You are on page 1of 57

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia adalah khalifah yang diturunkan oleh Tuhan di muka bumi dalam bentuk yang sebaik-baiknya untuk memakmurkan bumi. Kelebihan manusia bila dibandingkan dengan binatang dari segi biologis adalah manusia memiliki : 1) Otak yang besar dan susunan saraf yang kompleks. 2) Alat bersuara yang khas. 3) Tanngan dan jari-jari yang bebas digerakkan. 4) Anggota badan yang memungkinkan manusia untuk berdiri tegak. Kepandaian manusia dalam mengolah alam untuk mengatasi kehidupan inilah yang erat kaitannya dengan kebudayaan. Adapun 7 pokok perbedaan tinngkah laku manusia dengan makhluk lain, yaitu : 1) Sebagian besar kelakuan manusia dikuasai oleh akal, sedangkan hewan oleh nalurinya. 2) Sebagian besar kehidupan manusia dapat berlangsung dengan bantuan peralatan kerja sebagai hasil kerja akal. 3) Sebagian besar kelakuan manusia didapat dan dibiasakan melalui proses belajar, sedangkan hewan melalui proses naluri. 4) Manusia mempunyai bahasa lisan dan tulisan, sedangkan hewan tidak. 5) Pengetahuan manusia bersifat akumulatif (terus berkembang). 6) Sistem kerja diatur sedemikian rupa dengan keterampilan masingmasing. 7) Masyarakat (manusia) sangat beraneka ragam. Manusia mempunyai profil pribadi yang inik. Itulah sebabnya budaya atau kebudayaan yang diciptakan manusia beraneka ragam. Contohnya: 1) Di ujung selatan Amerika tinggal suku bangsa Ona dan Yahgan yang

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

menangkap ikan. 2) Di daerah gurun Kalahari (Afrika Selatan) tinggal orang Bushmen sebagai pemburu binatang gurun. 3) Pola hidup berburu dan meramu di daerah rawa-rawa di pantai Papua Barat. 4) Suku Indian Zuni di gurun New Mexico yang hidup bercocok tanam. Perbedaan-perbedaan ini disebabkan oleh : 1) Perbedaan iklim 2) Perbedaan dalam sejarah budaya 3) Pengalaman bersama 4) Pandangan mengenai alam raya 5) Perkembangan ilmu dan teknologi dalam komunikasi Makna Manusia Seutuhnya Manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan. Akal dan budilah yang membedakannya dari makhluk yang lainnya. Terdapat dua tinjauan tentang pertanyaan Darimana dan siapa manusia pertama di bumi, yaitu : Dari tinjauan teoritis (Teori Darwin) Charles Darwin (Inggris, 1809-1882), menerbitkan buku On The Origin of Species by Mean of Natural Selection dan menyatakan bahwa manusia berasal dari evolusi makhluk di bawahnya. Jadi, manusia berasal dari sejenis kera. Namun, Darwin tidak dapat menjelaskan bagaimana proses perubahan hewan itu menjadi manusia sempurna. Dari tinjauan keagamaan (religius) Berdasarkan tinjauan keagamaan, manusia pertama ciptaan Tuhan adalah Adam, dan dari salah satu tulang rusuk Adam diciptakanlah Hawa sebagai jenis wanita. Dari kedua jenis manusia itulah maka berkembang manusia yang kini tersebar di seluruh dunia.

Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Tuhan Makhluk religi

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Yaitu manusia sebagai makhluk yang cenderung untuk beragama, karena manusia mempercayai adanya kekuatan yang prima diluar dirinya. Manusia berstatus sebagai makhluk individu Manusia memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia yang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makhluk miliu Yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang peduli pada alam sekitarnya. Manusia sebagai makhluk yang percaya pada causa prima Yaitu manusia yang percaya bahwa segala kehendak dan tindakan kita ini dikendalikan oleh Tuhan. Hakikat Manusia Sebagai Individu Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, tetapi juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya. Hakikat Manusia Sebagai Anggota Keluarga Manusia dilahirkan dari keluarga dan kelak akan membentuk keluarga. Keluarga adalah kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Siapakah Masyarakat Itu? Masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang bersatu dan disatukan oleh kebudayaan yang sama. Bermasyarakat dalam Bebagai Jenis Kehidupan yang Meliputi Jenis-Jenis Tatanan Hidup Berkelompok Konsep kelompok sosial budaya Lingkungan sosial budaya Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan saling berinterakasi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama. Bentuk sosial budaya Bentuk sosial budaya artinya setiap kelompok sosial budaya mempunyai batasbatas yang telah ditentukan berdasarkan tipe kelompok yang membedakannya dari kelompok yang lain.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Empat macam tipe kelompok sosial budaya :


Berdasarkan geografis, seperti desa, kota, daerah pegunungan. Berdasarkan perkawinan dan hubungan darah, seperti keluarga. Berdasarkan kepentingan yang sama, seperti koperasi, LSM, dan yayasan. Berdasarkan keahlian professional, seperti kelompok profesi dan

