambungan, dukungan EGSLP/PTLPB akan dijadikan patokan (platform) dalam pengelolaan keuangan yang pada akhirnya akan dikelola oleh badan permusyawaratan desa (BPD) dan forum DAS. Tahap awal dari program ini, CDF dikelola oleh kelompok kerja pembangunan desa (K2PD) sedangkan di tingkat DAS, pengelolaannya dilakukan oleh kelompok kerja DAS. Pembentukan CDF dan WEDEF tidak melibatkan suatu struktur baru di tingkat desa dan di tingkat DAS tetapi dia mengacu pada mekanisme pengelolaan dana yang ada pada PNPM/KDP dari pemerintah Indonesia. Tetapi terhadap beban pekerjaan fasilitator program PNPM-KDP, EGSLP/PTLPB memiliki hubungan dengan fasilitator kecamatan dan desa yang dibiayai oleh CIDA seperti program PNPM-GreenKDP.

605302

14

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

BAGIAN 3 : PENGELOLAAN KEUANGAN EGSLP DI TINGKAT DESA (WBS 310)


Bagian ini memberikan gambaran tentang pengelolaan keuangan; pertama: cakupan dana, pengaturan awal dana, kegiatan orientasi dan pelibatan, perencanaan dan pengambilan keputusan partisipatif. Kemudian, pencairan dana dan administrasi keuangan, implementasi kegiatan dan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi serta pemeriksaan keuangan (audit). Jenis-jenis kegiatan tersebut dijabarkan sebagai berikut: Fase orientasi dan kesepakatan (WBS 110) Pembentukan kelompok kerja di tingkat desa dan merekrut staf EGSLP/PTLPB, fasilitator di tingkat desa dan kecamatan (WBS 120). Proses perencanaan dan formulasi rencana aksi yang berbasis masyarakat dan tingkat masyarakat secara berkelanjutan/berkesinambungan (WBS 130). Proses pembuatan putusan dan pengesahan di tingkat desa (WBS 311 dan WBS 312) Aliran dana pengeluaran dan pengelolaan (wbs 313) Monitoring dan evaluasi serta pemeriksaan keuangan (WBS 314) Dana yang terkait dengan pelayanan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat (WBS 160).

Pedoman pembentukan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan di tingkat desa (CDF) dan proses perencanaan serta pengesahan terhadap rencana aksi di tingkat masyarakat (CLAP) dan inisiatif keberlanjutannya (CLESI) akan diuraikan beberapa cara yang disiapkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan ini seperti prosedur penggajian, draft proposal, evaluasi, pemeriksaan keuangan (acounting) dan petunjuknya bagi akuntan publik adalah merupakan lampiran dari dokumen ini. LINGKUP DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (DPM)

3.1.

3.1.1. Kondisi Umum Melalui Dana Pengembangan Masyarakat (DPM), EGSLP/PTLPB akan bekerja dengan masyarakat desa dan akan membiayai kegiatan yang produktif dalam skala yang kecil dengan meningkatkan keamanan dan meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Dana yang digunakan untuk kegiatan akan disiapkan dalam bentuk program yang nampak dan mendemonstrasikan dalam bentuk

605302

15

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

aksi. Komponen yang lain dalam DPM yaitu peningkatan kesadaran terhadap lingkungan masyarakat, tata kelola pemerintahan dan kegiatan pengembangan kapasitas.

Inisiasi kegiatan pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang berbasis masyarakat merupakan bentuk yang dikembangkan oleh EGSLP/PTLPB kepada masyarakat desa, organisasi masyarakat (CBOs, organisasi masyarakat sipil (CSOs) yang beroperasi di tingkat desa untuk mengimplementasikan bentuk kegiatan yang dibiayai oleh EGSLP/PTLPB. Ide dari aktivitas desa akan ditingkatkan pada sub-desa (Dusun/RT/RW) dan pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Proses perencanaan partisipatori yang berjenjang dimulai dari desa dengan menggunakan model pendekatan pengelolaan lingkungan yang berbasis lokal/rural (VIRESA) yang akan digunakan dalam bentuk rencana aksi di tingkat masyarakat. Anggota kelompok kerja pembangunan desa akan mengikuti pelatihan tentang metodologi identifikasi kebutuhan masyarakat dengan menggunakan pendekatan VIRESA, kegiatan yang diprioritaskan, kemudian

memformulasikan rencana aksi dan menyiapkan proposal. Kegiatan pengembangan kapasitas akan dilakukan dalam bentuk mekanisme penyelesaian sengketa (resolusi konflik) dan advokasi, pengelolaan keuangan dan anggaran, monitoring dan laporan sederhana; sehingga masyarakat dapat menggunakan dana secara efektif dan efisien. Staf EGSLP/PTLPB juga akan melaksanakan program pelatihan secara komprehensif untuk mengembangkan keterampilan dengan menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat. Selain itu, EGSLP/PTLPB juga akan melakukan kerjasama dengan SOFEI sebagai mitra untuk melaksanakan program training bagi fasilitator masyarakat.

Buku pegangan dan modul training yang dikembangkan oleh Village Inquiry for Rural Environmental System Appraisal (VIRESA), model rencana aksi yang berbasis pada masyarakat (CLAP) dan inisiasi pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan yang berbasis masyarakat (CLESI) akan disiapkan selama dalam bulan-bulan tertentu selama program ini berlangsung.

3.1.2. Target/Sasaran Klien (Peserta) Target klien yang dikembangkan melalui pengelolan dana yang berbasis masyarakat adalah masyarakat desa dan anggota kelompok masyarakat yang merupakan representasi dari kelompok kerja pembangunan desa. Disamping itu, melalui

EGSLP/PTLPB, CBOs, CSOs, PSOs dan dinas-dinas yang terkait dipandang sebagai

605302

16

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

pelaksana. Mereka akan dikontrak melalui K2PD untuk menjalankan berbagai kegiatan yang diinisiasi yang berskala kecil dan akan diarahkan dalam bentuk kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Penggunaan dana bagi inisiasi kegiatan yang berbasis masyarakat diarahkan agar bermanfaat bagi kepentingan anggota masyarakat (perempuan dan laki-laki).

3.1.3. Jumlah dana Dana yang disiapkan melalui DPM sekitar 2.4.milion$ dibagi dalam dua komponen. Pertama, tata kelola lingkungan berjumlah $200,000, dan yang kedua penghidupan yang berkelanjutan (sustainable liveslihood) berjumlah $2,200,000. Dari jumlah tersebut dibagi diantara seratus sembilan puluh enam desa. Dan jumlah rata-rata pendapatan perorang/per- kapita itu berjumlah $6 atau $15,000/desa selama lima tahun berlangsungnya program.

Salah satu pilihan untuk meningkatkan alokasi anggaran/desa akan diseleksi berdasarkan jumlah yang sedikit dari desa-desa yang terpenting berdasarkan keinginan dari pemerintah kabupaten. Tetapi SNC/Lavalin/Hydrosult tidak merekomendasikan hal tersebut, sebab akan menciptakan ketidaksetaraan diantara desa-desa yang ada diwilayah DAS. dan menciptakan kondisi frustasi

3.1.4. Kriteria Persyaratan Pemanfaatan Dana Kriteria ini hanya merupakan usulan dimana program ini juga menggunakan alat dan formulir. Kriteria itu akan divalidasi oleh stakeholder terkait diawal program. Formulir evaluasi akan digunakan untuk membuat sebagai keputusan lokal di tingkat desa dan sesuai dengan rencana aksi serta kegiatan Community Level Environmental Sustainable Initiatif (CLESI) oleh unit pendukung EGSLP/PTLPB. Persyaratan yang dinilai berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Proposal kegiatan secara tekhnis dan financial harus jelas. b. Proposal kegiatan harus memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. c. Semua proposal kegiatan harus berisi hasil yang diharapkan dan hasil yang konsisten dengan program EGSLP/PTLPB. d. Proposal kegiatan harus mengacu pada lima prinsip EGSLP/PTLPB; tata pemerintahan yang baik dan anti korupsi, pengembangan kapasitas dan

605302

17

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

pengembangan partisipatif; kesetaraan gender; kehidupan yang berkelanjutan; dan ekosistem yang terpadu berdasarkan pengelolaan sumberdaya alam. e. Proposal kegiatan harus berpatokan pada lokasi DAS yang telah ditetapkan oleh EGSLP/PTLPB. f. Anggaran proposal tidak boleh melebihi $15,000/desa. g. Kegiatan proposal harus menyiapkan dana sharing paling sedikit 10% dari total anggaran, baik yang berupa dana cash atau in-kind atau kombinasi (gabungan) antara keduanya. h. Usulan kegiatan harus di serahkan (submit) oleh suatu lembaga hukum yang memiliki reputasi yang baik dalam pengelolaan keuangan dan memiliki nomor rekening bank yang dibubuhi oleh dua tandatangan. Lebih penting lagi, rencana aksi tersebut dan CLESI proposal harus mencantumkan keinginan untuk melaksanakan program pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan memiliki fungsi sosial di masyarakat.

3.1.5. Kegiatan Utama yang akan dibiayai Masyarakat desa dan perwakilan mereka di K2PD dengan bantuan fasilitator desa dan kecamatan, akan menyusun Rencana Aksi pada Masyarakat Desa (Community Level Action Plan/CLAP) yang berisikan Inisiatif Pengelolaan Penghidupan Lingkungan Hidup &

Berkelanjutan oleh Masyarakat Desa (Community Level Environmental

and Sustainable Livelihood/CLESI), Kegiatan yang utama yang akan dibiayai yaitu kegiatan biophisyc yang mendukung kehidupan berkelanjutan. Contohnya yang akan diuraikan dibawah ini.

