You are on page 1of 43

ALAT UKUR LISTRIK

Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran besaran listrik seperti :

Kuat Arus Listrik Beda potensial Listrik Hambatan Listrik Daya Listrik

ALAT UKUR LISTRIK

Alat ukur listrik terdiri dari 2 jenis, yaitu :

Analog (penunjuknya menggunakan jarum) Digital (penunjuknya menggunakan angka)

AMPEREMETER

Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup. Biasanya dipasang secara seri terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur.

Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

Sebuah amperemeter yang mempunyai beberapa range pengukuran, maka beberapa tahanan shunt dapat dipasang dengan konfigurasi berikut: Amperemeter rangkuman ganda (Multirange Ammeter ) Rangkaian ini memiliki empat shunt yang dihubungkan parallel terhadap alat ukur agar menghasilkan empat batas ukur yang berbeda.

Shunt Ayrton ( shunt Universal ) Rangkaian ini dapat mencegah kemungkinan penggunaan alat ukur tanpa tahanan shunt sehingga memiliki keuntungan yaitu nilai tahanan total yang lebih besar.

Hal hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan amperemeter DC:

Amperemeter selalu dihubungkan seri dengan beban atau dengan rangkaian yang akan diukur arusnya. Polaritas amperemeter harus sesuai dengan rangkaian. Bila menggunakan multirange, pertama kali gunakan range yang tertinggi kemudian diturunkan sampai mendekati skala penuh pada range tersebut.

Penemu Amperemeter
Andre-Marie Ampere adalah seorang ilmuwan Prancis yang menjadi salah satu pelopor di bidang listrik dinamis. Beliau dilahirkan di dekat kota Lyon, Perancis pada tanggal 20 Januari 1775 dan meninggal dunia pada tanggal 10 Juni 1836 pada umur 61 tahun. Namanya diabadikan sebagai satuan kuat arus listrik untuk menghormati jasa - jasanya. Ampere adalah orang pertama yang mengembangkan alat untuk mengukur besaran listrik.

Bagian - Bagian Amperemeter

Skala Penunjuk Berfungsi sebagai jarum yang menunjukkan besarnya arus yang melalui amperemeter tersebut. Setup Pengatur Fungsi Setup pengatur fungsi pada amperemeter dapat diputar. Selain itu, di samping untuk memilih fungsi, setup pengatur fungsi tersebut juga digunakan untuk memilih batas ukur. Kutub Positif dan Negatif Umumnya kutub positif pada amperemeter dihubungkan dengan kawat yang berwarna merah, sedangkan kutub negatif dihubungkan dengan kawat yang berwarna hitam atau biru.

Rangkaian Sederhana Amperemeter

Kelebihan dan Kekurangan Amperemeter


Kelebihannya Mampu mendeteksi arus kecil yang dilaluinya Memiliki hambatan yang sangat kecil sehingga hanya sedikit perubahan yang terjadi pada arus yang diukur Tersusun atas mikroamperemeter yang berguna mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian, karena nilai kuat arus kecilpun dapat terdeteksi Kekurangannya Memiliki kemampuan mengukur arus sampai batas tertentu yang biasa disebut dengan batas ukur

VOLTMETER

Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan atau beda potensial pada suatu rangkaian listrik. Biasanya dipasang secara paralel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur.

Prinsip Kerja Voltmeter

Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik.

Semakin besar arus listrik yang mengalir maka semakin penyimpangan jarum jam yang terjadi.

Rangkaian Sederhana Voltmeter

Rangkaian PMMC

Ket
Im Rm Rs V = arus maksimum yang boleh melewati kumparan = tahanan kumparan = tahanan seri / multiplier = tegangan total yang diukur atau tegangan skala penuh sesuai dengan range voltmeter. = Im (Rs + Rm ) =

V Rs

Kontruksi voltmeter dasar atau sederhana dari voltmeter DC adalah jenis PMMC. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara 2 titik pada rangkaian. Untuk membatasi arus yang melalui kumparan PMMC agar tidak melampaui harga I maksimumnya, maka dipasang tahanan yang seri dengan kumparan dan disebut tahanan multiplier seperti pada gambar:

Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter adalah:

Periksa polaritas yang benar. Polaritas yang salah (terbalik) menyebabkan voltmeter menyimpang kesumbat mekanis dan ini dapat merusak jarum. Hubungkan voltmeter paralel terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur tegangannya. Bila menggunakan rangkuman ganda, gunakan selalu rangkuman tertinggi dan kemudian turunkan sampai diperoleh pembacaan naik yang baik. Selalu hati-hati terhadap efek pembebanan. Efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan rangkuman setinggi mungkin (dan sensitivitas paling tinggi). Ketepatan pengukuran berkurang bila penunjukan berada pada skala yang lebih rendah.

Kelebihan dan Kekurangan Voltmeter


Kelebihannya Dapat mengatur nilai tegangan listrik secara langsung.

Kekurangannya Tidak dapat digunakan untuk mengukur komponen dari besaran listrik yang lain seperti arus dan hambatan terkecuali dengan perhitungan.

OHMMETER

Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran hambatan dalam sebuah komponen atau rangkaian. Biasanya dipasang secara paralel (sejajar) terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur ketahanannya. Pada umumnya para teknisi elektro lebih sering menggunakan multimeter, karena alat ukur ini memiliki sifat multifungsional, yaitu dalam satu dalam satu alat ukur bisa digunakan sebagai voltmeter, amperemeter, dan ohmmeter.

Prinsip Kerja Ohmmeter

Telah diketahui bahwa tahanan arus listrik suatu benda baru dapat diukur bila dialirkan arus listrik ke benda tersebut. Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda dialiri listrik dan diukur tahanan listriknya. Sedangkan pada Amperemeter, yang mengukur besar kuat arus, tidak diperlukan sumber arus listrik karena sumbernya adalah benda yang diukur tersebut.