kelompok pengusaha. Cara hidup sosial budaya Yaitu, sikap, perbuatan, dan tujuan serta cara pencapaiannya sudah dipolakan oleh organisasi kelompok dalam seperangkat tuntunan dan pedoman tertulis yang disebut Anggaran Dasar dan Kode Etik. Dalam Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, kode etik merupakan pandangan hidup kelompok yang bersangkutan. Namun, pandangan hidup tidak dibuat dalam bentuk tertulis seperti kode etik, tetapi hidup dan berkembang secara alamiah dalam pikiran yang disebut system nilai budaya. Tujuan sosial budaya Tujuan setiap kelompok sosial budaya berbeda antara satu sama lain, sesuai dengan tipe kelompok sosial budaya masing-masing. Atas dasar tersebut, tujuan kelompok sosial budaya pada dasarnya dapat dibedakan menjadi : 1) Membentuk dan memelihara persatuan dan kesatuan hidup bersama secara tertib, damai, dan sejahtera dalam wadah kesatuan geografis. 2) Membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga bahagia lahir dan batin dalam wadah ikatan perkawinan dan hubungan darah. 3) Mewujudkan kesejahteraan bersama, menghapuskan kemiskinan, membasmi penyakit masyarakat, dan mencegah tindakan tidak manusiawi dalam wadah kepentingan yang sama. 4) Melayani kepentingan klien berdasarkan keahlian profesional dalam wadah organisasi profesi. Kebutuhan manusia Kebutuhan manusia pada dasarnya meliputi tiga jenis kebutuhan, yaitu : Kebutuhan jasmani Dapat berupa sandang, pangan, papan (rumah), dan olahraga.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Kebutuhan rohani Terdiri atas kebutuhan pendidikan dan pelatihan, hiburan, kesenian, dan keagamaan. Kebutuhan biologis Yaitu kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi. Pemenuhan kebutuhan Apabila ketiga kebutuhan dapat dipenuhi melalui masyarakat, berlakulah bahwa manusia adalah makhluk sosial. Peranan, Status, Kepemimpinan, dan Kelompok Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain (yang dipimpin), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana yang dikendakai pemimpin tersebut. Struktur dan Sistem Sosial Struktur sosial Pengertian Pengertian struktur sosial bisa dibedakan menjadi dua. Pertama, struktur sosial dalam arti konkret, yaitu mencakup lembaga-lembaga yang sudah tidak asing lagi seperti keluarga, sekolah, pengadilan, dan lain-lain. Kedua, struktur sosial dalam arti analisis, yaitu kaidah-kaidah sosial yang sudah melembaga dalam struktur konkret. Unsur-unsur struktur sosial 1) Kelompok-kelompok sosial 2) Kebudayaan 3) Lembaga sosial 4) Stratifikasi sosial 5) Kekuasaan dan wewenang Jenis-jenis struktur sosial 1) Struktur kaku dan struktur luwes. 2) Struktur formal (memiliki ketetapan hukum) dan struktur informal (tidak berketetapan hukum). 3) Struktur homogen (memberikan pengaruh yang sama terhadap

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

lingkungannya) dan struktur heterogen. 4) Struktur mekanis (anggota tetap) dan struktur statistic (jumlah anggota tertentu harus dipenuhi). 5) Struktur kewibawaan (anggota tidak mempunyai kesempatan

mengemukakan pendapat) dan struktur kerjasama (menerapkan prinsip kerja sama). 6) Struktur atas (segolongan orang yang memegang kekuasaan) dan struktur bawah (tidak mempunyai kekuasaan). Sistem Sosial Sistem sosial adalah seluruh kegiatan yang berupa tindakan dan dilakukan oleh seseorang, baik sebagai kelompok maupun sebagai individu dalam melakukan interaksi antar sesamanya. Masyarakat sebagai suatu system sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Adanya sejumlah orang yang tinggal dalam suatu daerah tertentu. Mempunyai hubungan yang tetap satu sama lain. Dari hubungan itu, mereka membentuk suatu system hubungan antar

manusia.

Mereka terlibat karena memiliki kepentingan bersama. Memiliki tujuan bersama dan mengadakan kerjasama. Mengadakan ikatan berdasarkan unsur-unsur sebelumnya. Memiliki perasaan solidaritas dan perasaan berbagi rasa. Mereka sadar bahwa diantara mereka, tergantung satu sama lain. Mereka dengan sendirinya membentuk norma-norma berdasarkan sistem

yang terbentuk.

Membentuk kebudayaan yang sama berdasarkan unsur-unsur yang ada.

Bentuk-bentuk proses sosial : 1) Sosisalisasi Merupakan proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri. 2) Pengendalian sosial Adalah suatu proses yang bersifat mendidik serta mengajak, bahkan memaksa anggota masyarakat untuk mematuhi norma-norma dan nilai-nilai sosial.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Hakikat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial Makna individu Indivdu berasal dari bahasa latin, yaitu individum yang artinya yang tak terbagi. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tinngkah laku spesifik dirinya. Makna keluarga Makna keluarga menurut beberapa ahli : Sigmund Freud, berpendapat keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan antara pria dan wanita. Dewi Sulistya, berpendapat keluarga terdiri atas orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Makna masyarakat Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam

lingkungannya. Syarat-syarat suatu masyarakat : 1) Ada kumpulan manusia dalam jumlah yang banyak. 2) Telah bertempat tinggal dalm waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu. 3) Adanya aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Fungsi dan Tugas Manusia sebagai Makhluk Sosial Fungsi manusia dalam masyarakat Manusia di masyarakat berfungsi sebagai penyusun masyarakat itu sendiri. Tugas manusia dalam masyarakat Manusia berperan dalam interaksi di masyarakat itu sendiri, memakai atribut masyarakat, dan menjaga dan melestarikan norma-norma dan tradisi masyarakat. Masyarakat sebagai wadah pemanusiaan individu

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Dengan hidup di masyarakat, individu akan menjadi manusia seutuhnya. Masyarakat dijadikan wadah untuk memanusiakan individu, karena individu memerlukan orang lain untuk menjadi makhluk sosial. Tugas keluarga membina individu sebagai makhluk sosial Keluarga bertugas mentransfer kebudayaan yang ada di masyarakat untuk diberikan kepada anggotanya. Individu sebagai anggota keluarga Individu memiliki relasi mutlak dengan keluarga. Dia dilahirkan dari keluarga, tumbuh, dan berkembang untuk kemudian membentuk keluarganya sendiri. Individu sebagai anggota masyarakat Individu merupakan bagian dari masyarakat.