Akses ke Infrastruktur

Irigasi berskala kecil, sistem pengelolaan air, infrastruktur pencegahan banjir, paska panen, pendingin (cold stirage), logistic, dan transportasi. Telekomunikasi Bibit pertanian, penanggulangan hama pertanian yang terpadu/phyto-sanitary products, integrated plants nutrition.organic fertilizer, tools and equipment, packaging Tenaga kerja, lahan, modal investasi, dana operasi Secara teknis (konservasi tanah dan produktifitas), pengelolaan pertanian, penghijauan, pengelolaan hutan, air dan sanitasi, kualitas udara, pengelolaan limbah, keanekaragaman hayati, dan lain-lain)

Akses Pertanian

Akses Produksi Akses untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan kapasitas

605302

18

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Pengelolaan (kapasitas rencana pengelolaan lingkungan, rencana aksi yang berbasis pada pengembangan masyarakat, implementasi kegiatan CLESI, partisipasi kelompok minoritas dan perempuan) Akses untuk mendukung pelayanan dalam lembagalembaga pemerintah Akses untuk pengembangan invovasi teknologi Akses ke pasar Bantuan teknis secara khusus, inspeksi, bantuan teknis pemeliharaan bagi asosiasi produser

Pengairan, teknik mengepak barang, agribisnis dan lain-lain

Penyesuaian terhadap norma dan standar/aturan, teknik spesifikasi, sertifikasi yang berkualitas, tracking dan tracing, hubungan ke pasar

Contoh dari tata kelola pemerintahan dan kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat berupa pelatihan, seminar, dan workshop yang bisa meningkatkan kesadaran lingkungan, melakukan suatu bentuk penelitian yang berhubungan dengan isu lingkungan, menguatkan organisasi-organisasi lokal, baik pemerintah maupun swasta dalam program pengelolaan lingkungan.

Tabel berikut ini menunjukan wilayah pengelolaan lingkungan dan kegiatan CLESI yang potensial. Kolom ini memberikan ukuran dalam tiga kategori kegiatan. Kegiatan ini akan dipersentasekan dan didiskusikan selama kegiatan orientasi berlangsung.

No

Luasan wilayah/daerah sasaran EGSLP/PTLPB (di tingkat desa dan DAS) Kapasitas yang terbatas dari lokal CBOs, CSOs, PSOs, pemerintah daerah dan dinas yang terkait serta badan permusyawaratan desa mendesain perencanaan dan menginisiasi pengelolaan lingkungan.

Potensi CLESI

Ukuran

- akan memperkuat kapasitas berupa: mendesain dan mempersiapkan rencana aksi serta menginisiasi pengelolaan lingkungan; memberikan advokasi berupa strategi pengelolan lingkungan; merencanakan dan menggunakan metode pembelajaran dan partisipatif; menggabungkan gender dan inklusi sosial dan mempraktekannya dengan baik.

15

Keterbatasan kesadaran dan integrasi terhadap isu lingkungan lokal dan konsep yang terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan

- Akan membentuk kesadaran terhadap pengelolaan lingkungan. - akan meningkatkan pengetahuan terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang berhubungan 15

605302

19

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) dengan ekonomi dan kesejahteraan sosial serta lingkungan

Masyarakat rentan/ ekonomi, dan partisipasi perempuan serta kelompok marginal

Akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan partisipasi perempuan, etnis minoritas dan kelompok-kelompok yang terabaikan secara sosial Akan berhubungan langsung dengan perbaikan lingkungan lokal yang riil yang dihasilkan dari CLESIs

20

Degradasi lingkungan dan kelemahan pengelolaan sumberdaya alam.

50

3.2

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN YANG BERBASIS MASYARAKAT

3.2.1. Pembentukan Pengelolaan Keuangan; Orientasi dan Kesepakatan (WBS 110 dan WBS 120) Inisiasi proyek dilakukan melalui diseminasi dan informasi. Hal ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Workshop akan dilaksanakan di tingkat nasional, propinsi, dan kecamatan yang diharapkan memberikan pengetahuan sesuai dengan harapan program ini, workshop akan melibatkan tokoh masyarakat, perempuan, kelompok minoritas, pegawai negeri, wartawan nasional dan lokal, universitas, lembaga swadaya masyarakat (NGOs), organisasi masyarakat sipil (CSOs), dan beberapa stakeholder lainnya. Tujuan dilaksanakannya workshop antara lain:1) menjelaskan program EGSLP/PTLPB; 2) mengidentifikasi isu-isu lingkungan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi; 3) Mengidentifikasi kebutuhan yang terkait dengan bantuan dan pelatihan di semua level (tingkat); 4) memformulasikan strategy peningkatan kesadaran terhadap lingkungan di kecamatan dan desa yang terintegrasi dalam siklus kegiatan EGSLP/PTLPB.5) memformulasikan prinsip-prinsip dan standar kegiatan EGSLP/PTLPB di tingkat desa dan kecamatan. Di dalam workshop ini akan dilakukan penyusunan kriteria seleksi anggota K2PD (WBS 121 dan WBS 122). Dan melalui workshop ini pula akan disepakati kontrak bagi fasilitator desa dan kecamatan (WBS 123).

Diseminasi yang dilakukan di tingkat desa melalui pertemuan-pertemuan, tetapi melibatkan kelompok-kelompok kecil yang bertujuan saling berbagi (sharing ) informasi untuk mendorong masyarakat mengajukan idenya untuk mendukung EGSLP/PTLPB. Pelaksana program juga perlu memperhitungkan pentingnya kepala desa yang merupakan faktor terkuat dalam mempengaruhi KDP dan manajemen pengembangan proyek.

605302

20

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Ini bermakna bahwa kepala desa seharusnya mendapatkan pelatihan yang cukup mengenai tujuan program EGSLP/PTLPB dan peran mereka di dalam program EGSLP/PTLPB, sehingga EGSLP/PTLPB mendukung peran dari kepala desa di dalam perencanaan pembangunan. Demikian juga kapasitas yang dilakukan berupa tindakan kolektif yang kuat pada tingkat Dusun/RW/RT. program ini bertujuan mendukung kreativitas dari pada desa dengan menggunakan alat yang dibutuhkan bagi masyarakat di tingkat desa. Dalam hal ini kepala desa atau tokoh masyarakat di tingkat desa (fasilitator desa atau anggota tim pelaksana (unit pelaksana EGSLP/PTLPB).

Dalam hal rekrutmen fasilitator desa dan kecamatan harus dilakukan secara konsisten dan dipilih secara demokratis sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnnya dengan baik yaitu melibatkan penduduk desa karena ruang yang cukup leluasa yang diberikan oleh elit-elit desa. Pelaksana EGSLP/PTLPB perlu memastikan bahwa fasilitator desa dan senior kecamatan fasilitator terpilih secara demokratis pada suatu forum yang terbuka dan warga desa memiliki pengetahuan dasar bagaimana memonitor proyek dan apa yang mereka dapat lakukan jika terjadi suatu masalah.

Sehubungan dengan workshop orientasi, peran dan tanggungjawab dari seluruh kelompok yang terlibat dalam kegiatan ini di tingkat kabupaten harus dilakukan secara jelas; 1) Program apa yang sedang berjalan seperti EGSLP/PTLPB, KDP, GOI, atau program lain; 2) Staff yang menjalankan program seperti fasilitator, koordinator di tingkat desa dan kecamatan, dan di tingkat DAS (EGSLP/PTLPB, KDP, GOI); 3) Organisasi seperti CBOs, CSOs, BPD dan forum DAS dan lain-lain. Strategi Media (Sosialisasi harus dipersiapkan secara benar dari awal).

3.2.2. Perencanaan dan Partisipatif dan Proses Pembuatan Keputusan (WBS 130) Perencanaan dan proses pengambilan keputusan melibatkan lima tahap pendekatan 1. Metode VIRESA 2. Perencanaan partisipatori di tingkat desa: mempersiapkan usulan dan rencana aksi. 3. Pengesahan di tingkat desa. 4. Analisis yang dilakukan oleh unit pendukung DAS atau BP-DAS. 5. Transfer dana.

605302

21

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Tahap 1 Metode VIRESA The first step before planning and programming courses of action for rural communities is to know the scope and nature of environmental concerns they are facing. VIRESA is a proven qualitative and sometimes quantitative participatory inquiry methodology used to collect and analyze information on environmental systems in rural communities. For VIRESA, a multidisciplinary team of stakeholders with different backgrounds conducts an inquiry of carefully defined issues in a short, intensive field inquiry (10-15 days). VIRESA uses a variety of tools and techniques to gather data. Tools are designed to develop skills and promote the participation of local people in both data collection and analysis with the view of exploring the diverse views and experiences of the village community.

VIRESA is somewhat of a baseline study, executed by the rural communities themselves. VIRESA provides the comparative base, i.e. the status at the start of the Program against which progress and achievements can be regularly measured. Second, it provides factual and relevant information, which can enhance the Program design.

605302

22

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Tahapan / Langkah 1 Mempersiapkan dokumen hokum tentang proyek EGSLP/PTLPB

Kegiatan * Meng-akta Notariskan lembaga kelompok kerja pembangunan desa (K2PD) * Membuka rekening bank di tingkat desa untuk kelompok kerja pembangunan desa *Mempersiapkan Nota Kesepahaman (MoU)

Tanggung Jawab Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Proses Assisted by EGSLP Kecamatan senior facilitator Capacity building: learning by doing

Hasil Signed MOU between EGSLP village working group and Kecamatan

2 Perencanaan

Mengidentifikasi kebutuhan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pendekatan VIRESA

Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Diskusi dengan kelompok kerja di tingkat desa dan dusun yang difasilitasi oleh EGSLP/PTLPB fasilitator desa dan kecamatan. Kegiatan berupa pengembangan kapasitas: pembelajaran Diskusi dengan kelompok kerja di tingkat desa dan dusun yang difasilitasi oleh EGSLP/PTLPB fasilitator desa dan kecamatan. Kegiatan berupa pengembangan kapasitas: pembelajaran Evaluasi menurut kebutuhan dan criteria persyaratan difasilitasi oleh fasilitator desa dan kecamatan Didampingi oleh EGSLP/PTLPB fasilitator desa dan kecamatan Didampingi oleh EGSLP/PTLPB fasilitator desa dan kecamatan Didampingi oleh EGSLP/PTLPB fasilitator desa dan kecamatan Transfer dana ke rekening BRI atau bank lainnya

Mengidentifikasi masalah dan prioritas wilayah focus

Merumuskan ide-ide tentang inisiatif pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang berbasis masyarakat (CLESI)

Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Daftar panjang tentang potensi kegiatan CLESI

Memprioritaskan kegiatan CLESI yang akan dibiayai oleh EGSLP/PTLPB

Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Daftar singkat dari kegiatan CLESI berupa training terhadap tata kelola

Menyiapkan rencana tindak lanjut di tingkat masyarakat (CLAP)

Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Rencana aksi di tingkat masyarakat

