You are on page 1of 31

ANEMIA GIZI

dr. Lucy Widasari,MSi

KOMPOSISI TUBUH
MAKRO NUTRIEN: - karbohidrat: poli, di, monosakarida, serat - lemak: trigliserida, sterol - protein: polipeptida, dipeptida, a.amino MIKRO NUTRIEN: - vitamin : larut, tidak larut dalam lemak - mineral : makro, mikro mineral AIR
2

Fungsi zat gizi

Zat pembangun protein Zat pengatur air, vitamin, mineral Sumber energi karbohidrat lemak protein

Anemia

Kadar Hb dlm darah kurang dari normal Gejala umum : pucat, cepat lelah, pusing, nafsu mkn berkurang, sesak nafas, tidak bertenaga berhubungan dengan berat dan lamanya anemia Penatalaksanaan : sesuai dengan etiologi

Etiologi
Kondisi non gizi Kelainan genetik : penyakit hemolitik kongenital (thalasemia) Penyakit : malaria, helmintiasis, penyakit gastrointestinal, dsb Kehilangan darah berlebihan Kondisi gizi Defisiensi berbagai macam nutrien penting, terutama yg berperan dalam hemopoesis : asam folat, vitamin B12 (sianokobalamin), vitamin C, vitamin E,mineral : diantaranya zat besi (Fe), tembaga(Cu), kobal (Co) (Sediaoetama, 1999) & seng (Zn) (Sumarno,1997). Zat gizi lain yg berpengaruh terhadap eritropoesis yaitu vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6 (piridoksin)(Wardhini dan

Dewoto, 1995).

Tabel. Nilai Cut of Points Kategori Anemia


KELOMPOK UMUR
Anak usia 6 bulan - 5 thn Anak usia 5 - 11 thn Anak usia 12 - 13 thn Wanita dewasa

NILAI (g/dl)
11,0 11,5 12,0 12,0

Wanita hamil
Laki-laki

11,0
13,0

Sumber : Indicators for Assesing Iron Deficiency and Strategies for its Prevention, WHO/UNICEF,UNU
7

Anemia Gizi Besi


Anemia

mrp masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kel wanita usia reproduksi (WUS), terutama di negara berkembang & pada kel sos ekonomi rendah Secara keseluruhan, anemia terjadi pada 45% wanita di negara berkembang & 13% di negara maju Indonesia : 50 70 jt AGB ( Kodyat et al,1998 ) Diantara AGB bumil, busui pra sekolah & remaja putri kel ter>, 51,7-85,6% (Suprapto,2001) Program penanggulan anemia telah lama, tp remaja putri tidak dijadikan target, anemia pd remaja putri masih merata, 20-30%

(Drupadi, 2005 )

Besi / Fe

Fungsi utama besi : mengangkut O2 dan CO2,pembentukan darah (hemopoesis) Trdpt 3 komponen Fe dlm tbh : Zat besi fungsional / essensial zat besi di dalam Hb (heme zat besi), zat besi pada protein yg mengikat O2 (TIBC), zat besi yg terdapat pada otot (mioglobin), zat besi dalam sitokrom, katalase dan peroksidase (75 %) Zat besi dlm transport (transferin) jumlah kecil, btk ferro Zat besi cadangan (25 %) 2/3 nya terdapat dalam bentuk ferritin
9

Metabolisme zat besi

Zat besi dari makanan masuk melalui sal pencernaan lambung : bentuk aktif zat besiIon ferro (Fe2+)-Hcl lbng- diserap di duodenumdengan perantara transferin plasma Ion ferri (Fe3+)- sumsum tulang Disimpan sebagai cadangan (ferritin) di RES dapat digunakan oleh sumsum tulang dalam eritropoesis Disimpan sebagai cadangan dalam bentuk hemosiderin di hati (yang tidak larut air) dapat menimbulkan hemosiderosis
10

11

Bila cadangan zat besi dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak zat besi diubah menjadi ferritin. Sebaliknya, bila cadangan zat besi dalam tubuh atau kebutuhan me, maka zat besi yg baru diserap akan segera diangkut dari sel mukosa usus ke sumsum tulang untuk eritropoesis
12