Perubahan dan Stratifikasi Sosial Pengertian stratifikasi sosial Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelaskelas secara bertingkat atau hierarki. Unsur-unsur dalam stratifikasi sosial Status 1) Status yang diperoleh, yaitu status yang diberikan kepada individu sejak lahir. 2) Status yang diraih, yaitu status yang dicapai oleh seseorang dengan cara disengaja, tidak diberikan sejak lahir. Peran Peran adalah pelaksanaan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan status atau kedudukan seseorang. Terjadinya stratifikasi sosial dan fungsinya Terjadinya stratifikasi sosial 1) Terjadi secara alamiah (dengan sendirinya). 2) Terjadi karena bentukan untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi stratifikasi sosial 1) Menjelaskan masyarakat. kedudukan seseorang pada tempat-tempatnya dalam

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

2) Memberi imbalan pada yang melaksanakan tugas dengan baik dan menghukum yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. 3) Terjadinya ketertiban dan penertiban sosial yang terlembagakan dalam masyarakat. 4) Dasar-dasar stratifikasi sosial. Bentuk-bentuk stratifikasi sosial Berdasarkan kriteria ekonomi

1) Kelas sosial atas 2) Kelas sosial menengah 3) Kelas sosial bawah Berdasarkan kriteria sosial

Pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelompok tinngkatan sosial berdasarkan status sosialnya (kedudukan sosial). Berdasarkan kriteria politik

Yaitu kelompok lapisan atas elite kekuasaan dan kelompok lapisan bawah (yang dikuasai). Berdasarkan kritria pekerjaan

Setelah orang mengembangkan berbagai jenis pekerjaan khusus, mereka menyadari bahwa jenis-jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada pekerjaan lainnya. Berdasarkan kriteria dihormati

Kelompok yang biasanya disegani atau dihormati adalah golongan tua atau orang yang banyak berjasa terhadap masyarakat. Berdasarkan kriteria suku bangsa

Misalnya dalam masyarakat Jawa, terdapat pelapisan sosial seperti : 1) Golongan priyayi, yaitu orang-orang keturunan bangsawan, para pegawai pemerintahan, dan kaum cendekia. 2) Golongan wong cilik, yaitu para petani, tukang, pedagang kecil, dan buruh.

Pengaruh stratifikasi sosial dalm kehidupan masyarakat

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Terjadinya hierarki dalam berbagai struktur sosial Karena dalam masyarakat terdapat berbagai struktur sosial, akhirnya akan terjadi hierarki atau perjenjangan sosial. Munculnya lambang-lambang status sosial Kelompok-kelompok yang menduduki status tertentu sering menggunakan lambang-lambang tertentu yang warna dan bentuknya tidak sama antara yang satu dengan yang lain. Penindasan oleh segmen-segmen besar dalam masyarakat Segolongan orang dalam suatu strata, jika dibandingkan dengan orang-orang dari kelompok strata-strata yang lain akan terlihat lebih jelas perbedaan-perbedaan dalam soal hak, penghasilan, pembatasan, dan kewajiban.

10

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU


Individu berasal dari kata latin individuum artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.

Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.

KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU.

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

11

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk ciptaan Tuhan yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya, yaitu unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi. 1) Makhluk Tuhan yang hanya memiliki satu unsur, yaitu benda atau materi saja. Misalnya, batu, kayu, dan meja. 2) Makhluk Tuhan yang memiliki dua unsur, yaitu benda dan hidup. Misalnya, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan. 3) Makhluk Tuhan yang memiliki tiga unsur, yaitu benda, hidup, dan naluri/ instink. Misalnya, binatang, temak, kambing, kerbau, sapi, dan ayarn. 4) Makhluk Tuhan yang memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, naluri/instink, dan akal budi. Misalnya, manusia merupakan makhluk yang memiliki keunggulan dibanding dengan makhluk yang lain karena manusia memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, instink, dan naluri.

Hakikat manusia Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.

1. Kodrat manusia Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami yang melekat padanya. 2. Harkat manusia Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 3. Martabat manusia Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding

12

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

makhluk yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebih terhormat dibandingkan dengan makhluk- lainnya. 4. Hak asasi manusia Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimihiki oleh setiap manusia sebagai anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan. 5. Kewajiban manusia Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban manusia adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekwensi manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai hak--hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.

Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Individu Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Itulah uniknya manusia. Karena dengan adanya individulitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, citacita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.

Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek sebagai berikut 1) Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak. 2) Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku. 3) Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap. 4) Perbedaan kecakapan atau kepandaian

Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari

13

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi selfrealisation.

Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang.

Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.

Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.

Kepribadian

Defenisi Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang

14

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

nantinya merunut juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya.

Pola-pola tingkah laku bagi semua individu yang tergolong dalam satu ras pun tidak ada yang seragam. Sebab tingkah laku Manusia tidak hanya ditentukan oleh sistem organik biologinya saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku Manusia sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia. Jadi Kepribadian dalam konteks yang lebih mendalam adalah susunan unsurunsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.

Unsur-unsur Kepribadian Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Pengetahuan Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagianbagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai persepsi yaitu; seluruh proses akal manusia yang sadar.

Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian. Penggambaran yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan Pengamatan.

Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling

15

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

menarik perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang menghubungkannya dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang sebelumnya pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya, dan kemudian muncul kembali sebagai kenangan.

Dan penggambaran yang baru dengan pengertian baru dalam istilah psikologi disebut Apersepsi.

Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan konkret dari penggambaran yang baru.

Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempattempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmuilmu sosial disebut dengan Konsep.

Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi

penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata.

Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan Fantasi.

Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan yang secara sadar dimiliki seorang Individu.

16

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

2) Perasaan Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsipersepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negative.

3) Dorongan Naluri Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluri disebut Dorongan.