Pengesahan terhadap CLAP

Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Kesepakatan rencana aksi di tingkat masyarakat

Mempersiapkan usulan CLESI

Yang bertanggung jawab adalah Ketua K2PD

Usulan kegiatan CLESI diajukan untuk mendapatkan bantuan dana Pengesahan kegiatan CLESI dan CLAP

2 Menganalisis kegiatan EGSLP/PTLPB

Menganalisa usulan kegiatan CLAP dan CLESI

Panitia pengelolaan keuangan EGSLP/PTLPB

605302

23

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Tapap 2 Perencanaan di Tingkat Desa ; Penyiapan Usulan dan Rencana Aksi (2 3 bulan)

Langkah awal perencanaan itu akan berlangsung di tingkat dusun dan desa dengan melakukan pertemuan untuk merumuskan ide-ide yang terkait dengan pendanaan EGSLP dari hasil pendekatan yang dilakukan berdasarkan VIRESA, faslitator desa dan kecamatan akan menyiapkan informasi yang penting berupa strategi, prosedur dan dukungan EGSLP/PTLPB pada masyarakat. Langkah selanjutnya, berupa prioritas kegiatan, penyiapan rencana aksi dan usulan kegiatan adalah merupakan tanggungjawab dari K2PD. Seluruh proses perencanaan didampingi oleh fasilitator desa dan kecamatan (1 org/desa/kecamatan). Di tingkat DAS, didampingi oleh unit kerja DAS. Fasilitator desa minimal pendidikan mereka tamatan SMA dan dikenal di masyarakat, kemudian juga diterima oleh kelompok masyarakat. Sedangkan Fasilitator senior kecamatan minimal tamatan S1 (Sarjana).

Kegiatan proyek tersebut terbuka bagi daftar kegiatan investasi. Daftar kegiatan proyek ini adalah unsur yang penting dan sekaligus merupakan keberhasilan sebuah proyek yang dilakukan oleh PNPM-KDP. Melalui EGSLP/PTLPB, usulan CLESI akan mempertimbangkan kegiatan yang mendukung faktor ekonomi, sosial dan infrastruktur. Namun demikian, dari kegiatan tersebut diharapkan memberikan konstribusi

sebagaimana yang diharapkan oleh EGSLP/PTLPB, dalam artian, tata kelola lingkungan yang baik dan kehidupan yang berkelanjutan (merujuk pada persyaratan kriteria yang ditentukan sebelumnya) dan juga merujuk pada lima prinsip yang telah disebutkan terdahulu. Setiap desa dapat menyerahkan sebanyak mungkin proposal yang disiapkan yang tidak boleh melebihi dari jumlah dana yang disiapkan oleh EGSLP/desa. Diusulkan kegiatan-kegiatan yang kecil tetapi riil, tetapi bukan seperti pekerjaan yang flamboyan.

Kepemilikan dan keberlanjutan adalah merupakan faktor krusial untuk menunjang kesuksesan keinginan pemerintah daerah dewasa ini di Indonesia. Adapun aspek yang akan dipertimbangkan untuk dilaksanakan berdasarkan kepemilikan bersama dan kelangsungannya. a. Kegiatan CLESI; Diharapkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat. Secara khusus mereka harus memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melakukan suatu kegiatan berupa tata kelola lingkungan dan

605302

24

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

penghidupan

berkelanjutan

merupakan

segmen

yang

paling

penting

di

masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode VIRESA. b. Mitra lokal dan masyarakat menyiapkan sumberdaya di wilayah sasaran dengan melibatkan buruh, tenaga kerja, komunitas lokal dan lain-lain. Dalam hal ini mereka menyiapkan modal. c. Kepemimpinan untuk menjalankan dan mengelola kegiatan tersebut diharapkan berasal dari masyarakat lokal dan lembaganya.

Ada tujuh langkah proses yang digunakan untuk menunjang program: 1. Mengidentifikasi VIRESA 2. Memformulasikan potensi daftar panjang (long list) dari kegiatan CLESI. 3. Memberikan prioritas masyarakat mengikuti training yang berkaitan dengan tujuan EGSLP. 4. Menyiapkan rencana aksi di tingkat masyarakat. 5. Mengesahkan CLAP. 6. Menyiapkan usulan kegiatan CLESI. 7. Menganalisis kegiatan EGSLP/PTLPB melalui unit pendukung baik di tingkat desa, maupun di tingkat DAS. keinginan masyarakat dengan menggunakan pendekatan

Kegiatan CLESI itu dikerjakan oleh K2PD/BPD (sub kelompok di tingkat desa). Mereka juga akan dievaluasi diberikan prioritas dan diseleksi. Dan disesuaikan dengan rencana aksi masyarakat (CLAP). Verifikasi kegiatan akan dilakukan selama proses evaluasi program yang di fasilitasi oleh staff teknis. Hal ini dilakukan pengecekan sebelum proposal diajukan ke EGSLP/PTLPB ditingkat DAS dan di tingkat unit kerja DAS dan di tingkat unit kerja yang berskala nasional. dalam menjalankan kegiatan CLESI, K2PD membentuk suatu kegiatan berupa supervisi dan monitoring di tingkat desa. K2PD ini dipilih dari masyarakat yang memiliki kepentingan pada program EGSLP/PTLPB dan keanggotannya dipilih diantara mereka dengan mendapatkan input dari BPD. Anggota kelompok kerja adalah merupakan keterwakilan dari seluruh lapisan masyarakat.

Dalam hal partisipasi dalam kelompok kerja, perempuan juga diberikan peran sama dengan peran laki-laki. Bahkan peranan perempuan disini diharapkan tidak kurang dari

605302

25

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

50% peran yang bisa dilakukan dalam K2PD tersebut. Isu ini akan didiskusikan selama program orientasi desa berlangsung.

Format usulan CLESI atau formuir aplikasi dilampirkan pada annex 2 pada Rencana Implementasi Program (Program Implementation Plan/PIP). Dokumen standar disiapkan disetiap aplikasi CLESI. File itu digunakan sebagai dasar untuk mengesahkan CLESI yang dituangkan dalam perjanjian. Adapun isi dari pada file tersebut antara lain: a. Cek list persyaratan informasi didalam format annex 2 yang didalamnya memuat deskripsi CLESI, budget (anggaran), konsttibusi, dan dana-dana yang sesuai. b. Estimasi anggaran, memo, dan rekomendasi yang spesifik yang disiapkan oleh BPD, kecamatan dan juga masukan dari dinas-dinas yang terkait. c. Melengkapi formulir evaluasi yang digunakan untuk menganalisa program yang dilakukan oleh unit pendukung baik di tingkat desa maupun di tingkat DAS (lihat annex 3).

Tahap 3 Pengesahan di Tingkat Desa Rencana aksi desa dan proposal CLESI akan didiskusikan dan di putuskan oleh K2PD dimana anggotanya ada juga unsur dari BPD. Keputusan akhir akan diumumkan pada papan informasi EGSLP/PTLPB dan juga melalui pertemuan-pertemuan baik yang berskala kecil di tingkat dusun maupun pertemuan dalam bentuk kelompok-kelompok masyarakat yang lebih luas. Tahap 4 Analisis kegiatan yang dilakukan oleh unit pendukung EGSLP/PTLPB di tingkat pusat Setelah pengesahan akhir yang dilakukan oleh K2PD, rencana aksi dan CLESI aplikasi, akan diserahkan pada unit pendukung EGSLP/PTLPB untuk dianalisis dan dikomentari jika perlu. Keputusan akan diambil oleh manajer lapangan, koordinator keuangan dan manajer adminsitrasi. Unit pendukung ini akan menggunakan formulir evaluasi CLESI yang digunakan oleh K2PD (silahkan lihat annex 3 pada Rencana Implementasi Program/Program Implementation Plan-PIP).

Tujuan utama analisa ini untuk meyakinkan setiap kegiatan CLESI yang di konstribusikan pada EGSLP/PTLPB sebagaimana hasil dan luaran yang diharapkan.

605302

26

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Analisis kegiatan harus dilengkapi dengan dokumen hukum seperti nota kesepakatan (MoA) antara K2PD dan kecamatan, prosedur perbankan harus dilengkapi sebelum proposal permintaan dana diajukan melalui panitia keuangan EGSLP/PTLPB. Data perbankan akan dicantumkan didalam proposal CLESI agar dananya bisa ditransfer sesuai dengan ketentuan perbankan. Semua pelaksanaan dilakukan secara cepat oleh tim pengelola EGSLP/PTLPB (sekitar 5 hari) setelah menerima usulan CLESI agar menghindari kemungkinan penundaan kegiatan yang biasa terjadi pada proyek lain. Tahap 5 Transfer Dana Setelah menyelesaikan tahapan IV, tim pengelola EGSLP/PTLPB akan segera mentransfer sejumlah dana yang telah di setujui dari rekening EGSLP/PTLPB ke BRI yang terdekat di tingkat kecamatan. BRI adalah satu-satunya Bank yang memiliki cabang sampai di tingkat kecamatan dan memiliki program micro finance. Pegawai bank BRI dan manajernya adalah merupakan penentu dalam mengelola keuangan dan lebih penting lagi, di dalam pengelolaan itu jangan sampai terjadi penundaan sebagaimana pengalaman dari proyek PNPM-KDP. Disamping itu, prosedur bank (contoh; dalam membuka rekening bank dan melakukan penarikan serta transfer uang diupayakan

mudah dan sesederhana mungkin, sepanjang pemilik nomor rekening memiliki status hukum yang jelas ).

Tahap ke-3 dan ke-4 (adalah merupakan tahap mentransfer dana dan menganalisisnya). Biasanya, tidak lebih dari 3 minggu sepanjang usulan itu dipersiapkan dengan baik dan lengkap. 3.2.3 Pencairan Dana dan Administrasi

Pencairan dana Bantuan dana akan dicairkan secara full melalui transfer dari bank selama 6 bulan berlangsungnya kegiatan (atau sepanjang kegiatan berjalan), sebagaimana yang dijelaskan didalam rencana aksi yang telah disahkan oleh kelompok kerja

EGSLP/PTLPB. Dalam hal tim pengelola EGSLP/PTLPB mengetahui penyaluran dana berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, hal ini dapat mengeluarkan sejumlah lumpsum ke K2PD untuk melaksanakan kegiatan CLESI dengan menggunakan dana awal (seed-fund). Tepatnya, check and balances dilakukan secara reguler kemudian dilakukan pada saat monitoring dan evaluasi kegiatan dalam mengucurkan dana diminta dua

605302

27

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

penandatangan, yaitu dari fasilitator senior kecamatan dan sekretaris kelompok kerja EGSLP/PTLPB.