Alat ukur Ohmmeter dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

Ohmmeter analog adalah ohmmeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh penunjuk di skala yang tertera. Usahakan jarum positif dan jarum negatif pada ohmmeter analog tidak terbalik saat pengukuran tegangan DC (Direct Current), disamping itu pemilihan selektor dan skala pun harus tepat karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut. Ohmmeter digital adalah ohmmeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan langsung pada angka ( display 7 segmen ).

Rangkaian dasar ohmmeter dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu :

Di mana R1 = tahanan pembatas arus. R2 = tahanan pengatur nol. E = Baterai dalam alat ukur Rm = tahanan dalam dArsonval Rx = tahanan yang tidak diketahui.
Rangkaian ohmmeter tipe seri

Rangkaian Sederhana Ohmmeter

Di mana
E = tegangan baterai / sumber R1 = tahanan pembatas arus Rm = tahanan dalam gerakan
Rangkaian ohmmeter tipe shunt

Mengukur Resistansi dengan Ohmmeter


Untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian yang terisolasi, ohmmeter dipasangkan melintang dari komponen yang akan diukur, seperti ditunjukkan pada gambar disamping. Kemudian nilai resistansinya akan ditampilkan.

WATTMETER

Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran langsung daya yang terpakai pada suatu rangkaian listrik. Alat ukur ini merupakan perpaduan dari dua alat ukur, yaitu voltmeter dan amperemeter.

Macam Macam Wattmeter


Wattmeter analog terdiri dari 2 tipe, yaitu :

Wattmeter Tipe Elektrodinamometer Wattmeter elektrodinamometer membutuhkan sejumlah daya untuk mempertahankan medan magnetnya, tetapi ini biasanya terlalu kecil dibandingkan terhadap daya beban sehingga dapat diabaikan.

Wattmeter Tipe Induksi


Alat ukur yang menggunakan asas induksi pada umumnya mempunyai sistem perputaran yang sederhana dan kokoh, mudah untuk dibuat alat ukur dengan sudut penunjukan yang lebar. Suatu aspek lain daripada alat ukur induksi ini, adalah kemungkinan didapatkan momen putar yang relatif besar.

Kontruksi Wattmeter

Keterangan gambar:

I* = arus masuk I = arus keluar L1 = phase R L2 = phase S L3 = phase T 3~ = penggunaan wattmeter untuk sistem 3 phase ~ = penggunaan wattmeter untuk 1 phase / untuk DC A = skala arus V = skala tegangan

Pembacaan dari nilai didasarkan pada rumusan sebagai berikut : P=UxIxC

Dimana : U = pembacaan pada jarum penunjuk wattmeter I = pemilihan arus ( dari switch jarum menunjuk pada skala tertentu) C = faktor koreksi dapat dilihat pada tabel di Wattmeter. Rumusan pembacaan dari Wattmeter tersebut di atas adalah sebagai berikut : Dengan melihat tabel yang terlihat pada peralatan.

Tabel Rumusan Pembacaan

Pengukuran Daya Arus Bolak Balik Tiga Phase menggunakan metode dua alat ukur watt-meter.

Daya dalam jaringan-jaringan tiga fase dengan tiga penghantar dapat diukur dengan menggunakan 2 alat ukur watt-meter satu fase, seperti pada gambar di bawah, dan dengan menjumlahkan secara aljabar hasil-hasil penunjukannya. Cara ini disebut dengan metode dengan dua alat ukur watt-meter.

Gambar Pengukuran daya tiga fase dengan metode 2 watt-meter

Persamaan yang didapat sebagai berikut:

Pengukuran pada 3 fasa merupakan penjulahan dari 1 fasa dalam satuan watt dan menggunakan alat bantu wattmeter. Pada sistem 4-kawat, daya nyata (P) diukur dengan tiga buah watt-meter 1-fasa. Dalam sistem 3kawat, daya nyata diukur dengan dua buah wattmeter 1-fasa. Wattmeter disuplai oleh tegangan LINE to LINE.

Rangkaian Sederhana Wattmeter

Kelebihan dan Kekurangan Wattmeter Induksi


Kelebihannya Skalanya cukup panjang (lebih dari 3000 watt) Tidak dipengaruhi oleh medan pengganggu dari luar Tidak dipengaruhi oleh error frekuensi karena dampingnya yang besar
Kekurangannya Tingkat ketelitian rendah Hanya untuk besaran AC Kadang-kadang mengalami error suhu, yang diakibatkan oleh aliran eddy-current pada tahanan yang efeknya sangat besar terhadap suhu tahanan Pemakaian dayanya sangat besar, relatif tinggi dan mahal

KESIMPULAN

Macam-macam alat ukur listrik, yaitu : Amperemeter, digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Voltmeter, digunakan untuk mengukur tegangan atau beda potensial listrik. Ohmmeter, digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Wattmeter, digunakan untuk mengukur daya listrik. Alat ukur listrik terdiri dari 2 jenis, yaitu : Analog, penunjuknya menggunakan jarum Digital, penunjuknya menggunakan angka

SUMBER

http://alawiyahmaulidyah.blogspot.com/2012/02/alat-ukur-listriktugas-mata-kuliah.html http://dhika13.wordpress.com/2011/07/26/wattmeter-adalah/ http://semetonbaud.blogspot.com/ http://airlangga25.wordpress.com/2011/08/08/rangkaian-seribagian-5/ http://ml.scribd.com/doc/32932035/makalah-avometer http://ml.scribd.com/doc/91623845/Laporan-Desain-Alat-UkurOhmmeter

You might also like