Tujuh Macam Dorongan naluri

Ada perbedaan paham mengenai jenis dan jumlah dorongan naluri yang terkandung dalam naluri manusia yaitu; a) Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan ini memang merupakan suatu kekutan biologis yang ada pada setiap makhluk di dunia untuk dapat bertahan hidup. b) Dorongan seks. Dorongan ini telah banyak menarik perhatian para ahli antropolagi, dan mengenai hal ini telah dikembangkan berbagai teori. Dorongan biologis yang mendorong manusia untuk membentuk keturunan bagi kelanjutan keberadaanya di dunia ini muncul pada setiap individu yang normal yang tidak dipengaruhi oleh pengetahuan apapun. c) Dorongan untuk berupaya mencari makan. Dorongan ini tidak perlu dipelajari, dan sejak baru dilahirkan pun manusia telah menampakannya

17

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

dengan mencari puting susu ibunya atau botol susunya tanpa perlu dipelajari. d) Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia, yang memang merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia sebagai kolektif. e) Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan ini merupakan asal-mula dari adanya beragam kebudayaan manusia, yang menyebabkan bahwa manusia mengembangkan adat. Adat, sebaliknya, memaksa perbuatan yang seragam (conform) dengan manusia-manusia di

sekelilingnya. f) Dorongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada karena manusia adalah makhluk kolektif. Agar manusia dapat hidup secara bersama manusia lain diperlukan suatu landasan biologi untuk mengembangkan Altruisme, Simpati, Cinta, dan sebagainya. Dorongan itu kemudian lebih lanjut membentuk kekuatan-kekuatan yang oleh perasaanya dianggap berada di luar akalnya sehingga timbul religi. g) Dorongan untuk keindahan. Dorongan ini seringkali saudah tampak dimiliki bayi, yang sudah mulai tertarik pada bentuk-bentuk, warna-warni, dan suara-suara, irama, dan gerak-gerak, dan merupakan dasar dari unsur kesenian.

Individu merupakan bagian terkecil dari suatu masyarakat dan tidak dapat dibagi lagi, maksudnya yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan seperti masyarakat. Dalam Bahasa Inggris individu yaitu berasal dari 2 kata yaitu in dan devide. In salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan yang tidak dapat terbagi lagi.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya, dan jika salah satu unsur

18

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

tersebut disebut tidak ada pada satu individu maka individu tersebut tidak dapat dikatakan sebagai individu yang sempurna.

Dapat dikatakan bahwa terdapat 3 aspek yang melekat sebagai individu yaitu : 1. Aspek organik jasmaniah. 2. Aspek psikis rohaniah 3. Aspek social

Tidak ada manusia yang persis sama, semua individu memiliki ciri khasnya masing-masing. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir, contohnya yaitu seperti warna kulit, bentuk muka, warna rabut, dan jenis kelamin. Jika seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip).

Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana orang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terusmenerus.

Secara teoritis, pemahaman tentang manusia dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut :

19

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

1) Materialisme Antropologis Bahwa manusia adalah materi yang terdiri dari material organis. 2) Materialisme Biologis Manusia merupakan badan yang hidup dengan segala pembawaan dan kegiatan badan di dalam dirinya. 3) Idealisme Antropologis Manusia adalah makhluk yang memiliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tergantung pada materi.

20

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Pengertian Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika anda pergi ke kampus atau ke tempat lain, tidak bisa dengan seenaknya berpakaian menurut kehendak anda sendiri. Anda ahrus tunduk dan patuh terhadap peraturan di dalam masyarakat.

Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.

21

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial(social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain . seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnua, orangkaya cenderung berteman denganorang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis.

Manusia dikatakan juga sebagai mahluk sosial karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tenag-tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan perttolongan manusia lain.

Beda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya dalam beberapa menit saja ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti induknya. Karena untuk mempertahankan dirinya hewan di bekali insting. Insing atau naluri adalah sesatu yang sejak lahir, yang diperoleh bukan memalui proses belajar.

Manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertahankan hidupnya dia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalnya, ia hanya bisa memiliki insting menangis. Bayi lapar maka ia akan menangis dan saat bayi sedang pipis.

Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.

22

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Pada tahap pertama, seseorang mempunyai presepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Tahap kedua, seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap orang lain terhadap penampilannya. Tahap ketiga, seseorang mempunyai perassaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.

Contohnya : seseorang cenderung memperoleh nilai rendah misalnya 5 atau 4 dalam ujian-ujian semesternya, misalnya bahwa para guru di sekolahnya menganggapnya ia bodoh. Ia merasa pula bahwa karena ia dinilai bodoh maka ia kurang di hargai para gurunya. Karena merasa kurang di hargai, siswa tersebut menjadi murung. Jadi disini perasaan diri sendiri seseorang merupakan pencerminan diri penilaian orang lain (looking-gass self)

Salah satu peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh teori george herbert mead.l dalam teorinya yang diuraikan dalam buku mind, self, and society (1972), mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggita masyarajat lain. Menurut mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other. Play stage = seseorang mulai belajar mengambil pernana orang-orang yang berada di sekitarnya atau bisa di sebut tahap meniru Game stage = anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Generalized other = seseorang diangap telah mampu mengambil pernan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat.

23

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk sosialisasi

Seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan

Light et al. (1989 : 130) mengumumkan bahwa setekah sosialisasi dini yang dinamakan sosialisasi primer kita jumpai sosialisasi sekunder. Berger dan luckmann (1967) mendefinisikan sosialisasi primer = sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil melalui mana ia menjadi anggota masyarakat

Sedangkan sosialisasi sekunder mereka mendefinisikan sebagai proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasikan kedalam sektor bary dari dunia objektif masyarakatnya.

Sosialisasi perimer berakhir apabila konsep tentang orang lain pada umumnya telah berentuk dan tertanam dalam kesadaran individu.

Karena manusia adalh mahluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang lain tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-ha lain yang negatif.

Sifat-sifat negatif yang sering ditampilkan itu disebut prasangka (lrejudice).

Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna. Namun dalam keitannya dengan hubungan antarkelompok istilah ini mengacu pada sikap permusuhan yang ditujukan terhadap suatu kelompok tersebut mempunyai ciri-ciri yang tudak menyenangkan.

24

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada di bawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut diberi penyuluhan.

Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena beberapa alasan, yaitu : 1. 2. 3. 4. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari: 1. Dorongan untuk makan 2. Dorongan untuk mempertahankan diri 3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari : a) penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.

25

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

b) penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni : a) Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain. b) Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula. c) Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis

Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

26

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.

Kesadaran

manusia

sebagai

makhluk

sosial,

justru

memberikan

rasa

tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih lemah dari pada wujud sosial yang besar dan kuat. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.

Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah

27

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

28

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat. Aristoteles mengatakan: bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan.

Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1 tahun. Pada waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh srigala dalam sebuah gua. Setelah ditemukan kemudian naka yang kecil mati, tinggal yang besar. Selanjutnya, walaupun ia sudah dilatih hidup bermasyarakat sifatnya masih seperti srigala, kadang-kadang meraung-raung di tengah malam, suka makan daging mentah, dan sebagainya. Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak berumur 5 tahun kedapatan di atas loteng.karena terasing dari lingkungan dia meskipun umur 5 tahun belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap. Jadi jelas bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan, namun bakat tersebut tidak dapat berkembang, Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Misalnya saja hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan adanya interaksi sosial antar tetangga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat. Faktor-faktor itu adalah: 1) Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya. 2) Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.

29

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

3) Karena

terjadinya

habit

pada

tiap-tiap

diri

manusia.

Manusia

bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya. 4) Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/citacita, kebudayaan, dan lain-lain.

Faktor-faktor lain yang dapat mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu : Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia mensikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.

Manusia sebagai makhluk budaya Budaya atau Kebudayaan perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk yang lain (hewan) ialah bahwa manusia adalah makhluk berbudaya, hal ini disebabkan karena manusia diberi anugrah yang sangat berharga oleh Tuhan, yaitu budi atau pikiran.dengan kemampuan budi atau akal itulah manusia dapat menciptakan kebudayaan yang menyebabkan kehidupannya sangat jauh berbeda dengan kehidupan hewan.

Oleh karena, itu manusia sering disebut makhluk social budaya, artinya makhluk yang harus hidup bersama dengan manusia lain dalam satu kesatuan yang disebut dengan masyarakat. Disamping itu, manusia adalah makhluk yang menciptakan kebudayaan dengan berbudaya itulah manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat dilepas dari kebudayaan, dimana ada manusia

30

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

disitu ada kebudayaan.kapankah kebudayaan mulai ada dimuka bumi? bersamaan dengan mulai adanya umat manusia dimuka bumi ini.

Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, manusia juga diberikan kemampuan yang berupa akal pikiran yang berkembang. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kecenderungan untuk bergaul dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Kecenderungan untuk berkelompok dan bekerja sama dengan manusia lain juga didorong oleh naluri untuk memenuhi kebutuhannya baik secara lahiriah maupun batiniah. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu: 1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. 2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. 3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain 4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Karakteristik Manusia sebagai Makhluk sosial Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari: 1. Dorongan untuk makan 2. Dorongan untuk mempertahankan diri 3. Dorongan untuk melangsungkan jenis Dari tahapan di atas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari : 1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.

31

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

2. Penghematan tenaga, dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien. Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi di dalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran di atas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial. Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubungannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni : 1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain. 2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula. 3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis. Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Disisi manapun (sebagai makhluk sosial atau individu), ada pengaruh positif dan negatifnya. 1. Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing. 2. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Kata kunci dari keberhasilan sebagai makhluk sosial adalah memiliki tujuan luhur yang digalang bersama secara disiplin dan mampu menahan diri, apabila terjadi benturan terhadap kepentingan pribadi. Dengan cara itu, diharapkan mereka mampu menjalani hidup ini sebagai makhluk sosial dan individu secara paripurna.

32

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Dari konsep tersebut, maka manusia harus mampu menempatkan diri dalam kedudukannya baik sebagai : Makhluk Individu, yang dibekali cipta, rasa, dan karsa agar sanggup berdiri sendiri serta bertanggung jawab atas dirinya sehingga disadari / tidak, manusia akan senantiasa berusaha mengembangkan kemampuannya guna memenuhi berbagai kebutuhannya. Makhluk Sosial, di mana setiap manusia sebagai zoon politicon (binatang yang berakal pikir) selalu ingin bergaul dengan manusia yang lain. Paradigma Hubungan Sosial Paradigma hubungan sosial adalah cara pandang, pola pikir kita dalam melihat suatu fenomena dan fakta-fakta di sekitar kita dalam kehidupan sosial. Bentuk dan elemen-elemen dari paradigma hubungan sosial : 1. Interaksi Sosial Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakannya. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai pada saat itu mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. 2. Sugesti adalah suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya. 3. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.

33

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

4. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi. Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu: 1. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. 2. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi persaingan, kontraversi, dan pertentangan atau pertikaian.

Adapun interaksi yang pokok proses-prosesnya adalah: 1) Bentuk Interaksi Asosiatif 1. Kerja sama (cooperation) Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu: Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Cooperation, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Coalition, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. 2. Akomodasi (accomodation)

34

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Akomodasi adalah usaha manusia untuk meredakan atau menghindari konflik dalam rangka mencapai kestabilan. Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya: Coertion (koersi), yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. Hal ini terjadi karena salah satu pihak berada dalam keadaan lemah sekali. Contoh : perbudakan Compromise (kompromi), yaitu suatu bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Contoh : kompromi antara sejumlah partai politik. perjanjian antar negara tentang batas wilayah perairan. Arbiration (arbitrasi), yaitu suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri. Dengan cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai. Contoh : konflik antara buruh dan pengusaha dengan bantuan suatu badan penyelesaian perburuhan (Depnaker) sebagai pihak ketiga. Meditation (mediasi), yaitu suatu cara menyelesaikan konflik dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang netral, yang berfungsi sebagai penasihat dan tidak mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan. Conciliation (konsiliasi), yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama. Contoh : pertemuan beberapa partai politik di dalam lembaga legislatif (DPR) untuk duduk bersama menyelesaikan perbedaan-perbedaan sehingga tercapai kesepakatan bersama. Statlemate, yaitu suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan. Adjudication (adjukasi) yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan. Toleration (toleransi), yaitu suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Contoh : suku Jawa tepa selira (tenggang rasa) agar hubungan sesamanya bisa saling menyadari kekurangan diri masing-masing. pada bulan puasa (Romadhon) umat yang tidak berpuasa, tidak makan di sembarang tempat. 3. Asimilasi Asimilasi adalah bercampurnya 2 kebudayaan dalam masyarakat setempat. Contoh : dalam 1 negara terjadi asimilasi sehingga tercipta kebudayaan baru.

