You are on page 1of 11

Tugas Rumus Praktis Teori Perhitungan Instalasi Listrik Koko Prayaka 08506131012 Teknik Elektro D3/B

Rumus untuk mencari tegangan jaringan : Vline=V phase x 3

Keterangan : V line : tegangan jaringan. V phase : tenganan antara perminal fase dengan netral. Pertanyaan : Diketahui suatu bangunan dengan tegangan jaringan sebesar 380 volt. Berapakah teganan phasenya? Jawab :
V phase= Vline3

Sehingga diperolah teganan phase sebesar 219,39 volt. Pembulatan 220 volt.
Rumus untuk mencari daya nyata : P=V x I xcos

Keterangan :

P : daya nyata satuannya Watt. V : tegangan. I : arus. Pertanyaan :

cos : perbedaan sudut antara

teganan dan arus.

Suatu rumah memiliki kapasitas daya nyata sebesar 2000 watt. Jika tegangan yang digunakan adalah 220 volt, dan cos sebesar 0,6, tentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada rumah tersebut.
Koko Prayaka 08506131012 Page 1

Jawab :
I= PV cos

Sehingga diperoleh arus sebesar 15,15 ampere.

Rumus untuk mencari daya semu : S=V x I

Keterangan :

S : daya semu satuannya VA. V : tegangan. Pertanyaan :

I : arus.

Sebuah kapasitas daya semu yang terpasang pada sebuah rumah adalah sebesar 900 VA. Jika tegangan yang digunakan adalah 220 volt, tentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada rumah tersebut. Jawab :
I= SV

Sehingga diperoleh arus sebesar 4,1 ampere.


Rumus untuk mencari daya reaktif : Q=V x I xsin

Keterangan :

Q : daya reaktif satuannya VAr. V : tegangan. I : arus.

: sudut antara teganan dan arus.

Koko Prayaka 08506131012

Page 2

Pertanyaan : Suatu rumah memiliki kapasitas daya nyata sebesar 2000 watt. Jika tegangan yang digunakan adalah 220 volt, dan cos sebesar 0,6, tentukan besarnya daya reaktifnya? Jawab :
=cos-10,6

= 53,13
Q=V x I xsin

Sehingga diperoleh daya reaktif sebesar 2666,4 VAr. Rumus untuk mencari nilai kapasitor :
Q=P (tan2-tan1) C=Q2 x x V2

Jika rumus diatas diterapkan pada system tegangan 220 dan frekwensi 50 Hz (umum dipakai di Indonesia), maka menjadi :

C=Q48400

Keterangan : Q : daya reaktif. P : daya aktif. Tan 2 : nilai tangen dari cos phi yang diharapkan. Tan 1 : nilai tengen dari cos pi semula.
: 3,14 V :tegangan

C : nilai kapasitor dalam farad.

Rumus untuk mencari besarnya pembatas :


Koko Prayaka 08506131012 Page 3

A=VaV

Keterangan : A : besarnya pembatas (Ampere). Va : besarnya daya Semu (VA) Pertanyaan : Sebuah kapasitas daya semu yang terpasang pada sebuah rumah adalah sebesar 900 VA. Jika tegangan yang digunakan adalah 220 volt, tentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada rumah tersebut. Jawab :
A= VaV

V : besarnya tegangan (volt).

Sehingga diperoleh arus sebesar 4,1 ampere. Untuk menghitung besarnya Kemampuan Hantar Arus (KHA) suatu kabel dengan beban motor : KHA (Kemampuan Hantar Arus) Arus nominal 1 fase : In = P / (V x I x Cos ) Arus nominal 3 fase : In = P / (3 x V x I x Cos ) Sedangkan rumus untuk mencari KHA adalah 125% arus nominal. Keterangan : I = Arus peralatan (Ampere) P = Daya masukan peralatan (Watt) V = Tegangan (Volt) Cos = Faktor daya
KHA= 125% x I nominal

Keterangan : KHA : besarnya kemampuan hantar arus suatu kabel.


Koko Prayaka 08506131012 Page 4

I nominal : arus yang mengalir pada kabel : I = P/(Vcos pi) Pertanyaan : suatu instalasi listrik industri memiliki kapasitas motor sebsesar 450 watt, cos pi sebesar 0,8. Sedangkan tegangannya memakai system 220 volt. Tentukan besarnya KHA untuk menentukan kabel yang dipakai? Jawab :
I= PVcospi

Dari persamaan diatas maka diperoleh I sebesar 2,56 ampere. Sehingga, besarnya KHA adalah : 2,56 x 125% = 3,2 ampere. Sehingga kabel yang harus digunakan adalah yang dapat menghantarkan arus sebesar 3,2 tanpa ada gangguan dari internal kabel tersebut. Toleransi rugi tegangan pada instalasi listrik penerangan dan tenaga : Untuk rugi tegangan pada instalasi listrik penerangan maksimal adalah sebesar 2% dari tegangan kerja. Sedangkan untuk rugi tegangan pada instalasi listrik tenaga adalah sebesar 5% dari tegangan kerja. Rumus untuk menghitung tahanan isolasi : Tahanan isolasi = 1000x tegangan kerja. Pertanyaan : Tentukanlah tahanan isolasi kabel motor minimal yang dibutuhkan jika diketahui tegangan kerja suatu motor adalah sebesar 660 volt. Jawab : Tahanan isolasi = 1000x 660 = 660 kilo ohm. Rumus untuk menghitung luas penampang kabel : Rugi tegangan dalam % :

q = L x U x 200E x E x x U x

atau

q = L x I x 200E x p x

Rugi tegangan dalam volt :