Guna mendapatkan dana pada semester berikut, kelompok kerja akan menyerahkan laporan perkembangan sebagai berikut; 1) laporan perkembangan yang ditandatangani oleh K2PD; 2) konfirmasi laporan perkembangan dari staff EGSLP/PTLPB dilapangan; 3) setiap laporan teknis dari setiap kegiatan harus disampaikan oleh panitia kecamatan atau dinas yang terkait, dan setiap laporan kegiatan tersebut harus jelas dan lengkap; 4) adanya laporan kegiatan yang lengkap sesuai dengan annex 4; 5) catatan dari akuntan publik. Semua pengeluaran, status laporan perkembangan keputusan dari K2PD dan semua informasi kunci di rekam didalam buku catatan fasilitator desa EGSLP/PTLPB

Dana awal (seed fund) akan di setor bersamaan dengan dana lokal yang bersumber dari sektor publik maupun swasta. Bantuan dana tersebut dimaksudkan untuk lebih besar bantuan dari kelompok-kelompok lokal agar supaya membantu pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan masyarakat diharapkan melakukan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Dalam hal ini, tim EGSLP/PTLPB percaya bahwa mobllisasi masyarakat dan adanya dukungan dan komitmen secara luas dan mendalam untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Administrasi Keuangan Kelompok kerja EGSLP di tingkat desa adalah bertanggungjawab secara administrasi pengelolaan keuangan dan melaksanakan perhitungan secara transparan. Pengelolaan keuangan itu harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Tim pengelola EGSLP/PTLPB menyiapkan laporan keuangan secara reguler sesuai dengan prosedur yang disebutkan di annex 5. Laporan keuangan akan dikirim di tingkat kecamatan dan kemudian ditembuskan ke unit pendukung EGSLP/PTLPB di tingkat desa dan ditingkat DAS kemudian ditembuskan ke CIDA dan BAPPNEAS Jakarta dan manajer keuangan akan mengoreksi dan mempelajari kembali kondisi keuangan melalui proses check and balances, kunjungan inspeksi ke lapangan secara kontinu dan pemeriksaan kelengkapan dokumen yang telah diregister, bank stattement, laporan status perkembangan dan laporan teknis, laporan kelengkapan kegiatan CLESI dan laporan audit secara reguler dan catatan dari akuntan publik, dan lain-lain.

605302

28

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

3.2.4

Kegiatan Pelaksanaan dan Pekerjaan Pemeliharaan

Tanggungjawab utama dalam menjalankan kegiatan CLESI akan dilakukan oleh CBOs, atau organisasi-organisasi yang melaksanakan kegiatan EGSLP/PTLPB seperti dinas terkait seperti PT, perusahaan swasta, NGOs dan sebagainya. Sekalipun keputusan telah dicapai, namun jika masih diperlukan bantuan secara teknis, maka EGSLP/PTLPB akan menyiapkan melalui K2PD dan fasilitator desa dan kecamatan. Kecamatan atau pemerintah kabupaten juga menyiapkan bantuan teknis melalui dinas terkait untuk mendukung kegiatan CLESI. Kontrak ditandatangani oleh kelompok kerja. Desain teknis akan diselesaikan, dan kemudian pekerjaaan termasuk para pekerja akan dimobilisasi. Sumbangan masyarakat juga diharapkan. Senior fasilitator kecamatan dan manajer proyek di tingkat kecamatan diangkat oleh pemerintah Indonesia yang akan mendukung K2PD. Baik secara adminsitratif, maupun secara finansial. Masyarakat dan K2PD akan membimbing dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dilapangan. Pemerintah dalam hal ini dan staff EGSLP akan memonitor kegiatan.

Dalam hal pembangunan infrastruktur, tim pemeliharaan dan pengguna dana akan dibentuk. Sesuai dengan program PNPM dan KDP, masyarakat desa atau warga desa membentuk panitia pengadaan yang bertanggungjawab memelihara fasilitas infrastruktur dan mengumpulkan dana. Untuk bantuan ekonomi, repayments dikumpulkan oleh desa atau kecamatan untuk periode yang akan ditentukan dengan masyarakat. di program PNPM-KDP, repayment dilaksanakan selama 18 bulan, komitmen pelaksanaan kegiatan akan disampaikan di proposal. Dalam tahapan implementasi proyek juga ditetapkan kegiatan secara reguler sebagai berikut: a. Laporan secara reguler diantara pengelola dalam berbagai tingkat. b. Kemudian monitoring secara berkala dan reguler yang dilakukan oleh

masyarakatnya sendiri dan kelompok kerja EGGSL. c. Penyelesaian kegiatan proyek, pelaksanaan dan pemeliharaan dan dilakukan oleh CBOs, CBOs atau lembaga-lembaga yang terkait d. Evaluasi diri dan memulai siklus kegiatan proyek.

3.2.5 Monitoring dan Evaluasi Indikator: Indikator:

605302

29

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Indikator yang dimunculkan dalam pengelolaan keuangan masyarakat akan didiskusikan dan ditetapkan melalui suatu kepanitiaan, yang anggotanya terdiri dari K2PD, unsur BPD, dan stakeholder lainnya yang merupakan bagian dari program yang akan dilaksanakan (orientasi dan pertemuan serta workshop).

Indikator kuncinya adalah semua yang berhubungan dengan sasaran dan tujuan proyek yang melibatkan seperti; penanggulangan kemiskinan, kualitas kegiatan yang

dilaksanakan, sosial, dan tindakan kolektif, partisipasi masyarakat dan tata kelola pemerintahan (responsif dan transparan), dan efektivitas pemanfaatan biaya investasi EGSLP/PTLPB.

Indikator juga mengukur sejauhmana perkembangan yang telah dicapai dalam program terdahulu dalam empat kategori yang berhubungan dengan lingkungan dan kemiskinan; 1. Kapasitas dari organisasi lokal seperti CBOs, CSOs, PSOs, pemerintah lokal, BPD, untuk merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan proyek yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam dan mendesain income generating activities yang dapat memberikan manfaat

ekonomi bagi masyarakat dari dampaknya untuk kepentingan pengelolaan lingkungan yang baik dan responsif gender. 2. Tingkat kesadaran dan keterpaduan tentang isu-isu lingkungan lokal dan konsep yang berhubungan dengan pembangunan yang berkelanjutan. Apakah dengan kegiatan CLESI dapat meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan

lingkungan? Apakah dengan pemahaman tentang konsep pembangunan berkelanjutan dan lingkungan itu bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat? 3. Sosial ekonomi dan partisipasi perempuan serta kelompok marginal; apakah dengan kegiatan CLESI itu dapat meningkatkan partisipasi perempuan, etnik minoritas, dan/atau kelompok-kelompok sosial yang terabaikan? 4. Lingkungan dan pengelolaan SDA: Apa dampak dari kegiatan CLESI terhadap lingkungan? Perkembangan apa yang bisa didapatkan melalui kegiatan-kegiatan CLESI? Dan ditingkat apa? Degradasi tanah (meningkatkan produktifitas tanah, meningkatkan keberlanjutan pengelolaan hutan, lebih mengefisienkan agroforestry, mempertahankan kebersihan air dan sanitasi, kualitas udara yang lebih

605302

30

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

baik mengurangi tingkat erosi, mengurangi polusi, meningkatkan kesadaran terhadap masalah-masalah/dilema kependudukan, dst.

Yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan, ada beberapa indikator: 1. Data kuantitatif; a. Jumlah kegiatan yang dibiayai melalui CDF adalah jumlah proposal yang diterima. b. c. d. Nature dan kegiatan yang dibiayai (budget of activities). Waktu proses perencanaan dan pengeluaran (disbursement). Tingkat partisipasi anggota masyarakat dan tokoh masyarakat (stakeholder kunci, keterlibatan perempuan dalam peretemuan di tingkat desa atau pertemuan-pertemuan yang dillakukan oleh perempuan, kelompok-kelompok yang termarginalkan, data statistik, dst). e. f. g. Dampak dari pada pendapatan/ rumah tangga Akses ke infrastruktur (jenis dan pelayanan yang disiapkan, dan pasar) Konstribusi yang dilakukan oleh warga desa, pemerintah daerah (contoh; konstribusi 17% dari biaya proyek pada program PNPM-KDP. 2. Data kualitatif a. Tingkat kepuasan: proses perencanaan, pengeluaran dan transfer

keuangan, jumlah pengeluaran yang tertinggi, penundaan dan masalah, dukungan yang disiapkan oleh EGSLP (fasiitator, bantuan teknis, dokumen dan materi, pelatihan). Tingkat kepuasan dari staff EGSLP/PTLPB b. Tingkat kepuasan staf EGSLP/PTLPB: proses perencanaan, pengeluaran dan transfer keuangan, jumlah pengeluaran yang tertinggi, penundaan dan masalah, dukungan yang disiapkan oleh EGSLP/PTLPB (fasiitator, bantuan teknis, dokumen dan materi, pelatihan). c. Meningkatkan struktur kapasitas pemerintahan (perencanaan yang baik, pendampingan, dan monitoring (di tingkat desa dan kecamatan). d. Tingkat kebutuhan masyarakat yang mendasar dalam menginisiasi kegiatan pengelolaan lingkungan dan SDA, kegiatan pertanian yang sedikit

berdampak negatif pada lingkungan hidup, atau dampak positif yang lebih baik. e. Kualitas patisipasi perempuan dan kelompok marginal didalam setiap pertemuan proyek,

605302

31

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

f. g. h.

Pemeliharaan infrastruktur dan keberlanjutannya, Transparansi pengelolaan keuangan, Alokasi pengelolaan keuangan yang khusus diperuntukan bagi kegiatan penguatan gender.

i.

Etnik/alokasi dana bagi masyarakat miskin.