35

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

4. Akulturasi Akulturasi adalah proses masuknya kebudayaan asing yang mampu mempengaruhi masyarakat tertentu. Contoh : Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaam India dan Indonesia. 2) Bentuk Interaksi Disosiatif

1. Persaingan (competition) Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekerasan. 2. Kontraversi (contaversion) Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang. Akan tetapi, gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

3. Pertentangan (conflict) Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentangan politik. 3) Sosialisasi

Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116). Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other. Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh

36

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self. Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya. Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.

4)

Bentuk dan Pola Sosialisasi 1. Bentuk-bentuk Sosialisasi

Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan. 2. Pola-pola Sosialisasi Pada dasarnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu: 1. pola represi merupakan pola yang menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. 2. pola partisipatori merupakan pola yang didalamnya anak diberi imbalan manakala berperilaku baik dan anak menjadi pusat sosialisasi. 5) Masyarakat dan Komunitas

Masyarakat merupakan kelompok atau kolektifitas manusia yang melakukan hubungan dan bersifat kekal. Masyarakat berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama. Unsur-unsur masyarakat yaitu:

37

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

kumpulan orang sudah terbentuk dengan lama sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri memiliki kepercayaan, kebudayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama adanya kesinambungan dan pertahanan diri.

Macam-macam masyarakat, yaitu : a) Masyarakat Setempat (community) Masyarakat setempat menunjukan pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di satu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu. Faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggotaanggotanya dibandingkan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya. b) Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya terhadap perhatian keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain dengan pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok, mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan sekitarnya sangat mereka perhatikan. c) Masyarakat Multikultural Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas, keragaman, dan multikultural. Konsep pluralitas menekankan pada adanya hal-hal yang lebih dari satu (banyak). Keragaman menunjukan bahwa keberadaanya yang lebih dari satu itu berbedabeda, heterogen, dan bahkan tidak dapat dipersamakan. Sementara itu, konsep multikultralisme sebenarnya merupakan konsep yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama. Jadi, apabila pluralitas hanya menggambarkan kemajemukan, multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama di ruang publik. d) Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global. Problematika yang muncul dari keragaman yaitu munculnya berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya lima faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:

38

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

kegagalan kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis politik, krisis sosial, dan intervensi asing. Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan bangsa sebagai kelompok sosial, oleh sebab itu kita harus bersikap terbuka melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, meenjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikat persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam. Individualitas manusia tampak pada keinginan untuk selalu tumbuh berkembang sebagai sosok pribadi yang khas atau berbeda dengan lain. Sedangkan sebagi mahkluk sosial adalah keinginan untuk selalu terlibat bersama orang lain sebagi bagian dalam proses pembentukan jati diri. Di dalam perjumpaan dengan orang lain itulah seorang mengalami perkembangan, sebab dengan perjumpaan akan terjadi dialog. Dalam dialog tersebut bisa jadi merupakan bagian pertanggungjawaban pribadi terhadap kehidupan bersama orang lain. Jadi manusia sebagai mahkluk individu maupun mahkluk sosial merupakan dua sisi dari satu mata uang / tak terpisah.

39

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

S
Pengertian Interaksi Sosial Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial . Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung (Siagian, 2004).

Berdasarkan definisi di atas maka dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

Macam - Macam Interaksi Sosial

Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

a) Interaksi antara individu dan individu

40

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan). b) Interaksi antara individu dan kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya. c) Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial

dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu : 1) Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :

a. Kerja sama Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

b. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.

c. Asimilasi Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.

41

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

d. Akulturasi Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

2) Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :

a. Persaingan Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

b. Kontravensi Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.

c. Konflik Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Ciri - Ciri Interaksi Sosial

Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :

42

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

a) Jumlah pelakunya lebih dari satu orang b) Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social c) Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d) Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu: :

a. Kontak social Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

b. Komunikasi Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Faktor-faktor interaksi social

a. Imitasi Imitasi adalah mematuhi kaidah-kaidah yang sudah ada, meng-copy dan meneruskan aturan yang telah berlaku.

b. Sugesti Sugesti adalah suatu ide yang didasari oleh kepercayaan diri, inisiatif, atas dasar ilham, egosentris, atau wawasan pengetahuan, kemudian diterima oleh pihak lain baik secara otoriter ataupun karena berwibawa dan berpengaruh.

c. Identifikasi Identidikasi adalah proses pencarian diri dengan melalui penglihatan terhadap orang lain yang di idealkan-nya, hal tersebut berlangsung secara tidak sadar disertai adanya keinginan untuk mencontoh.

43

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

d. Simpati Simpati adalah rasa tertarik seseorang terhadap orang lain, hal tersebut didasari oleh penghormatan karena mempunyai kelebihan, kemampuan, yang patut dijadikan contoh. Rasa simpati keluar dengan sendirinya tanpa adanya paksaan, kemudian timbul rasa untuk memahami pihak lain dan keinginan untuk bekerjasama.

44

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK RELIGIUS


Pengertian Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui

kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.

Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.

Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-

45

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupun dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.

46

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

HAKIKAT DAN DINAMIKA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari hal-hal berikut : Susunan kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa Sifta kodrat terdiri atas makhluk individu dan social Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

1. Manusia sebagai makhluk individu Individu beasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.

Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga,tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor,yaitu : a) Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar factor individu sendiri. b) Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakto lingkungan. c) Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu dan lingkungan.