Koko Prayaka 08506131012 Page 5

q = L x U x 2 E x v x

atau

q = L x I x 2v x

Keterangan : P : beban dalam watt f : tegangan antar 2 saluran (fase-netral) q : penampang saluran (mm2) v : rugi tegangan dalam (volt) U : rugi tegangan dalam % L : panjang rute saluran (bukan panjang kawat) : daya hantar jenis tembaga = 56, besi = 7, aluminium = 32,7 I : arus beban

Koko Prayaka 08506131012

Page 6

Rumus menghitung tahanan pada tanau yang digunakan untuk system pentanahan penyalur petir :
R= 1R1+R2+R3+Rn

Keterangan : R : besarnya tahanan sebaran dari elektroda dalam PUIL tidak boleh lebih dari 5 ohm. R1-Rn : tahanan masing-masing elektroda. Pertanyaan : Sebuah bangunan berbentuk persegi akan dipasang sebuah penyalur petir. Jika diketahui akan dipasang 4 elektrode dengan besar hambatan electrode berurutan sebesar 10, 20, 30, dan 40 ohm. Tentukanlah tahanan sebarannya ! Jawab : Dari rumus perhitungan tahanan sebaran diatas maka diperoleh nilai tahanan sebaran electrode adalah sebesar 0,01 ohm. Untuk menghitung besarnya Kemampuan Hantar Arus (KHA) pada suatu percabangan suatu kabel dengan beban motor :
KHA= KHA terbesar+I nominal motor yang lain.

Pertanyaan : suatu instalasi listrik industri memiliki sebuah cabang dengan 3 buah beban motor. Motor 1 memiliki arus nominal sebesar 42A, motor 2 sebesar 54A, dan motor 3 sebesar 68 A. Tentukan besarnya KHA pada percabganan tersebut? Jawab :
KHA terbesar =125% x Inominal terbesar

Dari persamaan diatas maka diperoleh KHA terbesar sebesar 85 ampere. Sehingga, KHA pada sirkit cabang adalah : 85A + 42A + 54A = 181 A. Rumus perhitungan gawai proteksi sirkit akhir : Sirkit A = 250% x I nominal motor. Sirkit B = 200% x I nominal motor. Sirkit C = 125% x I nominal motor. Keterangan :

Koko Prayaka 08506131012

Page 7

Sirkit A : beban motor jenis rotor sangkar. Sirkit B : beban motor jenis motor sinkron dengan auto trafo. Sirkit C : beban motor jenis motor rotor cincin. Pertanyaan : Tentukan gawai proteksi akhir dari 3 buah motor dengan spesifikasi motor 1 rotor sangkar memiliki Inominal sebesar 42 A, motor 2 motor sinkron dengan auto trafo memiliki I nominal sebesar 54 A, dan motor 3 rotor cincin memiliki I nominal 68 A. Jawab : Sirkit 1 = 250% x 42 = 105 A. Sirkit 2 = 200% x 54 A = 108A. Sirkit 3 = 150% x 68 A = 102 A.

Rumus menghitung gawai proteksi pada cabang : Gawai Proteksi cabang = gawai proteksi sirkit motor terbesar + jumlah arus nominal motor yang lainnya. Pertanyaan : Tentukanlah besarnya gawai proteksi pada cabang dengan megnacu pada soal rumus perhitungan gawai proteksi sirkit akhir. Jawab : Gawai Proteksi cabang = 108+42+68 = 218 A.

Rumus menghitung arus start pada motor : Untuk sambungan bintang :


Istart= Vl3Zfase Koko Prayaka 08506131012 Page 8

Untuk sambungan segitiga :


Istart= Vfase3Zfase

Keterangan : Vl : tegangan jaringan. V fasa : tegangan phasa-nol. Rumus perhitungan arus hubung singkat :
Isc=UoRt x Rt+ (Xt x Xt) 3 x

Pada perhitungan ini, hambatan jaringan atas diabaikan. Sedangkan reaktansinya adalah :
X=Uo x UoPsc

Pada transformator, hambatan diabaikan jika daya semu lebih dari 100 KVA. Sedangkan reaktansinay adalah :
X=Usc x Uo x UoSn

Pada pemutus tenaga, hambatan dan reaktansi diabaikan. Pada busbar, hambatan adalah sebaga berikut ini :
R= LA

Sedangkan untu kmenghitung besarnya reaktansi apda busbar adalah :


X=0,15 L

Untuk kabel, menghitung hambatannya adalah :


R= LA

Dan untuk menghitung reaktansinya adalah :


X=0,08 L

Luas Penampang Kabel


Koko Prayaka 08506131012 Page 9

Luas Penampang Kabel 3 fasa :

Luas Penampang Kabel 1 fasa :

Perbaikan Faktor Daya Faktor daya (Power Factor /Pf)

Pf adalah : Perbandingan antara daya aktif (kW) dengan daya total (kVA) Faktor daya menentukan sifat dari beban Pf lagging : fasa arus tertinggal dengan fasa tegangan (beban induktif) Pf leading : fasa arus mendahului fasa tegangan (beban kapasitif) Syarat diberlakukan Pertanahan Instalasi listrik yang menggunakan tegangan yang lebih besar dari 50 V Harga tahanan Pentanahan (Rp) tidak melebihi

IA= k x In
Rp: Tah. Pentanahan
Koko Prayaka 08506131012 Page 10

IA : arus pemutusan pengaman arus lebih In: arus nominal pengaman lebur/ pengaman arus lebih k : faktor pengali, tergantung karakteristik pengaman k : 2,5 5 (pengaman lebur) ; 1,25-3,5 (pengaman lain)

Koko Prayaka 08506131012

Page 11

You might also like