Kebutuhan zat besi yang direkomendasikan

didefinisikan sebagai jumlah minimum zat besi yg berasal dari makanan yg dapat menyediakan cukup zat besi untuk setiap individu yang sehat pada 95% populasi, shg dapat terhindar dari kemungkinan anemia defisiensi zat besi
(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 1998).
13

Angka Kecukupan Zat besi bagi orang Indonesia,DepKes, 2004


Laki-laki

usia 16 18 usia 19 29

tahun tahun

: 15 mg / hari : 13 mg / hari

Perempuan

usia 16 18 tahun usia 19 29 tahun

: 26 mg / hari : 26 mg / hari
14

Bila kebutuhan ini tidak dipenuhi, zat besi yang disimpan sebagai cadangan akan digunakan dan cadangan zat besi lambat laun menjadi kosong. Akibatnya timbul anemia defisiensi

besi

15

Anemia defisiensi zat besi


1.

Tipe primer, bila dalam makanan mengandung kandungan zat besi yang rendah.
Tipe sekunder : bila kandungan zat besi dalam makanan mencukupi, tetapi penyerapan & utilisasinya dalam proses metabolisme terhambat

2.

(Sediaoetama, 1999).
16

Jumlah zat besi yg dibutuhkan


Jumlah zat besi yang dibutuhkan setiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor. Defisiensi Fe terjadi saat jumlah Fe yg diabsorbsi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tubuh : Rendahnya intake Fe dari makanan Gangguan penyerapan zat besi Faktor jenis kelamin : berhubungan dengan menstruasi pada wanita Peningkatan kebutuhan Fe : mis karena perubahan fisiologi seperti kehamilan, proses pertumbuhan maupun donor darah berulang Keadaan simpanan zat besi dalam tubuh
17

Tahapan defisiensi Fe
1.

Deplesi/penipisan Fe pecadangan Fe berkurangnya ferritin keadaan ini menimbulkan eritropoesis defisiensi Fe (defisiensi Fe tanpa anemia) Cadangan Fe menipis & produksi Hb terganggu (konsentrasi Hb diatas cut off point kategori anemia terjadi pengurangan saturasi transferrin suplai Fe ke sumsum tulang tidak cukup Tahap akhir ditandai dengan konsentrasi Hb dibawah normal
18

2.

3.

Tabel. Tahapan defisiensi Fe


No . Gambaran hematologi dan tet biokimia zat besi Berlebih Normal Cadangan berkurang Defisiensi zat besi Anemia defisiensi zat besi

1 2

Ferritin serum Saturasi Transferin Eritrosit protoporfirin MCV Hemoglobin

N N

4 5

N N

N N

N N

N N

19

Sumber : Yip et al, 1996

MENGAPA SUPLEMENTASI ZAT BESI PENTING BAGI REMAJA PUTRI ?


1. USIA PRA NIKAH ANEMIA MENIKAH RESIKO ANEMIA BUMIL

KEGUGURAN

BBLR

PREMATUR

LAHIR MATI

REMAJA PUTRI CAD ZAT BESI 2. Remaja Putri yg telah MENSTRUASI > 80 ML PER PERIODE ANEMIA 3. ASUPAN ZAT BESI DARI MAKANAN TIDAK ADEKUAT Data Continuing Survey of Food Intake by Individual : satu dari empat remaja putri & WUS ( 12 49 thn ) yg terpenuhi zat besi dari makanan

4. TROPIS : INFEKSI CACING : N.americanus, A.duodenale, Schisostoma, T.trichuria


20

Remaja putri / dws muda usia pra nikah masa persiapan kes. reproduksi yg baik menikah, hamil melahirkan Sejak remaja anemia resiko > untuk melahirkan BBLR, keguguran, prematur, & lahir mati Bayi BBLR remaja putri dgn cadangan Fe sedikit mjd ibu dan hamil kemungkinan > menderita AGB (Suprapto,2001)
21

Zat besi dalam makanan


Terdapat dalam bentuk : Zat besi heme seperti terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin dalam makanan hewani

Zat besi non heme yang terdapat


dalam makanan nabati
22

Makanan yang mengandung zat besi tinggi

Makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah tinggi (lebih dari 5 mg/100) diantaranya adalah hati, jantung, kuning telur, kerang, kacang-kacangan dan buahbuahan kering tertentu.