2. Manusia sebagai Makhluk Sosial

47

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya mansuia juga harus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,misalnya : 1) Hasrat untuk memenuhi keperluan makana dan minuman 2) Hasrat untuk membela diri 3) Hasrat untuk mengadakan keturunan

Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan pokok, yaitu : 1) Keinginan untukmenjadi satu dengan manusia disekelilingnya 2) Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

1. Perananan manusia sebagai makhluk individu Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu,yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusiamemiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai berikut : a) Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya b) Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia c) Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani d) Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

2. Peranan manusia sebagai makhluk social Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat social.Artinys akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk social manusia terhadap norma-norma social yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut :

48

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

a) Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya b) Norma kesusilaan atau moral,yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan c) Norma Kesopanan atau adat,yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan d) Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa.

Berdasarkan hal diatas.maka manusia sebagai makhluk social memiliki implikasip-implikasi sebagai berikut : 1) Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang diri 2) Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain 3) Penghargaan akan hak-hak orang lain 4) Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku

Keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut : 1) Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok 2) Membentuk kelompok-kelompok social 3) Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan kelompokts

Dinamika Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat diberi pengertian sebagai hubungan timbal-balik yang dinamis dan saling mempengaruhi yang terjadi di antara individu atau kelompok individu dalam masyarakat. Pola interaksi sosial dapat berupa hubungan timbalbalik antara: 1) Individu dengan individu, misalnya dua orang teman yang sedang bercakapcakap

49

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

2) Individu dengan kelompok, misalnya seorang guru yang sedang mengajar di kelas 3) Kelompok dengan kelompok, misalnya interaksi yang terjadi pada sebuah pertandingan sepakbola.

Interaksi sosial dapat berlangsung apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a) Kontak sosial, yaitu peristiwa terjadinya hubungan, sambungan atau sentuhan sosial (dapat disertai sentuhan jasmaniah maupun tidak) antara dua orang atau lebih. b) Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak (komunikator) ke pihak lain (komunikan) dengan menggunakan symbol.. Simbol dapat berupa kata-kata, suara, gerak isyarat, benda, dsb. Proses komunikasi dinyatakan berlangsung apabila telah terjadi

pemahaman yang sama atas simbol-simbol yang digunakan, baik oleh komunikator maupun komunikan. Kontak dan komunikasi dapat berlangsung secara primer maupun sekunder. Yang dimaksud kontak atau komunikasi primer adalah kontak atau komunikasi yang terjadi secara langsung berhadap-hadapan atau tatap muka (face to face). Misalnya: dua orang atau lebih yang saling bertemu dann berbicara dalam sebuah ruang pertemuan. Sedangkan kontak atau komunikasi sekunder adalah kontak atau komunikasi yang terjadi dengan bantuan alat-alat komunikasi seperti surat, telepon, e-mail, percakapan di internet, dan seterusnya (sekunder langsung), maupun yang melalui bantuan pihak ketiga (sekunder tidak langsung).

Terjadinya interaksi sosial dapat digambarkan secara berurutan sebagai berikut: a) ada dua orang atau lebih b) terjadi kontak sosial di antaranya c) terjadi komunikasi d) terjadi reaksi atas komunikasi e) akhirnya, terjadi aksi timbal-balik (aksi-reaksi) yang saling mempengaruhi

50

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, antara lain:

1) Imitasi (peniruan) Imitasi adalah proses sosial ayau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidup, atau apa saja yang dimiliki oleh orang lain tersebut. Misalnya seorang anak meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya, baik cara berbicara atau tutur kata, cara berjalan, cara berpakaian, dan sebagainya.

Proses imitasi yang dilakukan oleh seseorang berkembang dari lingkup keluarga kepada lingkup lingkungan yang lebih luas, seperti lingkungan tetangga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan seterusnya, seiring dengan

pertumbuhan dan perkembangan pergaulan orang tersebut. Ruang lingkup imitasi menjadi semakin luas seiring dengan berkembangnya media massa, terutama media audio-visual.

Proses imitasi dapat berlangung terhadap hal-hal yang positif maupun negatif, maka pengaruhnya terhadap interaksi sosial juga dapat positif maupun negatif. Apabila imitasi berlangsung terhadap cara-cara atau hal-hal yang positif maka akan menghasilkan interaksi sosial yang berlangsung dalam

keteraturan, sebaliknya apabila imitasi berlangsung terhadap cara-cara atau hal-hal yang negatif, maka akan berperan besar terhadap munculnya prosesproses interaksi sosial yang negatif.

2) Identifikasi (menyamakan ciri) Identifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi sama (identik) dengan seseorang atau sekelompok orang lain. Identifikasi dapat dinyatakan sebagai proses yang lebih dalam atau lebih lanjut dari imitasi. Apabila pada imitasi orang hanya meniru cara yang

dilakukan oleh orang lain, maka dalam identifikasi ini orang tidak hanya meniru tetapi mengidentikkan dirinya dengan orang lain tersebut. Dalam identifikasi yang terjadi tidak sekedar peniruan pola atau cara, namun melibatkan proses kejiwaan

51

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

yang dalam. Sebagai contoh: seorang pengagum tokoh besar, apakah seorang pemikir, tokoh politik, ilmuwan, penyanyi ataupun bintang film, sebegitu berat kekaguman orang tersebut sehingga tidak hanya pola atau gaya perilaku tokoh yang dikaguminya yang ditiru, tetapi juga pikiran-pikiran dan nilai yang didukung sang tokoh. Bahkan, orang tersebut menyamakan dirinya dengan sang tokoh.

Dalam sosiologi orang-orang yang ditiru (dijadikan sumber imitasi atau identifikasi) disebut sebagai role model (model peran).

3) Sugesti (diterimanya suatu

sikap atau tindakan secara emosional)

Sugesti adalah rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan oleh seseorang kepada individu lain sehingga orang yang dipengaruhi tersebut menerima pengaruh tersebut secara emosional, tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional.

Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok, kelompok kepada individu ataupun kelompok terhadap kelompok. Wujud sugesti dapat bermacammacam, dapat berupa tindakan, sikap-perilaku, pendapat, saran, pemikrian, dan sebagainya. Contoh: iklan obat batuk yang diperagakan oleh

seorang bintang film ternama yang dengan sangat sempurna memerankan sebagai orang yang sedang batuk dan langsung sembuh begitu meminum obat tersebut, dapat mensugesti orang yang benar-benar sedang menderita batuk untuk membeli dan meminum obat tersebut. Contoh lain, pernyataan seorang

tokoh besar sering diterima oleh pengagumnya sebagai kebenanaran yang diterimanya tanpa berfikir panjang lagi.

Orang yang mudah tersugesti biasanya adalah orang-orang yang dalam kondisi lemah, tertekan, frustasi, kelompok minoritas atau berwawasan tidak luas. Orang yang mampu memberikan sugesti adalah orang-orang yang dikagumi, diakui luas ilmu, keahlian dan wawasannya, jumlahnya besar atau berkuasa.

4) Motivasi

52

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan oleh seseorang individu atau sekelompok individu kepada individu atau sekelompok individu lain dan diterima secara rasional, kritis serta

bertanggungjawab. Apabila dibandingkan dengan sugesti, yang membedakan adalah cara penerimaan pengaruh, dalam sugesti pengaruh diterima secara tidak rasional, pada motivasi pengaruh diterima dengan pertimbangan akal dan pikiran yang jernih dan kritis. Contoh seorang guru yang dikenal jujur dan berwibawa memberikan motivasi kepada para muridnya untuk rajin belajar dan bekerja keras demi meraih prestasi.

5)

Simpati

(kemampuan

merasakan

diri

dalam

keadaan

orang

lain)

Simpati adalah suatu proses ketika seorang individu atau sekelompok individu tertarik kepada (atau merasakan diri) dalam keadaan orang atau kelompok orang lain yang sedemikian rupa sehingga menyentuh jiwa dan perasaannya. Dinyatakan sedemikian rupa karena dapat jadi bagi jiwa dan perasaan orang lain keadaan tersebut biasa-biasa saja, artinya tidak menimbulkan simpati. Karena merupakan proses kejiwaan, berlangsungnya tidak selalu mudah dipahami secara rasional. Misalnya apa yang menjadi alasan sehingga seorang gadis yang cantik rupa dan perilakuannya menaruh simpati kepada seorang jejaka yang buruk rupa maupun perilakuanya.

6) Empati Empati lebih dari simpati. Apabila pada simpati hanya melibatkan proses kejiwaan, maka pada empati proses kejiwaan tersebut diikuti dengan proses organisma tubuh. Misalnya ketika seseorang mendapatkan teman dekat atau saudaranya mengalami kecelakaan sehingga luka berat atau meninggal dunia, maka orang tersebut akan ikut merasakan dan menghayati kecelakaan itu seolaholah terjadi pada dirinya atau diliputi perasaan kehilangan yang luar biasa sehingga sampai menitikkan air mata.

Interaksi sosial merupakan factor utama dalam kehidupan sosial ,interaksi

53

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

merupakan hubungan yang dinamis,yag menyangkut hubungan timbalbalik antarindividual.

Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut : a) Pelakunya lebih dari satu orang b) Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak social c) Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan diperkirakan pelaku d) Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung.

Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan komunikasi.Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama,dan tango artinya menyentuh.

Kontak social dapat terjadi dalam tiga bentuk,yaitu : a) Kontak antarindividu b) Kontak antarindividu dengan kelompok c) Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.

Dilema antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat

Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang dihadapi oleh manusia,dikala manakah yang harus diutamakan.

1. Pandangan Individualisme Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai berikut :

54

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

1) Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi social 2) Mementingkan diri sendiri,yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas 3) Pemberian kebebasan pada individu 4) Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing

2. Pandangan sosialisme Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang

diutamakan.Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada.

Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan.dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang

adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.

55

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan Manusia sebagai makhluk individu dan sosial memiliki unsur jasmani dan rohani unsur raga dan jiwa. Manusia dikatakan makhluk individu apabila unsur unsur tarsebut menyatu dalam dirinya. Sedangkan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial apabila di dalam hidup nya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Jadi, seorang manusia tidak bisa hidup tanpa ada hubungan sosial antar masyarakat. Karena rasa tergantung suatu individu kepada lingkungan sekitarnya maka terciptalah hubungan sosial antar masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai mahluk sosial dan budaya karena beberapa alasan, yaitu : 1) Manusia tunduk pada aturan, norma sosial 2) Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain 3) Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain 4) Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

2. Saran

Kami sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk para pembaca pada umumnya.

56

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Kelompok 6

DAFTAR PUSTAKA
Mansyuri, Arif dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Jakarta : Amanah Pustaka. Tumanggor, MA, Prof. Dr. Rusmin. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Prenada Media Group

Website : http://id.shvoong.com/social-sciences/2226436-ciri-ciri-makhluksosial/#ixzz2CxXy6sNK, diakses tanggal 12 Mei 2013 http://www.anneahira.com/manusia-sebagai-makhluk-sosial.htm http://www.docstoc.com, diakses tanggal 12 Mei 2013 http://fitrinajihatull.blogspot.com/2012/11/soft-skill-ilmu-sosial-dasarmanusia.html, diakses tanggal 12 Mei 2013 http://manusiabudaya.blogspot.com/2012/03/manusia-sebagai-makhluk-individudan.html, diakses tanggal 12 Mei 2013 http://ratihseptiaryani.blogspot.com/2009/12/individu-pengertian-individuindividu.html, diakses tanggal 12 Mei 2013 http://fickyichsan.wordpress.com/2012/10/29/manusia-sebagai-makhluk-sosial/, diakses tanggal 12 Mei 2013

57

You might also like