Metodologi Pada dasarnya, metode berikut ini akan digunakan untuk memonitor perkembangan kegiatan CLESI. Metode ini tidak akan mencegah penggunaan metode yang efektivitas dan inofasi di tingkat lokal, tetapi semua metode akan digunakan baik berupa hasil dan prose monitoring. Kegiatan monitoring akan dilaksanakan pada level yang berbeda sebagaimana diuraikan dibawah ini:

1. Monitoring Partisipatif

Monitoring partisipasi ini digunakan oleh semua stakeholder, baik langsung maupun tidak langsung di dalam proses monitoring. Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuanpertemuan, workshop, diskusi terarah (FGD) dan lain-lain. Hal ini dapat

dilakukan/dilaksanakan secara berkala.

2. Laporan dan Monitoring Perkembangan Kegiatan

Progress yang akan dianalisis selama tiga tahun sesuai dengan perencanaan aksi masyarakat. Kelompok kerja EGSLP/PTLPB, teknisi dan fasilitator, anggota forum DAS, unit pendukung DAS (Kepala Balai DAS dan staffnya) akan melaksanakan

pendampingan, demikian juga melakukan monitoring hasil dan perkembangan kegiatan. Laporan kemajuan akan disiapkan dan ditembuskan ke unit pendukung EGSLP/PTLPB dalam setiap tiga bulan dan setiap tahun.

3. Pemantauan Penerimaan Manfaat/PPM Beneficiaries Contact Monitoring (BCM)

Metode PPM ini dilakukan oleh banyak proyek yang telah terbukti berhasil menerapkannya. Metode ini menggunakan demand-led approach, yang menyiapkan informasi tentang kegiatan EGSLP/PTLPB yang dilakukan di tingkat desa dan kegiatan

605302

32

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

tersebut memenuhi keinginan masyarakat melalui suatu rekomendasi untuk perbaikan lingkungan. PPM dilaksanakan oleh tim EGSLP/PTLPB di tingkat desa, dengan menggunakan sampel random dari BPD dan anggota masyarakat. PPM akan menghasilkan suatu informasi yang akurat (snapshot); kemudian metode ini juga menyarankan manajer EGSLP/PTLPB untuk membandingkan respon terhadap yang dilakukan oleh masyarakat di tingkat lembaga-lembaga yang menangani lingkungan hidup, dan membandingkan antara perbedaan kategori dari manfaat proyek (contoh; kekayaan, umur, gender, kepemilikan lahan, penggarap lahan (laborers), kelompokkelompok etnik, dan sebagainya. PPM ini akan menggunakan Beneficiary Contact Indicator (BCI) yang menekankan pada bagaimana metode ini dapat digunakan dengan melibatkan partisipasi perempuan dan kelompok-kelompok marginal (marginal

community) dalam menjalankan kegiatan EGSLP/PTLPB: a. Seberapa besar dari penduduk desa dan BPD mengetahui kegiatan

EGSLP/PTLPB? b. Seberapa besar penduduk desa dan BPD itu terlibat dalam kegiatan? c. Seberapa besar penduduk desa dan BPD menerima perhatian atau pelayanan dari EGSLP/PTLPB? d. Seberapa besar penduduk desa dan BPD yang menerima perhatian dan pelayanan dari EGSLP/PTLPB, dipertimbangkan apakah hal tersebut bisa bermanfaat/membantu? e. Seberapa besar penduduk desa dan BPD tersebut mampu untuk mengadopsi unsur rekomendasi pada tahap awal? f. Seberapa besar penduduk dan BPD tersebut mampu untuk melanjutkan unsur rekomendasiyang ada pada EGSLP/PTLPB? g. Seberapa besar penduduk desa dan BPD mampu melanjutkan untuk

menggunakan unsur yang direkomendasikan setelah berakhirnya program EGSLP/PTLPB? h. Apa ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan EGSLP/PTLPB. Contohnya dari tingkat kekecewaan ke tingkat kepuasan?

4. Pertemuan Tahunan dan Triwulan

Sebagaimana yang disebutkan terdahulu, laporan kemajuan yang disampaikan ke pengelola EGSLP/PTLPB setiap triwulan dan setiap tahun. Laporan tersebut akan

605302

33

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

Ada dua bentuk audit (pemeriksaan keuangan) dalam pengelolaan keuangan masyarakat (CDF):

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

dievaluasi oleh panitia tingkat desa dan di tingkat DAS secara reguler berdasarkan aktivitas EGSLP/PTLPB. Tim lapangan EGSLP/PTLPB akan mengorganisir pertemuan tahunan waktu pelaksanaan ditentukan oleh K2PD. Pertemuan tahunan mengevaluasi semua kegiatan-kegiaatn EGSLP/PTLPB dan hasilnya, termasuk juga kegiatan-kegiatan CLESI. Kegiatan-kegiatan ini digunakan sebagai forum untuk menilai dan sekaligus pembelajaran selama berlangsungnya kegiatan-kegiatan selama setahun. Informasi dan pengetahuan yang didapatkan bisa disebarluaskan dan saling membagi pengalaman diantara stakeholder yang terlibat dan mitra yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan SDA dan lingkungan hidup.

3.2.6

Audit

1. Pemeriksaan keuangan secara terbuka/transparan akan dilakukan diakhir kegiatan CLESI. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok kerja EGSLP/PTLPB di desa. Hal ini dilakukan agar tercipta proses yang transparans dan bertanggungjawab terhadap kegiatan-kegiatan CLESI yang sedang dan berakhirnya kegiatan CLESI. Hal ini pula akan di umumkan secara publik oleh ditempat-tepat umum seperti balai desa dan dimasjid karena warga mesjid yang dianggap memiliki pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang lebih profesional dan kredibel di tingkat masyarakat. oleh karena itu, audit proses difasilitasi secara selektif orang yang dipercaya untuk mengelola keuangan ditingkat desa. Laporan keuangan dibuat disetiap pertemuan di tingkat desa untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan anggaran (korupsi) yang merupakan isu yang cukup sensitif di Indonesia. Secara umum, pelanggar kode etik ini akan diisolasi oleh keluarga dan masyarakat sebagai bentuk dari kontrol sosial. Penjelasan singkat system audit ini dapat dilihat pada annex 6.

2. Diakhir tahun anggaran, audit eksternal akan dilakukan oleh auditor independen sesuai dengan ketentuan hukum di Indonesia. Salinan dari laporan audit disiapkan kepada pihak-pihak yang terkait. Audit eksternal secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan sampel secara spesifik dan mendetail terhadap pemanfaatan dana di tingkat masyarakat. Mandat untuk menjalankan audit disiapkan oleh pendukung EGSLP/PTLPB dan diusulkan kepada panitia pelaksana program (PSC) di tingkat Pusat (BAPPENAS dan CIDA). Lembaga audit akan melaporkan hasil auditnya ke PSC.

605302

34

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

BAGIAN 4 : PENGELOLAAN KEUANGAN DI TINGKAT DAS / EKOSISTEM (WBS 320)


Sebagaimana yang kita kenal dalam pola pengelolaan keuangan di tingkat masyarakat, bagian ini membahas deskripsi pengelolaan keuangan di tingkat DAS; 1) cakupanya, 2) pembentukan pengelolaan keuangan di tingkat DAS, pengambilan keputusan, administrasi perencanaan partisipatif/proses keuangan, implementasi

dan pengeluaran

kegiatan, pelaksanaan pekerjaan, monitoring dan evaluasi dan audit. Kegiatan ini didasari oleh struktur penjabaran kerja sebagai berikut: a. Pembentukan kelompok kerja di tingkat DAS (WBS 140) b. Proses perencanaan dan perumusan rencana aksi di tingkat DAS dan inisiasi kegiatan ditingkat DAS secara berkelanjutan (WBS 150) c. Proses pengambian keputusan dan pengesahannya ditingkat DAS (WBS 321dan WBS 322). d. Alur pengelolaan dana; pengeluaran dan pengelolaannya (WBS 323). e. Monitoring dan evaluasi, dan audit (WBS 324) f. Dana/budget yang terkait dengan pelayanan serta peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat (WBS 160). Pedoman pembentukan dan pelaksanaan dan pengelolaan keuangan di tingkat DAS (WEDEF) dan Proses pengesahan rencana aksi di tingkat DAS (WAP) dan program pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan (WESI) juga dipersentasekan. Semua proses itu dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang sama dengan pengelolaan keuangan di tingkat masyarakat /desa (CDF)

4.1

LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN EGSLP/PTLPB DI TINGKAT DAS (WEDEF)

EGSLP/PTLPB ini menggunakan pendekatan ekosistem untuk memperbaiki struktur tanah, keterpaduan ekosistem konservasi sumberdaya hutan yang bernilai bagi kehidupan yang berkelanjutan, restorasi, dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis, dan pemanfaatan secara berkelanjutan tanah pertanian. Untuk mencapai suatu kondisi yang baik, seperti perbaikan struktur tanah, membutuhkan suatu dukungan kebijakan untuk kepentingan pengelolaan tanah yang berbasis pengelolaan hutan, juga dibutuhkan suatu dukungan dana untuk menunjang program rehabilitasi hutan di tingkat hulu hingga daerah DAS yang dihuni oleh masyarakat yang melakukan kegiatannya. Konstribusi

yang dilakukan itu dalam rangka mencegah kerusakan lingkungan hutan dan menanganinya dengan baik ancaman sumberdaya alam yang menjadi prioritas program

605302

35

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

EGSLP. EGSLP/PTLPB menggunakan pendekatan partisipatori dalam mengelola dan merancang DAS yang dimulai dari tingkat masyarakat, yang langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat dilapangan hingga ke kabupaten dan propinsi (bahkan nasional). Dibutuhkan suatu kebijakan berupa program dan dukungan dana untuk keberlanjutan terhadap dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

4.1.1

Gambaran Umum

Program ini menggunakan pendekatan keterpaduan antara ekosistem dan DAS, dan akan dilaksanakan di tingkat DAS dan ditingkat desa. DAS merupakan payung organisasi yang mencakup desa yang didalamnya tidak memiliki suatu batas secara geografis dari DAS tersebut sehingga dapat meyakinkan bahwa persoalan tapal batas antar desa dapat menjadi solusi pada skala yang lebih luas. Dalam program EGSLP/PTLPB terdapat dua DAS yang telah diseleksi: BONE-BOLANGO di Propinsi Gorontalo dan KONAWEHA di Propinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan DAS yang ketiga akan ditentukan selama 18 bulan berjalan program.