23

Makanan yang mengandung zat besi sedang

Makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah sedang (15 mg/100 g) termasuk diantaranya daging, ikan, unggas, sayuran yang berwarna hijau dan biji-bijian.

24

Makanan yang mengandung zat besi rendah


Sedangkan susu atau produknya, dan sayuran yang kurang hijau mengandung zat besi dalam jumlah rendah (kurang dari 1

mg/100 g).

25

Tabel. Nilai zat besi berbagai bahan makanan (mg/100 g)


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Bahan makanan Tempe kacang kedelai murni Kacang kedelai,kering Kacang hijau Kacang merah Kelapa tua,daging Udang segar Hati sapi Daging sapi Telur bebek Telur ayam Ikan segar Ayam Gula kelapa Nilai Fe 10,0 8,0 6,7 5,0 2,0 8,0 6,6 2,8 2,8 2,7 2,0 1,5 2,8 Bahan makanan Biskuit Jagung kuning, pipil lama Roti putih Beras setengah giling Kentang Daun kacang panjang Bayam Sawi Daun katuk Kangkung Daun singkong Pisang ambon Keju Nilai Fe 2,7 2,4 1,5 1,2 0,7 6,2 3,9 2,9 2,7 2,5 2,0 0,5 1,5
26

Sumber : Almatsier, 2002

Tingkat Penyerapan (1)

Bentuk zat besi dalam makanan berpengaruh thd penyerapannya Zat besi yg terdapat dalam makanan hewani umumnya diserap rata-rata 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan zat besi yg terdapat dalam makanan nabati (Wardhini dan Dewoto, 1995). Heme Iron : 20-30% Non Heme Iron : 1-5%
(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi,1998)
27

Tingkat Penyerapan (2)

Daging, ikan & unggas mengandung suatu faktor (faktor MFP /Meat Fish Poultry) yg terdiri atas asam amino yg mengikat zat besi & membantu penyerapan zat besi non heme (Almatsier, 2002; Sizer
et al., 2000).
28

Faktor yang mempengaruhi penyerapan


Jumlah zat besi yg diserap dari makanan bergantung pada interaksi antara faktor-faktor yg me & yg me penyerapan zat besi shg penyerapan zat besi dari makanan yg dikonsumsi sehari-hari bervariasi antara 5-10%
(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 1998).

Absorbsi : Vit.C, HCl Absorbsi : fosfat (putih telur), antasida, as.fitat (kedelai),tanin ( teh & kopi ) Ca dosis tinggi (susu, suplemen)
29

Faktor-faktor yg mempengaruhi penyerapan zat besi


Makanan Merubah penyerapan Daging, unggas dan ikan Vitamin C Alkohol Menghambat penyerapan Phytat (IP6) inositol dan fosfat Faktor lain yang mempengaruhi Merubah penyerapan Anemia defisiensi zat besi Cadangan tubuh rendah Asam lambung Sekresi ductus biliaris dan pankreas Hipoksia (high altitude)

IP3-IP5
Polifenol dan flavonoid lain Teh dan kopi Telur

Kehamilan
Peningkatan eritropoesis (misalnya setelah kehilangan darah) Homozygot C282Y mutasi gen HFE

Ca dan produk susu


Mikronutrien lainnya (Zn,Cu)

Menghambat penyerapan
Cadangan tubuh tinggi Asupan zat besi tinggi Pengosongan lambung cepat

Sumber :Fairweather, 2004

30

Dengan Diet Tepat dan Pola Makan Sehat, Anda akan menikmati Hidup Lebih Sehat

Berkualitas

31

You might also like