Professional Documents
Culture Documents
I. ANAMNESIS
A. Identitas pasien
Nama :Ny. DW Umur :26 tahun Jenis Kelamin :Perempuan Pekerjaan :Ibu rumah tangga Alamat :Butuh RT/RW 07/03 Wonorejo, Kalijambe, Sragen Status Perkawinan :Menikah 1 kali dengan suami 6 tahun HPMT :14 Januari 2013 HPL :21 Agustus 2013 UK :37 minggu Tanggal Masuk:26 Agustus 2013 Berat badan : 70 Kg Tinggi Badan : 158 cm
E. Riwayat haid
Menarche Lama menstruasi Siklus menstruasi : 14 tahun : 7 hari : 28 hari
F. Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali Lama : 6 tahun
F. Riwayat KB
disangkal
Status generalis
Keadaan Umum : Baik, CM, Gizi cukup Tanda Vital : Tensi : 180/100 mmHg Nadi : 88 x / menit Respiratory Rate : 22 x/menit Suhu : 36,6 0C
Cor/pulmo dbn
Abdomen :
Supel, NT (-), teraba janin tunggal intra uterin, memanjang, preskep, puki, kepala belum masuk panggul, HIS (-), DJJ(+) 12-13-13/ reg
Ekstremitas :
genital: vulva / uretra tenang, dinding vagina dalam batas normal, portio lunak, mencucu dibelakang, = -cm,eff 20%, kulit ketuban dan penunjuk belum dapat dinilai, janin belum masuk panggul, air ketuban (+), STLD (-)
Oedema pada kaki kanan dan kaki kiri
Tampak janin tunggal, intrauterin, memanjang, puki preskep, DJJ (+), dengan biometri : BPD: 8,38 FL: 7,07 AC: 29,85, EFBW: 2512 Plasenta berinsersi di corpus Grade II Air ketuban kesan cukup Tak tampak kelainan kongenital mayor Kesimpulan : saat ini janin dalam keadaan baik
Kesimpulan
Seorang G2P1A0 26 tahun, UK 37 minggu. Pasien datang dengan keluhan kaki bengkak dan tensi tinggi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan janin tunggal, preskep puki, kepala belum masuk panggul, DJJ(+) 12-12-12/ reg, his (+). VT v/u tenang, dinding vagina dbn, portio lunak mecucu di belakang,, AK (-), KK dan penunjuk belum dapat dinilai, darah (-), discharge (-), Pemeriksaan lab Protein urin positif 3/3 +; Pemeriksaan USG didapatkan kesan saat ini janin tunggal IU dalam kondisi baik.
Diagnosis
PEB sekundigravida hamil aterm bdp riwayat SC 5 tahun yang lalu
Re SCTP-em & insersi IUD Protab PEB: IVFD RL 12tpm O2 3lpm Inj. MgSO4 8g boka-boki jika syarat terpenuhi Nifedipin 3x10mg Kateter DC-BC Awasi tanda-tanda impending eklampsia Obs DJJ
TERAPI
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Preeklampsia merupakan sindrom spesifikkehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria (Cunningham et al, 2003, Matthew warden, MD, 2005).
Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan diatas 20 minggu, paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan
Penegakkan Diagnosis Kenaikan tekanan darah sistolik harus 30 mmHg atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Proteinuria didefinisikan sebagai peningkatan ekskresi protein dalam urine sebanyak 0,3 gram protein dalam 24 jam atau 30 mg/dl (+1 pada tes dipstick) dalam pengambilan urin sewaktu dan tidak adanya bukti infeksi saluran kemih.
Pre Eklamsia Berat Adalah pre eklamsia dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 gram / 24 jam.
DIAGNOSIS PEB
Sistolik 160 mmHg dan diastolic 110 mmHg Proteinuria lebih 5 gram / 24 jam Oliguria Kenaikan kadar kreatinin plasma Gangguan fisus dan serebral Nyeri epigastrium Edema paru-paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopatik Trombositopenia berat Gangguan fungsi hepar Pertumbuhan janin intra uterin yang terhambat Sindrom HELLP
Faktor Risiko Preeklampsia Riwayat preeklampsia Primigravida Kegemukan Kehamilan ganda Riwayat penyakit tertentu
PEB pada Primigravida Pada primigravida pembentukan antibodi penghambat (blocking antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia Perkembangan preeklampsia semakin meningkat pada umur kehamilan pertama dan kehamilan dengan umur yang ekstrem, seperti terlalu muda atau terlalu tua.
Observasi tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam. Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, stop pemberian cairan dan berikan diuretik misalnya furosemide 40 mg intravena. Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan bedside. Jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulapati
Pemberian antikonvulsan Magnesium sulfat yang diberikan secara parenteral adalah obat anti kejang yang efektif tanpa menimbulkan depresi susunan syaraf pusat baik bagi ibu maupun janinnya Obat ini dapat diberikan secara intravena melalui infus kontinu atau intramuskular dengan injeksi intermiten
Setiap 4 jam sesudahnya, berikan 5 gram larutan MgSO4 50% yang disuntikan dalam ke kuadran lateral atas bokong bergantian kiri-kanan, tetapi setelah dipastikan bahwa: o Refleks patela (+) o Tidak terdapat depresi pernapasan o Pengeluaran urin selama 4 jam sebelumnya melebihi 100 ml MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir. Siapkan antidotum Jika terjadi henti napas, berikan bantuan dengan ventilator atau berikan kalsium glukonat 2 g (20 ml dalam larutan 10%) secara intravena perlahan-lahan sampai pernapasan mulai lagi.
Obat pilihan adalah hidralazin, yang diberikan 5 mg intravena pelan-pelan selama 5 menit sampai tekanan darah turun. Jika perlu, pemberian hidralazin dapat diulang setiap jam, atau 12,5 intramuskular setiap 2 jam. Jika hidralazin tidak tersedia, dapat diberikan: o Nifedipine dosis oral 10 mg yang diulang tiap 30 menit. o Labetalol 10 mg intravena sebagai dosis awal, jika tekanan darah tidak membaik dalam 10 menit, maka dosis dapat ditingkatkan sampai 20 mg intravena