Dua kelompok kerja DAS akan dibentuk. Kelompok kerja tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi berbagai isu-isu DAS, membuat suatu rencana aksi, merencanakan

kursus/training, menyiapkan rencana aksi di tingkat DAS, menyesuaikanprogram pengelolaan lingkungan yang berbasis DAS (WESI), proposal, koordinasi dan implementasi kegiatan di tingkat desa dan DAS, mengelola dana, memonitor perkembangan dan hasilnya dan melaporkannya ke forum DAS dan ke unit pelaksana DAS pada program EGSLP/PTLPB. Kedua kelompok DAS tersebut adalah merupakan representasi dari masyarakat lokal di tingkat DAS, termasuk kelompok masyarakat adat, tokoh adat, dan ketua kelompok tani. Bantuan yang digunakan selama program berjalan akan disiapkan oleh unit pelaksana EGSLP/PTLPB yang akan dibentuk di setiap DAS. Melalui unit pelaksana DAS ini, program akan mengembangkan strategi partisipatori dan membuatkan semacam metode partisipatori dan membuatkan suatu program yang mendukung teknik penilaian pengelolaan lingkungan.

Melalui mekanisme WEDEF, posisi EGSLP/PTLPB yaitu memberikan konstribusi dalam pengelolaan DAS/ekosistem. Bantuan dana dari partner yang signifikan adalah merupakan kondisi sesuai dengan program dan ketentuan pemerintah.

605302

36

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

4.1.2

Target Penerima Manfaat (Klien)

Kedua DAS yang menjadi sasaran dalam kegiatan EGSLP/PTLPB, memiliki jumlah penduduk 400.000 jiwa yang tersebar di 20 kecamatan dan 156 desa dengan rata-rata jumlah penduduk/desa adalah 2.500 jiwa. Stakeholder kunci untuk kelompok masyarakat di tingkat desa di dua DAS yaitu KONAWEHA dan BONE-BOLANGO (representase dari kelompok kerja DAS EGSLP/PTLPB) dan 2 forum DAS yang bertindak selaku lembaga yang berkoordinator dalam merespon dan mempelajari isu-isu dan program DAS. Tugas utama forum DAS adalah menghubungkan berbagai program yang teah

diimplementasikan di tingkat DAS dan juga mengharmonisasikan kegiatan-kegiatan yang telah diimplementasikan di masyarakat. Sehingga fungsi DAS dan kemakmuran dari pada masyarakat disekitar DAS akan terwujud dengan baik.

Forum DAS berjalan atas dukungan BP-DAS, Departemen Kehutanan. Secara fisik lokasi BP DAS tersebut berada dalam DAS yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. BP DAS ini adalah merupakan perpanjangan dari Departemen Kehutanan yang memfasilitasi dukungan teknis pada kedua DAS tersebut. Tetapi BP DAS tidak berwenang bertindak sendiri, hanya memiliki kewenangan terbatas pada: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Memetakan DAS Mendesain daerah produksi konservasi dan perlindungan Memberikan perhatian kepada dinas/instansi terkait Membuat suatu perencanaan/pengelolaan DAS Menyiapkan informasi yang berkaitan dengan pengelolaan DAS Penguatan kelembagaan dan bermitra dengan masyarakat dalam wilayah DAS Melakukan monitoring pengelolaan DAS Menyiapkan staf dan sekretariat/kantor.

Adapun tujuan forum DAS ini sebagai berikut: 1. Merupakan wadah/payung organisasi yang bisa memfasilitasi atau

menghubungkan antara pengguna program, manajer dan stakeholder yang berminat untuk memecahkan isu-isu DAS. 2. Mendorong program dan meningkatkan usaha pengembangan ekonomi yang berbasis lingkungan berkelanjutan. 3. Menyiapkan rekomendasi dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam dan pengembangan DAS.

605302

37

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

4.

Mendesain dan mengimplementasikan program spesifik yang dapat menunjang pembangunan DAS berkelanjutan.

Keanggotaan forum DAS terdiri dari penasehat, ketua yang langsung diketuai oleh Wakil Gubernur dan seorang wakil ketua. Kemudian sekretaris dan wakil sekretaris. Anggotanya dari unsur BAPPEDA propinsi, BAPEDALDA, BP-DAS, wakil dari universitas negeri maupun swasta dan dinas yang terkait seperti dinas antara lain dinas kehutanan, pertanian, perikanan dan kelautan, pertambangan, dan pemberdayaan masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum, kelompok kerja ditingkat Kabupaten/Kota dan juga dilengkapi dengan staff sekretariat. Di Kendari (Sultra), forum DAS juga melibatkan LSM, lembaga asosiasi masyarakat adat, kalangan militer, dan kepolisian dan unsur dari organisasi masyarakat lainnya (CBOs). Pensehat dri forum DAS adalah gubernur propinsi, di tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota. Tanggungjawab secara spesifik yaitu;1) mengidentifikasi isu-isu lingkungan, penghidupan yang berkelanjutan dan pengelolaan DAS yang diprioritaskan oleh dinas terkait serta mengembangkan rencana forum; 2) koordinasi kegiatan forum (dengan pemerintah setempat) kemudian mengkoordinasikan kegiatannya dengan masyarakat agar dapat mengelola sumberdaya alam (tanah dan air) di wilayah DAS; 3) Melakukan diseminasi dan informasi kepada masyarakat di tingkat DAS; 4) memberikan input dan masukan dan rekomendasi dalam hal pengelolaan DAS; 5) Memonitoring kondisi dari DAS.

Tanggungjawab BAPPEDA dan wakil gubernur untuk meyakinkan dinas-dinas dalam menangkap berbagai isu yang berkaitan dengan pengelolaan DAS. Biaya yang diusulkan disesuaikan dengan anggaran dari setiap dinas yang terlibat. Tetapi pengeluaran keuangan dapat memakan waktu 2 tahun sehingga forum DAS tidak bisa beroperasi dengan baik karena menggunakan uangnya sehingga forum DAS berusaha mencari dana bantuan dari luar negeri (donor) untuk mendukung kegiatannya. Forum DAS tidak memiliki status hukum sehingga tidak dapat menerima dana. Umumnya mengadakan pertemuan 2 sampai3 kali setahun, walaupun di Sulawesi Tenggara forum DAS tiak pernah ketemu sejak tahun 2006 disebabkan karena kekurangan dana, selain karena SKnya belum diperbaharui oleh Gubernur.

4.1.3

Jumlah dana

Dana melalui WEDEF diperuntukkan pada kegiatan-kegiatan pengelolaan DAS secara

605302

38

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

luas, baik berupa pengelolaan lingkungan maupun sumberdaya alam. Biaya pengelolaan DAS sekitar $1,600,000 yang diperuntukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan SDA di tingkat DAS. Tujuan dari WEDEF adalah menyiapkan insentif dalam rangka implementasi dan perencanaan partisipatif terhadap pengelolaan SDA dan DAS, dan menyiapkan sebuah mekanisme untuk EGSLP/PTLPB yang akan disumbangkan langsung pada tahap implementasi dari skala kegiatan pengelolaan DAS. Dana disiapkan melalui WEDEF berjumlah $2 million yang dibagi dalam 2 komponen yaitu; 1) tata kelola lingkungan $200,000 dan 2) kehidupan berkelanjutan sebanyak $1,200,000. Jumlah rata-rata perorang adalah $ 4. Estimasi dana untuk kegiatan tata kelola lingkungan mengcover 2 kelompok kegiatan; 1) kegiatan peningkatan kesadaran ($200,000) dan kegiatan pelatihan ($200,000) dan 2) penghidupan yang berkelanjutan ($400,000). Ini diperuntukan untuk pelatihan/training dan $800,000 untuk kegiatan-kegiatan fisik yang mendasar. Jumlah tersebut adalah merupakan usulan sepanjang program rencana aksi pengelolaan DAS tidak tercapai. Jika program tersebut tidak berhasil dan rencana aksinya diselesaikan, maka budget yang ada tersebut bisa berubah

4.1.4

Kriteria / Persyaratan

Persyaratan kriteria sebagaimana yang tertera dibawah merupakan petunjuk yang harus disahkan bersama dengan stakeholder pada saat pertemuan. Pada tahap ini, ada beberapa kriteria persyaratan yang diajukan. a. Usulan kegiatan harus memenuhi persyaratan teknis dan keuangan yang jelas. b. Usulan kegiatan yang diharapkan sesuai dengan kerangka acuan EGSLP/PTLPB. c. Kemudian usulan kegiatan harus sesuai dengan 5 prinsip program

EGSLP/PTLPB. d. Usulan tersebut harus berlokasi di wilayah EGSLP/PTLPB yang juga meliputi sejumlah desa yang berada di hulu dan daerah tengah (midstream). e. Usulan kegiatan harus mencantumkan bantuan-banaaun/sumber lain baik dari pemerintah maupun swasta. Jumlah kontribusi itu akan dihitung oleh stakeholder selama program orientasi berlangsung. f. Usulan kegiatan harus disahkan oleh notaris untuk mendapatkan legitimasi hukum dan memiliki rekening bank yang ditandatangani oleh 2 orang pengusul

605302

39

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

g. Usulan kegiatan harus mendukung program pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup rumah tangga di wilayah DAS. h. Usulan kegiatan itu harus memberikan konstribusi secara institusional dalam rangka tata kelola lingkungan atau memberikan modal investasi dalam rangka pengelolaan sumberdya alam yang berkelanjutan dan pemanfaatannya di DAS. i. Usulan kegiatan harus menunjukan dukungan dan kepemilikan dari berbagai stakeholder, termasuk di tingkat masyarakat. Program ini (initiatives) dapat dilaksanakan oleh satu proyek atau keterpaduan rencana pengelolaan.

4.1.5

Kegiatan Pokok yang akan Dibiayai

Dari kegiatan utama yang dibiayai, EGSLP/PTLPB akan membentuk suatu rencana aksi pengelolaan DAS (WAP) bersama dengan mitra lokal dan masyarakat, yang mengacu pada program pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di tingkat DAS (WESI). Kegiatan-kegiatan yang mendesak dalam bentuk pembangunan fisik yang mendukung kehidupan yang berkelanjutan yang lebih baik akan didanai. Kegiatan ini dapat dilaksakan dalam satu proyek atau dalam rencana pengelolaan yang terpadu. WESI adalah merupakan suatu kegiatan yang berskala luas yang meliputi berbagai desa di dalam suatu DAS. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan WESI ini cukup kompleks sebagai berikut: Rencana dan Kegiatan Penghutanan Kembali : a. Agro forestry b. Stabilisasi pinggir sungai c. Pembuangan limbah d. Mengurangi resiko pencemaran e. Jalur hijau f. Paradigma integrasi pertanian (tanah dan kemiringannya). Kegiatan pelatihan harus mengacu pada pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, khususnya pada isu yang sekarang ini isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat yaitu isu yang terkait dengan dampak negatif dari pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan kesadaran dan kegiatan yang berhubungan dengan tata kelola lingkungan akan mendukung pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam, meningkatkan pengetahuan masyarakat dan juga isu mengenai pembaharuan agraria dan hak-hak

605302

40

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

hukum serta peraturan yang relevan dengan pengelolaan lingkungan di tingkat DAS serta untuk mendapatkan akses yang sama terhadap pengetahuan dan informasi.

4.2 4.2.1 320)

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KEUANGAN DI TINGKAT DAS Pembentukan Pengelolaan Keuangan : Orientasi dan Persetujuan (WBS

Pengelolaan keuangan akan melibatkan beberapa kegiatan yang dilaksanakan diawal program implementasi: diawali dengan sesi informasi yang dilakukan oleh stakeholder kunci, workshop di tingkat propinsi, kabupaten, dan kecamatan agar program EGSLP/PTLPB dapat disebarluaskan/disosialisasikan. Kegiatan workshop tersebut akan melibatkan tokoh masyarakat, pemerintah daerah, perwakilan dari forum DAS, dan BP DAS, wartawan lokal dan nasional, universitas, CSOs, CBOs, dan PSOs. Tujuan dari workshop antara lain a. Menjelaskan kerangka dari pada projek EGSLP/PTLPB, strategi dan modus operandi. b. Mengidentifikasi isu-isu DAS di tingkat desa dan kecamatan, kabupaten dan propinsi. c. Mengidentifikasi kebutuhan yang berhubungan dengan bimbingan dan pelatihan. d. Memformulasikan strategi kesadaran pengelolaan lingkungan di tingkat

kecamatan dan desa yang sesuai dengan siklus kegiatan EGSLP/PTLPB e. Menjelaskan prinsip dan standar kegiatan EGSLP/PTLPB di tingkat desa dan kecamatan. Workshop ini akan mensusun suatu kriteria seleksi untuk menjadi anggota kelompok kerja DAS (WBS 140).

4.2.2

Perencanaan Partisipatif dan Proses Pengambilan Keputusan

Perencanaan dan proses pengambilan keputusan menggunakan 5 pendekatan: 1. Penilaian (needs assessments): laporan pengelolaan DAS saja 2. Perencanan partisipatori di tingkat DAS: persiapan proposal dan rencana aksi. 3. Persetujuan di tingkat DAS. 4. Adanya compromity analisis oleh unit pelaksana nasional EGSLP/PTLPB 5. Transfer dana.

605302

41

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Langkah 1 Identifikasi Kebutuhan (Needs Identification) Akan dilaksanakan oleh EGSLP/PTLPB di tingkat desa dan forum DAS. Isu-isu DAS dan solusi yang ditawarkan akan dicapai melalui training, bantuan teknis, dan dukungan dana yang dilakukan oleh EGSL/PTLPB

Langkah 2 Perencanaan Partisipasi di Tingkat DAS ; Persiapan Proposal dan Rencana Aksi Pertemuan untuk membahas kegiatan EGSLP/PTLPB tersebut dilaksanakan di tingkat dusun dan desa yang dilakukan oleh fasilitator desa dan kecamatan ditambah dengan staff unit pelaksana DAS dan kelompok kerja DAS. Kegiatan ini dilakukan untuk mengorganisasikan/mensosialisasikan informasi tentang prosedur EGSLP/PTLPB dan mendukung upaya stakeholder untuk mengemukakan ide-idenya sesuai dengan program pengelolaan DAS yang berkelanjutan (WESI). Melalui kegiatan ini, kelompok kerja DAS akan membuat suatu draft program kegiatan yang menjadi prioritas program dalam tiga tahun selama EGSLP/PTLPB berlangsung (WAP). Proposal bantuan dana akan disiapkan oleh EGSLP melalui kelompok kerja DAS. Proposal EGSLP/PTLPB ini harus mengacu pada kriteria yang telah dicantumkan sebelumnya.seperti tata kelola lingkungan yang baik dan pengelolaan SDA yang berkelanjutan. Adapun aspek yang harus pertimbangan untuk melaksanakan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan: a. Kegiatan WESI secara langsung harus mengacu pada program pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, secara khusus harus juga memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan dan penghidupan yang berkelanjutan, yang sesuai dengan yang dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat. b. Mitra lokal dan masyarakat menyiapkan sumberdaya di wilayah sasaran dengan melibatkan buruh, tenaga kerja, komunitas lokal dan lain-lain. Dalam hal ini mereka menyiapkan modal. c. Kepemimpinan untuk menjalankan dan mengelola kegiatan tersebut diharapkan berasal dari masyarakat lokal dan lembaganya. Format proposal WESI yang termuat di dalam annex 7 adalah merupakan standar yang disiapkan untuk setiap aplikasi WESI. Formulir digunakan sebagai dasar untuk pengesahan dan persetujuan kegiatan. Adapun yang tercantum dalam formulir tersebut antara lain:

605302

42

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

a. Cek list persyaratan permintaan (WESI description, anggaran, konstribusi, dan monitoring keuangan). b. Estimasi anggaran,rekomendasi spesifik, adanya dukungan dari unit pelaksana DAS, dan adanya masukan dari dinas-dinas terkait. c. Melengkapi formulir evaluasi.

Langkagh 3 Pengesahan di Tingkat DAS Rencana aksi dan proposal WESI akan disahkan oleh kelompok kerja DAS diwilayah forum DAS dan unit pelaksana pengelolaan DAS berkedudukan.

Langkah 4 Compromiti Analisa oleh Unit Pelaksanaan Nasional EGSLP Setelah disahkan oleh kelompok kerja DAS, rencana aksi DAS dan aplikasi WESI disampaikan ke unit pelaksana di tingkat nasional untuk menganalisis dan

mengomentarinya (formulir evaluasi WESI tercantum di annex 8). Tujuan utama analisis ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa setiap aktivitas WESI akan memberikan konstribusi terhadap hasil dan luaran EGSLP/PTLPB. Sekalipun analisis ini dilengkapi dokumen hukum akan disiapkan seperti nota persetujuan (MoA) antara kelompok kerja DAS di tingkat propinsi. Data perbankan akan dilampirkan pada proposal WESI. Seluruh pelaksanaan akan dilakukan oleh tim pengelola EGSLP/PTLPB.

Langkah 5 Transfer Dana Setelah melalui tahapan 4, EGSLP/PTLPB unit pelaksana tingkat nasional akan segera mentransfer sejumlah dana dari rekening EGSLPPTLPB ke kelompok kerja

EGSLP/PTLPB melalui cabang BRI di tingkat kabupaten. Tahapan 4 dan 5 (analisa dan transfer dana) biasanya tidak lewat dari tingga minggu jika proposal itu dipersiapkan secara lengkap dan sempurna.

4.2.3

Administrasi dan Pengeluaran Keuangan

Pengeluaran Dana Dana akan dikeluarkan melalui transfer bank kurang lebih 6 bulan setelah kegiatan berjalan. Dalam hal tim pengelola EGSLP/PTLPB melihat kelancaran program bisa dikeluarkan sejumlah lump-sum, sebagai dana awal WESI ke kelompok kerja DAS. Untuk mendapatkan bantuan pada 6 bulan berjalan, kelompok kerja DAS menyampaikan laporan perkembangannya berupa:

605302

43

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

1. Laporan status perkembangan secara tertulis oleh kelompok kerja DAS 2. Konfirmasi laporan perkembangan yang disiapkan oleh unit pelaksana

pengelolaan DAS di lapangan. 3. Laporan teknis yang disampaikan oleh pimpinan proyek di tingkat kecamatan atau dinas-dinas teknis. Setiap kegiatan harus dilengkapi dengan laporan yang

disiapkan sesuai dengan (annex 9). Catatan-catatan dari akuntan publik dilampirkan pada laporan tersebut.

Semua pendapatan dan pengeluaran, status perkembangannya, keputusan dari kelompok kerja EGSLP/PTLPB atau forum DAS dan semua informasi kunci harus di rekam dalam buku catatan EGSLP/PTLPB oleh koordinator. Untuk mengeluarkan dana harus ditandatangani oleh 2 orang kelompok kerja dari bagian sekretariat kelompok kerja DAS dan dari koordinator harian kelompok DAS.

Administrasi Keuangan Kelompok kerja di tingkat DAS bertanggungjawab secara administrasi pengelolaan keuangan dan memonitoring melalui akuntan secara transparan. Akuntan akan melihat rekaman sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Unit pelaksana DAS akan menyiapkan laporan keuangan secara berkala (sebagaimana dalam annex 5 prosedur akuntansi). Laporan keuangan akan dikirim ke tingkat propinsi, kebupaten dan kecamatan dan ke unit pelaksana DAS dan unit pelaksana program di Jakarta. Direktur keuangan dan administrasi akan menilai status pengelolan keuangan melalui cek and balances, kunjungan/inspeksi di lapangan Secara rutin dan dilengkapi dengan dokumen pendukung pengelolaan keuangan seperti voucers dan cash yang terdaftar, statement bank, laporan status perkembangan dan laporan teknis, laporan kelengkapan WESI dan laporan audit secara reguler dan catatan penting dari akuntan publik dan lain-lain.

4.2.4

Implementasi Kegiatan dan Pelaksanaan Kegiatan utama dalam implementasi kegiatan WESI, dan pelaksanaan

Tanggungjawab

pekerjaannya akan dikontrakan melalui suatu organisasi yang berkompeten di tingkat DAS dan ditingkat desa. Pada saat pengesahan telah diberikan berdasarkan usulan kegiatan, bentuk bantuan teknis dan jenis bantuan akan disiapkan oleh kelompok kerja EGSLP/PTLPB dan fasilitator kecamatan dan desa.

605302

44

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Dalam hal ketika infrastruktur tersebut selesai harus dilakukan pemeliharaan oleh tim EGSLP/PTLPB dan pengguna dana yang akan dibentuk pengelola keuangan oleh kelompok kerja DAS dan melibatkan juga fasilitator desa dan kecamatan. Pemerintah kecamatan atau kabupaten serta dinas-dinas yang terkait akan menyiapkan staff teknis dan konstribusi finansial untuk mendukung kegiatan WESI. Bantuan teknis akan dilaksanakan dan dikontrakan. Kontrak tersebut akan ditandatangani oleh kelompok kerja DAS sehingga desain teknis harus diselesaikan dan mobilisasi pekerja yang juga melakukan kegiatan di tingkat DAS.

Dalam hal penyelesaian infrastruktur, tim pemeliharaan dan pengguna keuangan akan dibentuk. Komitmen pelaksanaan kegiatan akan dicantumkan dalam proposal. Tahapan implementasi proyek termasuk kegiatan-kegiatannya secara reguler berupa: a. Laporan secara reguler disampaikan di tingkat pengelola. b. Adanya monitoring diri (self-monitoring) yang dilakukan secara berkala oleh kelompok kerja DAS dan desa c. Menyelesaikan laporan d. Menjalankan dan melaksanakan laporan oleh CBOs dan organisasi-organisasi pelaksana di tingkat DAS. e. Evaluasi diri dan memulai suatu tahapan kegiatan di tingkat DAS.

4.2.5

Monitoring dan Evaluasi

Indikator Indikator yang digunakan dalam pengelolaan keuangan di tingkat DAS akan didiskusikan dan disahkan oleh panitia dan forum DAS yang merupakan penginisiasi dari proyek EGSLP/PTLPB (dalam bentuk orientasi dan sosialisasi pada pertemuan dan workshop). Adapun indikator yang akan digunakan sebagai berikut: a. Tingkat penguatan dan kemapanan dari forum DAS sebagai suatu organisasi yang sanggup melakukan pengelolaan secara independen terhadap sumber kekayaan alam b. Dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan. c. Memperbaiki pengelolaan sumberdaya alam atau kebijakan pengelolaan DAS. d. Menyelesaikan konflik antara pengelolaan lingkungan dan pengelolaan SDA dan penggunaan tanah secara produktif.

605302

45

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

e. Adanya pendapat ahli mengenai ekosistem berkelanjutan.

Indikator kunci yang ada pada semua tahap proyek berupa kualitas teknis pada pelaksanaan kegiatan, sosial, mobilisasi secara kolektif masyarakat, partisipasi masyarakat, tata kelola pemerintahan yang responsif dan transparan, investasi yang memanfaatkan biaya yang efektif. Pengelolaan DAS juga akan dinilai berhasil atau tidak melalui tingkat desa (lihat bagian 4.2.4). yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan ada beberapa indikator antara lain: a. Data kuantitatif: 1. Jumlah kegiatan yang dibiayai oleh WEDEFvs jumlah proposal yang diterima 2. Sumber dan anggaran kegiatan 3. Lamanya proses perencanaan/pengeluaran. 4. Tingkat partisipasi anggota masyarakat dan tokoh masyarakat di tingkat DAS, data statistik. 5. Konstribusi warga desa, pemerintah daerah, dan donatur lain. b. Data kualitatif 1. Tingkat masyarakat terhadap dan pengelolaan transfer dana, DAS, jumlah proses

perencanaannya/pengeluarannya

pengeluaran,

penundaan dan masalah, dukungan yang disiapkan oleh EGSLP/PTLPB (fasilitaor, bantuan teknis, dokumen, dan materi, pelatihan). 2. Tingkat kepuasan dari staff EGSLP/PTLPB, proses perencanaan, pengeluaran dan transfer dana, jumlah yang tertinggi, penundaan dan masalah, dukungan yang disiapkan oleh EGSLP/PTLPB (fasilitator), bantuan teknis, dokumen dan materi, training/pelatihan. 3. Pengembangan kapasitas dari kelembagaan pemerintah (perencanaan yang baik, pendampingan dan monitoring di tingkat DAS). 4. Kebutuhan yang mendesak (utama) masyarakat yang berupa pengelolaan SDA, aktivitas pertanian, yang memiliki dampak yang sedikti negatif terhadap lingkungan atau memiliki lebih banyak dampak yang positif. 5. Kualitas partisipasi kaum perempuan dan kelompok minoritas dalam setiap pertemuan kelompok. 6. Pemeliharaan infrastruktur dan keberlanjutannya. 7. Transparansi pengelolaan keuangan

605302

46

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Metodologi Metode yang digunakan pada dasarnya sama dengan metode yang digunakan untuk memonitor perkembangan setiap kegiatan WESI yang mengacu pada pengeloalan keuangan masyarakat: 1. Monitoring partisipasi 2. Laporan dan monitoring perkembangan 3. Beneficiaries Contact Monitoring (BCM) 4. Pertemuan berkala, triwulan dan tahunan.

Sebagaimana yang dikemukakan terdahulu, laporan perkembangan disampaikan ke pengelola EGSLP/PTLPB dalam bentuk berkala yaitu setiap triwulan dan tahunan. Laporan tersebut dinilai oleh tingkat pengelola yang berbeda. Kelompok kerja DAS dan forum DAS akan menilai aktivitas EGSLP/PTLPB setiap triwulan dan enam bulan. Pertemuan tahunan akan menilai aktivitas EGSLP/PTLPB dan hasil kegiatan WESI. Kegiatan ini digunakan sebagai forum untuk menilai capaian yang diharapkan oleh proyek, pembelajaran selama kegiatan berlangsung setiap tahun. Informasi yang diharapkan sesuai dengan sistem pengelolaan yang digunakan melalui diseminasi dan saling membagi pengalaman diantara stakeholder dan juga mitra pengelola DAS.

4.2.6 Audits Sekali lagi ada dua jenis bentuk pengelolaan keuangan (auditing) yaitu: 1. Ada audit yang dilakukan secara terbuka yang berlangsung pada saat berakhirnya kegiatan WESI. Ini dilakukan oleh EGSLP/PTLPB kelompok kerja DAS.Untuk tercapainya suatu pengelolaan keuangan yang transparan, pengaturan uang (account) dan buku catatan tentang pengelolaan keuangan disampaikan danjuga kegiatan WESI yang lengkap juga akan disampaikan ke publik (lihat annex 6) 2. Diakhir tahun anggaran, eksternal audit akan dilakukan oleh auiditor independen, sesuai dengan aturan yang ada. Salinan dari laporan audit tadi disampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam proyek ini. Audit eksternal yang dilakukan secara keseluruhan kegiatan EGSLP/PTLPB secara akan dilakukan dibiayai dengan dengan

memperlihatkan

sampel

kegiatan

spesifik

yang

pengelolaan dana pengembangan DAS. Mandat dari lembaga audit akan disiapkan oleh unit pelaksana EGSLP/PTLPB dan panitia pengarah program

605302

47

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

(PSC), BAPPENAS dan CIDA di tingkat pusat dan kemudian hasil audit yang dilakukan lembaga tersebut akan dilaporkan langsung ke PSC.

605302

48

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

BAGIAN 5 : MENGHUBUNGKAN PENDEKATAN PARTISIPASI : BERUPA SALING MEMBAGI PENGALAMAN DAN PEMBELAJARAN (WBS 160)
EGSLP/PTLPB adalah merupakan bagian dari proyek yang berkesinambungan (exit strategy): yang programnya adalah mendorong keterlibatan stakeholder dalam proses partisipasi yang sedang berjalan dan menciptakan suatu dialog diantara masyarakat. Proses ini menghasilkan suatu hubungan dan menciptakan suatu komunikasi diantara pihak yang terlibat dalam penyelesaian tata kelola lingkungan dan masalah penghidupan berkelanjutan, mendorong organisasi masyarakat di tingkat desa, nasional dan bahkan internasional untuk bekerjasama, berkoordinasi dan membantu program pengelolaan lingkungan masyarakat lokal dan meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan lingkungan.

Membangun kapasitas yang dilakukan oleh berbagai panitia dan forum, juga kelompok masyarakat, mitra lokal EGSLP/PTLPB untuk melanjutkan program pengelolaan sumberdaya alam yang telah diilakukan oleh project. Lebih khusus adalah merupakan representase dari masyarakat sipil dan juga merupakan mitra yang strategis pemerintah untuk menjadi kelompok advokasi yang penting dalam rangka pengelolaan tata kelola yang baik dan berkelanjutan. Sehingga pelaksanaan kegiatan di tingkat DAS ini dapat dilakukan oleh masyarakat desa sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, pengetahuan dan sumber tenaga yang dimiliki harus menunjang kebutuhan penghidupan

berkelanjutan, dan meminimalkan pemanfaatan sumberdaya dan mengefensiasikan pemanfaatan sumber-sumberdaya alam lokal dalam suatu sistem produksi.

Tim pengelola EGSLP/PTLPB adalah merupakan anggota suatu forum dialog masyarakat Indonesia timur, aktif berpartisipasi di dalam suatu wadah yang difasilitasi oleh BAKTI dan hasilnya merupakan pengetahuan dasar dalam melaksanakan kegiatan proyek yang ada di Makassar

Juga memobilisasi media lokal di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Pelatihan akan dilakukan dalam rangka membagi pengalaman dan pembelajaran, dan juga menciptakan suatu dialog yang bertaraf nasional yang melibatkan stakeholder berupa CBSo, CSOs, sektor swasta dan pemerintah, lembaga donor internasional dan dari

605302

49

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

ENVIRONMENTAL GOVERNANCE AND SUSTAINABLE LIVELIHOODS PROGRAM

BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PTLPB DI TINGKAT DESA DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

lolakarya itu akan melahirkan suatu gagasan pengembangan dan pengelolaan lingkungan yang baik. Baik dalam bentuk teori maupun dalam bentuk praktek.

Semua dana pengembangan EGSLP/PTLPB akan terbentuk dimana masyarakat dari berbagai kalangan seara formal dan informal melakukan suatu diskusi untuk membicarakan pengelolaan lingkungan dan mengelola secara bersama-sama sesuai dengan keinginan masyarakat sendiri.

605302

50

SNC-LAVALIN/HYDROSULT

www.snclavalin.com

SNC-Lavalin International Inc. 455, Ren-Lvesque Blvd. West Montreal, Qubec H2Z 1Z3 Canada Telephone: (514) 393-1000 Fax: (514) 392-4758

You might also like